PENGEMBANGAN DIRIKU UNTUK PELAYANAN BAGI SESAMA - BAB 11 | PAK KELAS 9 - 2023

 

PENGEMBANGAN DIRIKU UNTUK PELAYANAN BAGI SESAMA

Matius 22:37-40; Roma 12:1

Masa remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak sebab secara signifikan remaja telah mengalami perkembangan dari segi fisik, mental, intelektual, dan spiritual.

Remaja Kristen dipanggil untuk terlibat dalam pelayanan bagi sesama yang dikasihi Tuhan. Remaja Kristen diharapkan dapat menerima keberadaan dirinya, mengetahui dan menerima kemampuan dirinya, dan dapat mengembangkan diri untuk pelayanan bagi Tuhan dan sesamanya. Anak-anak Tuhan perlu melakukan pelayanan kepada sesama dengan penuh tanggung jawab, serta dengan pertimbangan secara arif.

Masa Remaja : Masa Transisi

Bagaimana pengalaman dan pendapatmu tentang remaja? Masa remaja adalah masa yang indah, namun juga masa yang penuh dengan gejolak.

Beberapa aspek perubahan pada diri remaja di masa transisi menurut Wayne Rice dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Masa transisi. Dalam masa ini remaja banyak mengalami perubahan secara fisik dan mengalami berbagai gejolak yang kadang-kadang terlihat seperti tidak normal. Misalnya: seorang remaja begitu mudah berubah dalam waktu yang singkat, tiba-tiba senang dan tiba-tiba merasa sedih, tiba-tiba bersemangat dan tiba-tiba merasa tak punya semangat. Pada umumnya masa remaja dikenal dengan masa pencarian jati diri. Pada masa inilah seorang anak mencoba meninggalkan hal-hal yang kekanak-kanakan dalam usahanya untuk menemukan identitasnya.

2. Masa bertanya. Pada masa ini remaja mengalami perkembangan dalam ranah kognitifnya. Umumnya mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan kepada mereka. Mereka tidak percaya pada semua hal yang pernah dikatakan/diajarkan, baik dari orang tua maupun guru. Mereka ingin mengerti bagi diri mereka sendiri. Misalnya kepercayaan tentang Allah dan Kristus di dalam Alkitab mulai diragukan. Dalam masa ini, remaja membutuhkan jawaban yang jujur dan pasti.

3. Masa keterbukaan. Pada masa ini remaja sangat terbuka terhadap ideide serta bimbingan. Bagi kebanyakan mereka, usaha untuk mencari/ mendapatkan identitas baru merupakan proses yang penuh dengan cobacoba yang menyebabkan karakteristik mereka sulit ditebak. Mereka akan menerima suatu hal di satu kesempatan dan dapat menolaknya sama sekali di lain kesempatan.

4. Masa mengambil keputusan. Remaja yang berada di usia 12-15 tahun belum siap untuk mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Tetapi bagi sebagian remaja yang lain, keputusan yang penting sangat mungkin terjadi dan mungkin saja tetap berfungsi sampai pada akhir hidup. 

Selama menjalani perkembangan, remaja diharapkan dapat mencapai hal-hal tertentu yang menjadi tantangan pada usia tersebut. Memang seringkali banyak remaja tidak mampu menerima keadaan dirinya. Tetapi semakin cepat remaja menerima keberadaan diri, maka semakin cepat pula mereka beradaptasi dan berkembang ke arah positif. Beberapa keadaan tertentu yang perlu dihadapi remaja antara lain:

a. Menerima keadaan fisiknya

Memasuki remaja setiap orang akan mengalami perubahan berbagai fisik. Kadang-kadang perubahan ini tidak sesuai dengan harapan diri remaja itu dan juga lingkungan sosialnya. Misalnya, muncul pertanyaan, “Mengapa tubuh saya tidak setinggi Tomas?”. Bila perubahan fisik yang terjadi tidak sesuai harapan, remaja cenderung untuk kecewa. Tentang ini remaja perlu menyadari bahwa setiap pertumbuhan fisik yang mereka alami merupakan karunia Tuhan yang patut disyukuri. Tidak ada seorang manusia pun yang sempurna. Hal ini akan membantu remaja untuk dapat melihat dirinya tidak hanya sebatas pada kekurangannya, tetapi membuat remaja dapat melihat bahwa ia sendiri mempunyai kelebihan-kelebihan yang patut diterima dan dikembangkannya.

