PANDANG TUHAN SAJA - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 PANDANG TUHAN SAJA

Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Ibrani 12:2  “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

Berkat Tuhan hari ini mengajak kita untuk memusatkan pandangan hidup hanya kepada Yesus Kristus. Dalam perlombaan iman, kita sering tergoda menoleh ke kanan atau kiri , membandingkan diri, melihat masalah, atau kehilangan fokus pada tujuan sejati.
Tapi firman Tuhan berkata: “Tetaplah tatap Yesus.”

Mengapa? Karena ketika mata kita tertuju kepada-Nya:

  • Langkah kita menjadi teguh, meski jalan tak selalu mudah.
  • Hati kita menjadi tenang, meski dunia penuh kekacauan.
  • Iman kita bertumbuh, sebab kita tahu kepada siapa kita percaya.

Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya. Ia yang menuntun langkah kita dari awal sampai akhir, asalkan kita tidak mengalihkan pandangan dari-Nya.

Suatu hari, seorang ayah mengajak anaknya berjalan di atas jembatan kecil di taman. Angin berhembus cukup kencang, dan air sungai di bawahnya tampak beriak. Anak itu mulai merasa takut dan berteriak, “Ayah, aku takut jatuh!”

Ayahnya berkata dengan tenang, “Nak, jangan lihat ke bawah. Pandang ayah saja dan genggam tangan ini kuat-kuat.” Ketika anak itu menatap wajah ayahnya dan bukan ke air yang bergelora, langkahnya menjadi mantap, dan akhirnya mereka sampai di seberang dengan selamat.

Dalam kehidupan keluarga, kita sering menghadapi "angin kencang": masalah ekonomi, konflik kecil di rumah tangga, atau kekhawatiran akan masa depan anak-anak. Ketika kita mulai menatap masalah itu terlalu lama, hati menjadi takut dan iman goyah.

Namun, saat kita memandang Tuhan saja, fokus kita bergeser dari kekhawatiran menuju pengharapan. Pandangan kepada Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia lebih besar dari badai apa pun yang sedang kita hadapi.

Renungan Keluarga:

  • Bagi orang tua: Ketika ekonomi rumah tangga sulit, pandang Tuhan yang setia menyediakan kebutuhan (Filipi 4:19).
  • Bagi pasangan: Saat perbedaan pendapat muncul, pandang Tuhan yang mengajarkan kasih dan pengampunan (Kolose 3:13–14).
  • Bagi anak-anak: Saat takut akan masa depan, pandang Tuhan yang menuntun langkahmu (Mazmur 32:8).

Keluarga yang memandang Tuhan bukan berarti tak punya masalah, tetapi mereka memiliki kedamaian di tengah badai, karena mereka tahu kepada siapa mereka menatap.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)

Komentar

  1. Keluarga yang memandang Tuhan bukan berarti tak punya masalah, tetapi mereka memiliki kedamaian di tengah badai, karena mereka tahu kepada siapa mereka menatap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin marilah kita suatu tujuan selalu melihat kebaikan Tuhan dan selalu berpengharapan kepada Tuhan

      Hapus
  2. Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

    BalasHapus
  3. Keluarga yang memandang Tuhan bukan berarti tak punya masalah, tetapi mereka memiliki kedamaian di tengah badai, karena mereka tahu kepada siapa mereka menatap.

    BalasHapus
  4. Halleluya. Selamat hari Minggu pak Nem

    BalasHapus
  5. Berkat Tuhan hari ini mengajak kita untuk memusatkan pandangan hidup hanya kepada Yesus Kristus. Dalam perlombaan iman, kita sering tergoda menoleh ke kanan atau kiri , membandingkan diri, melihat masalah, atau kehilangan fokus pada tujuan sejati.

    BalasHapus
  6. saat kita memandang Tuhan saja, fokus kita bergeser dari kekhawatiran menuju pengharapan.

    BalasHapus
  7. Ketika kita mulai menatap masalah itu terlalu lama, hati menjadi takut dan iman goyah.

    BalasHapus
  8. Keluarga yang takut Tuhan tidak perna takut kapan saja malah datang karena tetap percaya bukan masalah yang lebih besar tapi Tuhanlah yang lebih besar๐Ÿ”ฅ❤️❤️

    BalasHapus
  9. Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya. Ia yang menuntun langkah kita dari awal sampai akhir, asalkan kita tidak mengalihkan pandangan dari-Nya.

    BalasHapus
  10. Hidup yang berpusat kepada kristus karna percaya bahwa ada pertolongan dari Tuhan

    BalasHapus
  11. Prioritas seorang Hamba adalah harus Mencerminkan Karakter Kristus dalam Hidup nya..

    BalasHapus
  12. Kami semua memandang hanya kepada Tuhan Yesus baik senang ataupun dalam masalah, amien ๐Ÿ™๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฑ❤️.

    BalasHapus
  13. Ketika mata kita tertuju hanya kepadanya
    > langkah kita akan menjadi teguh,meski jalan yang kita hadapi tidak selalu mudah.
    >hati kita menjadi tenang ,walaupum dunia yang kita hadapi penuh kekacauan
    >iman kita juga bertumbuh karna kita tahu siapa yang sedang kita percaya

    BalasHapus
  14. Haleluya,tetap lah Fokus di jalan Tuhan,Selamat hari Minggu ...

    BalasHapus
  15. Ayat Hari Ini:
    Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

    BalasHapus
  16. Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya

    BalasHapus
  17. Ayat hari ini:Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

    BalasHapus
  18. Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya. Ia yang menuntun langkah kita dari awal sampai akhir, asalkan kita tidak mengalihkan pandangan dari-Nya.
    (GRACE NABABAN)

    BalasHapus
  19. Suatu hari, seorang ayah mengajak anaknya berjalan di atas jembatan kecil di taman. Angin berhembus cukup kencang, dan air sungai di bawahnya tampak beriak. Anak itu mulai merasa takut dan berteriak, “Ayah, aku takut jatuh!”

    BalasHapus
  20. Dalam kehidupan keluarga, kita sering menghadapi "angin kencang": masalah ekonomi, konflik kecil di rumah tangga, atau kekhawatiran akan masa depan anak-anak. Ketika kita mulai menatap masalah itu terlalu lama, hati menjadi takut dan iman goyah.( Grace febri zefania manik kls 8a

    BalasHapus
  21. Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya...

    BalasHapus
  22. Yehezkiel
    Yesus bukan hanya titik awal iman, tetapi juga penyempurnanya. Ia yang menuntun langkah kita dari awal sampai akhir, asalkan kita tidak mengalihkan pandangan dari-Nya.

    BalasHapus
  23. Ibrani 12:2  “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

    BalasHapus
  24. Keluarga yang memandang Tuhan bukan berarti tak punya masalah, tetapi mereka memiliki kedamaian di tengah badai, karena mereka tahu kepada siapa mereka menatap.

    BalasHapus
  25. Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”.

    BalasHapus
  26. Pandangan kepada Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia lebih besar dari badai apa pun yang sedang kita hadapi.

    BalasHapus
  27. Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”

    BalasHapus
  28. Dalam perlombaan iman, kita sering tergoda menoleh ke kanan atau kiri , membandingkan diri, melihat masalah, atau kehilangan fokus pada tujuan sejati.

    BalasHapus

Posting Komentar