PAK DAN BUDI PEKERTI KELAS 11 | REMAJA DAN CITA-CITANYA

 

REMAJA DAN CITA-CITANYA

Mazmur 1:1-3; Amsal 23:18; Amsal 19:21; Yakobus 4:13-17; Yeremia 29;11

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya. Manusia tanpa cita-cita dan harapan bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat.

Seringkali seseorang menghadapi berbagai kendala dalam menjalani perjuangannya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Untuk mengatasi kendala dalam diri kita dan mudah mencapai sesuatu yang kita inginkan caranya kita harus memiliki motivasi.

Sebagai remaja Kristen, Alkitab adalah landasan iman percayanya. Melibatkan dan mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap cita-cita dan harapan remaja Kristen adalah suatu keharusan jika ingin cita-cita harapannya terwujud.

Setiap orang menginginkan masa depan yang lebih baik, kesuksesan dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi seringkali kita terbentur oleh berbagai kendala. Kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri. 

Sulit untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan ketika kita mau berusaha tetapi tidak ada semangat dalam diri, seperti halnya kita menginginkan sesuatu tanpa ada usaha akan mustahil untuk mendapatkannya. Bagaimana kita mengatasinya? Dan bagaimana kita mewujudkan impian atau cita-cita tertentu?

Sebagai remaja, kamu berupaya meraih cita-cita dan harapan. Di mana kamu bisa memperoleh bantuan dan anjuran untuk melakukannya? Masih ingatkah kamu sewaktu guru, orang tua, kakak, dan teman bertanya tentang apa yang menjadi cita-cita dan harapan atau impian kamu? 

Mungkin sebagian kalian ada yang sudah lupa, tetapi sebagian lagi masih ingat dan bahkan hingga sampai sekarang masih terus diperjuangkan dengan harapan dapat terwujud.

Arti Sebuah Cita-Cita

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. 

Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan pasti dalam kehidupannya. 

Bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita dan harapan ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. 

Manusia tanpa cita-cita dan harapan bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat. Ya, cita-cita adalah sebuah rancang bangun kehidupan seseorang.

Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui. Cobalah tanyakan kepada beberapa orang siswa SMA/SMK yang baru lulus. Di manakah mereka akan melanjutkan studi mereka? Atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus? 

Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Swasta tertentu. 

Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang sesuai dengan potensi dan minat mereka? Apakah mereka mengetahui gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut? Apakah peluang-peluang yang dapat mereka raih karena berkuliah di jurusan tersebut? Ataukah hanya sekadar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? 

Jika demikian, maka yang terjadi selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan atau tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan kuliah. Hal ini sungguh suatu pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.

Seringkali seseorang menghadapi berbagai kendala dalam menjalani perjuangannya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Untuk mengatasi kendala dalam diri kita dan dapat mudah mencapai sesuatu yang diinginkan caranya kita harus memiliki motivasi. 

Seseorang yang mau bertindak dan mau berusaha untuk mencapai yang ia inginkan atau ia cita-citakan adalah orang memiliki motivasi dan begitu sebaliknya orang yang tidak mau berusaha dan bertindak berarti orang tersebut tidak memiliki motivasi dalam hidupnya.

Sebuah cita-cita atau masa depan yang cerah hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri. Tanpa adanya motivasi, kita akan mengalami kesulitan dalam menggapai apa yang kita cita-citakan. 

Dalam kehidupan ini, motivasi memiliki peran yang sangat penting. Karena, motivasi adalah hal yang membuat, menyalurkan, mendorong, dan mendukung perilaku manusia, sehingga mau belajar, giat bekerja, dan antusias mencapai hasil yang sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan motivasi, orang bisa gemilang dan berhasil dalam menjalani hidup dan kehidupannya. 

Akan tetapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Namun, kita tak boleh merasa tidak berdaya, hilangnya harapan, selalu mengeluh saja tanpa berbuat apa-apa

Dasar Cita-Cita Remaja Kristen

Setiap remaja pasti punya cita-cita, bukan? Mereka mau cita-citanya kelak akan menjadi kenyataan. Apakah rahasia sederhananya agar cita-cita kita menjadi kenyataan? Apakah itu usaha? Apakah itu belajar? Ya, semua jawaban itu benar. Nah, sebagai remaja Kristen, kamu perlu melandaskan cita-cita dan harapan pada kebenaran frman Tuhan.

Sebagai remaja Kristen, Tuhan adalah landasan iman percayanya. Selanjutnya, ada satu syarat agar semua cita-cita remaja Kristen dapat berhasil kelak 10 atau 20 tahun yang akan datang. Syarat itu tertulis dalam Mazmur 1:2a “…yang kesukaannya adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam”.

Ayat ini mengajarkan bahwa agar cita-cita remaja tercapai pada suatu hari nanti, maka remaja perlu mencintai frman Tuhan. Remaja Kristen harus dibekali dengan mutiara-mutiara kehidupan sebagai landasan utama dalam mengambil keputusan. Cintailah frman Tuhan maka kamu akan mencapai cita-cita dan harapan, tentunya cita-cita dan harapan yang berkenan bagi Tuhan.

Firman Tuhan yang melandasi semua cita-cita anak remaja Kristen diambil dari Mazmur 1:1-3. Dalam kitab Mazmur 1:3b dikatakan bahwa “…apa saja yang diperbuatnya berhasil”. 

Artinya, cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan berhasil jika berdasarkan frman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri. Yang harus dilakukan remaja sekarang untuk menggapai masa depan yang lebih baik adalah dengan menentukan cita-citanya yang sesuai dengan frman dan kehendak Tuhan. Kemudian, imani dan yakini berlandaskan frman Tuhan tersebut bahwa cita-cita dan harapannya akan berhasil sesuai dengan janji Tuhan.

