GUNDAH GULANA: MENEMUKAN DAMAI DI TENGAH KEGELISAHAN - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 GUNDAH GULANA:
MENEMUKAN DAMAI DI TENGAH KEGELISAHAN


Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: Mazmur 96-99

Mazmur 42:6 "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!"

Pemazmur jujur mengakui kegelisahan hatinya. Gundah gulana bukan tanda kurang iman, tapi ajakan untuk mengarahkan kembali hati pada Tuhan. Hari ini, izinkan dirimu bertanya: "Apa yang sebenarnya membuatku gelisah?" dan bawalah itu ke hadapan Tuhan.

Kadang kita tidak tahu kenapa hati kita terasa berat. Ada beban yang tak terlihat, kekhawatiran yang samar, atau hanya rasa kosong tanpa sebab yang jelas. Pemazmur pun pernah mengalami itu — ia bertanya kepada dirinya sendiri: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku?"

Ini menunjukkan bahwa bahkan orang percaya bisa merasa gundah gulana. Tapi yang luar biasa, Pemazmur tidak berhenti pada kegelisahan. Ia segera mengarahkan jiwanya untuk berharap kepada Allah. Di tengah badai emosi dan tekanan batin, ia memilih untuk menyembah dan bersyukur.

Gundah gulana sering kali datang ketika kita terlalu fokus pada masalah, lupa bahwa ada Allah yang sanggup menolong. Hari ini, mari kita berhenti sejenak. Tanyakan kepada hati kita:

“Mengapa aku gelisah?”

Kemudian, alihkan pandanganmu kepada Tuhan. Biarlah hatimu kembali ditenangkan oleh hadirat dan janji-Nya.

Hati gundah gulana adalah perasaan resah, gelisah, atau tidak tenang yang bisa muncul karena berbagai sebab. Berikut beberapa penyebab umum mengapa hati bisa menjadi gundah gulana:

1. Kekhawatiran akan Masa Depan (Matius 6:25-34): Takut akan hal yang belum terjadi (masa depan yang tidak pasti). Contoh: khawatir akan pekerjaan, jodoh, kesehatan, atau masa depan pelayanan.

2. Luka Batin atau Kekecewaan (Mazmur 42:6): Pengalaman

jiwa dan hati belum sembuh dan menimbulkan beban emosional.

3. Jauh dari Tuhan: Hati menjadi kosong karena hubungan dengan Tuhan renggang dan tidak ada damai karena tidak ada persekutuan yang intim dengan Roh Kudus.

4. Serangan Rohani: Iblis dapat menaburkan ketakutan, keraguan, dan tuduhan dalam pikiran dan hati menjadi tidak tenang karena peperangan rohani.

5. Dosa yang Belum Diselesaikan (Yesaya 57:20-21): Hidup dalam dosa tersembunyi bisa membuat hati terus gelisah dan Roh Kudus menegur dan memanggil kembali kepada pertobatan.

6. Terlalu Bergantung pada Manusia atau Keadaan: Harapan yang digantungkan pada manusia sering membawa kekecewaan dan ketika yang diandalkan gagal, hati menjadi goyah. 

Solusi untuk Hati yang Gundah Gulana:

1.   Datang kepada Tuhan dalam doa dan penyembahan.

2.   Baca dan renungkan Firman Tuhan setiap hari.

3.   Ampuni yang menyakiti, dan terima kasih karunia Tuhan.

4.   Berpuasa dan cari wajah Tuhan jika perlu.

5.   Cari teman seiman atau gembala untuk berbagi dan didoakan.

Tulislah apa yang sedang membuatmu gelisah. Berdoalah dan serahkan satu per satu kepada Tuhan. Ucapkan satu janji Tuhan yang Anda pegang hari ini.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)

Komentar

  1. Balasan
    1. Amin semoga kita selalu berpengharapan dan ber seru kepada Nya supaya kegundahan didalam hati ini Tuhan memberikan solusi dan menenangkan hati didalam menghadapi segala pergumulan di hidup ini

      Hapus
  2. alihkan pandanganmu kepada Tuhan. Biarlah hatimu kembali ditenangkan oleh hadirat dan janji-Nya.

    BalasHapus
  3. Mazmur 42:6 "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!"

