GEREJA DAN ORANG MUDA - BAB 6 | PAK DAN BUDI PEKERTI - KELAS 9


Dalam Alkitab, kita banyak sekali menemukan orang muda yang berperanan penting dalam rencana-rencana Allah. Dalam 1 Samuel 16:1-13 dikisahkan bagaimana Samuel diperintahkan Allah untuk memilih seseorang untuk menggantikan Saul, raja Israel. Samuel berangkat ke Betlehem, dan mencari rumah Isai, sesuai dengan perintah Allah. Di sana Samuel meminta agar Isai mengumpulkan anak-anak Isai. Namun tidak satu pun dari mereka yang dipilih Allah.

Pilihan Allah atas Daud sebetulnya aneh. Daud yang tampil di hadapan Samuel digambarkan berwajah kemerah-merahan, matanya indah, dan wajahnya elok atau tampan. Penampilannya lebih mirip sinetron. Ini bukan penampilan seorang prajurit untuk berperang. Mungkinkah Daud menjadi pemimpin bangsa Israel, termasuk menjadi panglima perang bangsa itu dalam menghadapi musuh-musuhnya?

Pada kenyataannya kelak kita melihat bahwa Daud ternyata sanggup mengalahkan musuhmusuh Israel. Dalam 1 Samuel 17 kita dapat menemukan kisah tentang pertempuran Daud melawan Goliat, pahlawan bangsa Filistin yang sangat ditakuti oleh tentara-tentara Israel lainnya. Mengapa demikian? Jawabannya dapat kita temukan dalam 1 Samuel 16:7

Allah memilih Daud sebab Allah tahu potensi yang ada pada dirinya. Allah membutuhkan orang muda – termasuk kamu -- karena orang muda mempunyai kekuatan, semangat, dan tekad yang sangat berharga untuk mendukung rencana-rencana Allah. Allah membutuhkan orang muda sebab mereka biasanya mempunyai visi yang besar untuk pekerjaan Allah.

Yesus Memanggil Andreas Adakah di antara kamu yang bernama “Andreas”? Tahukah kamu siapa Andreas itu? Andreas adalah salah seorang murid Yesus yang pertama dijumpai-Nya.

Awalnya ia bersama temannya menjadi pengikut Yohanes Pembaptis, namun ketika mendengar pemberitaan Yohanes bahwa Yesuslah Anak Domba Allah, mereka berdua pergi untuk menemui Yesus (Yoh. 1:35-42).

Perjumpaan dengan Yesus tampaknya sangat mengesankan bagi mereka. Karena itu mereka bertanya, kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Mereka ingin belajar dari Yesus sehingga menanyakan tempat tinggal-Nya. Yesus juga tampaknya terkesan oleh mereka sehingga Ia pun mengajak mereka ikut bersama-Nya (1:39).

Yang menarik ialah bahwa Andreas tidak berhenti sampai di situ saja. Ia pergi mencari Simon, saudaranya, dan memberitahukan kepada Simon bahwa ia sudah berjumpa dengan Mesias. Mendengar berita itu, Simon pun bergegas mencari Yesus ( 1 : 41-42). Yesus kemudian memberikan nama “Kefas” kepada Simon. Kefas artinya “batu karang” atau “Petrus” dalam bahasa Yunani. Ia menjadi salah satu murid yang paling penting di antara kedua belas murid Yesus.

Peranan penting lain yang dimainkan oleh Andreas adalah ketika Yesus mengajar dan begitu banyak orang yang mengikuti dan mendengarkan pengajaran-Nya. Ketika waktu makan tiba, Yesus kebingungan karena di tempat Ia mengajar itu tidak ada penjual makanan, sementara orang banyak tidak membawa bekal makanan. Dalam keadaan itu, Andreas datang kepada

Tuhan Yesus dan mengantarkan seorang anak kecil dengan bekalnya, lima roti jelai dan dua ekor ikan (Yoh. 6:1-15). Anak itu menyerahkan bekalnya dan Tuhan Yesus memberkatinya sehingga bekal itu berubah menjadi berlimpah-limpah dan cukup untuk memberi makan kepada 5.000 orang. Itu pun masih tersisa kira-kira 12 bakul.

Tidak mengherankan apabila Andreas bersama Petrus, Yohanes dan Yakobus seringkali disebut sebagai murid-murid yang dekat dengan Yesus. Mereka termasuk lingkaran dalam di antara semua murid Tuhan. Ada tradisi yang mengatakan bahwa Andreas memberitakan Injil di sejumlah tempat di Asia Kecil, termasuk antara lain Kapadokia, Galatia, Bitinia, di Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur), Makedonia, Akhaya, dan lain-lain. Tradisi juga mengatakan bahwa Andreas disalibkan atas perintah Gubernur Romawi, di Akhaya. Ia tidak dipakukan pada salib, melainkan diikat, agar penderitaannya semakin lama. Salibnya berbentuk huruf X, yang dikenal sebagai “salib Andreas”. Diyakini bahwa Andreas mati syahid pada masa pemerintahan Kaisar Nero, pada 30 November tahun 60 Masehi.

