Menjadi Pembawa Damai Sejahtera - Bab 8 | PAK Kelas 12 - 2025

> Menjadi Pembawa Damai Sejahtera



Baca dan Renungkan: Yakobus 3:13-18; Matius 5:9

Menjadi pembawa damai sejahtera berarti menciptakan suasana damai dan harmonis dengan cara mengatasi masalah dan membangun hubungan yang sehat. 

Untuk menjadi pembawa damai sejahtera, Anda bisa: 

  • Menjaga sikap, perkataan, dan tindakan
  • Menghindari kata-kata kasar dan fitnah
  • Menghargai perbedaan
  • Mendengarkan dengan penuh pengertian
  • Berempati terhadap perspektif orang lain
  • Meminta maaf jika melakukan kesalahan
  • Memberikan nasihat yang positif
  • Menjaga sikap agar suasana damai sejahtera tetap terpelihara
  • Membawa diri dengan baik
  • Menciptakan suasana menyenangkan

Damai sejahtera yang sejati dimulai dari hati dan harus mengalir ke hati orang lain. 

Sepanjang sejarah manusia dan dunia kita tahu bahwa seringkali terjadi konflik, peperangan maupun perselisihan antar negara, antar bangsa bahkan dalam keluarga sendiri pun tak mustahil terjadi konflik dan permusuhan. Kehidupan di sekitar kita tidak selalu berjalan baik dan damai, konflik membayang bayangi kehidupan manusia di berbagai level dan konteks.

Untuk mewujudkan perdamaian dan kasih, kita perlu melakukan langkahlangkah konkrIt dalam kehidupan kita. Seluruh perbuatan dan gaya hidup kita mestilah mencerminkan perdamaian dan kasih, sehingga keduanya dapat terwujud dalam masyarakat kita, di bumi yang kita diami. Remaja Kristen terpanggil untuk menjadi pembawa damai dalam kehidupan.

Makna Menjadi pembawa Damai Sejahtera

Pada materi sebelumnya telah dipelajari mengenai damai sejahtera menurut Alkitab. Kini akan dikaji topik menjadi pembawa damai sejahtera. Apa artinya menjadi pembawa damai? Mari kita lihat apa arti perdamaian. Di dalam Alkitab, kata ini memiliki beberapa arti yang berbeda. Dalam pengertian manusia, kedamaian berkaitan dengan perasaan sejahtera dalam semua aspek kehidupan kita. Kadang-kadang digambarkan sebagai perasaan harmoni atau ketenangan. Dalam Perjanjian Lama, orang Israel menyadari bahwa perdamaian adalah anugerah dari Tuhan. Ada cerita bagus di pasal 6 dari Kitab Hakim-Hakim yang menggambarkan realisasi ini.

Menjadi pembawa Damai Sejahtera dalam Alkitab

Bagaimana remaja dapat menjadi pembawa damai? Bagaimana remaja kristen dapat membantu megembangkan kesejahteraan dan harmoni dalam hidup masing-masing dan dalam keluarga? Masalah sosial apa yang membuat remaja ingin membuat perubahan?

Perubahan dan damai harus dimulai dari diri sendiri hanya pribadi yang damai yang dapat menjadi pembawa damai. Dalam Matius 5:9 Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” Beberapa ayat kemudian, Yesus memerintahkan pengikut-Nya untuk berdamai dahulu dengan orang-orang yang kita musuhi barulah beribadah kepada-Nya (Matius 5: 21-26). Bahkan perintah Yesus selanjutnya adalah: “Kasihilah musuh mu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”, agar kita menjadi seperti Bapa kita di surga yang menyediakan sinar matahari dan hujan kepada orang benar dan yang tidak benar (5: 43-45). Singkatnya, anak-anak Tuhan adalah mereka yang mendamaikan

Menurut Surat Yakobus 3:13-18, Karakter sang pendamai adalah sebagai berikut:

1. Kemurnian moral. 

Karena asal mula perselisihan manusia dan perpecahan antarpribadi adalah dosa, asal mula perdamaian haruslah kemurnian.

