1. PENDAHULUAN TEOLOGI KONSELING PASTORAL
Tujuan
- Mahasiswa
     memahami dasar teologis konseling pastoral.
- Mahasiswa
     dapat menjelaskan konsep dasar konseling pastoral dan membedakannya
     dengan konseling sekuler.
- Mahasiswa
     mengenali dasar biblika dari pelayanan konseling.
1. Definisi Konseling Pastoral
- Seward
     Hiltner (1958) mendefinisikan konseling pastoral
     sebagai:
 “Sebuah usaha untuk menolong individu dengan memanfaatkan wawasan psikologi dan prinsip iman Kristen, dalam rangka mengarahkan mereka kepada pertumbuhan rohani dan emosional.”
- Larry
     Crabb menekankan konseling yang berpusat pada firman:
 “Konseling Kristen adalah membantu orang melihat hidup mereka dalam terang kebenaran Alkitab, menemukan harapan dalam Kristus, dan diarahkan menuju perubahan yang sejati.”
- Secara
     umum: Konseling pastoral adalah pelayanan penggembalaan yang
     menggunakan pendekatan teologi Kristen, firman Allah, doa, dan kasih
     pastoral untuk menolong seseorang dalam pergumulan hidup.
2. Perbedaan dengan Konseling Sekuler / Psikologi
Murni
| Aspek | Konseling Pastoral | Konseling Sekuler/Psikologi | 
| Landasan | Teologi, Alkitab, iman Kristen | Teori psikologi, ilmu perilaku | 
| Tujuan | Pertumbuhan rohani & emosional, pemulihan dalam Kristus | Kesehatan mental, penyesuaian diri | 
| Peran Konselor | Gembala, pelayan firman, pendamping rohani | Terapis, profesional psikologi | 
| Metode | Doa, Alkitab, sakramen, mendengar aktif | Teknik psikoterapi, CBT, psikoanalisis | 
| Hasil yang diharapkan | Kesembuhan batin, kedewasaan rohani, relasi dengan Allah dipulihkan | Kesehatan psikologis, perilaku adaptif | 
3. Dasar Alkitabiah & Teologis
- Yesus
     sebagai Gembala Agung
- Yohanes
      10:11 – “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan
      nyawanya bagi domba-dombanya.”
- Konseling
      pastoral meneladani kepedulian Yesus: mengenal, mendengar, memulihkan.
- Pelayanan
     saling menanggung beban
- Galatia
      6:2 – “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
      memenuhi hukum Kristus.”
- Konseling
      adalah wujud kasih Kristen dalam komunitas iman.
- Panggilan
     untuk menghibur & meneguhkan
- 2
      Korintus 1:3–4 – Allah menghibur kita supaya kita dapat menghibur orang
      lain.
- Teologi
     Inkarnasi
- Allah
      hadir dalam Kristus, turun dalam penderitaan manusia → dasar empati
      pastoral.
4. Literatur Rujukan
- Seward
     Hiltner, Pastoral Counseling – peletak dasar
     disiplin konseling pastoral modern.
- Larry
     Crabb, Effective Biblical Counseling – integrasi firman dan
     psikologi.
- Henri
     Nouwen, The Wounded Healer – dimensi
     spiritualitas konselor pastoral.
2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KONSELING PASTORAL
Sejarah dan Perkembangan Konseling Pastoral
Tujuan
- Mahasiswa
     memahami akar historis praktik konseling dalam gereja.
- Mahasiswa
     mengenali pergeseran pendekatan dari masa patristik, Reformasi,
     hingga era modern.
- Mahasiswa
     mampu menjelaskan integrasi psikologi dan iman Kristen dalam
     konseling pastoral kontemporer.
1. Tradisi Patristik hingga Reformasi
- Gereja
     Perdana (abad 1–5)
- Konseling
      pastoral diekspresikan dalam bentuk cura animarum (pemeliharaan
      jiwa).
- Para
      Bapa Gereja (misalnya Agustinus) menekankan pengakuan dosa, doa, dan
      disiplin rohani sebagai sarana pemulihan jiwa.
- Konseling
      lebih bersifat otoritatif: pemimpin gereja menasihati jemaat
      dengan dasar Kitab Suci.
- Abad
     Pertengahan
- Konseling
      pastoral terinstitusionalisasi dalam sakramen pengakuan dosa.
- Imam
      berperan sebagai confessor dan spiritual director.
- Fokus
      utama: pemurnian hidup, pertobatan, dan keselamatan kekal.
- Reformasi
     (abad 16)
- Martin
      Luther menekankan imamat semua orang percaya, sehingga fungsi
      konseling pastoral tidak hanya monopoli imam, tetapi juga bagian dari
      kehidupan jemaat.
- Yohanes
      Calvin mengembangkan pelayanan penggembalaan jemaat: menasihati,
      mengajar, menghibur.
- Perubahan
      penting: konseling menjadi bagian integral dari pengajaran firman dan
      komunitas iman.
2. Perkembangan Konseling Pastoral Modern (abad 20)
- Awal
     abad 20
- Muncul
      gerakan Clinical Pastoral Education (CPE) di Amerika Serikat
      (Anton Boisen).
- Pastoral
      care mulai dipraktikkan dalam konteks rumah sakit, penjara, dan lembaga
      sosial.
- Ditekankan
      keterampilan konseling, bukan hanya pemberitaan firman.
- Pertengahan
     abad 20
- Seward
      Hiltner memperkenalkan istilah “pastoral counseling” sebagai
      bidang akademis.
- Pendekatan
      konseling pastoral lebih dialogis, memperhatikan dinamika psikologis,
      tetapi tetap berakar pada iman Kristen.
- Akhir
     abad 20
- Konseling
      pastoral semakin berkembang sebagai disiplin tersendiri di sekolah
      teologi.
- Fokus pada holistic care: mencakup aspek rohani, emosional, sosial, dan psikologis.
3. Integrasi Psikologi & Iman Kristen
- Psikologi
     memberi kontribusi:
- Pemahaman
      tentang kepribadian, trauma, mekanisme pertahanan diri, dan relasi
      interpersonal.
- Teknik
      konseling seperti active listening, empathy, reflective
      response.
- Iman
     Kristen memberi fondasi:
- Identitas
      manusia sebagai gambar Allah.
- Dosa
      sebagai sumber keterpecahan, dan Kristus sebagai sumber pemulihan.
- Peran
      Roh Kudus dalam transformasi hidup.
- Tantangan
     integrasi:
- Menjaga
      agar iman Kristen tidak tereduksi oleh pendekatan psikologis semata.
- Menghindari
      dominasi metode psikologi yang mengabaikan aspek spiritual.
4. Literatur Rujukan
- William
     Clebsch & Charles Jaekle, Pastoral Care in Historical
     Perspective – karya klasik yang memetakan sejarah penggembalaan dan
     konseling dalam gereja dari abad awal hingga modern.
