MENJADI CIPTAAN BARU
1. Pendahuluan
Setiap manusia telah jatuh dalam dosa, tetapi melalui karya Yesus
Kristus di kayu salib, Allah memberikan kesempatan untuk mengalami hidup yang
baru. Menjadi ciptaan baru berarti hidup tidak lagi dikuasai dosa,
melainkan dipimpin oleh Roh Kudus.
Menjadi ciptaan baru bukan sekadar status rohani, tetapi gaya hidup
sehari-hari. Kita dipanggil untuk hidup dalam kasih, kebenaran, dan kekudusan.
Dengan demikian, dunia dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita.
Firman Tuhan berkata:
- “Jadi
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2
Korintus 5:17)
- “Kamu
telah diajar, supaya kamu menanggalkan manusia lama, yang menemui
kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di
dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.” (Efesus 4:22-24)
2. Makna Menjadi Ciptaan Baru
1. Identitas
Baru dalam Kristus
o
Dulu hamba dosa, sekarang anak Allah (Yohanes 1:12).
o
Hidup dipenuhi kasih karunia, bukan lagi rasa
bersalah.
2. Perubahan
Hati dan Pikiran
o
Menjadi ciptaan baru berarti mengalami pembaruan budi
(Roma 12:2).
o
Pikiran diarahkan untuk mencari kehendak Allah, bukan
keinginan duniawi.
3. Hidup dalam
Ketaatan dan Kekudusan
o
Menanggalkan kebiasaan lama: kebohongan, iri hati,
ketidakjujuran.
o
Mengenakan kebiasaan baru: kasih, kejujuran,
kerendahan hati, dan pengampunan.
4. Misi Hidup
Baru
o
Ciptaan baru tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan
menjadi terang dan garam bagi dunia (Matius 5:13-16).
o
Menjadi saksi Kristus melalui perkataan dan perbuatan.
3. Contoh dalam Alkitab
- Saulus
menjadi Paulus → dari penganiaya jemaat menjadi pemberita Injil
(Kisah Para Rasul 9).
- Zakharius
(Zakheus) → dari pemungut cukai yang curang menjadi
dermawan (Lukas 19:1-10).
- Petrus → dari
penyangkal Yesus menjadi pemimpin gereja mula-mula (Yohanes 21:15-19).
4. Penerapan dalam Kehidupan
- Menjaga
perkataan dan perbuatan agar mencerminkan Kristus.
- Mengutamakan
doa dan firman Tuhan dalam setiap keputusan.
- Menjadi
teladan dalam kejujuran, kasih, dan pelayanan.
- Aktif
membawa damai di tengah konflik.
1. Bacalah 2 Korintus 5:17. Diskusikan: apa perbedaan hidup lama dan
hidup baru menurut Paulus?
2. Tuliskan 3 kebiasaan lama yang harus ditanggalkan dan 3 kebiasaan
baru yang harus dikembangkan.
3. Buatlah refleksi: bagaimana kamu bisa menjadi “ciptaan baru” di
sekolah, keluarga, dan lingkunganmu?
4. Apakah hidupku sudah benar-benar mencerminkan ciptaan baru di dalam Kristus? Bagian mana dari hidupku yang masih perlu diperbarui oleh Tuhan?
1.Menurut Paulus, Hidup lama adalah hidup yang tidak dalam Kristus, sedangkan Hidup baru adalah hidup didalam Kristus. Contohnya Saulus menjadi Paulus yang sebelumnya seorang penganiaya jemaat menjadi pemberita Injil
BalasHapus2.Kebiasaan lama yang harus ditinggalkan:
- Bermalas-malasan
- Berbuat curang
- Berbohong
Kebiasaan baru yang harus dikembangkan:
- Rajin
- Mulai berbuat Jujur
- Nurut Perintah Orang Tua
3.Saya Mulai Mengganti Kebiasaan Buruk Saya Menjadi Kebiasaan Baik
Saat Disekolah saya sebelumnya sering bermalas-malasan tetapi saya mulai rajin dan mulai berbuat baik dari sebelumnya terkena masalah.
Saat Dirumah saya mulai mendengarkan Orang Tua dan mengerjakan sesuatu apabila diperintahkan. Kemudian, Saya mulai rajin membaca Alkitab dari yang sebelumnya mulai malas lagi
Di Lingkungan saya yang awalnya badan saya tidak sehat saya memulai olahraga seperti gym untuk menjaga kesehatan saya.
4.Belum, saya masih sedikit bermalas-malasan dan juga terkadang masih kurang patuh kepada Orang Tua
1. Kehidupan yang lama yaitu kehidupan yang jauh dari Tuhan dan dekat dengan dosa serta melekat pada kebiasaan buruk.
BalasHapusKehidupan yg baru yaitu hidup yang dekat dengan Allah dan menjauhkan perbuatan perbuatan buruk.
2. 1.berkata kasar
2.melakukan sesuatu dengan amarah
3. bermalas malasan
1.Rajin baca alkitab
2.Semakit dekat lagi dengan Tuhan
3.Menjadi lebih sabar dan
3.menjadi sosok yang lebih giat dalam belajar dan selalu mengandalkan Tuhan. Tidak boleh putus asa baik itu disekolah di keluarga dan lingkungan sekitar, Memperbaiki lingkungan yang tidak baik dengan cara menegur yang salah dan memberitahu yang benar
4. hal yang perlu diperbaiki adalah hal hal buruk seperti bermalas malasan dalam melakukan sesuatu dan cara memperbaiki nya dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
ketidaksabaran dalam melakukan banyak hal
1. hidup lama: hidup yang berkeinginan daging,hidup yang penuh dengan dosa
BalasHapushidup baru: hidup yang dipenuhi dengan buah buah roh dan hidup yang lebih dekat dengan Tuhan
2. yang harus ditanggalkan:
- berbohong
- dendam
- hidup dalam hawa nafsu ( egois )
yang harus dikembangkan:
- berbicara jujur
- menguatkan orang lain
- hidup untuk menyenangkan Tuhan bukan diri sendiri
3. refleksi:
- di sekolah: bersikap jujur saat mengerjakan tugas atau ulangan, menghargai guru dan teman dengan tidak berkata kasar,datang ke sekolah tepat waktu dan tidak melanggar tata tertib sekolah
- di keluarga: Menaati orang tua tanpa membantah, dan menunjukkan rasa hormat,Membantu pekerjaan rumah tanpa harus disuruh terus,Berbicara dengan lembut dan sabar, walaupun sedang lelah atau marah.
- di lingkungan: Tidak egois, mau peduli pada tetangga dan orang-orang sekitar,Tidak ikut arus pergaulan yang buruk (misalnya gosip, kebiasaan buruk),Aktif menebar kebaikan, sekecil apa pun — misalnya membuang sampah di tempatnya, menyapa orang lain, atau membantu yang kesusahan.
4. belum,saya terkadang masih suka berbohong dan malas pergi ke gereja,cara mengembangkannya adalah dengan tidak berbohong dan rajin pergi ke gereja
1.yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
BalasHapus2.( yang lama)
- meninggalkan tugas sekolah
- selalu males malesan
- meninggalkan bangun siang
(yang baru)
- rajin belajar
- bersungguh sungguh memuliakan Tuhan
- selalu membantu orang
3.bersosialisasi dengan lingkungan yang baik, dan mendapatkan teman yang lebih baik.
4.pergaulan anak jaman sekarang, agar lebih baik lagi dan mendengarkan perkataan orang tua.