Paulus dan Rekan-Rekannya Rasul Paulus adalah salah seorang tokoh penting dalam sejarah gereja. Ia bekerja keras dalam menyebarkan berita Injil di Asia Kecil. Namun ia tidak bekerja sendirian. Ia ditemani oleh sejumlah asistennya, seperti Lukas, Barnabas, Lidia, dan Timotius. Mengapa demikian? Tampaknya jelas bahwa tugas pemberitaan Injil itu tidak mungkin ia kerjakan seorang diri karena ia harus melakukan banyak sekali perjalanan.

Selain itu, Paulus juga banyak melakukan bimbingan bagi jemaat-jemaat baru yang tersebar di berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti di Galatia, Korintus, Efesus, Filipi, Kolose, dan

lain-lain. Paulus harus terus-menerus berpikir dan merumuskan pemikiranpemikirannya lewat surat-suratnya untuk membimbing jemaat-jemaat tersebut. Dokumen-dokumen inilah yang kini kita miliki sebagai bagian dari kitab-kitab Perjanjian Baru.

Di antara para asistennya itu, tampaknya Timotius adalah yang paling muda. Mungkin usianya sekitar 20-an tahun. Paulus menganggap Timotius seperti anaknya sendiri. Dalam 1 Timotius 1, Paulus menyapanya sebagai “anakku yang sah di dalam iman” (ay. 2), dan “Timotius anakku” (ay. 18).

Namun malangnya, hubungan yang istimewa ini tidak selalu dipahami dan diterima oleh orang-orang Kristen pada waktu itu. Bahkan tampaknya banyak di antara mereka yang sering mencemoohkan Timotius karena ia hanyalah seorang muda, walaupun ia telah belajar dan mendalami iman Kristen sejak ia masih kecil, berkat bimbingan neneknya, Lois, dan ibunya, Eunike (2 Tim. 1:5).

Itulah sebabnya Paulus memberikan nasihatnya kepada Timotius demikian: “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1Tim. 4:12).

Maksudnya, Timotius harus bersikap dewasa dan tidak merasa rendah diri apabila orang-orang yang ia hadapi menganggapnya terlalu muda untuk menjadi pemimpin jemaat dan kadang-kadang juga mewakili Paulus. Ia harus belajar untuk menjaga tutur katanya, memberikan teladan lewat tingkah lakunya yang dewasa, hidup setia dan menjaga kesucian dirinya. Cara hidup ini adalah cara hidup yang bertanggung jawab dan terhormat. Dengan caracara itulah, Timotius akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang yang ia temui. 

Benarkah Gereja Membutuhkan Orang Muda?

Orang muda adalah masa depan gereja. Gereja yang tidak memberikan perhatian kepada orang mudanya pasti akan mati, karena tidak akan ada generasi penerus yang melanjutkan kehidupan gereja itu. Masalahnya, apakah gereja telah bersungguh-sungguh mempersiapkan orang-orang muda untuk menjadi generasi penerus di masa depan? Apakah program-program yang telah diadakan gereja untuk orang-orang muda seperti kamu? Bila gereja tidak memperhatikan kebutuhan orang muda, gereja akan kehilangan mereka.

Orang-orang muda akan meninggalkan gereja itu dan pergi ke gereja lain, atau bahkan berhenti pergi ke gereja. Ada yang mengatakan bahwa kegiatan gereja membosankan. Ada pula yang ke gereja hanya karena takut masuk neraka. Apakah kamu juga pernah merasakan hal yang sama?

Pertanyaan:

1. Pernahkah kamu dianggap terlalu muda untuk suatu tugas tertentu? Tugas apa? Apa perasaan kamu tentang hal itu?

2. Apakah alasan mengapa orang-orang muda akan meninggalkan gereja? dan Berikan solusi agar orang-orang muda tidak meninggalkan gereja!

Komentar

  1. Orang muda adalah masa depan gereja. Gereja yang tidak memberikan perhatian kepada orang mudanya pasti akan mati, karena tidak akan ada generasi penerus yang melanjutkan kehidupan gereja itu. Masalahnya, apakah gereja telah bersungguh-sungguh mempersiapkan orang-orang muda untuk menjadi generasi penerus di masa depan? Apakah program-program yang telah diadakan gereja untuk orang-orang muda seperti kamu? Bila gereja tidak memperhatikan kebutuhan orang muda, gereja akan kehilangan mereka.

