Baca dan Renungkan: Matius 24:8- 13
Bagi para martir Kristus dan teladan pengajaran-Nya adalah hal yang paling berharga. Oleh karenanya, banyak para martir yang berjuang demi imannya dan kebenaran firman Tuhan. Mereka rela berkorban untuk-Nya. Ada banyak hal yang berharga bagi kita seperti uang dan teman. Kita berusaha keras dan rela berkorban untuk mengejar semua itu karena kita menganggapnya sebagai sesuatu yang berharga.
Sebagai orang Kristen seharusnya Kristus menjadi pribadi yang sangat berharga bagi kita. Kita bisa saja menghadapi tantangan yang berat dan keselamatan di dunia bisa terancam tetapi Tuhan Yesus menginginkan kita untuk tetap bertahan sampai pada akhirnya.
Kisah Para Martir
Kisah-kisah di bawah ini adalah kisah mengenai orang-orang yang menganggap bahwa Tuhan Yesus begitu berharga buat dirinya sehingga mati demi Tuhan Yesus pun mereka rela.
1. Polikarpus
Polikarpus adalah murid Yohanes (murid Tuhan Yesus) yang melayani di kota Smirna (sekarang Izmir, Turki) sebagai seorang uskup. Dia hidup di zaman kaisar Romawi Marcus Aurelius Antonius (162-180 M). Walaupun Marcus Aurelius dikenal sebagai kaisar yang baik, tetapi sejarah mencatat bahwa di masa pemerintahannya terjadi penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Pada zaman itu banyak orang Kristen yang dibunuh oleh pemerintah Romawi karena menolak untuk menyembah kaisar dan dewa-dewa Romawi. Orang-orang Kristen yang memilih untuk menyembah Tuhan Yesus akhirnya dikejar-kejar dan dianiaya secara kejam karena mereka dianggap sebagai orang-orang kafir. Dan salah satu korban dari penganiayaan tersebut adalah Polikarpus.
2. John Wycliffe
John Wycliffe, lahir di sebuah desa kecil di Yorkshire Inggris tahun 1325 dan menempuh studi teologinya di Universitas Oxford. Dia melayani dan berjuang demi Kristus, tetapi ironisnya dia ditolak dan dianiaya oleh gereja dan bukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Kristus. John Wycliffe berjuang melawan pengajaran-pengajaran yang salah dalam gereja. Dia melihat begitu banyak orang yang sedang mengalami kebutaan rohani. Mereka melakukan berbagai upacara keagamaan tetapi tidak memiliki hubungan dengan Kristus. Bagi Wycliffe hal ini disebabkan karena banyak orang Kristen yang tidak dapat memahami Alkitab secara langsung.
3. William Tyndale
William Tyndale lahir pada tahun 1494 di dekat perbatasan Wales, Inggris. Tyndale adalah orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki kemampuan berbahasa asing selain bahasa Inggris seperti Ibrani, Yunani, Jerman, Latin, dan Spanyol. Dia pernah bersekolah di Oxford dan Cambridge. Dengan kepintarannya tersebut, Tyndale akhirnya menyerahkan hidupnya untuk mempelajari Alkitab dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Ia dicatat sebagai orang pertama yang menerjemahkan.
Alkitab dari bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani) ke dalam bahasa Inggris. Alasan William Tyndale menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris adalah karena keyakinannya bahwa kebobrokan gereja terjadi karena firman Allah tidak diajarkan secara benar kepada rakyat. Alkitab di “sembunyikan” sehingga rakyat tidak dapat membacanya. Akibatnya, banyak ajaran-ajaran yang salah diterima oleh rakyat.
4. John Bunyan
John Bunyan lahir pada tanggal 30 November 1628 di Harrowden-Elstow, Inggris. Dia adalah seorang sastrawan jenius. Salah satu karyanya yang terkenal adalah The Pilgrim’s Progress (Perjalanan Seorang Musafir) yang diterbitkan pada tahun 1678. Di masa mudanya, Bunyan adalah seorang pemabuk dan sering melakukan pelanggaran seksual. Diapun mengaku sering mengutuk, menyumpah, berbohong dan menghujat Tuhan, sampai akhirnya dia sendiri bertobat dan dipakai Tuhan untuk berkhotbah di desa-desa sekitar Bedford.
Pada tahun 1660, di saat Raja Charless II memerintah Inggris terjadilah penganiayaan terhadap orang-orang Kristen non-konformis (orang-orang Kristen yang tidak sepaham dengan gereja Inggris). Salah seorang yang ditangkap adalah John Bunyan.
John Bunyan dipenjarakan di Bedford selama 12 tahun. Kondisi penjara yang buruk tidak membuat semangat dan iman John Bunyan runtuh. Dia tetap berkarya lewat tulisan-tulisannya. Sampai pada tahun 1672, Raja Charles II membatalkan semua hukuman dan Bunyan dibebaskan. Dia terus berkarya sampai pada akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus 1688 di London.
Apa yang membuat para martir mau berkorban demi imannya kepada Tuhan Yesus? Bagi mereka, sosok dan pengajaran Yesus begitu berharga sehingga harus dipertahankan dalam hidup ini. Mengapa Tuhan Yesus sangat berharga? Bukan hanya Yesus adalah Tuhan tetapi juga sumber kehidupan. Bagi mereka hidup tanpa Yesus jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan hidup tanpa harta sekalipun.
Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi para martir, tetapi mereka tetap bertahan dengan keyakinan akan kebenaran. Tentu saja itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, sebaliknya sangat sulit. Namun dengan begitu kita dapat memahami bahwa anugerah keselamatan yang kita peroleh dari Kristus sangat berharga sehingga harus dipertahankan. Anugerah itu sangat mahal harganya sehingga penderitaan pun tidak dapat mengambilnya dari tangan kita.
Pertanyaan:
1. Apa yang membuat para martir mau berkorban demi imannya kepada Tuhan Yesus?
2. Tuliskan Hal apa saja yang kita dapatkan dari bacaan Matius 24:8-13
1. Bagi mereka, sosok dan pengajaran Yesus begitu berharga sehingga harus dipertahankan dalam hidup ini. Mengapa Tuhan Yesus sangat berharga? Bukan hanya Yesus adalah Tuhan tetapi juga sumber kehidupan. Bagi mereka hidup tanpa Yesus jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan hidup tanpa harta sekalipun.
BalasHapus2. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.