- Seward
     Hiltner, Pastoral Counseling – meletakkan dasar
     teori konseling pastoral modern.
- Anton
     Boisen, The Exploration of the Inner World –
     pelopor Clinical Pastoral Education.
3. DASAR BIBLIKA & TEOLOGIS KONSELING PASTORAL
- Yesus
     sebagai Gembala Agung
- Yohanes
      10:11 – “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya
      bagi domba-dombanya.”
- Konseling
      pastoral meneladani kepedulian Yesus: mengenal, mendengar, memulihkan.
- Pelayanan
     saling menanggung beban
- Galatia
      6:2 – “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
      memenuhi hukum Kristus.”
- Konseling
      adalah wujud kasih Kristen dalam komunitas iman.
- Panggilan
     untuk menghibur & meneguhkan
- 2
      Korintus 1:3–4 – Allah menghibur kita supaya kita dapat menghibur orang
      lain.
- Teologi
     Inkarnasi
- Allah
      hadir dalam Kristus, turun dalam penderitaan manusia → dasar empati
      pastoral.
4. DIMENSI PSIKOLOGIS DALAM KONSELING PASTORAL
Tujuan
- Mahasiswa
     mampu mengenali aspek psikologis yang muncul dalam konseling.
- Mahasiswa
     memahami dasar-dasar kepribadian, trauma, kecemasan, dan depresi dalam
     terang iman Kristen.
- Mahasiswa
     mampu mengintegrasikan prinsip psikologi dengan teologi pastoral secara
     sehat.
1. Pemahaman Dasar Kepribadian
- Definisi
     kepribadian
- Kepribadian
      = pola khas cara berpikir, merasa, dan bertindak yang konsisten dalam
      diri seseorang.
- Konseling
      pastoral perlu memahami bahwa kepribadian dibentuk oleh faktor biologis,
      psikologis, sosial, dan spiritual.
- Model
     Psikologi Populer
- Psikoanalisis
      (Freud): manusia digerakkan oleh konflik bawah sadar.
- Behaviorisme
      (Skinner): perilaku adalah hasil pembiasaan dan lingkungan.
- Humanistik
      (Rogers, Maslow): manusia memiliki potensi aktualisasi diri, butuh
      penerimaan tanpa syarat (unconditional positive regard).
- Psikologi
      Kristen (Collins): kepribadian terbaik adalah yang dipulihkan dalam
      Kristus, diubahkan oleh Roh Kudus, bukan hanya oleh usaha manusia.
- Implikasi
     bagi konseling pastoral
- Setiap
      pribadi unik, namun tetap diciptakan menurut gambar Allah (Imago Dei).
- Gangguan
      kepribadian harus dilihat secara utuh: bukan hanya masalah
      medis/psikologis, tapi juga rohani.
2. Trauma, Kecemasan, Depresi
- Trauma
- Luka
      batin yang muncul akibat pengalaman menyakitkan (kekerasan, kehilangan,
      bencana).
- Dampak:
      flashback, rasa tidak aman, sulit mempercayai orang lain.
- Dalam
      pastoral: penting menghadirkan ruang aman, empati, dan kasih Kristus.
- Kecemasan
     (Anxiety)
- Perasaan
      takut/khawatir berlebihan terhadap masa depan.
- Bisa
      ringan (gelisah) hingga berat (panic attack).
- Firman:
      “Janganlah kuatir tentang apa pun juga…” (Filipi 4:6-7). Konseling
      pastoral mengajak konseli menyerahkan beban kepada Tuhan, disertai teknik
      relaksasi & manajemen pikiran.
- Depresi
- Perasaan
      sedih mendalam, kehilangan minat, rasa putus asa, bahkan pikiran bunuh
      diri.
- Bisa
      bersifat klinis (butuh bantuan medis) atau spiritual (kehilangan makna,
      iman terguncang).
- Konselor
      pastoral hadir sebagai pendamping, memberi harapan dalam Kristus, dan
      bila perlu bekerja sama dengan tenaga profesional medis/psikolog.
3. Integrasi Psikologi Kristen
- Mengapa
     perlu integrasi?
- Psikologi
      membantu memahami dinamika jiwa manusia secara ilmiah.
- Teologi
      memberikan jawaban mendasar tentang makna hidup, penderitaan, dan
      pemulihan.
- Model
     Integrasi
- Psikologi
      sebagai alat bantu: dipakai sepanjang tidak bertentangan dengan kebenaran
      Alkitab.
- Alkitab
      sebagai fondasi utama: Kristus adalah pusat konseling; psikologi menolong
      menjelaskan dinamika manusia.
- Pendampingan
      holistik: tubuh, jiwa, dan roh dipulihkan bersama-sama.
- Gary
     Collins (Christian Counseling) menekankan:
- Konseling
      Kristen bukan sekadar terapi, tapi pelayanan kasih.
- Kebenaran
      Alkitab harus menuntun praktik konseling, bukan sebaliknya.
- Doa,
      firman, dan komunitas iman adalah bagian tak terpisahkan dari konseling.
4. Literatur Rujukan
- Gary
     Collins, Christian Counseling – integrasi ilmu psikologi dengan
     iman Kristen.
- Larry
     Crabb, Effective Biblical Counseling.
- Edward
     Welch, Depression: Looking Up from the Stubborn Darkness.
5. ETIKA KONSELING PASTORAL
Tujuan
- Mahasiswa
     mampu menerapkan etika Kristen dalam praktik konseling pastoral.
- Mahasiswa
     menyadari pentingnya kerahasiaan, batasan relasi, serta tanggung
     jawab moral dalam pelayanan konseling.
- Mahasiswa
     mampu mengenali dan menanggapi isu etis kontemporer secara
     bijaksana.
1. Kerahasiaan
- Definisi:
     Komitmen konselor untuk menjaga informasi pribadi konseli tetap aman,
     tidak disebarkan tanpa izin.
- Alasan
     penting:
- Menumbuhkan
      kepercayaan antara konselor dan konseli.
- Bagian
      dari kasih dan penghormatan terhadap martabat manusia.
- Sesuai
      prinsip Alkitab: “Kasih menutupi banyak sekali dosa.” (1 Petrus
      4:8).
- Pengecualian:
- Jika
      konseli membahayakan diri sendiri (misalnya niat bunuh diri).
- Jika
      konseli berpotensi melukai orang lain.
- Jika
      ada kewajiban hukum (misalnya kasus pelecehan anak).
2. Batasan Relasi Konselor–Konseli
- Mengapa
     penting?
- Konselor
      pastoral seringkali juga gembala, mentor, atau pemimpin rohani → rentan
      terjadi percampuran peran.
- Batasan
      menjaga konseling tetap profesional dan sehat.
- Prinsip
     utama:
- Hindari
      relasi ganda (misalnya konselor juga menjadi atasan, pasangan
      bisnis, atau pasangan romantis konseli).
