SEKOLAH DAN KELUARGA SEBAGAI TEMPAT MELATIH DISIPLIN - BAB 11 | PAK KELAS 7 - 2023

 

SEKOLAH DAN KELUARGA SEBAGAI TEMPAT MELATIH DISIPLIN

Yosua 24:14-28 

Disiplin merupakan sikap hidup yang harus dijadikan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya menyangkut ketaatan. Jika dijadikan pembiasaan hidup, maka akan dilakukan secara konsisten kapan dan dimana pun kamu berada, entah di sekolah, di rumah, di gereja maupu dalam masyarakat. 

Sekolah dan keluarga adalah dua lembaga yang lebih berperan dalam menumbuhkan dan membangun disiplin dalam dirimu. Semua lembaga pendidikan meletakkan disiplin sebagai hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan.

Demikian pula keluarga di rumah, salah satu aspek penting yang turut menentukan kedamaian dalam keluarga adalah disiplin semua anggota keluarga. Di rumah, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan dijalankan oleh semua anggotanya supaya kehidupan berjalan dengan baik. Misalnya, tiap anggota keluarga jika pergi harus pamit pada yang lain, apalagi anakanak dan remaja, keberadaan mereka harus dalam pengawasan orang dewasa. Disiplin turut membentuk karakter seseorang menjadi manusia yang bertanggung jawab. 

Inspirasi

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe  terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya. ”Om beli bunga Om.” ”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya. ”Satu saja Om, kan bunganya dapat untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

 Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasyikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.” Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. 

Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. ”Ini uang 2.000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. 

Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan,  melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”

Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak boleh menjadi pengemis.” 

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasilnya tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu. 

Belajar dari cerita inspiratif di atas, nilai-nilai luhur yang nampak adalah kerja keras dan disiplin tidak mengenal usia, semua orang membutuhkan disiplin diri dan kerja keras untuk mencapai hidup yang baik. Bukan hanya disiplin dan kerja keras tetapi juga pembentukan nilai-nilai moral di dalam diri seseorang. 

Disiplin berkaitan dengan moral, hanya orang yang menerapkan moralitas dalam hidupnya yang mampu menghargai dan mewujudkan disiplin dalam hidupnya. Gadis kecil yang ada dalam cerita tersebut memberi contoh betapa ia menerapkan disiplin hidup dengan bekerja keras.  Meskipun memang anak-anak dilarang bekerja tetapi di banyak tempat karena kemiskinan orang tua maka anak-anak ikut bekerja mencari nafkah 

Apakah Disiplin Mempengaruhi Kehidupan Remaja 

Buatlah jadwal harian seluruh kegiatanmu! Kemudian periksalah apakah  kamu telah memanfaatkan waktumu dengan baik. Apakah kamu memiliki kesadaran untuk melaksanakan disiplin di rumah dan sekolah?

 Banyak orang suka menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan segera. Misalnya, kamu tidak tertib belajar, kalau ada ulangan tiba-tiba kamu pasti panik dan nilaimu jelek. Ada pekerjaan rumah ataupun tugas yang diberikan guru tidak kamu kerjakan segera  tetapi selalu ditunda-tunda. 

Ketika waktu untuk mengumpulkannya tinggal 1 hari, barulah kamu mengerjakannya. Apa akibatnya? Pekerjaanmu tidak maksimal dan nilai yang kamu peroleh juga mungkin tidak terlalu baik. Jika kamu mengerjakannya jauh-jauh hari, tentu masih tersisa banyak waktu untuk memeriksa lagi dan menyempurnakannya.

 Ada juga orang yang meremehkan berbagai peraturan, padahal peraturan yang dibuat bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan kelancaran dalam berbagai proses kehidupan. Untuk sekolah, peraturan dan tata tertib yang dibuat bertujuan mewujudkan kelancaran dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya bermuara pada kepentingan peserta didik.

Berbagai pelanggaran terhadap aturan dan tata tertib sering kita saksikan. Misalnya mengenai rambu-rambu lalu lintas dan berbagai aturannya, orang taat pada aturan lalu lintas ketika ada polisi di depannya, jika tidak maka mereka akan melanggarnya. 

Ada juga peserta didik SMP yang belum cukup usia untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi tetapi sudah mengendarai  sepeda motor. Pelanggaran lainnya, peserta didik akan bersikap tenang  teratur dan tertib jika ada guru di hadapan mereka, jika tidak maka kelas dan sekolah berubah menjadi seperti pasar yang hiruk-pikuk. Menurut pendapat kamu, apakah remaja SMP dapat bersikap disiplin tanpa harus dipaksa ataupun diancam ? 

Berbagai aturan dan disiplin yang dibuat itu ada manfaatnya dan bertujuan untuk menjaga ketertiban bersama dalam masyarakat maupun lembaga seperti keluarga, sekolah juga gereja. Di mana-mana selalu ada aturan-atura yang dibuat baik tertulis maupun tidak yang diharapkan ditaati oleh semua orang. 

Misalnya, di berbagai sekolah, setelah lonceng masuk berbunyi maka  pintu gerbang sekolah akan ditutup. Tiap peserta didik yang datang terlamba akan dikenai sanksi. Jika tidak melaksanakan tugas piket di sekolah, juga akan dikenai sanksi. 

Pertanyaan:

1. Jelaskan pengertian disiplin!

2.  Mengapa anak SMP perlu belajar disiplin dan menerapkannya dalam hidup?

3. Mengapa remaja melanggar aturan dan disiplin?


@KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Komentar

  1. 1.memiliki kebiasaan yang baik,taat pada orang tua kita
    2. memiliki sikap yang baik dan taat peraturan
    3.tidak bertanggung jawab,
    Sering melanggar peraturan mau itu di sekolah atau pun di rumah

    BalasHapus
  2. 1. Pembiasaan hidup yg tidak di suruh oleh seseorang
    2. Karena memiliki sikap yg tertib akan aturan
    3. Karena suka menunda" dan tidak tertib belajar

    BalasHapus
  3. Roni
    1.sikap hidup yang harus dijadikan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya menyangkut ketaatan.
    2.bertujuan untuk menjaga ketertiban bersama dalam masyarakat maupun lembaga seperti keluarga, sekolah juga gereja.
    3.karna mempunyai sifat yang buruk
    dan tidak ada aturan di dalam hidupnya

    BalasHapus
  4. 1.sikap hidup yg harus dijadikan sebagai kebiasaan hidup dan bukan hanya menyangkut ketaatan.
    2.supaya memiliki sikap yg baik.
    3.banyak orang yg suka menunda -nunda pekerjaan yg sebenarnya bisa di kerjakan segera.

    BalasHapus

Posting Komentar