MEMBANGUN KEBIASAAN YANG BAIK


Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: Amsal 26-29

Roma 12:2 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna."

Setiap manusia hidup dalam rutinitas. Tanpa disadari, hidup kita dibentuk oleh kebiasaan kecil yang kita ulang setiap hari. Namun, tidak semua kebiasaan membawa kita kepada tujuan hidup yang benar.

Setiap hari kita membuat pilihan, bangun pagi atau menunda, berkata jujur atau menyenangkan orang lain, membaca firman atau scroll media sosial. Tanpa sadar, pilihan-pilihan ini membentuk kebiasaan. Dan kebiasaan membentuk karakter kita.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia, artinya jangan ikut pola yang lazim tetapi salah. Dunia mungkin terbiasa dengan kelalaian, kompromi, dan kemalasan rohani, tetapi anak-anak Tuhan dipanggil untuk hidup berbeda.

Perubahan sejati dimulai dari pembaharuan pikiran, membiarkan firman Tuhan dan Roh Kudus mengubah cara kita berpikir. Ketika pikiran kita diperbarui, tindakan kita pun ikut berubah. 

Kita mulai membangun kebiasaan yang menyenangkan hati Tuhan: Membaca firman setiap pag, mendoakan orang lain, mengatur waktu dengan bijak, hidup dengan integritas, melayani dengan sukacita

Semua kebiasaan baik ini tidak langsung terbentuk dalam sehari. Tapi saat kita setia sedikit demi sedikit, Tuhan akan membentuk kita menjadi pribadi yang kuat, berbeda, dan berdampak.

Banyak orang ingin hidup lebih baik, tapi tidak mau membangun dasar yang benar. Di sinilah pentingnya kebiasaan yang baik, sebagai bentuk disiplin rohani dan pertumbuhan pribadi:

1. Kebiasaan Kecil Menuntun pada Perubahan Besar

Tuhan sering kali bekerja dalam hal-hal kecil. Seperti biji sesawi yang kecil tapi tumbuh menjadi pohon besar, kebiasaan baik yang sederhana seperti berdoa pagi, membaca firman, atau berkata benar akan membentuk karakter yang kokoh di dalam Tuhan.

2. Melawan Daging dan Kenyamanan

Kebiasaan baik tidak tumbuh di zona nyaman. Kita harus melawan keinginan daging: menunda-nunda, hidup seenaknya, atau mengikuti arus dunia. Dibutuhkan disiplin dan keteguhan untuk membangun kebiasaan yang menyenangkan hati Tuhan.

3. Mengandalkan Anugerah, Bukan Sekadar Tekad

Tanpa kasih karunia dan Roh Kudus, kebiasaan baik akan jadi beban. Tapi ketika kita menyerahkan proses ini kepada Tuhan, Roh Kudus memampukan kita untuk hidup dalam kehendak-Nya hari demi hari.

4. Membangun, Bukan Sekadar Menghindari

Jangan hanya berusaha menjauhi kebiasaan buruk. Gantikan dengan yang baik. Alih-alih hanya berhenti mengeluh, mulai biasakan mengucap syukur. Ganti waktu kosong dengan merenungkan firman. Ganti pikiran negatif dengan firman Tuhan.

Hari ini marilah kita renungkan: Apakah kebiasaan-kebiasaan dalam hidupku hari ini sedang membangun masa depan rohani yang sehat? Apakah aku sedang menabur kebiasaan yang akan menyenangkan hati Tuhan? Mari minta Tuhan memberi kekuatan untuk membangun kebiasaan baik, selangkah demi selangkah, dengan kesetiaan.

Perubahan sejati dimulai dari dalam, dari cara berpikir kita. Jika ingin hidup dalam kehendak Tuhan, kita harus memberi ruang bagi firman Tuhan untuk memperbarui pola pikir kita.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)

Komentar