- Hindari
      ketergantungan berlebihan: konseling harus mengarahkan konseli
      kepada Kristus, bukan kepada konselor.
- Jaga
      sikap profesional: pertemuan pada waktu & tempat yang tepat, hindari
      situasi yang menimbulkan gosip atau godaan.
- Alkitab:
     Konselor dipanggil untuk melayani dengan ketulusan dan tanpa pamrih
     (1 Tesalonika 2:5–6).
3. Isu Etis Kontemporer
- Seksualitas
- Kasus:
      orientasi seksual, perzinahan, pornografi.
- Prinsip
      pastoral: tetap menjunjung kasih Kristus, tidak menghakimi, namun juga
      setia pada kebenaran firman.
- Konselor
      perlu membedakan antara menerima pribadi vs menyetujui perilaku.
- Kekerasan
     dalam rumah tangga / pelecehan
- Konselor
      pastoral wajib menjadi pelindung bagi korban, bukan sekadar
      menyarankan “bertahan demi iman.”
- Etis
      untuk bekerja sama dengan pihak hukum dan medis jika ada ancaman serius.
- Masalah
     kesehatan mental modern
- Misalnya
      self-harm, kecanduan, suicidal ideation.
- Konselor
      pastoral perlu berkolaborasi dengan psikolog/psikiater Kristen bila kasus
      melampaui kapasitas pastoral.
4. Literatur Rujukan
- Code of
     Ethics, Asosiasi Konselor Pastoral (ACP).
- American
     Association of Pastoral Counselors (AAPC) – Code
     of Ethics (standar internasional).
- E.
     Clinton & R. Ohlschlager, Competent Christian
     Counseling.
6. TEKNIK & PENDEKATAN PRAKTIS
Tujuan
- Mahasiswa
     mampu mempraktikkan teknik dasar konseling pastoral.
- Mahasiswa
     terampil menggunakan pendekatan mendengar aktif, empati, refleksi,
     serta integrasi doa dan pelayanan firman.
- Mahasiswa
     menyadari bahwa teknik konseling bukan sekadar metode, tetapi sarana kasih
     pastoral untuk menghadirkan Kristus dalam pendampingan.
1. Active Listening (Mendengar Aktif)
- Definisi:
     Kemampuan mendengarkan secara penuh, memperhatikan isi dan emosi konseli,
     tanpa cepat menghakimi atau memberi solusi.
- Prinsip
     utama:
- Fokus
      pada konseli (kontak mata, bahasa tubuh terbuka).
- Tidak
      menyela atau mengalihkan pembicaraan.
- Mengulangi
      inti pembicaraan dengan kata-kata konseli (paraphrasing).
- Menangkap
      isi dan perasaan di balik kata-kata.
- Dasar
     Alkitab: Yakobus 1:19 – “Hendaklah setiap orang cepat
     untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata.”
2. Empati & Refleksi
- Empati
- Kemampuan
      “ikut merasakan” pengalaman konseli dari sudut pandangnya.
- Berbeda
      dengan simpati: empati = “aku bersamamu”, simpati = “aku
      kasihan padamu”.
- Membantu
      konseli merasa dimengerti dan tidak sendirian.
- Refleksi
- Memberi
      umpan balik terhadap perasaan yang diekspresikan konseli.
- Contoh:
      konseli berkata, “Saya merasa gagal sebagai orang tua.” → konselor
      merespons, “Saya dengar kamu merasa sangat kecewa dan terbebani.”
- Tujuan:
      memperjelas emosi, membantu konseli mengenali dirinya lebih dalam.
- Dasar
     Alkitab: Roma 12:15 – “Bersukacitalah dengan orang
     yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis.”
3. Doa dan Pelayanan Firman dalam Konseling
- Doa
     dalam konseling
- Bentuk
      doa: doa pembuka, doa di akhir, atau doa spontan ketika konseli terbeban.
- Fungsi:
      menghadirkan Allah sebagai Gembala sejati, memberi penghiburan, menolong
      konseli menyerahkan beban kepada Tuhan.
- Etika:
      selalu tanyakan kesediaan konseli sebelum berdoa.
- Pelayanan
     firman
- Firman
      Allah menjadi pusat, bukan sekadar tambahan.
- Firman
      bukan dipakai untuk menghakimi, melainkan mengarahkan pada harapan dan
      pemulihan.
- Gunakan
      ayat Alkitab yang relevan dengan situasi konseli (misalnya Mazmur untuk
      kesedihan, Injil untuk pengampunan).
- Konselor
      adalah saksi, bukan hakim; firman dipakai untuk menuntun konseli kembali
      pada kasih Kristus.
- Dasar
     Alkitab: 2 Timotius 3:16–17 – Firman Allah bermanfaat
     untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik
     orang dalam kebenaran.
4. Literatur Rujukan
- Thomas
     Oden, Pastoral Theology – menekankan keterampilan konseling
     pastoral yang berakar pada tradisi gereja dan firman.
- Howard
     Clinebell, Basic Types of Pastoral Care and Counseling.
- Larry
     Crabb, Effective Biblical Counseling.
7. KONSELING DALAM KONTEKS KHUSUS
Tujuan
- Mahasiswa
     mengenali berbagai konteks khusus konseling pastoral.
- Mahasiswa
     memahami prinsip dasar dalam konseling keluarga & pernikahan, remaja,
     serta penderitaan & kedukaan.
- Mahasiswa
     mampu mengaplikasikan teknik konseling dengan peka terhadap situasi dan
     kebutuhan konseli.
1. Konseling Keluarga & Pernikahan
- Tujuan:
     membantu pasangan dan keluarga mengelola konflik, membangun komunikasi
     sehat, dan menghidupi nilai Kristiani dalam rumah tangga.
- Pokok
     Bahasan:
- Relasi
      suami-istri sebagai cerminan kasih Kristus & jemaat (Efesus 5:22–33).
- Isu
      umum: konflik komunikasi, keuangan, kesetiaan, pengasuhan anak.
- Teknik
      pastoral: mediasi, komunikasi non-konfliktual, doa bersama, pemulihan
      melalui pengampunan.
- Prinsip
     pastoral: konselor menolong keluarga menemukan kembali
     panggilan rohani pernikahan sebagai persekutuan kasih.
2. Konseling Remaja
- Karakteristik
     remaja: masa transisi identitas, mencari makna hidup,
     rentan terhadap pengaruh lingkungan.
- Isu umum: krisis
     identitas, pergaulan bebas, kecanduan, relasi dengan orang tua, tekanan
     akademik, penggunaan media sosial.
- Pendekatan
     konseling pastoral:
- Bangun relasi
      yang aman dan penuh penerimaan.
- Gunakan
      bahasa yang sesuai dengan dunia remaja.
- Tunjukkan
      bahwa iman Kristen relevan dengan pergumulan mereka.
