DEWASA DALAM
IMAN
Shalom,
Filipi 2:4 dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi
kepentingan orang lain juga.
Saat kita
memiliki sikap hati saling berbagi dan mengasihi, sukacita akan mengalir di
dalam hidup kita. Saya percaya, Tuhan tidak memanggil kita hanya untuk
mengasihi diri sendiri, melainkan juga untuk mengasihi orang lain
Orang-orang
yang egois adalah orang yang tidak bahagia di muka Bumi ini. Mereka beranggapan
bahwa sukacita baru didapatkan ketika memiliki banyak harta dan mendapatkan apa
yang mereka inginkan, tetapi sebenarnya mereka sedang tertipu. Hidup yang
sesungguhnya bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang apa
yang kita berikan.
Sifat
keakuan adalah alami bagi manusia. Perhatikan bayi atau anak kecil ketika orangtuanya
tidak memberikan apa yang diinginkannya, dia akan menangis dan marah. Hal itu
dapat diterima untuk bayi dan anak kecil, tetapi tidak untuk pria dan wanita
dewasa.
1 Korintus
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku
menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Sungguh
berbeda definisi dewasa versi dunia dengan versi firman Tuhan. Di Indonesia,
kita dianggap dewasa kalau usia kita sudah mencapai 21 tahun. Di Amerika dan
Eropa, kita dianggap dewasa jika usia kita 18 tahun ke atas.
Masih
menurut dunia. Kita dianggap dewasa jika sudah hidup mandiri, memiliki
pekerjaan yang mapan, dan memiliki rumah atau kendaraan sendiri. Sedangkan,
menurut firman Tuhan, kita dianggap dewasa jika kita memiliki kasih. Karena
hanya orang dewasa yang dapat mengasihi, atau dengan kata lain, memberi atau
berbagi dengan orang lain.
Seperti kita
ketahui, anak kecil pasti egois. Mereka menangis tanpa mau tahu kondisi
sekitar, mereka teriak tanpa mau tahu tempat dan waktu, dan mereka tidur tanpa
memikirkan yang menggendong mereka. Tidak ada yang salah dengan itu, namanya
juga masih anak-anak.
Namun, orang
yang dewasa tidak seperti itu. Orang yang dewasa mau berbagi sesuatu kepada
yang lebih membutuhkan, orang dewasa dapat membaca situasi dan kondisi, dan
orang dewasa mau memikirkan orang lain.
Jika kita
membaca ayat di atas, pada kalimat terakhir dikatakan “sifat kanak-kanak”, yang
artinya perilaku, keputusan, perkataan yang dewasa atau kanak-kanak merupakan
sebuah sifat. Jadi, merupakan keputusan dan pilihan kita untuk menjadi dewasa
atau tetap kanak-kanak. Tidak ada hubungan antara dewasa dan usia, karena
dewasa adalah tentang cara pikir. Banyak orang sudah berusia tua, tapi seperti
anak-anak. Sebaliknya, banyak orang yang usianya masih ‘sedikit’, tetapi
memiliki cara pikir yang dewasa.
Saya ingin
membahas kalimat terakhir dari 1 Korintus 13:11, yaitu “Sekarang sesudah aku menjadi
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” Mari kita garis bawahi kata
“meninggalkan”.
Perhatikan.
Dewasa di atas tidak ada hubungannya dengan roh yang ada di dalam kita. Banyak
orang mengira, setelah lahir baru, roh yang tinggal di dalam kita masih roh
anak-anak yang perlu dikasih firman Tuhan supaya menjadi roh yang dewasa.
Kebenarannya, saat kita lahir baru, roh kita sudah sempurna. Roma 8:11 mengatakan bahwa roh yang tinggal di dalam kita adalah roh yang sama dengan yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Setiap kita tahu bahwa meninggalkan sifat kanak-kanak dan beranjak menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Kita tidak bisa menjadi keduanya dalam satu waktu bersamaan. Di satu titik, kita perlu memilih mau menjadi dewasa atau mau tetap menjadi kanak-kanak.
Singkatnya, menjadi dewasa di dalam Kristus berarti kita dapat membuat keputusan berdasarkan kebenaran firman Tuhan
Efesus 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Tuhan tidak mencari orang yang sempurna, juga Dia tidak mengharapkan kita untuk menjadi sempurna. Karena kebenarannya, Dialah yang menyempurnakan kita. Melalui darah-Nya, Dia menjadikan kita sempurna di mata-Nya.
Kendati demikian, Tuhan ingin kita bertumbuh dalam pengenalan kita akan Dia, karakter kita, gaya hidup kita, keputusan-keputusan kita, dan pemikiran kita, karena Dia ingin kita menjadi dewasa dan menghasilkan buah.
