PAK Kelas 10 - 2024 | Nilai-nilai Kristiani - Bab 3

Nilai-nilai Kristiani
 


Bacalah Alkitab sebelum belajar: Galatia 5: 22-23; 1 Samuel 16:6-7

Nilai adalah perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai itu. 

Nilai menjadi pedoman hidup hidup yang mempengaruhi perilaku seseorang serta penilaian nya terhadap sesuatu.

Nilai-nilai Kristiani adalah pedoman atau prinsip hidup yang berasal dari ajaran-ajaran Yesus Kristus. Nilai-nilai ini dapat memiliki berbagai penerapan dan makna, dan definisi-definisi spesifik dapat sangat bervariasi antara denominasi, lokasi geografis, konteks historis, dan aliran pemikiran yang berbeda. 

Apakah kamu pernah bertemu dengan seseorang yang saat melihat mukanya, atau mendengarkan suaranya, atau melihat gerak-geriknya saja sudah membuat kalian menyukai orang itu? Inilah yang disebut dengan kesan pertama.

Ketika kita bertemu dengan seseorang pertama kali, pasti akan muncul kesan terhadap orang itu. Apakah kesan itu positif atau malah negatif, kesan pertama ini akan bertahan lama dalam ingatanmu dan menjadi dasar yang menentukan bagaimana seterusnya kita akan berinteraksi dengan orang itu.

Bila kesan pertama positif, kita tentu menyambut gembira kesempatan untuk bertemu kembali dengan orang itu. Sebaliknya, bila kesan pertama negatif, kita cenderung menghindar atau malas bertemu lagi dengan orang itu 

Sebagai pengikut Kristus, kita terpanggil untuk menghasilkan kesan pertama yang positif. Hal ini hanya mungkin terjadi bila hidup kita adalah hidup yang berada di dekat-Nya. Kualitas kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri yang kita perlihatkan dalam tingkah laku kita seharihari bukan lahir karena paksaan atau ikut-ikutan orang lain, melainkan karena terlebih dulu kita mengalami kasih Tuhan yang luar biasa, yang memampukan kita untuk mengasihi orang lain juga

Wujud buah Roh bukanlah sesuatu yang dilakukan dengan paksaan atau kepura-puraan, melainkan sebagai tingkah laku yang secara alamiah mengalir ketika kita dekat dengan Tuhan. 

Dasar Alkitab untuk Nilai Kristen

Jika setiap orang Kristen betul-betul mempraktikkan ajaran Yesus di mana pun, di kalangan mana pun, dengan siapa pun, kita dapat mengubah dunia ini menjadi dunia yang lebih damai. Kita tidak boleh lupa bahwa apapun yang kita lakukan, pemberitaan bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuhkasih dan anugerah hendaknya melandasi dan mewarnai apa pun tingkah laku kita.

Galatia 5:22-23 yang tertulis sebagai berikut, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Perhatikan bahwa istilah yang dipakai oleh Rasul Paulus sebagai penulis kitab Galatia ini adalah buah Roh dan bukan buah-buah Roh. Sembilan hal ini adalah suatu kesatuan yang merupakan wujud dari tingkah laku dan karakter dari mereka yang hidup dalam Kristus, artinya hidup sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan.

1. Kasih

Kasih yang kita miliki adalah kasih yang sudah terlebih dulu dinyatakan oleh Tuhan kepada kita. Itu sebabnya, kasih kita harus mengikuti teladan yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus, yaitu kasih yang didasari oleh pengorbanan, dalam bahasa Yunaninya adalah agape 

2. Sukacita

Sukacita bukanlah yang kita cari-cari, melainkan ada di diri dalam kita, sukacita karena merasakan kehadiran Tuhan. 

3. Damai Sejahtera

Damai sejahtera merujuk pada keadaan utuh karena ada pemulihan, harmoni dengan keadaan sekitar 

4. Kesabaran

Kesabaran adalah keadaan ketika kita dapat menanggung hinaan, ejekan, bahkan tingkah laku merendahkan dan permusuhan dari orang lain 

5. Kemurahan

Kemurahan adalah keadaan yang membuat kita rela berbagi dengan orang lain, menolong mereka yang butuh ditolong. Istilah lain yang dipakai untuk menyatakan kemurahan adalah kepedulian, ramah, dan tidak membalas kejahatan yang kita terima dengan kejahatan juga 

6. Kebaikan

Kebaikan merujuk pada keadaan ketika kita ingin membuat orang lain juga merasakan keadaan yang baik. Kita mendapatkan kebaikan dari Tuhan dan ini mendorong kita untuk membagikannya kepada orang-orang lain, sehingga mereka dapat merasakan indahnya hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. 

7. Kesetiaan

Kesetiaan merujuk pada pengertian dapat dipercaya, dapat diandalkan, memiliki tekad untuk bertahan walaupun menghadapi kondisi yang sulit. 

8. Kelemahlembutan

Kita belajar banyak dari kelemahlembutan yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus. Di dalam kelemahlembutan ada unsur rendah hati, tidak menganggap diri sendiri penting, tetapi mendahulukan kepentingan orang lain 

9. Penguasaan Diri

Penguasaan diri merujuk pada kemampuan menahan diri dari emosi negatif dan dorongan untuk memuaskan diri. 

Kasih, Sukacita, dan Damai Sejahtera

Ketiga hal ini barulah muncul ketika kita memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan.

Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan

Bila ini kita lakukan, orang lain pun akan dapat merasakan buah dari Roh kita,  diwujudkan dalam interaksi kita dengan sesama manusia

 Kesetiaan, Kelemahlembutan, dan Penguasaan diri

Kita perlukan untuk menghadapi kesulitan dan mengatasi kepentingan diri sendiri

Kondisi yang Tepat untuk Menghasilkan Buah

Tuhan Yesus menyatakan, “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.” (Matius 7:17-8). 

Jelaslah Yesus berpesan bahwa kita harus menjadi baik supaya dapat menghasilkan buah yang baik yang terlihat oleh orang-orang lain. Kecenderungan manusia untuk berbuat dosa harus diubah dengan cara menerima kuasa kebangkitan Kristus, sehingga kecenderungan itu diganti dengan kecenderungan melakukan yang baik. Jadi, perbuatan baik yang kita lakukan adalah buah Roh yang kita miliki karena kita mau tunduk pada perintah Tuhan Yesus. 

Keluarga adalah tempat pertama untuk seorang anak hidup mengenal orang lain di luar dirinya. Bahkan, sering dikatakan bahwa orang tua adalah guru pertama yang dimiliki anak. Orang tualah yang mengajarkan anak bagaimana menyampaikan keinginan dengan cara yang baik. Orang tua juga mengajarkan bagaimana karakter yang seharusnya dimiliki anak. Dengan demikian, keluarga menjadi tempat yang cocok untuk menanamkan nilai-nilai Kristen. 

Petunjuk praktis tentang bagaimana menampilkan kesan yang

positif bagi orang lain (Donachy, 2014).

1. Jadilah diri sendiri, jangan mencoba-coba meniru penampilan atau gaya bicara, gaya rambut, dan gaya-gaya lainnya dari orang lain. Orang-orang lain akan cepat menangkap bahwa ini suatu kepurapuraan.

2. Tampilkan senyuman. Tidak ada yang menolak untuk mendapatkan  senyuman dari orang lain.

3. Ketika berbicara, tataplah mata lawan bicara kalian. Bukan dengan pandangan merendahkan atau ketakutan, tetapi dengan pandangan yang ramah.

4. Bila memang kalian akan bertemu seseorang pada waktu yang telah ditentukan, hadirlah beberapa menit sebelumnya. Artinya, kalian menghargai waktu yang dia siapkan untuk bertemu. Kelihatannya ini adalah hal yang sepele, tetapi bila kalian muncul terlambat, orang itu akan menangkap kesan bahwa kalian tidak cukup menghargai dirinya. Tentu kalian tidak ingin menimbulkan kesan negatif padanya, bukan?

5. Saat melakukan percakapan, jangan berfokus pada topik menceritakan diri sendiri, kecuali memang kalian berada dalam posisi yang ditanya atau yang diminta bercerita. Percakapan yang berpusat pada diri sendiri menunjukkan bahwa pembicaranya ingin menarik perhatian orang lain pada dirinya. Janganlah mempertahankan tingkah laku seperti ini.

 

Tugas hari ini

1. Dari sembilan wujud buah Roh, yang mana yang cukup mudah untuk dilakukan, dan mana yang ternyata cukup sulit untuk dilakukan?

2. Dari pengalaman selama ini, pernahkah kamu merasa gagal menampilkan kesan pertama yang positif di mata orang lain? Bila itu terjadi, kira-kira apa yang menjadi penyebabnya?

3. Hal-hal baru apa yang kamu temukan untuk pemahamanmu mengenai nilai-nilai Kristen dan buah Roh,?

Komentar

  1. 1.roh yg cukup mudah untuk di lakukan:
    1.kasih
    2.sukacita
    3.damai sejahtera
    4.kesabaran
    5.kemurahan
    6.kebaikan
    7.kesetian
    8.kelemahlembutan
    Roh cukup sulit untuk di lakukan:
    1.penguasaandiri

    2.tidak pernah

    3.jadilah orang orang yg lemah lembut, sukacita, kemurahan, kesabaran, damai sejahtera dan positif bagi orang lain

    BalasHapus
  2. 1.Buah roh yg mudah dilakukan:
    1.kasih
    2.sukacita
    3.damai sejahtera
    4.kesabaran
    5.kemurahan
    6.kebaikan
    7.kesetian
    8.kelemahlembutan
    Buah roh cukup sulit untuk di lakukan:
    1.penguasaandiri

    2.pernah,terlalu jutek dan cuek bila belum kenal

    3.perbuatan baik yang kita lakukan adalah buah Roh yang kita miliki karena kita mau tunduk pada perintah Tuhan Yesus.

    BalasHapus
  3. 1.roh yg cukup mudah untuk di lakukan:
    1.kasih
    2.sukacita
    3.damai sejahtera
    4.kesabaran
    5.kemurahan
    6.kebaikan
    7.kesetian
    8.kelemahlembutan
    Roh cukup sulit untuk di lakukan:
    1.penguasaandiri

    2.pernah, gagal menampilkan keahlian diri sendiri dan terlihat bodoh

    3.jadilah orang orang yg lemah lembut, sukacita, kemurahan, kesabaran, damai sejahtera dan positif bagi orang lain

    BalasHapus
  4. 1.roh yg cukup mudah untuk di lakukan:
    1.kasih
    2.sukacita
    3.damai sejahtera
    4.kesabaran
    5.kemurahan
    6.kebaikan
    7.kesetian
    8.kelemahlembutan
    Roh cukup sulit untuk di lakukan:
    1.penguasaandiri

    2. Pernah, judes dan cuek ke orang belum kenal

    3jadilah orang orang yg lemah lembut, sukacita, kemurahan, kesabaran, damai sejahtera dan positif bagi orang lain

    BalasHapus

Posting Komentar