SIBUK TAPI KEHILANGAN DAMAI | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 SIBUK TAPI KEHILANGAN DAMAI

Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: Mazmur 56-59

 “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!”  (Mazmur 46:11a)

Kita hidup di zaman yang memuja produktivitas. Kalender penuh dan jadwal padat dianggap tanda hidup yang sukses. Namun, ironisnya, semakin sibuk seseorang, sering kali semakin gelisah jiwanya. Di balik aktivitas tanpa henti, banyak orang kehilangan sesuatu yang sangat penting: damai sejahtera.

Pemazmur menulis Mazmur 46 di tengah situasi yang tidak mudah, kemungkinan besar dalam konteks bencana atau peperangan. Namun di tengah segala guncangan itu, suara Tuhan terdengar sangat jelas: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!”

“Diamlah” di sini bukan sekadar berhenti bergerak secara fisik, tetapi juga menenangkan hati dan pikiran dari segala kecemasan, kontrol berlebihan, dan kebisingan dunia. Tuhan mengundang kita masuk ke dalam keheningan, agar di situ kita kembali sadar: bahwa Dialah Allah, dan kita bukan.

Kesibukan sering membuat kita berpikir bahwa semuanya bergantung pada usaha kita. Kita ingin memegang kendali, menyelesaikan semua hal, dan terus bergerak. Tapi damai bukan ditemukan dalam pencapaian, melainkan dalam penyerahan.

Tuhan tidak melarang kita aktif, tapi Ia rindu agar dalam setiap aktivitas, hati kita tetap diam dan percaya kepada-Nya. Diam bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kepercayaan. Di tengah kesibukan, kita bisa tetap tenang jika kita tahu siapa yang memegang kendali. 

Renungkan: Apakah kesibukan saya sedang mencuri damai di hati saya? Apakah saya masih memberi ruang bagi keheningan bersama Tuhan setiap hari? Bagaimana saya bisa melatih hati untuk “diam” meski hidup terus bergerak cepat?

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)

Komentar

  1. Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin kita renungkan firman ini dalam kesibukan kita tetaplah kita memberi waktu untuk merenungkan supaya Tuhan selalu hadir didalam kehidupan kita tetap kita berseru kepada Nya

      Hapus
  2. Tuhan tidak melarang kita aktif, tapi Ia rindu agar dalam setiap aktivitas, hati kita tetap diam dan percaya kepada-Nya. Diam bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kepercayaan. Di tengah kesibukan, kita bisa tetap tenang jika kita tahu siapa yang memegang kendali.

    BalasHapus
  3. Tuhan tidak melarang kita aktif, tapi Ia rindu agar dalam setiap aktivitas, hati kita tetap diam dan percaya kepada-Nya.

    BalasHapus
  4. Di tengah kehidupan saat ini yang penuh dengan ketidak pastian, saya mau merubah cara pandang saya yang awalnya pada realita kehidupan yang terjadi, ke arah atau cara pandang realtita Tuhan, meskipun saya belum melihatnya namun saya percaya kepada setiap janji Tuhan, karena iman kekristenan sendiri adalah hidup karena percaya meskipun tidak melihat. Dan di ayat renungan saat ini :
    Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mazmur 46:11a)

    Allah pencipta langit dan bumi yang berdaulat atas segala sesuatu.

    BalasHapus
  5. Tuhan tidak melarang kita aktif, tapi Ia rindu agar dalam setiap aktivitas, hati kita tetap diam dan percaya kepada-Nya. Diam bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kepercayaan. Di tengah kesibukan, kita bisa tetap tenang jika kita tahu siapa yang memegang kendali

    BalasHapus
  6. Diamlah” di sini bukan sekadar berhenti bergerak secara fisik, tetapi juga menenangkan hati dan pikiran dari segala kecemasan,

    BalasHapus
  7. “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” (Mazmur 46:11a)

    BalasHapus
  8. Tuhan mengundang kita masuk ke dalam keheningan, agar di situ kita kembali sadar: bahwa Dialah Allah, dan kita bukan.

    BalasHapus
  9. Ditengah kesibukan harus tetap sadar bahwa Tuhan yg punya kendali. Amin ya Tuhanku 🙏

    BalasHapus
  10. Diam bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kepercayaan. Di tengah kesibukan, kita bisa tetap tenang jika kita tahu siapa yang memegang kendali.

    BalasHapus
  11. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5)

    BalasHapus

Posting Komentar