KOMUNIKASI KELUARGA
Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan,
disayang Tuhan
Bacaan Alkitab Tahun 2025: Yunus 3-4, Mikha 1-2
Komunikasi keluarga adalah proses
pertukaran informasi, perasaan, pikiran, dan pengalaman antaranggota keluarga, baik
melalui kata-kata, sikap, maupun tindakan dengan tujuan membangun kasih,
pengertian, dan kebersamaan di dalam keluarga.
Amsal 16:23 “Hati orang bijak
menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat
meyakinkan.”
Firman Tuhan menegaskan bahwa komunikasi yang baik selalu berakar pada
hati yang bijaksana. Kata-kata yang keluar dari mulut bukan sekadar ucapan,
tetapi cerminan dari hati. Bila hati dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan
kita akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.
Dalam keluarga, sering kali masalah muncul bukan karena persoalan besar,
melainkan karena kata-kata yang diucapkan tanpa dipikirkan. Kata yang kasar,
sindiran, atau nada tinggi bisa melukai hati anggota keluarga. Sebaliknya, kata
yang lembut, penuh pengertian, dan bijak mampu menenangkan dan mempererat
hubungan.
Komunikasi keluarga adalah saluran kasih Kristus yang dimulai dari rumah kita dan terus berlanjut di mana dan ke mana kita berada:
1. Komunikasi Dimulai dari Kasih
Yohanes
13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu,
yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu,
demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan
tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Dasar komunikasi dalam keluarga adalah kasih. Tanpa kasih, kata-kata bisa
melukai. Dengan kasih, kata sederhana pun dapat menguatkan. Tanda
murid Kristus adalah kasih. Komunikasi dalam keluarga harus dilandasi kasih,
baik dalam perkataan maupun sikap, sehingga setiap anggota merasakan kehangatan
Kristus.
2. Mendengar
dengan Sabar
Yakobus
1:19 “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.”
Komunikasi bukan hanya berbicara, tetapi juga mendengar. Komunikasi
yang sehat dimulai dengan kesediaan untuk mendengar. Mendengar dengan sabar kita menunjukkan kasih dan wujud penghargaan
kepada keluarga
3. Perkataan yang Membangun
Efesus
4:29 “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulutmu,
tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya
mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.”
Kata-kata bisa menghancurkan atau membangun. Dalam keluarga, kita
dipanggil mengucapkan kata yang mendorong, meneguhkan, dan memberi harapan. Perkataan kita harus membawa
penguatan, bukan melukai.
4. Mengendalikan Emosi
Amsal 15:1 “Jawaban yang lemah lembut
meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
Saat marah, mudah bagi kita untuk berkata kasar. Namun jawaban lembut
meredakan kegeraman. Penguasaan diri adalah kunci komunikasi yang sehat. Kata
yang lembut adalah obat, kata yang pedas adalah racun. Dalam konflik, jawaban
yang lembut mampu meredakan pertengkaran dan membawa damai.
5. Kejujuran dalam Komunikasi
Kolose
3:9-10 “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu
telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia
baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar
menurut gambar Khaliknya.”
Keluarga akan harmonis bila setiap anggota jujur. Kebohongan kecil bisa
melukai kepercayaan. Kejujuran adalah dasar kepercayaan dalam komunikasi. Kejujuran
adalah dasar komunikasi keluarga yang sehat. Tanpa kejujuran, kepercayaan akan
hilang. Dalam Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam keterbukaan dan
kebenaran.
6. Doa sebagai Komunikasi Keluarga
Filipi
4:6-7 “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa
pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui
segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Selain berbicara satu sama lain, keluarga perlu berbicara bersama kepada
Tuhan dalam doa. Doa keluarga mempererat ikatan kasih dan mendatangkan damai
sejahtera.
7. Komunikasi yang Memulihkan
Kolose
3:13-14 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.”
Komunikasi keluarga tidak lepas dari konflik dan salah paham bisa
terjadi dalam keluarga. Namun, komunikasi yang dilandasi kasih, kesabaran dan
pengampunan akan memulihkan hubungan.