- Dasar
     Alkitab: 1 Timotius 4:12 – remaja dipanggil untuk
     menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian.
3. Konseling dalam Penderitaan & Kedukaan
- Penderitaan: bisa
     karena sakit, kegagalan, kehilangan pekerjaan, penolakan sosial, dsb.
- Kedukaan: reaksi
     emosional dan spiritual akibat kehilangan orang yang dicintai.
- Tahap
     kedukaan (Elisabeth Kübler-Ross): denial, anger, bargaining,
     depression, acceptance.
- Prinsip
     pastoral:
- Hadir
      secara empatik dan setia mendampingi (“ministry of presence”).
- Tidak
      terburu-buru memberi nasihat; biarkan konseli mengekspresikan emosi.
- Doa,
      firman, dan liturgi (misalnya Mazmur ratapan) bisa menjadi sarana
      penyembuhan.
- Pengharapan
      dalam Kristus menjadi kekuatan utama (Yohanes 11:25 – “Akulah
      kebangkitan dan hidup…”).
4. Literatur Rujukan
- Archie
     Smith Jr., The Relational Self – membahas relasi
     interpersonal dan identitas dalam konteks konseling pastoral.
- Howard
     Clinebell, Basic Types of Pastoral Care and Counseling.
- Henri
     Nouwen, The Wounded Healer – tentang
     pendampingan dalam penderitaan.
8. SPIRITUALITAS & PERAN GEREJA
Tujuan
- Mahasiswa
     memahami bahwa konseling pastoral tidak hanya tugas individu konselor,
     tetapi bagian dari kehidupan jemaat.
- Mahasiswa
     mampu melihat doa, ibadah, dan sakramen sebagai sarana pemulihan
     dalam konseling pastoral.
- Mahasiswa
     mengenali peran komunitas gereja sebagai ruang kesembuhan rohani,
     emosional, dan sosial.
1. Doa, Ibadah, dan Sakramen sebagai Sarana Pemulihan
- Doa
- Menghadirkan
      Allah dalam proses konseling.
- Doa
      menjadi wadah penyerahan diri konseli dan konselor kepada penyertaan Roh
      Kudus.
- Doa
      juga memberikan kekuatan rohani, rasa aman, dan penghiburan.
- Ibadah
- Ibadah
      jemaat adalah ruang penguatan iman kolektif, di mana konseli
      merasa tidak sendirian.
- Liturgi,
      nyanyian, dan firman Tuhan memberi penghiburan serta pengharapan baru.
- Mazmur
      ratapan adalah contoh liturgi alkitabiah yang menyalurkan emosi manusia
      kepada Allah.
- Sakramen
- Perjamuan
      Kudus: mengingat pengampunan Kristus, menghadirkan
      pemulihan dan rekonsiliasi.
- Baptisan:
      simbol identitas baru dalam Kristus → relevan dalam konseling identitas
      & pertobatan.
- Sakramen
      menjadi sarana nyata kasih karunia Allah yang memperkuat proses
      konseling.
2. Peran Komunitas Gereja sebagai Ruang Kesembuhan
- Gereja
     sebagai tubuh Kristus (1 Korintus 12:12–27) → setiap anggota
     saling menopang.
- Fungsi
     komunitas:
- Menjadi
      tempat aman untuk berbagi pergumulan tanpa takut dihakimi.
- Menyediakan
      dukungan sosial, doa syafaat, dan pelayanan praktis.
- Melalui
      persekutuan, jemaat belajar mengasihi, mengampuni, dan menopang satu sama
      lain.
- Prinsip
     pastoral: konseling bukan hanya antara konselor–konseli,
     tetapi juga bagian dari ekosistem gereja yang sehat.
3. Literatur Rujukan
- Henri
     Nouwen, The Wounded Healer – menekankan
     pentingnya spiritualitas dan kerentanan dalam pelayanan konseling.
- Dietrich
     Bonhoeffer, Life Together – peran komunitas iman
     dalam menopang individu.
- Howard
     Clinebell, Basic Types of Pastoral Care and Counseling.
9. PRAKTIKUM KONSELING PASTORAL
Tujuan
- Mahasiswa
     mampu mengaplikasikan teori konseling pastoral dalam situasi nyata.
- Mahasiswa
     berlatih keterampilan konseling dasar seperti mendengar aktif,
     empati, refleksi, doa, dan pelayanan firman.
- Mahasiswa
     melakukan refleksi pribadi untuk pertumbuhan sebagai calon konselor
     pastoral.
Metode Praktikum
1. Role Play Konseling
- Tujuan:
     melatih keterampilan dasar konseling dalam situasi simulasi.
- Langkah
     kegiatan:
1.   Mahasiswa
dibagi berpasangan atau kelompok kecil (konselor–konseli–observer).
2.   Konselor
berlatih mendengarkan aktif, empati, dan memberi respon reflektif.
3.   Konseli
memerankan kasus tertentu (misalnya berduka, konflik keluarga, kecemasan).
4.   Observer
memberi umpan balik atas kekuatan & kelemahan konselor.
- Contoh
     kasus:
- Jemaat
      yang merasa ditolak keluarga.
- Remaja
      yang kecanduan media sosial.
- Pasangan
      suami-istri yang sedang konflik.
2. Observasi Kasus
- Tujuan:
     mahasiswa mengenali praktik konseling di lapangan.
- Bentuk
     kegiatan:
- Observasi
      konseling pastoral yang dilakukan dosen/gembala (dengan izin).
- Menonton
      rekaman role play konseling profesional.
- Membaca
      studi kasus tertulis lalu mendiskusikan respons pastoral.
- Fokus
     observasi:
- Cara
      konselor membuka percakapan.
- Teknik
      mendengar & merespons.
- Cara
      konselor mengintegrasikan doa atau firman.
- Sikap
      konselor terhadap konseli (non-judgmental, penuh kasih).
3. Refleksi Pribadi
- Tujuan:
     mahasiswa belajar mengenali kekuatan dan keterbatasan dirinya sebagai
     calon konselor pastoral.
- Bentuk
     kegiatan:
- Jurnal
      refleksi setelah role play: bagaimana perasaan ketika menjadi
      konselor/konseli?
- Apa
      tantangan terbesar yang dihadapi?
- Bagaimana
      pengalaman rohani mahasiswa mempengaruhi cara konseling?
- Pertanyaan
     reflektif:
- Apakah
      saya sudah benar-benar mendengar konseli?
- Apakah
      saya mudah memberi solusi cepat, atau mampu mendampingi dengan sabar?
- Bagaimana
      iman saya membantu atau menghambat dalam konseling?
Penilaian Praktikum
- Keterampilan
     komunikasi: kemampuan mendengar, empati, refleksi.
- Integrasi
     spiritualitas: doa, firman, sikap pastoral.
- Sikap
     etis: menjaga kerahasiaan, menghormati konseli.