2. Damai

Rasa damai dikuti oleh hati yang tenang dan penguasaan diri yang tinggi. Manusia yang damai adalah manusia yang tidak membiarkan emosi menguasai dirinya. Ada semangat yang bertumbuh dalam kelembutan, kesabaran, dan kebaikan

3. Lembut 

Kelemahlembutan juga diperlukan untuk berdamai. Kelembutan adalah buah Roh (Gal 5: 22-23) dan pemberian dari Yesus Kristus. Yesus sendiri mencontohkan roh yang lembut (Mat 11: 28-30) dan ketika murid-muridnya mengikuti dia, dia meletakkan kuknya ke atas mereka, agar mereka dapat belajar untuk menjadi lembut (atau lemah lembut).

4. Bersikap terbuka dan membela kebenaran 

Keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya tanpa memandang perbedaan latar belakang. Kitab Suci memanggil para pengikut Kristus untuk membela kebenaran. Ini akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, pembawa damai bukanlah seseorang yang menghindari konflik dengan cara apa pun; mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk menjadi orang yang suka damai dan untuk mengumumkan Injil kedamaian

5. Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik. 

Memiliki kedamaian dan berdamai tidaklah sama. Tuhan berjanji kepada anak-anaknya bahwa kita mungkin mengalami kedamaian. Yesaya 26: 3 mengatakan mereka yang menjaga pikirannya hanya pada Tuhan maka Ia akan memberikan damai yang sempurna. Seorang pembawa damai adalah mereka yang penuh belas kasihan dan kebaikan.

6. Tidak memihak dan tulus 

Seorang pendamai tidak boleh berpihak pada salah satu kubu atau orang. Pendamai berpihak pada kebenaran bukan pada orangnya. Pendamai memiliki hati yang diatur oleh Roh Kebenaran.

7. Bersedia bersabar 

Kesabaran bukanlah istilah yang ditemukan dalam Yakobus 3, tetapi ini adalah prinsip yang diturunkan dari ayat 18: “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.” Singkatnya, perdamaian tidak secara otomatis terjadi dalam dunia. Dibutuhkan perjuangan dan kesaabaran dalam mewujudkannya

8. Tumbuh dari Injil 

Terakhir, Yakobus meringkas argumennya dengan menyimpulkan dengan ilustrasi yang bermanfaat. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 

Jadi, semua point tersebut diatas adalah karakter para pendamai yang mengupayakan perdamaian atau menjadi pembawa damai. Apa artinya? Sederhananya: Ketika kita dipimpin oleh Roh Kudus dan hikmat yang datang dari atas, mereka akan mencari kedamaian yang selaras dengan Injil. Lebih sederhananya lagi, kedamaian sejati tumbuh dari benih Injil.

Penyebab Damai Sejahtera Hilang

Akar dari hilangnya damai adalah konflik dan permusuhan. Namun, pertanyaan penting yang harus direnungkan adalah, apa yang menyebabkan konflik dan permusuhan? Hidup manusia memang selalu dikitari oleh berbagai persoalan, ada persoalan yang dapat diselesaikan dengan mudah tapi ada yang tidak.

Pertanyaan:

1. Tuliskan pendapatmu mengenai makna menjadi pembawa damai sejahtera?

2. Sebutkan dan jelaskan 8 karakter manusia yang menjadi pembawa damai menurut Kitab Surat Yakobus 3:13-18!

 

Komentar

  1. 1. Makna Pembawa Damai Sejahtera
    Menjadi pembawa damai adalah menciptakan harmoni, menyelesaikan konflik, dan membawa kasih Allah dalam hubungan dengan sesama.


    2. 8 Karakter Pembawa Damai (Yakobus 3:13-18)



    Murni: Tulus dan tanpa niat jahat.

    Pendamai: Menciptakan harmoni.

    Lemah Lembut: Rendah hati dan sabar.

    Penurut: Terbuka dan fleksibel.

    Penuh Belas Kasihan: Mengasihi dengan tindakan nyata.

    Berbuah Baik: Melakukan perbuatan baik.

    Tidak Memihak: Bertindak adil.

    Tidak Munafik: Tulus dan konsisten.