Mari setiap anggota keluarga merenungkan:
1. Apakah aku sudah berbicara dengan kasih kepada keluargaku?
2. Apakah aku sudah memberi telinga
untuk mendengar cerita keluarga?
3. Perkataan apa yang paling sering
keluar dari mulutku di rumah: yang membangun atau yang meruntuhkan?
4. Bagaimana sikapku saat berdebat
dengan keluarga?
5. Adakah hal yang masih aku
sembunyikan dari keluarga?
6. Apakah keluargaku sudah
membiasakan doa bersama setiap hari?
7. Adakah anggota keluarga yang perlu
aku ampuni atau aku minta maaf kepadanya?
Ketika
komunikasi dalam keluarga terjalin dengan baik, kasih Kristus akan semakin
nyata, maka
tercipta suasana penuh damai dan sukacita. Orang lain pun bisa melihat kasih Kristus terpancar
melalui keharmonisan keluarga kita. Bahkan,
doa dan firman yang dibagikan menjadi bentuk komunikasi keluarga dengan Allah,
yang semakin mempererat ikatan kasih Kristus.
Tuhan Yesus memberkati,
diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
Bagi yang membutuhkan
konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)
Kata-kata yang keluar dari mulut bukan hanya sekadar ucapan, tetapi cerminan kita dari hati. Bila hati kita dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan kita juga akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.Ketika komunikasi dalam keluarga terjalin dengan baik, kasih Kristus akan semakin nyata bagi kita, maka akan tercipta suasana penuh damai dan sukacita.
BalasHapus"Komunikasi keluarga adalah proses pertukaran informasi, perasaan, pikiran, dan pengalaman antaranggota keluarga, baik melalui kata-kata, sikap, maupun tindakan dengan tujuan membangun kasih, pengertian, dan kebersamaan di dalam keluarga".
BalasHapusKetika komunikasi dalam keluarga terjalin dengan baik, kasih Kristus akan semakin nyata, maka tercipta suasana penuh damai dan sukacita. Orang lain pun bisa melihat kasih Kristus terpancar melalui keharmonisan keluarga kita.
BalasHapuskomunikasi yang dilandasi kasih, kesabaran dan pengampunan akan memulihkan hubungan.
BalasHapusFirman Tuhan menegaskan bahwa komunikasi yang baik selalu berakar pada hati yang bijaksana. Kata-kata yang keluar dari mulut bukan sekadar ucapan, tetapi cerminan dari hati. Bila hati dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan kita akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.
BalasHapusKomunikasi adalah salah satu pilar utama dalam kehidupan keluarga. Tanpa komunikasi yang baik, kasih sayang yang ada di dalam keluarga tidak akan dapat tersampaikan dengan sempurna. Dalam keluarga Kristen, komunikasi bukan hanya sekadar percakapan sehari-hari, tetapi sebuah saluran kasih Kristus yang menghubungkan hati satu dengan yang lain.
BalasHapusKomunikasi keluarga yang sehat dimulai dari kejujuran, keterbukaan, dan kerendahan hati. Setiap anggota keluarga dipanggil untuk berbicara dengan kasih, mendengar dengan sabar, dan menanggapi dengan penuh pengertian. Firman Tuhan dalam Efesus 4:29 mengingatkan kita: “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” Ayat ini menegaskan bahwa kata-kata kita seharusnya menjadi berkat yang menguatkan, bukan melukai.
Dalam keluarga, komunikasi bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang sikap. Sebuah senyuman, pelukan, atau bahkan kesediaan untuk mendengarkan adalah bentuk komunikasi yang tidak kalah pentingnya. Mendengar dengan kasih sering kali lebih bermakna daripada seribu kata. Dengan mendengar, kita menunjukkan penghargaan dan perhatian kepada pasangan, anak, maupun orang tua.