    BalasHapus
  4. Solusi untuk Hati yang Gundah Gulana:

    1. Datang kepada Tuhan dalam doa dan penyembahan.

    2. Baca dan renungkan Firman Tuhan setiap hari.

    3. Ampuni yang menyakiti, dan terima kasih karunia Tuhan.

    4. Berpuasa dan cari wajah Tuhan jika perlu.

    5. Cari teman seiman atau gembala untuk berbagi dan didoakan.

    BalasHapus
  5. Solusi untuk Hati yang Gundah Gulana:

    1.   Datang kepada Tuhan dalam doa dan penyembahan.

    2.   Baca dan renungkan Firman Tuhan setiap hari.

    3.   Ampuni yang menyakiti, dan terima kasih karunia Tuhan.

    4.   Berpuasa dan cari wajah Tuhan jika perlu.

    5.   Cari teman seiman atau gembala untuk berbagi dan didoakan.

    BalasHapus
  6. Kadang kita tidak tahu kenapa hati kita terasa berat. Ada beban yang tak terlihat, kekhawatiran yang samar, atau hanya rasa kosong tanpa sebab yang jelas. Pemazmur pun pernah mengalami itu — ia bertanya kepada dirinya sendiri: "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku?"

    BalasHapus
  7. Alihkan pandanganmu kepada Tuhan.Biarlah hatimu kembali ditenangkan oleh Hadirat dan Janji-Nya.Tuhan Yesus Memberkati.Amen🙏🙏

    BalasHapus
  8. Datang kepada Tuhan dalam doa dan penyembahan.

    BalasHapus
  9. Ampuni yang menyakiti, dan terima kasih karunia Tuhan.

    BalasHapus
  10. Menyerahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan Yesus

    BalasHapus
  11. Rofika imanuelyn hutagaol

    Mazmur 42:6 "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!"

    BalasHapus
  12. Biarlah kita tetap berpaut kepada Tuhan, dan memuji namaNya

    BalasHapus
  13. Lepaskan kekuatiran itu dalam doa, lalu serahkan sepenuhnya kepada-Nya. Bangun rutinitas spiritual: baca Alkitab, merenung, dan berdoa setiap hari. Itu membantu memperkuat kedamaian dari Tuhan, bukan dari hal-hal fana. Cari komunitas iman: berbagi pergumulan dengan saudara seiman juga membuat kita merasakan damai lewat penguatan bersama.

    BalasHapus
  14. Sukacita yang sejati berasal dari dekatnya saya dengan Tuhan...

    BalasHapus
  15. (: Panjatkan Doa dan Penyerahan Diri: Daud adalah teladan dalam menyerahkan segalanya kepada Tuhan—mengedepankan kerinduan akan hadirat-Nya sebagai pusat hidup, bukan sekadar ritual

    BalasHapus
  16. Saya mau mengubah fokus saya tidak lagi terhadap masalah tetapi kepada Tuhan, berharap dan berserah hanya kepada-Nya bukan pasrah, mengakui dosa dan kembali kepada-Nya sehingga langkah hidup saya kembali di dalam langkah yang penuh dengan iman.

    BalasHapus
  17. Firman Tuhan ini adalah janji yang luar biasa dari Tuhan kepada umat-Nya yang sedang merasa gentar dan lemah.

    BalasHapus
  18. Dekat dengan Tuhan berarti hidup dalam keintiman dengan-Nya — lewat doa, firman, dan kepercayaan penuh, bahkan ketika keadaan tidak sesuai harapan.......

    BalasHapus
  19. Kelemahlembutan: Kekuatan yang Terkendali. Dalam dunia yang keras dan penuh ego, kelemahlembutan sering dianggap lemah. Tapi dalam terang Kristus, kelemahlembutan adalah kekuatan yang tunduk kepada Roh.....

    BalasHapus
  20. Amenn, Galatia 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

    BalasHapus
  21. > Kasih karunia Yesus, kasih Allah, dan persekutuan dengan Roh Kudus, ini adalah berkat sehari-hari kita.

    BalasHapus
  22. Ia datang untuk tinggal, menyertai, dan bersekutu dengan kita, hari demi hari, detik demi detik!

    BalasHapus
  23. (: Kasih karunia Yesus, kasih Allah, dan persekutuan dengan Roh Kudus, ini adalah berkat sehari-hari kita. Kita dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang intim dan manis dengan Roh Kudus setiap hari.

    BalasHapus
  24. Roh Kudus tidak datang untuk sebentar, lalu pergi. Ia datang untuk tinggal, menyertai, dan bersekutu dengan kita, hari demi hari, detik demi detik...

    BalasHapus
  25. Roh Kudus tidak datang dengan paksaan. Ia lembut, penuh kasih, dan sabar. Ia berbicara melalui hati nurani, melalui bisikan yang halus, bukan teriakan yang memaksa. Ketika kita berada dalam pergumulan, kehadiran-Nya memberikan damai. Saat kita jatuh dalam dosa, Ia bukan datang dengan penghukuman, tetapi dengan undangan untuk kembali kepada kasih Bapa....

    BalasHapus
  26. Berdoalah dan serahkan satu per satu kepada Tuhan. Ucapkan satu janji Tuhan yang Anda pegang hari ini.

    Miracle

    BalasHapus

Posting Komentar