- Refleksi
     diri: kejujuran, kedalaman, dan kesadaran rohani dalam jurnal refleksi.
10. EVALUASI & INTEGRASI
Tujuan
- Mahasiswa
     mampu merangkum dan menyimpulkan prinsip teologi konseling
     pastoral.
- Mahasiswa
     dapat menyusun kerangka konseling pastoral pribadi yang sesuai
     dengan panggilan pelayanan.
- Mahasiswa
     mampu mengevaluasi praktik konseling pastoral dari sisi teologi,
     psikologi, dan etika.
1. Menyusun Kerangka Konseling Pastoral Pribadi
- Definisi
     kerangka pribadi: peta konseptual dan praktis yang menjadi
     pegangan mahasiswa dalam melaksanakan pelayanan konseling.
- Komponen
     utama:
- Landasan
      teologi → misalnya: Yesus sebagai Gembala Agung,
      manusia sebagai gambar Allah, pemulihan dalam Kristus.
- Tujuan
      konseling → pertumbuhan rohani, penyembuhan emosional,
      pemulihan relasi dengan Allah & sesama.
- Metode
      yang dipilih → mendengar aktif, empati, doa, pelayanan
      firman, dukungan komunitas.
- Etika
      pelayanan → menjaga kerahasiaan, menghindari relasi
      ganda, sikap non-judgmental, kasih yang tulus.
- Kolaborasi →
      keterbukaan bekerja sama dengan psikolog/psikiater atau tenaga
      profesional bila kasus memerlukan.
- Tugas
     mahasiswa: menulis kerangka konseling pastoral pribadi
     dalam bentuk makalah singkat (3–5 halaman).
2. Evaluasi Praktik Konseling dari Sisi Teologi &
Etika
- Evaluasi
     Teologis
- Apakah
      praktik konseling menempatkan Kristus sebagai pusat pemulihan?
- Apakah
      konseling tetap berpijak pada firman, doa, dan bimbingan Roh Kudus?
- Apakah
      pelayanan konseling membantu konseli menemukan kembali identitasnya
      sebagai gambar Allah?
- Evaluasi
     Etis
- Apakah
      kerahasiaan konseli terjaga?
- Apakah
      konselor menjaga batasan relasi dan menghindari manipulasi kuasa?
- Apakah
      konselor memperlakukan konseli dengan martabat dan kasih Kristus?
- Apakah
      konselor mampu menangani isu kontemporer (seksualitas, kekerasan, trauma)
      dengan bijak?
- Instrumen
     evaluasi yang bisa digunakan:
- Refleksi
      diri setelah konseling (jurnal pribadi).
- Feedback
      dari konseli (jika memungkinkan).
- Peer
      review (teman sekelas/dosen memberi masukan setelah role play).
- Ujian
      praktikum (penilaian keterampilan konseling dalam simulasi).
Penutup
- Konseling
     pastoral adalah perpaduan teologi, psikologi, dan etika Kristen
     yang berpusat pada Kristus.
- Integrasi
     akhir: konseling bukan sekadar keterampilan, tetapi panggilan rohani
     untuk menghadirkan kasih Allah dalam penderitaan manusia.
- Mahasiswa
     dipanggil bukan hanya menjadi “konselor,” tetapi juga gembala yang
     terluka (Henri Nouwen) yang melayani dari kedalaman iman dan
     pengalaman hidup.

BalasHapus1.Apa Pengertian Pastoral Konseling
2.Bagaimana hubungan antara Alkitab dan praktik konseling pastoral?
3.Apa perbedaan antara konseling pastoral dan konseling psikologis?
4.Apa saja masalah umum yang biasanya dibawa jemaat dalam konseling pastoral?
5.Bagaimana seorang konselor pastoral membangun hubungan yang aman dan penuh kepercayaan dengan konseli?
6.Apa peran doa dan pemuridan dalam proses konseling pastoral?
7.Bagaimana konseling pastoral menangani kasus trauma atau kehilangan (grief)?
8.Apa saja prinsip-prinsip etika dalam konseling pastoral yang harus dijaga?
9.Bagaimana konselor pastoral menangani batasan kemampuan, terutama dalam kasus yang membutuhkan intervensi profesional lain?
10.Bagaimana evaluasi keberhasilan dari proses konseling pastoral dilakukan?
6. Sebagai sarana pemulihan
Hapus10. Harus ada catatan
Hapus10.Harus punya Catatan
Hapus3. Apa perbedaan antara konseling pastoral dan konseling psikologis?
Hapus-Pastoral = Bimbingan dari sisi agama
-Psikologis = Bimbingan dari sisi ilmu psikologi
3.-Pastoral = Bimbingan dari sisi agama
Hapus-Psikologis = Bimbingan dari sisi ilmu psikologi
1. Apa pengertian konseling pastoral?
HapusPelayanan konseling yang berfokus pada penyembuhan, pemulihan, dan pertumbuhan rohani
2. Bagaimana hubungan antara Alkitab dan praktik konseling pastoral?
Yesus Kristus, yang menasihati, menghibur, menguatkan iman para murid, dan memulihkan orang berdosa.
3. Apa perbedaan antara konseling pastoral dan konseling psikologis?
Perbedaan antara konseling pastoral dan konseling psikologis terletak pada dasar filosofis, pendekatan, tujuan, dan peran pemberi konseling.
4.Apa saja masalah umum yang biasanya dibawa jemaat dalam konseling pastoral?
Dalam konseling pastoral, jemaat biasanya datang membawa berbagai masalah hidup yang berkaitan dengan pergumulan batin, relasi, dan spiritualitas.
5.Bagaimana seorang konselor pastoral membangun hubungan yang aman dan penuh kepercayaan dengan konseli?
Dalam pelayanan konseling pastoral, jemaat datang dengan berbagai persoalan yang bersifat pribadi, relasional, moral, dan spiritual.
6.Apa peran doa dan pemuridan dalam proses konseling pastoral?
sebagai alat utama untuk membawa pemulihan, pertumbuhan rohani, dan transformasi hidup konseli secara menyeluruh—bukan hanya secara emosional atau psikologis, tapi juga secara spiritual dan moral.
7.Bagaimana konseling pastoral menangani kasus trauma atau kehilangan (grief)?
konseling pastoral bertujuan untuk membantu konseli mengalami pemulihan menyeluruh, baik secara batiniah maupun dalam relasinya dengan Tuhan.
8. Apa saja prinsip-prinsip etika dalam konseling pastoral yang harus dijaga?
Prinsip-prinsip etika ini memastikan bahwa pelayanan konseling dilakukan dengan hormat, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
9. Bagaimana konselor pastoral menangani batasan kemampuan, terutama dalam kasus yang membutuhkan intervensi profesional lain?
