HIDUP DALAM KASIH SETIA ALLAH - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

HIDUP DALAM KASIH SETIA ALLAH

Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: 2 Timotius 2-4, Titus 1-2

Mazmur 106:1“Pujilah TUHAN! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

Dalam kehidupan keluarga, kita sering mengalami suka dan duka: ada masa ketika semua berjalan lancar, tetapi juga waktu-waktu ketika tantangan dating: sakit, tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, atau anak-anak yang sulit diarahkan. Dalam semua keadaan itu, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kasih setia Allah tidak pernah berakhir.

Hidup dalam Kasih Setia Allah:

1.   Kasih Setia Allah Tidak Pernah Berubah
Pemazmur mengawali dengan seruan: “Pujilah Tuhan!” Bukan karena keadaan sedang baik, melainkan karena sifat Tuhan yang setia dan penuh kasih.
Kasih setia-Nya tidak tergantung pada kesetiaan kita. Meskipun bangsa Israel sering kali tidak taat, Allah tetap memelihara mereka dan menuntun dengan kasih-Nya. Begitu juga dengan kita: Tuhan tetap setia, bahkan ketika kita lemah.

2.   Mengakui Kelemahan dan Dosa Kita
Mazmur ini juga berisi pengakuan bahwa umat Israel telah berdosa. Mereka melihat perbuatan ajaib Tuhan, tetapi tetap memberontak.
Dalam keluarga, kita pun bisa gagal menghargai kasih Tuhan: marah tanpa kasih, sibuk tanpa doa, atau lupa bersyukur. Saat kita mengaku dosa, kasih setia Tuhan mengampuni dan memulihkan.

3.   Kasih Setia Allah Mengundang Respons Bersyukur
Syukur bukan hanya ucapan bibir, tapi gaya hidup.
Bersyukur artinya mengingat bahwa semua yang kita miliki adalah anugerah.
Ketika keluarga hidup dengan hati bersyukur, suasana rumah berubah — lebih damai, lebih saling menghargai, dan lebih kuat menghadapi cobaan.

 Seorang petani sederhana di desa setiap pagi berdoa sebelum berangkat ke ladang. Suatu tahun, panennya gagal karena hujan tak turun berbulan-bulan. Namun ketika ditanya apakah ia kecewa, ia menjawab:

“Tidak, karena Tuhan yang memberi hujan adalah Tuhan yang memberi nafas. Selama aku masih bisa bernapas, aku masih bisa bersyukur.”

Sikap ini mencerminkan hati yang hidup dalam kasih setia Allah — bersyukur bukan karena keadaan baik, tapi karena Allah baik.

Renungan Keluarga

1.   Hal apa yang paling membuat keluarga kita bersyukur hari ini?

2.   Dalam bagian hidup mana kita sering lupa akan kasih setia Tuhan?

3.   Bagaimana kita bisa saling meneguhkan dalam kasih Tuhan minggu ini?

Bila kita menyadari kasih setia Allah, maka hidup kita akan dipenuhi dengan Syukur, bukan hanya dalam kondisi baik, tetapi juga dalam pergumulan.

Syukur membuat kita fokus kepada Tuhan, bukan kepada keadaan. Hidup benar: ketika kita mengakui kasih-Nya, kita diarahkan untuk meninggalkan tindakan yang tidak berkenan, dan hidup yang memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)