    BalasHapus

  2. Maksudnya, Timotius harus bersikap dewasa dan tidak merasa rendah diri apabila orang-orang yang ia hadapi menganggapnya terlalu muda untuk menjadi pemimpin jemaat dan kadang-kadang juga mewakili Paulus. Ia harus belajar untuk menjaga tutur katanya, memberikan teladan lewat tingkah lakunya yang dewasa, hidup setia dan menjaga kesucian dirinya. Cara hidup ini adalah cara hidup yang bertanggung jawab dan terhormat. Dengan caracara itulah, Timotius akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang.nikolas tamba

    BalasHapus
  3. 1.pernah, bekerja, mungki saya belum cukup umur untuk bekerja
    2.Alasanya karna mereka sudah asik dengan dunia mereka dan mereka lupa kepada tuhan yg selalu menjaga dan melindungi dia,doa kan dia agar mau ke gereja dan ajak dia untuk ke gereja

    BalasHapus
  4. 1. Ya, untuk memimpin sebuah kelompok, saya sedikit bingung dan merasa aneh.
    2. Karena orang - orang tua selalu menganggap anak muda tidak cukup usia untuk mengemban suatu tanggung jawab, memberi kesempatan pada yang muda untuk melakukan apapun yang mereka rasa sanggup untuk lakukan.

    BalasHapus
  5. 1.pernah, mengangkat galon, mungkin karna badan saya masih kecil
    2.karena gereja yang tidak memperhatikan orang muda
    solusinya adalah dengan cara gereja memperhatikan kebutuhan orang muda supaya Orang-orang muda tidak akan meninggalkan gereja itu dan pergi ke gereja lain, atau bahkan berhenti pergi ke gereja karena orang muda adalah masa depan gereja

    BalasHapus
  6. dosa ga kalo kita ga pergi ke gereja?
    jawaban :
    tidak dosa, tapi kita akan berbuat dosa, orsnt yang ke gereja saja masih berbuat dosa apalagi yang tirak pergi ke gereja.

    BalasHapus
  7. 1. Sudah pasti pernah, masak, mungkin mama ga percaya sama rasa masakan saya
    2. Alasan orang muda meninggalkan gereja bisa saja karena handphone, atau merasa ibadah di gereja itu sama saja dengan memutar video di YouTube yang berisikan tentang kegiatan yang di lakukan saat ibadah, hal ini terjadi akibat dampak pamdemi kemaren, yang dulunya rajin ke gereja jadi jarang ke gereja karena terbawa kebiasaan pada saat pamdemi. Menurut saya solusi dari hal ini, harus bisa membatasi waktu dan menumbuhkan rasa ingin kembali lebih dekat kepada Tuha

    BalasHapus
  8. 1. pernah, saat ingin membantu hal-hal yang lumayan berat atau mengerjakan tugas yang sebelumnya belum pernah saya lakukan (ngangkat piring-piring kaca, ngurusin adek sepupu yang masih kecil). persaan saya agak sedikit sakit hati, karena mereka tidak percaya akan kemampuan saya, dan mereka langsung menganggap saya tidak bisa melakukan hal-hal tersebut
    2. karna anak muda sekarang sudah nyaman dengan dunia digital, lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman hingga lupa untuk beribadah/ke gereja. solusi untuk masalah ini adalah saling mengigatkan antar sesama untuk kegereja, ingat waktu (waktu untuk Tuhan, dan waktu untuk dunia/main)

    BalasHapus
  9. Apa yang dimaksud dengan saat teduh?
    -saat teduh itu seperti kita sedang kencan dengan Tuhan, meluangkan/menyisihkan waktu kita untuk Tuhan

    BalasHapus
  10. 1.sudah pasti pernah seperti pekerjaan memasak,mencuci baju dll mungkin mama kurang percaya pada saya seperti mencuci mama saya merasa saya kurang untuk melakukan perkerjaan itu
    2. karna anak muda sekarang sudah nyaman dengan dunia digital, lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman hingga lupa untuk beribadah/ke gereja. solusi untuk masalah ini adalah saling mengigatkan antar sesama untuk kegereja, ingat waktu (waktu untuk Tuhan, dan waktu untuk dunia/main)

    BalasHapus
  11. Apa yang dimaksud dengan petualangan rohani
    Jawaban : selalu mengandalkan tuhan memperkatakan firman , saat sakit percaya tuhan yesus sembuhkan, saat ada masalah berdoa dan percaya tuhan buka jalan

    BalasHapus
  12. 1. mencari nafkah mungkin saya masih muda dan pelajar jadi orangtua saya tidak mengizinkanya .
    2. pengaruh lingkugan mengikuti pergaulan yang buruk, mengajak kembali lagi beribdah .

    BalasHapus

Posting Komentar