Dalam konseling pastoral, seorang konselor tidak boleh mengabaikan batasan kemampuan mereka. Meskipun mereka memiliki otoritas rohani dan kasih yang besar terhadap jemaat
10.Bagaimana evaluasi keberhasilan dari proses konseling pastoral dilakukan
Evaluasi keberhasilan dalam proses konseling pastoral adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan benar-benar memberi dampak positif, baik secara emosional, spiritual, relasional, maupun praktis bagi konseli.
1.Apakah konseling itu wajib pak?
BalasHapus2.Bagaimana caranya memiliki hati yang teguh?
3.Bagaimana cara kita menghadapi orang cuek dalam konseling?
4.Cara menyikapi pemimpin?
5.Bagaimana cara mengkonselin orang bebal?
6.Masuk ke sebuah komunitas yg baru, apa yang harus kita lakukan?
7.Harus sepertiapa krtiteria orang yang manjadi siap menjadi seorang konseling?
8.bagai mana dengan orang yang membocorkan rahasia kita?
9.apakah konseling boleh dengan sesama Teman?
10.langkah-langkah apa yang di haruskan mula nya konseling?
2. Berharap hanya kepada Tuhan
Hapus1.Wajib
Hapus9.apakah konseling boleh dengan sesama Teman?
Hapus-Boleh, asalkan teman tersebut bisa dipercaya, mau mendengarkan dengan empati, dan tidak menghakimi. Namun, untuk masalah yang lebih berat, sebaiknya tetap ke konselor profesional.
10.tatap matanya
Hapus1.Wajib
Hapus2.Hubungan yang erat dengan Tuhan: Lewat doa, firman, dan ketaatan.
3.Jangan langsung menyerah. Bisa jadi mereka sedang menguji kita
4.Hormati otoritas nya
5.Doakan saja
6.Rendah hati dan terbuka
7.Dewasa secara rohani dan emosional
8.Konfrontasi dengan kasih dan kejujuran.
9.Boleh
10.Tatap wajahnya
1.Apakah konseling itu wajib pak?Nggak wajib, tapi penting kalau butuh bantuan.
Hapus2.Bagaimana caranya memiliki hati yang teguh?Dekat sama Tuhan, tetap pegang prinsip, jangan gampang goyah.
3.Bagaimana cara kita menghadapi orang cuek dalam konseling?Sabar, bangun kepercayaan, pelan-pelan ajak ngobrol.
4.Cara menyikapi pemimpin?Hormati, dukung, kasih masukan baik-baik.
5.Bagaimana cara mengkonselin orang bebal?Sabar, doain, kasih teladan, jangan maksa.
6.Masuk ke sebuah komunitas yg baru, apa yang harus kita lakukan?Ramah, rendah hati, mau belajar.
7.Harus sepertiapa krtiteria orang yang manjadi siap menjadi seorang konseling?Dewasa, bisa jaga rahasia, sabar, bisa dengerin.
8.bagai mana dengan orang yang membocorkan rahasia kita?Maafkan, ambil pelajaran, lebih hati-hati.
9.apakah konseling boleh dengan sesama Teman?Boleh, asal bisa dipercaya dan bijak.
10.langkah-langkah apa yang di haruskan mula nya konseling?Bangun hubungan, dengar baik-baik, pahami, baru arahkan.
1.Konseling pastoral itu sebenarnya apa sih? Bedanya sama konseling Kristen yang lain gimana?
BalasHapus2.Apa yang bikin konseling pastoral beda dari konseling biasa (yang umum di luar gereja)?
3.Kenapa Yesus disebut sebagai “Gembala Agung”? Apa hubungannya sama konseling?
4.Susah nggak sih nyatuin antara ilmu psikologi dan iman Kristen waktu bantu orang lain?
5.Gimana cara konselor menjaga rahasia orang yang curhat? Boleh nggak sih dibocorin dalam kondisi tertentu?
6.Kalau lagi dengerin orang curhat, teknik apa yang bikin mereka merasa dimengerti dan nyaman?
7.Masalah apa yang sering muncul di konseling keluarga atau pasangan? Terus biasanya ditangani gimana?
8.Gimana cara konseling pastoral bantu orang yang lagi sedih banget, trauma, atau berduka?
9.Bisa nggak sih gereja jadi tempat orang sembuh secara batin? Peran doa dan ibadah penting nggak?
10.Kalau kita lagi belajar jadi konselor, gimana cara tahu pelayanan kita udah efektif atau belum?
6.Active Listening (Mendengar Aktif) ialah Kemampuan mendengarkan secara penuh, memperhatikan isi dan emosi konseli, tanpa cepat menghakimi atau memberi solusi.
Hapus5. jadi lah yang bisa menjaga privasi, tikad boleh di bocorkan
HapusJawaban saya untuk pertanyaan ibu Nia, jauh dari kata sempurna maaf jika masih banyak kesalahan..
Hapus1. Konseling pastoral itu apa sih? Bedanya sama konseling Kristen yang lain gimana?
Konseling pastoral adalah pendampingan dan bimbingan rohani yang dilakukan oleh hamba Tuhan oleh atau pelayan rohani untuk menolong orang dalam masalah hidupnya berdasarkan firman Tuhan dan kasih Kristus.
👉 Bedanya dengan konseling Kristen lain:
-Konseling Kristen bisa dilakukan oleh konselor profesional dengan dasar iman Kristen, tapi tidak selalu dilakukan oleh pemimpin rohani.
-Konseling pastoral lebih menekankan peran hamba Tuhan untuk mengkonseling individu berdasarkan Alkitab
2. Apa yang bikin konseling pastoral beda dari konseling biasa (yang umum di luar gereja)?
Jawabannya hampir sama dengan pertanyaan no satu. Dasarnya firman Tuhan → Bukan hanya teori psikologi, tapi juga nilai Alkitab.
Tujuan akhirnya→ Bukan sekadar pemulihan mental, tapi juga membawa orang lebih dekat pada Kristus.
Pendekatannya→ Ada doa, penguatan iman, pengampunan, dan pemulihan batin melalui hubungan dengan Tuhan.
3. Kenapa Yesus disebut sebagai “Gembala Agung”? Apa hubungannya sama konseling
Yesus disebut Gembala Agung (Ibrani 13:20; Yohanes 10:11) karena Dia:
* Mengenal domba-domba-Nya satu per satu.
* Memberi hidup-Nya untuk keselamatan domba-domba.
Dalam konseling, Yesus menjadi teladan utama: konselor menuntun, melindungi, dan mengarahkan orang kepada pemulihan seperti Yesus menuntun umat-Nya.
4.Susah nggak sih nyatuin antara ilmu psikologi dan iman Kristen waktu bantu orang lain?
Kadang memang menantang, karena psikologi berfokus pada ilmu teori dan iman berfokus pada keyakinan rohani.
Tapi keduanya bisa saling melengkapi:
* Psikologi membantu memahami emosi, trauma, dan perilaku.