Komunikasi keluarga juga harus dipenuhi dengan doa. Doa bersama membentuk budaya komunikasi rohani, di mana keluarga tidak hanya berbicara satu dengan yang lain, tetapi juga bersama-sama berbicara dengan Allah. Ketika sebuah keluarga terbiasa berdoa bersama, maka kata-kata yang keluar di dalam rumah tangga akan semakin dipenuhi dengan kelembutan, pengampunan, dan kasih.
Tantangan terbesar dalam komunikasi keluarga adalah perbedaan karakter, sudut pandang, dan emosi. Namun, di sinilah kasih Kristus bekerja. Komunikasi Kristen mengajarkan kita untuk tidak menuntut agar selalu dimengerti, tetapi berusaha lebih dahulu untuk mengerti. Sebab tujuan utama komunikasi dalam keluarga bukanlah memenangkan argumen, melainkan menjaga kesatuan dan menumbuhkan kasih.
Akhirnya, komunikasi keluarga Kristen adalah alat Tuhan untuk membangun rumah tangga yang kokoh. Dengan komunikasi yang baik, suami dan istri dapat saling memahami, orang tua dapat mengarahkan anak-anak dengan kasih, dan anak-anak pun merasa dihargai serta dicintai. Keluarga yang mampu berkomunikasi dengan benar akan menjadi teladan, bukan hanya bagi jemaat, tetapi juga bagi dunia, bahwa Kristus nyata dalam kehidupan mereka.
Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.
BalasHapus"""Komunikasi keluarga adalah proses pertukaran informasi, perasaan, pikiran, dan pengalaman antaranggota keluarga, baik melalui kata-kata, sikap, maupun tindakan dengan tujuan membangun kasih, pengertian, dan kebersamaan di dalam keluarga"""" .
BalasHapusKejujuran adalah dasar komunikasi keluarga yang sehat. Tanpa kejujuran, kepercayaan akan hilang. Dalam Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam keterbukaan dan kebenaran.
BalasHapusKomunikasi adalah tindakan dengan tujuan membangun kasih, pengertian, dan kebersamaan di dalam keluarga.
BalasHapusKomunikasi adalah cara membangun keharmonisan dalam keluarga dan sesama kita
BalasHapusAmsal 15:1 “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.”
BalasHapusMenjaga kehidupan dalam setiap perkataan perbuatan dan tingkah laku kita bagi siapapun juga dan dimanapun juga untuk menjadi berkat bagi siapapun dan dimanapun juga
BalasHapusFirman Tuhan menegaskan bahwa komunikasi yang baik selalu berakar pada hati yang bijaksana.
BalasHapusAmsal 16:23 “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.”
BalasHapusAmsal 16:23 “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.”
BalasHapusAmen
BalasHapusKomunikasi yang baik yaitu adanya sebuah kepercayaan dan pengendalian diri terhadap satu sama lain
BalasHapusTuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
BalasHapusBy Neta
komunikasi dalam keluarga itu sangat penting dan harus terjalin dengan baik, maka dari itu kasih Kristus akan semakin nyata bagi keluarga kita.
BalasHapusBila hati dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan kita akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAyat Hari Ini:
BalasHapusAmsal 16:23 “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.”
Kata-kata yang keluar dari mulut bukan hanya sekadar ucapan, tetapi cerminan kita dari hati. Bila hati kita dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan kita juga akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.Ketika komunikasi dalam keluarga terjalin dengan baik, kasih Kristus akan semakin nyata bagi kita, maka akan tercipta suasana penuh damai dan sukacita.
BalasHapusRachel Tiara Boru sijabat
Firman Tuhan menegaskan bahwa komunikasi yang baik selalu berakar pada hati yang bijaksana. Kata-kata yang keluar dari mulut bukan sekadar ucapan, tetapi cerminan dari hati. Bila hati dipenuhi kasih dan hikmat, maka perkataan kita akan menyejukkan, menguatkan, dan meyakinkan.
BalasHapus(GRACE NABABAN)
Efesus 4:29 “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.”
BalasHapus