b. Mengetahui dan menerima kemampuan diri

Masa remaja adalah masa yang produktif. Ini adalah masa yang tepat untuk belajar dan mencari tahu kemampuan diri, menerimanya dan mengembangkannya bagi pelayanan kepada sesama. Tanyakanlah kepada orang-orang terdekat kamu seperti anggota keluarga, teman dekat, agar dapat kamu mengetahui dan menemukan kemampuan dirimu untuk terusdikembangkan. Kamu juga dapat mencari tahu sendiri minat dan bakat kamu. Misalnya olah raga, bermain musik, mengarang (novel, cerpen puisi), melukis, memotret, berbicara di depan umum, dan lain-lain.

c. Memantapkan kepribadian dengan nilai dan norma yang positif

Masa remaja adalah fase terpenting dalam pembentukan nilai, termasuk nilai-nilai pelayanan sosial. Pembentukan nilai merupakan suatu proses emosional dan intelektual yang sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Pada masyarakat yang majemuk dan modern, terdapat banyak sistem nilai yang bertentangan satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan arti didapat remaja dari orang-orang penting antara lain: guru, pemimpin kelompok, pembina pramuka, orang tua. Pada masa ini remaja sedang merenggangkan diri dari orang tua sehingga pengaruh pemimpin kelompok teman sebaya lebih besar dibandingkan dengan pengaruh orang tua dalam hal penerimaan nilai.

Bagaimana caranya kamu dapat berkembang dengan nilai-nilai positif yang juga dipengaruhi oleh lingkungan yang baik? Orang Kristen di Tengah Gereja dan Lingkungan Sosial

Kita berada di tengah-tengah komunitas Kristen atau gereja. Oleh karena itu penting bagimu untuk memahami hakikat gereja, meskipun dalam pembelajaran awal hal ini sudah banyak dibahas. Tetapi dalam pembelajaran ini akan kita kaitkan dengan pelayanan bagi sesama. 

Gereja ada sebab Tuhan Yesus memanggil orang menjadi murid-Nya. Selain itu, gereja memiliki tugas atau yang sering dikenal dengan “tiga tugas pangilan gereja”. Hal ini terlihat dalam peristiwa di mana Tuhan Yesus menyuruh muridnya untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19) dan perintah untuk menjadi saksi sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Gereja memiliki tritugas atau panggilan yaitu bersaksi (koinonia), bersekutu (marturia) dan melayani (diakonia).

a. Bersekutu (Koinonia)

Setiap orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk bersekutu. Dengan bersekutu setiap orang dapat saling menjaga, mengasihi, dan saling membangun di dalam iman kepada Kristus. Hal bersekutu dapat dilihat dalam bentuk-bentuk doa bersama, kebaktian bersama, persekutuan keluarga, dan lain-lain. Pada gilirannya hal tersebut akan dibawa ke lingkungan sosial yang lebih luas, dan orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan persekutuan-persekutuan yang dibutuhkan oleh lingkungannya.

b. Bersaksi ( Marturia)

Tugas gereja adalah bersaksi tentang penyelamatan Allah kepada orangorang yang belum mengetahuinya. Bersaksi dapat dilihat dalam bentukbentuk penyampaian Injil, atau dengan menjalani kehidupan yang penuh damai dan kasih dengan sesama. Bersaksi dapat dilihat dan diwujudnyatakan dalam tindakan-tindakan yang menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup seseorang.

c. Melayani (diakonia)

Gereja dipanggil tidak hanya untuk bersekutu dan bersaksi tetapi juga untuk melayani sesama. Hal melayani adalah bentuk nyata yang sangat diperlukan untuk mewujudkan kasih kepada sesama. Pelayanan yang sejati, telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama bagi kita semua. Hal tersebut dapat dilihat di dalam kisah Tuhan Yesus melayani murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka (Yoh. 13:1-17).

Seluruh anggota komunitas Kristen, termasuk kamu sebagai remaja Kristen memiliki peran yang harus dimainkan berkaitan dengan tritugas panggilan gerejaa. Setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi pelaku aktif firman Tuhan lewat kesaksian hidupnya di tengah lingkungan sosial. Hal itu dapat dilakukan sebagai pribadi maupun bersama orang Kristen orang lain dengan menampilkan tindakan dan gerakan untuk melindungi sesama manusia serta seluruh alam ciptaan.

Setiap orang Kristen dipanggil untuk mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus. Spiritualitas tersebut akan memampukan orang Kristen menumbuhkan kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, pada saat yang sama secara aktif dapat peduli kepada sesamanya sebagaimana Tuhan melihat dan mengasihi mereka. Spiritualitas seperti ini akan melahirkan kesatuan yang utuh antara kehidupan rohani dan aktivitas sosial. Terdorong oleh spiritualitas seperti itu, orang Kristen dimampukan untuk terlibat dan menunaikan tugas mereka bagi gereja dan dengan semangat Injil memberi sumbangsih bagi lingkungannya.

Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah. Pada satu pihak mereka memiliki “kehidupan rohani” dengan tuntutan-tuntutannya, di pihak lain memiliki “kehidupan duniawi” di dalam keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, atau yang memiliki hubungan dengan lingkungan sosial. Hal ini tidak boleh terjadi. Kedua kehidupan itu harus dipersatukan dengan firman dan kehendak Tuhan sebagai titik rujukan.

Keterlibatan Sosial Berlandaskan Iman Kristiani

Hidup kita di tengah-tengah lingkungan sosial sudah seharusnya dilandasi oleh iman dan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan bagi pembaharuan lingkungan. Untuk itu dibutuhkan pembaharuan dalam tingkat personal maupun tingkaat sosial yang dapat mereflesikaan nilai-nilai keadilan,  ketaatan, solidaritas, ketulusan, dan keterbukaan. Pembaharuan seperti itu adalah tuntutan kristiani yang berat. Meskipun demikian, ada jaminan dari pribadi yang sudah lebih dahulu menjalani dan menghadapi situasi sulit sebagaimana yang kita hadapi saat ini. Pribadi tersebut adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia berjanji kepada kita, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20).

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah telah memberikan kepada kita suatu kesempatan untuk mengatasi masalah, kejahatan, dan menggapai kebaikan dan kehendak Tuhan. Untuk itu Kristus telah menebus umat-Nya dengan memberikan diri-Nya secara utuh, dan harganya telah lunas dibayar (1 Kor. 6:20). Pemberian diri Kristus bagi kita manusia merupakan landasan dan inti komitmen kristiani kita, untuk memberikan harapan bagi lingkungan kita. Karena penebusan Kristus, hal-hal yang lama “telah mati” dan kita perlu mengembangkan sifat-sifat maupun kekuatan dalam pengharapan teguh akan janji-janji Tuhan sambil terus mengembangkan diri dalam pelayanan bagi sesama (bdk. Ef. 4:16). 

Tujuan dari keterlibatan sosial kita adalah untuk menopang lingkungan agar menjadi tempat yang layak bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara utuh (fisik, mental, sosial, spiritual) untuk itu perlu kita mengembangkan  solidaritas. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita (Mat. 22:40, Yoh. 15:12). Kebenaran ini juga berlaku bagi lingkungan sosial. Kasih yang sejati adalah perintah sosial yang sangaat penting. Kasih tersebut akan direflekasikan dengan cara memahami dan menghormati sesamanya, dan hak-hak yang dimilikinya. Di dalam relasi dengan Allah kasih menjadi nyata dan efektif dalam pelayanan bagi sesama.

Berperan Serta Secara Arif

Dalam perkembangan hidup kita, kita tidak terlepas dari lingkungan sosial. Karena itu, remaja mau tidak mau perlu dan harus terlibat dalam kehidupan bersama sesamanya. Mungkin banyak di antara kamu yang merasa tidak perlu memikirkan dan terlibat dalam lingkup yang lebih besar. Peran ini dijalankan oleh orang tua. Tetapi ketika memasuki masa remaja, kamu akan melihat bahwa kini tiba waktunya untuk kamu pun ikut terlibat, dan turut bertanggung jawab terhadap kehidupan sesama.

Ada beberapa tahap dalam menentukan langkah untuk memahami, menilai keadaan, mengambil keputusan, dan mendorong suatu tindakan

1. Melakukan refleksi terhadap realitas yang ada. Di sini kita perlu mendengarkan berbagai pendapat yang baik dan tajam.

2. Melakukan evaluasi terhadap realitas tersebut dan menganalisisnya di dalam terang rencana dan kehendak Tuhan.

3. Mengambil keputusan berdasarkan langkah-langkah terdahulu. Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita. 

Di sinilah terlihat keterkaitan antara kearifan kristiani dan pengembangan diri remaja untuk pelayanan bagi sesama. Akan lebih baik lagi apabila gereja kamu memiliki program-program yang melibatkan remaja. Misalnya, gereja melibatkan remaja untuk membuat karya-karya dan pelayanan bermakna bagi sesama. Remaja dilibatkan untuk mengembangkan bakatnya, dengan membuat kerajinan tangan, membuat lagu, terampil mendengarkan sesama, menyampaikan firman Tuhan, dan lain-lain.