* Iman memberi pengharapan, kekuatan, dan tujuan yang lebih dalam.
Kuncinya: firman Tuhan tetap jadi fondasi, psikologi sebagai alat bantu.
5.Gimana cara konselor menjaga rahasia orang yang curhat? Boleh nggak sih dibocorin dalam kondisi tertentu?
Prinsipnya: RAHASIA adalah kepercayaan.
Dan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sama memiliki hak yang sama, menghargai privasi orang yang sudah sepenuhnya memberikan kepercayaan penuh menceritakan kehidupan, trauma yang dialami
* Konselor wajib menjaga kerahasiaan (confidentiality).
Boleh dibuka hanya kalau:
* Ada bahaya serius (misal: ingin bunuh diri, kekerasan pada orang lain).
* Sesuai kesepakatan bersama
6. Kalau lagi dengerin orang curhat, teknik apa yang bikin mereka merasa dimengerti dan nyaman?
Hapus*Active listening → Tatap mata, angguk, beri respon singkat (“Saya mengerti”, “Itu pasti berat”).
* Empati → Coba rasakan perasaan mereka, bukan hanya mendengar kata-kata.
* Refleksi → Ulangi inti ucapan mereka (“Jadi kamu merasa…”) supaya mereka tahu kita paham.
* Doa singkat didoakan untuk menguatkan mereka (jika mereka mau) → Memberi rasa aman dan dukungan rohani.
7.Masalah apa yang sering muncul di konseling keluarga atau pasangan? Terus biasanya ditangani gimana?
Masalah umum:
*Komunikasi buruk → Sering salah paham.
* Keuangan → Tekanan finansial.
* Kesetiaan & konflik nilai.
Penanganannya:
* Latihan komunikasi sehat (dengar aktif dan saling memahami
* Bimbingan Alkitab tentang kasih, pengampunan, dan peran suami-istri.
* Kadang perlu sesi individu dan doa bersama.
8. Gimana cara konseling pastoral bantu orang yang lagi sedih banget, trauma, atau berduka?
* Hadirlah dengan penuh empati (kehadiran sering lebih penting dari kata-kata).
* Dengarkan tanpa menghakimi.
* Doakan dan bawa penghiburan dari firman Tuhan (Mazmur 34:18: “Tuhan dekat kepada orang yang patah hati”).
* Dorong langkah pemulihan (misal: kelompok dukacita, terapi, atau layanan medis jika perlu).
9. Bisa nggak sih gereja jadi tempat orang sembuh secara batin? Peran doa dan ibadah penting nggak?
💯 Bisa banget! Gereja adalah “Tempat dimna kita bisa mendapatkan pemulihan walaupun sebenarnya dimanapun bisa jika hati kita melekat pada Tuhan bisa disebut Rumah Kesembuhan Rohani.”
*Doa & ibadah memberi kekuatan batin, ketenangan, dan pengharapan.
* Persekutuan jemaat memberi rasa dikasihi & diterima, yang sangat penting untuk pemulihan.
10.Kalau kita lagi belajar jadi konselor, gimana cara tahu pelayanan kita udah efektif atau belum?
* Perubahan positif→ Klien merasa lebih tenang, punya harapan, atau mulai mengambil langkah sehat.
* Hubungan yang baik → Mereka merasa aman dan dipercaya.
* Kesetiaan pada firman → Konseling membawa orang lebih dekat pada Tuhan, bukan hanya merasa “lebih baik”.
Menjadi konselor adalah suatu kepercayaan yang luar biasa, pekerjaan yang sangat dahsyat konselor itu perpanjang tangan Tuhan untuk merangkul orang-orang yang hancur. Kita adalah obat bagi luka mereka selebihnya Tuhan yang maha tahu, Tuhan yang maha kuasa yang berdaulat yang lebih mampu untuk menyembuhkan dan hadir untuk mereka memberikan pengharapan dan cinta sepenuhnya untuk mereka.
God bless .
1. Siapa nama tokoh sejarah pastoral konseling pada abad 1-5 yang terkenal sebagai "Bapa Gereja" ?
BalasHapus2. 3 hal penting dalam pelayanan konseling?
3. 3 Kategori Konseling dalam konteks khusus?
4. 3 landasan teologi pastoral konseling?
5. 5 dasar keterampilan konseling?
6. Sebutkan 3 peran komunitas gereja dalam konseling pastoral?
7. 3 hal penting dalam etika konseling pastoral?
8. Pada abad ke berapa Muncul gerakan Clinical Pastoral Education (CPE) di Amerika Serikat (Anton Boisen)?
9. 3 Hasil yang diharapkan dalam konseling pastoral?
10. 2 Tujuan Konseling Sekuler/Psikologi ?
9. 1.Pelepasan
Hapus2.Pemulihan
3.pengakuan yang benar
9. 3 Hasil yang diharapkan dalam konseling pastoral?
Hapus-Pemulihan spiritual dan emosional
Klien merasakan penguatan iman dan kedamaian batin melalui penghiburan rohani.
-Peningkatan kesadaran diri dan pertobatan
Klien menyadari kelemahan atau dosa, dan terdorong untuk berubah ke arah yang lebih baik sesuai ajaran iman.
-Hubungan yang dipulihkan
Terjadi perbaikan dalam hubungan klien dengan Tuhan, diri sendiri, dan sesama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
BalasHapus2. Bagaimana hubunganmu dengan Tuhan saat ini?
3. Apa yang membuatmu merasa tertekan atau khawatir?
4. Apakah ada peristiwa atau pengalaman tertentu yang mengganggu pikiranmu akhir-akhir ini?
5. Apa yang menjadi sumber kekuatan dan harapanmu di tengah kesulitan?
6. Apakah kamu merasa didukung oleh orang-orang di sekitarmu?
7. Bagaimana cara kamu mengatasi masalah atau konflik dalam hidupmu?
8. Apa yang ingin kamu capai dalam hidupmu?
9. Bagaimana kamu melihat Tuhan dalam situasi yang kamu hadapi saat ini
10. Apa yang kamu harapkan dari konseling pastoral ini?
Ya, saya pasti selalu didukung.
Hapus5. Tuhanlah sumber kekuatan dan pengharapanku
Hapus1. Apakah konseling itu wajib?
BalasHapusJawab: konseling itu di sangat butuhkan karena konseling itu membantu memahami perasaan seseorang bagaimana iman mereka bisa memberikan suatu harapan
2. Apa pengertian konseling ?
Jawab: konseling adalah proses interaktif dimana seorang konselor memberikan bantuan atau bimbingan pada individu atau kelompok.
3. Gimana cara seorang konselor menjaga rahasia curhat
Jawab: menghormati etika,empati dan kepercayaan.
4. Apa perbedaan konseling pastoral dan konseling psikolog
Jawab: ciri utama konseling pastoral ialah hal aspek rohani dan spritual. Ciri utama konseling psikologi ialah teori dan pendekatan ilmiah
5. Tujuan konseling pastoral
Jawab: untuk mengatasi masalah hidup melalui pendekatan rohani.