Hanya ketika kita menjadi orang-orang yang dewasa di dalam iman dan menghasilkan buah, kita dapat menjadi berkat bagi dunia dan dunia dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita.
Kita perlu menyadari mengapa kita butuh untuk bertumbuh dan berbuah. Kita perlu menginginkan pertumbuhan itu dalam kehidupan Kristen kita.
Hari ini, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan renungan di atas. Ajukan beberapa pertanyaan ini ke dalam hati kita: Sudah sejauh mana saya bertumbuh? Hal-hal apa yang menghalangi saya untuk bertumbuh? Apakah saya sudah lebih baik dari tahun lalu? Apa yang telah saya lakukan terhadap hal-hal yang Tuhan telah percayakan kepada saya? Langkah-langkah apa yang akan saya lakukan agar saya dapat semakin bertumbuh?
Roma 12:21
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan!
Perlu kita mengerti bahwa cara kita menyelesaikan masalah sangat menentukan kedewasaan kita. Semakin sering kita menyelesaikan masalah dengan cara Tuhan, semakin dewasa karakter kita. Sebaliknya, semakin sering kita menyelesaikan masalah dengan cara sendiri, semakin kita tidak dewasa.
Ketika kita mencoba menyelesaikan masalah dengan cara kita sendiri, kita cenderung menyelesaikannya dengan jalan pintas. Misalnya dalam kasus suami istri. Cara manusia menyelesaikan masalah suami istri yang sudah terlalu kompleks biasanya dengan bercerai atau berpisah, tetapi cara Tuhan adalah dengan mengasihi, mengalah, mengampuni, dan menghargai satu sama lain.
Kasus
lainnya adalah konflik dengan rekan pelayanan. Cara manusia biasanya dengan
pindah gereja atau pindah pelayanan, sementara cara Tuhan adalah, lagi-lagi,
dengan mengasihi.
Marilah kita lihat
perbedaannya? Cara Tuhan menyelesaikan masalah selalu melibatkan pembentukan
karakter kita.
Kita telah
belajar bahwa bukan Tuhan yang memberikan masalah ke dalam hidup kita, tetapi
Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui masalah yang sedang kita hadapi.
Biarkan Tuhan membentuk karakter kita melalui masalah yang sedang kita hadapi.
Berita gembiranya, yang paling diuntungkan dalam sebuah pembentukan karakter
adalah diri kita
Seseorang
dewasa dalam iman, adalah pada saat diri seseorang tersebut telah menjadikan firman
Tuhan sebagai pedoman hidup, sehingga dirinya tidak mudah tergoyahkan oleh
berbagai macam godaan dan tipu muslihat dunia beserta pengajaran sesatnya,
karena ia memakai pedang Roh untuk menghadapi setiap masalah atau
perkara-perkara yang terjadi.
Tuhan Yesus memberkati kita semua, salam dan doa kami.
Tuhan tidak memanggil kita hanya untuk mengasihi diri sendiri, melainkan juga untuk mengasihi orang lain
BalasHapusThx Debora
HapusKita telah belajar bahwa bukan Tuhan yang memberikan masalah ke dalam hidup kita, tetapi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui masalah yang sedang kita hadapi.
BalasHapusGbu Keisya
HapusEfesus 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
BalasHapusGbu Alfredo
HapusSaat kita memiliki sikap hati saling berbagi dan mengasihi, sukacita akan mengalir di dalam hidup kita.
BalasHapusTrims Goodman
HapusTYM
Seseorang dewasa dalam iman, adalah pada saat diri seseorang tersebut telah menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup, sehingga dirinya tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai macam godaan dan tipu muslihat dunia beserta pengajaran sesatnya
BalasHapusTerimakasih Ervan
HapusJbu
Amin🙏😇
BalasHapusMasalah yang diijinkan Tuhan terjadi di dalam kehidupan kita karena Tuhan mau membentuk karakter kita menjadi dewasa dalam roh...dewasa adalah tentang cara pikir bukan tentang usia seseorang...dewasa berarti membuat keputusan2 hidup berdasarkan atas firman Tuhan...Amin...
BalasHapusKita telah belajar bahwa bukan Tuhan yang memberikan masalah ke dalam hidup kita, tetapi Tuhan dapat mendatangkan kebaikan melalui masalah yang sedang kita hadapi
BalasHapusThx Celine
HapusRoma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
BalasHapusTuhan Yesus memberkati Ganesha
HapusSaat kita memiliki sikap hati saling berbagi dan mengasihi, sukacita akan mengalir di dalam hidup kita. Saya percaya, Tuhan tidak memanggil kita hanya untuk mengasihi diri sendiri, melainkan juga untuk mengasihi orang lain
BalasHapusFilipi 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
BalasHapusTYM Irene Gresia
HapusSemakin sering kita menyelesaikan masalah dengan cara Tuhan, semakin dewasa karakter kita.