Peran Serta Remaja untuk Pelayanan bagi Sesama

Dalam Bahasa Inggris kata “tanggung jawab” berarti responsible dibentuk dari dua kata yaitu response (= jawaban) dan able (= mampu). Jadi, kata responsible dapat diartikan sebagai “mampu menjawab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tindakan kita”. Hal ini sama dengan arti kata tanggung jawab dalam bahasa Indonesia yang juga mengacu kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menanggung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.

Kehadiran orang Kristen termasuk remaja dalam kehidupan sosial dicirikan oleh pelayanannya. Pelayanan adalah tanda dan ungkapan kasih kristiani yang dapat dirasakan dalam kehidupan keluarga, gereja, dan kehidupan sosial di masyarakat sesuai dengan kemampuan dan talenta pemberian Tuhan.

Pelayanan yang dilakukan dengan baik dan tepat dapat ikut memecahkan masalah-masalah sosial. Bahkan pelayanan sosial dapat menjadi kesaksian yang hidup dan konsisten dengan ajaran kristiani.

Di tengah dunia yang semakin kompleks dan pluralistik, kita dipanggil untuk membuka diri melalui kesaksian mereka, bekerjasama dengan semua orang dalam memikul tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat dan dunia. Kita dipanggil untuk turut bertanggung jawab membantu semua orang, apapun juga agama dan keyakinan mereka. Dengan demikian akan menjadi nyata peranan iman Kristen dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan martabat manusia yang luhur. Adapun bentuk tanggung jawab komitmen sosial kita dapat wujudkan dalam dua bentuk yaitu:

a. Komitmen untuk membaharui diri secara mental. Pembaharuan mental seharusnya memang mendahului komitmen untuk memperbaiki lingkungan.

b. Dari pembaharuan mental akan muncul kepedulian terhadap orang-orang di lingkungan kita. Kepedulian tersebut dapat membantu kita untuk memahami tanggung jawab dan komitmen kita untuk “menyembuhkan” lingkungan kita, lembaga, struktur dan kondisi yang berhubungan dengan martabat manusia, sehingga setiap manusia betul-betul dapat dihormati dan seluruh alam semesta dapat dipulihkan.

Di atas telah dijelaskan bahwa perkembangan remaja tidak terlepas dari konteks kehidupan di tengah sesama. Kita adalah bagian dari gereja dan tinggal di tengah masyarakat. Namun banyak remaja yang enggan memenuhi tanggung jawabnya untuk melayani sesama. Mereka lebih memilih untuk menjalani masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang negatif, yang mendukakan Tuhan, seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba, hingga kepada seks bebas yang dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit. Mereka tidak peduli dengan kemampuan diri mereka, potensi diri mereka yang seharusnya perlu digali, dikembangkan demi pelayanan untuk sesama.

Pertanyaan:

1. Pernahkah kamu merasa dirimu kurang dibandingkan teman-teman kamu yang lain? Kalau ya, apakah itu? (Kurang cantik, kurang ganteng, kurang pintar, kurang tinggi, kurang kurus, kurang terkenal di antara teman-teman, kurang kaya, dan lain-lain.)

2. Masa remaja adalah masa transisi, jelaskan apa yang dimaksud dengan masa mengambil keputusan!

3. Di atas dikatakan, “Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau terbelah.” Berikan contoh-contohnya, dan jelaskan mengapa keadaan seperti ini tidak baik dan tidak diharapkan oleh Tuhan Yesus!

Sumber: @© 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Komentar

  1. Gereja dipanggil tidak hanya untuk bersekutu dan bersaksi tetapi juga untuk melayani sesama. Hal melayani adalah bentuk nyata yang sangat diperlukan untuk mewujudkan kasih kepada sesama. Pelayanan yang sejati, telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan menjadi teladan utama bagi kita semua. Hal tersebut dapat dilihat di dalam kisah Tuhan Yesus melayani murid-murid-Nya dengan membasuh kaki mereka (Yoh. 13:1-17).

    BalasHapus
  2. 1.pernah
    2. maksudnya nya adalah kita terlalu cepat mengambil keputusan dan tidak di pikirkan terlebih dahulu apa yang akan terjadi kedepanya, Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita.
    3.maksud nya mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh Kristus.

    BalasHapus
  3. 1.pernah
    2. maksudnya nya adalah kita terlalu cepat mengambil keputusan dan tidak di pikirkan terlebih dahulu apa yang akan terjadi kedepanya, Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita.
    3.maksud nya mengembangkan spiritualitas “manusia baru” yang sudah dikuduskan oleh Tuhan di tengah-tengah masyarakat. Spiritualitas seperti ini akan membangun lingkungannya sesuai dengan tuntunan Roh

    BalasHapus

Posting Komentar