    BalasHapus
  2. 1. Menjadi pembawa damai sejahtera berarti menciptakan suasana damai dan harmonis.

    2. Dalam Yakobus 3:13-18, Rasul Yakobus menggambarkan hikmat yang berasal dari Allah yang mencerminkan karakter manusia yang menjadi pembawa damai, yaitu:
    - Kemurnian moral : Karena asal mula perselisihan manusia dan perpecahan antarpribadi adalah dosa, asal mula perdamaian haruslah kemurnian.
    - Damai : Rasa damai dikuti oleh hati yang tenang dan penguasaan diri yang tinggi. Manusia yang damai adalah manusia yang tidak membiarkan emosi menguasai dirinya.
    - Lembut : Kelemahlembutan juga diperlukan untuk berdamai. Kelembutan adalah buah Roh (Gal 5: 22-23) dan pemberian dari Yesus Kristus.
    - Bersikap terbuka dan membela kebenaran : Keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya tanpa memandang perbedaan latar belakang. Kitab Suci memanggil para pengikut Kristus untuk membela kebenaran.
    - Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik : Seorang pembawa damai adalah mereka yang penuh belas kasihan dan kebaikan.
    - Tidak memihak dan tulus : Pendamai berpihak pada kebenaran bukan pada orangnya. Pendamai memiliki hati yang diatur oleh Roh Kebenaran.
    - Bersedia bersabar : Perdamaian tidak secara otomatis terjadi dalam dunia. Dibutuhkan perjuangan dan kesaabaran dalam mewujudkannya
    - Tumbuh dari Injil : Buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

    BalasHapus
  3. 1. Makna Pembawa Damai Sejahtera
    Menjadi pembawa damai adalah menciptakan harmoni, menyelesaikan konflik, dan membawa kasih Allah dalam hubungan dengan sesama.


    2. 8 Karakter Pembawa Damai (Yakobus 3:13-18)



    Murni: Tulus dan tanpa niat jahat.

    Pendamai: Menciptakan harmoni.

    Lemah Lembut: Rendah hati dan sabar.

    Penurut: Terbuka dan fleksibel.

    Penuh Belas Kasihan: Mengasihi dengan tindakan nyata.

    Berbuah Baik: Melakukan perbuatan baik.

    Tidak Memihak: Bertindak adil.

    Tidak Munafik: Tulus dan konsisten.


    boy jones

    BalasHapus
  4. 1.
    Menjadi pembawa damai sejahtera adalah ketika kita memberikan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus dan hikmat yang datang dari atas, sehingga kita memiliki karakter sang pembawa damai seperti yang telah disebutkan di dalam Kitab Surat Yakobus 3:13-18.
    2.
    Menurut Surat Yakobus 3:13-18, Karakter sang pendamai adalah sebagai berikut:
    -Kemurnian moral.
    Karena asal mula perselisihan manusia dan perpecahan antarpribadi adalah dosa, asal mula perdamaian haruslah kemurnian.

    -Damai.
    Rasa damai dikuti oleh hati yang tenang dan penguasaan diri yang tinggi. Manusia yang damai adalah manusia yang tidak membiarkan emosi menguasai dirinya. Ada semangat yang bertumbuh dalam kelembutan, kesabaran, dan kebaikan

    -Lembut
    Kelemahlembutan juga diperlukan untuk berdamai. Kelembutan adalah buah Roh (Gal 5: 22-23) dan pemberian dari Yesus Kristus. Yesus sendiri mencontohkan roh yang lembut (Mat 11: 28-30) dan ketika murid-muridnya mengikuti dia, dia meletakkan kuknya ke atas mereka, agar mereka dapat belajar untuk menjadi lembut (atau lemah lembut).

    -Bersikap terbuka dan membela kebenaran
    Keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya tanpa memandang perbedaan latar belakang. Kitab Suci memanggil para pengikut Kristus untuk membela kebenaran. Ini akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, pembawa damai bukanlah seseorang yang menghindari konflik dengan cara apa pun; mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk menjadi orang yang suka damai dan untuk mengumumkan Injil kedamaian

    -Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik.
    Memiliki kedamaian dan berdamai tidaklah sama. Tuhan berjanji kepada anak-anaknya bahwa kita mungkin mengalami kedamaian. Yesaya 26: 3 mengatakan mereka yang menjaga pikirannya hanya pada Tuhan maka Ia akan memberikan damai yang sempurna. Seorang pembawa damai adalah mereka yang penuh belas kasihan dan kebaikan.