Tuhan memberikan manusia akal dan pikiran yang dipergunakan untuk memecahkan masalah dan mengantisipasi segala masalah yang akan timbul. Manusia dapat merencanakan segala hal yang akan dijalani ke depan. Rencana tersebut seringkali diharapkan bahwa apa yang kita rencanakan dapat berjalan dengan sempurna.

Sebagai remaja Kristen, kamu harus sadari juga bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Oleh karena itu apapun yang terjadi setelah kita merencanakan segala sesuatu, patut kita syukuri.

Tidak jarang juga apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Bahkan bisa juga semuanya berubah menjadi kebalikannya. Hal-hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi. Dan tentunya hal ini sangat mengecewakan bagi kita. Intinya adalah manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang memberi hasil.

Demikan juga dalam Surat Yakobus 4:13-17. Di bagian ini menjelaskan tentang “Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan”; rupanya manusia bisa membuat program/rancangan tanpa melibatkan Tuhan, tetapi sebagai orang Kristen kita diberi nasihat jangan melupakan Tuhan saat kita merancangkan segala sesuatu.

Ketika kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan masa depan, Tuhan mampu mempromosikan kita, masa depan kita sudah dikemas oleh Tuhan. Ketika kita menghormati Dia sebagai pembuat peraturan/hukum dan mau menaati peraturan-Nya, apa yang belum pernah kita pikirkan, Tuhan sudah sediakan. 

Pertanyaan:

1. Tuliskan cita-cita dan harapan kamu sejak kecil! Apakah sudah berubah atau masih terus diperjuangkan hingga kini? Siapa saja yang berperan kuat (dominan) dalam mencapai cita-citamu?

2. Tuliskan pendapat Kamu tentang arti motivasi dan faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi motivasi seseorang dalam meraih masa depan?

3. Menurut kamu, apa yang seharusnya menjadi dasar dari remaja Kristen untuk meraih impian dan harapan?


@KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Komentar

  1. Rona Napitupulu XI MIPA 6
    1. Cita cita saya adalah menjadi Dokter.
    Masih tetap sama dan masih diperjuangkan sampe sekarang. Yang berperan kuat dalam mencapai cita cita yang paling utama Tuhan kita harus melihat Tuhan dalam cita cita kita, Keluarga, dan teman teman atau orang yang disekitar kita.

    3. Motivasi adalah suatu dorongan atau hal yang kita lakukan untuk membuat kita menjadi semangat dan berusaha untuk menggapai apa yang kita capai kedepannya, motivasi bisa didapat dari orang tua, temen, keluarga, atau orang orang disekeliling kita.

    3. Yang menjadi dasar remaja kristen untuk meraih impian dan harapan kita itu harus berharap kepada firman Tuhan dengan niat dan usaha yang kita lakukan. Dan dibantu dengan doa kepada Tuhan supaya apa yang kita harapkan bisa tercapai. Belajar dengan sungguh-sungguh, melibatkan tuhan dalam melakukan usaha, mencintai Tuhan serta membaca Firman Tuhan sebagai pegangan untuk kita.

    BalasHapus
  2. (Yehuda Suprato XI MIPA-1)
    1. Berubah. Cita-cita saya menjadi pembuat aplikasi. Keluarga.
    2. Arti motivasi menurut saya adalah untuk mendorong kita lebih mencapai tujuan kita, dan untuk biar kita sadar diri untuk mengarah saya mencapai tujuan.
    3. Berdoa kepada Tuhan, Berani meraih impian dan harapan, Selalu belajar dan kita harus mencintai Tuhan Yesus.
    God Bless All

    BalasHapus
  3. 1.cita-cita saya dri kecil ingin menjadi polisi
    2.Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seorang individu yang dapat merangsang untuk dapat melakukan tindakan tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang untuk berperilaku atau melakukan sesuatu.
    3.Dasar utama untuk meraih impian adalah berjuang dg sungguh² dan jangan lupa berdoa.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. 1. cita cita dari kecil hingga sekarang ada perubahan, dari pihak keluarga yang paling dominan adalah mama dan papa

    2. Motivasi adalah suatu dorongan atau hal yang kita lakukan untuk membuat kita menjadi semangat dan berusaha untuk menggapai apa yang kita capai kedepannya, motivasi bisa didapat dari orang tua, temen, keluarga, atau orang orang disekeliling kita.

    3. pastinya dengan berjuang, berdoa kepada tuhan dan percaya atas rancangan rancangannya

    BalasHapus
  7. Jonathan Sitorus, XI-MIPA-6

    1. Cita-cita tetap ingin menjadi Dokter. Orang tua menjadi pengaruh Saya, untuk mengejar cita-cita ini.

    2. Motivasi ialah Sebuah Tujuan yang ditanam dalam benak pikiran Kita, agar apa yang Kita targetkan, dapat tercapai. Orang-orang memiliki beberapa faktor, yang membuat Mereka dapat termotivasi. Seperti Melihat Kondisi Hidup dari orang lain, lalu ingin menjadi yang terbaik, dan ingin berinvestasi Masa Depan.

    3. Tetap belajar, diiringi dengan niat yang kuat, dan dengan Doa serta Berpegang teguh dari berbagai ayat ataupun bacaan di Alkitab.

    BalasHapus
  8. 1. Sudah berubah. Tuhan Yesus lalu keluarga serta orang terdekat
    2. Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seorang individu yang dapat merangsang untuk dapat melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang untuk berperilaku atau melakukan sesuatu.
    3. Cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan berhasil jika berdasarkan firman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri.
    (Karina Febhy)

    BalasHapus

Posting Komentar