BalasHapusJbu Ami
HapusFilipi 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga
BalasHapusThx Hizkia
HapusJbu
Saat kita memiliki sikap hati saling berbagi dan mengasihi, sukacita akan mengalir di dalam hidup kita. Saya percaya, Tuhan tidak memanggil kita hanya untuk mengasihi diri sendiri, melainkan juga untuk mengasihi orang lain
BalasHapusMiracle Glory Pasaribu
God loves you Miracle
HapusAmen kami butuh pimpinan Mu Tuhan untuk menjalani hidip ini didalam nama Tuhan Yesus aku berserah dan bersyukur.
BalasHapusBuanglah segala egois dari diri kita supaya kita dapat mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri
BalasHapusAmin,saat kita memiliki masalah hidup hadapi lah jangan menghindar karna semakin kita menghingdar masalah tidak akan terselesaikan dan berdoalah minta pertolongaan kepada tuhan yesus untuk meminta apa yang harus kita lakukan
BalasHapusFilipi 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
BalasHapusSaat kita memiliki sikap hati saling berbagi dan mengasihi, sukacita akan mengalir di dalam hidup kita. Saya percaya, Tuhan tidak memanggil kita hanya untuk mengasihi diri sendiri, melainkan juga untuk mengasihi orang lain
Semangat Reinhad🙏
HapusHidup yang sesungguhnya bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang apa yang kita berikan.
BalasHapusketika kita menjadi orang-orang yang dewasa di dalam iman dan menghasilkan buah, kita dapat menjadi berkat bagi dunia dan dunia dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita.
BalasHapusTerimakasih Neng Asri
Hapustujuan mempelajari firman Tuhan bukan untuk mendewasakan roh kita, melainkan mendewasakan untuk pemikiran kita, mendewasakan cara kita membuat keputusan, berkata-kata, dan bertingkah laku.
BalasHapusGood Job Steven🙏
HapusSeseorang dewasa dalam iman, adalah pada saat diri seseorang tersebut telah menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup
BalasHapusTrims Karina
HapusJbu
Amin.. Kasihilah sesamamu seperti Bapa di surga mengasihimu.
BalasHapusDan dewasa bukanlah tentang usia ,tetapi tentang bagaimana cara kita berpikir.
God blessed Anta 🙏
Hapusbertumbuh dalam pengenalan kita akan Dia, karakter kita, gaya hidup kita, keputusan-keputusan kita, dan pemikiran kita, karena Dia ingin kita menjadi dewasa dan menghasilkan buah.
BalasHapusGbu Haleluya
HapusAmin 🙏
BalasHapusGbu🙏
HapusTuhan tidak mencari orang yang sempurna, juga Dia tidak mengharapkan kita untuk menjadi sempurna. Karena kebenarannya, Dialah yang menyempurnakan kita.
BalasHapusJuan diberkati Tuhan
HapusTuhan ingin kita mengasihi sesama manusia tapi tidak melebihi kita mengasihi dia(dian requel panjaitan)
BalasHapusTuhan Yesus memberkati kita semua, salam dan doa kami.
BalasHapus🙏
BalasHapusGood Dennis Gbu
BalasHapusAmen, mengampuni kesalahan orang lain dengan mengasihi dan membalas setiap perilaku kebaikan
BalasHapusmenurut firman Tuhan, kita dianggap dewasa jika kita memiliki kasih. Kita mungkin belum dewasa dan tidak sempurna tetapi tuhan dapat menyempurnakan kita.dengan itu kita harus bersifat lebih baik.
BalasHapusThank you Nadine
HapusAmin
BalasHapusThx Merciful
BalasHapusRoma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
BalasHapus(Elzha maharanie kaikai)
Sifat keakuan adalah alami bagi manusia. Perhatikan bayi atau anak kecil ketika orangtuanya tidak memberikan apa yang diinginkannya, dia akan menangis dan marah. Hal itu dapat diterima untuk bayi dan anak kecil, tetapi tidak untuk pria dan wanita dewasa.
BalasHapusThank you Pak Nehemia
BalasHapusTuhan Yesus memberkati
Tuhan Yesus memberkati kita semua, salam dan doa kami
BalasHapusShalom, GPI Pondok Daud
BalasHapusSeseorang dewasa dalam iman, adalah pada saat diri seseorang tersebut telah menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup, sehingga dirinya tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai macam godaan dan tipu muslihat dunia beserta pengajaran sesatnya, karena ia memakai pedang Roh untuk menghadapi setiap masalah atau perkara-perkara yang terjadi.
BalasHapus1 Korintus 13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
BalasHapusAmin, Tuhan Yesus memberkati
BalasHapusbertumbuh dewasa dalam pikiran dan karakter.
BalasHapusTuhan Yesus memberkati kita semua
BalasHapus