    -Tidak memihak dan tulus
    Seorang pendamai tidak boleh berpihak pada salah satu kubu atau orang. Pendamai berpihak pada kebenaran bukan pada orangnya. Pendamai memiliki hati yang diatur oleh Roh Kebenaran.

    -Bersedia bersabar
    Kesabaran bukanlah istilah yang ditemukan dalam Yakobus 3, tetapi ini adalah prinsip yang diturunkan dari ayat 18: “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.” Singkatnya, perdamaian tidak secara otomatis terjadi dalam dunia. Dibutuhkan perjuangan dan kesaabaran dalam mewujudkannya

    -Tumbuh dari Injil
    Terakhir, Yakobus meringkas argumennya dengan menyimpulkan dengan ilustrasi yang bermanfaat. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

    BalasHapus
  5. 1.
    Menjadi pembawa damai sejahtera adalah ketika kita memberikan hidup kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus dan hikmat yang datang dari atas, sehingga kita memiliki karakter sang pembawa damai seperti yang telah disebutkan di dalam Kitab Surat Yakobus 3:13-18.
    2.
    Menurut Surat Yakobus 3:13-18, Karakter sang pendamai adalah sebagai berikut:
    -Kemurnian moral.
    Karena asal mula perselisihan manusia dan perpecahan antarpribadi adalah dosa, asal mula perdamaian haruslah kemurnian.

    -Damai.
    Rasa damai dikuti oleh hati yang tenang dan penguasaan diri yang tinggi. Manusia yang damai adalah manusia yang tidak membiarkan emosi menguasai dirinya. Ada semangat yang bertumbuh dalam kelembutan, kesabaran, dan kebaikan

    -Lembut
    Kelemahlembutan juga diperlukan untuk berdamai. Kelembutan adalah buah Roh (Gal 5: 22-23) dan pemberian dari Yesus Kristus. Yesus sendiri mencontohkan roh yang lembut (Mat 11: 28-30) dan ketika murid-muridnya mengikuti dia, dia meletakkan kuknya ke atas mereka, agar mereka dapat belajar untuk menjadi lembut (atau lemah lembut).

    -Bersikap terbuka dan membela kebenaran
    Keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima orang lain apa adanya tanpa memandang perbedaan latar belakang. Kitab Suci memanggil para pengikut Kristus untuk membela kebenaran. Ini akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, pembawa damai bukanlah seseorang yang menghindari konflik dengan cara apa pun; mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk menjadi orang yang suka damai dan untuk mengumumkan Injil kedamaian

    -Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik.
    Memiliki kedamaian dan berdamai tidaklah sama. Tuhan berjanji kepada anak-anaknya bahwa kita mungkin mengalami kedamaian. Yesaya 26: 3 mengatakan mereka yang menjaga pikirannya hanya pada Tuhan maka Ia akan memberikan damai yang sempurna. Seorang pembawa damai adalah mereka yang penuh belas kasihan dan kebaikan.

    -Tidak memihak dan tulus
    Seorang pendamai tidak boleh berpihak pada salah satu kubu atau orang. Pendamai berpihak pada kebenaran bukan pada orangnya. Pendamai memiliki hati yang diatur oleh Roh Kebenaran.

    -Bersedia bersabar
    Kesabaran bukanlah istilah yang ditemukan dalam Yakobus 3, tetapi ini adalah prinsip yang diturunkan dari ayat 18: “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.” Singkatnya, perdamaian tidak secara otomatis terjadi dalam dunia. Dibutuhkan perjuangan dan kesaabaran dalam mewujudkannya

    -Tumbuh dari Injil
    Terakhir, Yakobus meringkas argumennya dengan menyimpulkan dengan ilustrasi yang bermanfaat. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai..

    BalasHapus

Posting Komentar