3.menghormati etika,empati dan kepercayaan.
Hapus1.di dalam konseling apakah orang bisa berubah secara langsung?
BalasHapus2.konseling kenapa bisa ada?
3.apakah orang yang udah du urapi roh kudus perlu juga di konseling?
4.konseling bisa di umur apa saja?
5.di dalam konseling bisakah kita minta sesuatu?
6.konseling bisa apa² ajah perannya?
7.apakah konseling itu harus terus menerus dengan kasih?
8.hidup dalam kesulitan apakah bisa hilang atau mereda di dalam konseling?
9.kenapa Tuhan menginginkan kita mengerti rencananya?
10.apa visi misi di dalam konseling?
4. yang sudah berpengalam dan yang bisa menjaga rahasia
Hapus9.Karena Rencana Tuhan sangat indah
Hapus9. Karena rancangan Tuhan ada pengharapan yang luar bisa di dalam rancangan Tuhan
Hapus9. Karena hanya Tuhan yang tau dan mengerti rencana hidup ciptaannya.
BalasHapus1. Apa peran konselor pastoral dalam membantu individu mengatasi masalah spiritual dan emosional?
BalasHapus2. Bagaimana konseling pastoral dapat membantu individu mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Tuhan?
3. Apa perbedaan antara konseling pastoral dan konseling sekuler?
4. Bagaimana konselor pastoral dapat menangani kasus-kasus yang melibatkan trauma dan kekerasan?
5. Apa strategi yang efektif dalam konseling pastoral untuk membantu individu mengatasi depresi dan kecemasan?
6. Bagaimana konseling pastoral dapat membantu individu mengembangkan kesadaran spiritual dan pertumbuhan pribadi?
7. Apa peran Alkitab dalam konseling pastoral?
8. Bagaimana konselor pastoral dapat membangun hubungan yang efektif dengan klien?
9. Apa tantangan yang dihadapi oleh konselor pastoral dalam membantu individu dengan masalah keluarga dan hubungan?
10. Bagaimana konseling pastoral dapat membantu individu mengembangkan resiliensi dan koping dalam menghadapi kesulitan hidup?
1. Mentor yang hidup di dalam Kasih
Hapus2. Hidup Konsisten dalam berdoa, pembacaan Alkitab ( firman Tuhan ) merenungkan hingga melakukannya
3. Konseling pastoral bersifat rohani, Konseling Sekuler bersifat jasmani
4. Miliki kasih empati
5. Hadir meluangkan waktu untuk mendengarkan dan berempati
6. Mendampingi (Mentor) dan memuridkan
7. Sebagai sarana pemulihan
8. Menjadi teman sekerja yang saling berempati tanpa menghakimi
9. Keterbatasan dalam menjaga privasi
Beberapa pertanyaan tentang konseling pastoral
BalasHapusApa yang menjadi beban atau tantangan terbesar dalam hidup Anda saat ini?
Apa yang menjadi beban atau tantangan terbesar dalam hidup Anda saat ini?
Bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan saat ini?
Apakah ada hal yang membuat Anda merasa terpisah atau jauh dari iman?
Apa yang Anda rasakan ketika menghadapi situasi sulit atau cobaan?
Bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan saat ini?
Apakah ada hal yang membuat Anda merasa terpisah atau jauh dari iman?
Apa yani situasi sulit atau cobaan?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJawaban buat bg ARIS SINAGA.
BalasHapus1.PujiTuhan sungguh luar biasa pemeliharaan Tuhan kepada hidup saya, buktinya saya bisa sampai saat ini s'mua krna Tuhan.
2.PujiTuhan, untuk sejauh ini luar biasa baik
3.tidak ada, karena saya percaya Yesus yg saya sembah adalah Yesus yg tidak pernah meninggalkan.
4.tidak ada.
5.firman adalah sumber kekuatan dan pengharapan bagi kita.
6.merasa banget didukung, dan luarbiasa.
7.tenangkan diri, berdoa dan tanya ke Tuhan tindakan apa yang harus saya lakukan.
8.banyak hal, salah satu..menjadi GEMBALA.
9.karena kita udah didalam Tuhan, ttp percaya bahwasanya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian menghadapi badai/persoalan hidup.
10.saya harap, anda atau saya mendapatkan solusi yang terbaik untuk menjadi lebih baik. TYM
jawab pertanyaan dari maryana:
Hapus1.santo agustinus
2.• mendengar dengan empati
•mengambil dasar firman
•membangun hubungan
3.•konseling krisis
•konseling perkembangan
•konseling pencegahan
4.•Alkitab sebagai firman Allah
•Yesus kristus sebagai gembala agung
•Roh kudus sebagai penolong dan pembaru
5.•keterampilan mendengarkan
•keterampilan bertanya
•keterampilan refleksi
•keterampilan memberi umpan balik
•keterampilan menjalin hubungan
6.•sebagai pendukung rohani
•sebagai lingkungan pemulihan
•sebagai mitra pertumbuhan
7.•kerahasiaan
•menghargai martabat dan nilai konseli
•integritas dan profesionalisme
8.abas 20
9.•pemulihan dan penguatan iman
•pertumbuhan pribadi dan rohani
•kemandirian dalam menghadapi hidup
10.•membantu konseling mengatasi masalah psikologis
•mengambangkan potensi dan kesehatan mental
1. Konseling pastoral itu sebenarnya apa sih? Bedanya sama konseling Kristen yang lain gimana?
BalasHapusKonseling pastoral adalah bentuk konseling yang dilakukan oleh hamba Tuhan, gembala, atau pemimpin rohani yang berakar pada firman Tuhan dan pelayanan gereja.
2. Apa yang bikin konseling pastoral beda dari konseling biasa (yang umum di luar gereja)?
Konseling biasa biasanya fokus pada aspek psikologis, emosional, atau perilaku, dengan teori-teori psikologi.
3. Kenapa Yesus disebut sebagai “Gembala Agung”? Apa hubungannya sama konseling?
Yesus disebut Gembala Agung (Ibrani 13:20; Yohanes 10:11) karena Ia memimpin, melindungi, menuntun, dan mengorbankan diri untuk domba-domba-Nya.
4. Susah nggak sih nyatuin antara ilmu psikologi dan iman Kristen waktu bantu orang lain?
Kadang memang menantang. Psikologi memberi alat untuk memahami manusia (emosi, trauma, pola pikir), sedangkan iman Kristen memberi kebenaran dan pengharapan sejati.
5. Gimana cara konselor menjaga rahasia orang yang curhat? Boleh nggak sih dibocorin dalam kondisi tertentu?
Rahasia adalah hal penting, karena tanpa itu orang nggak akan terbuka. Konselor pastoral wajib menjaga kerahasiaan, kecuali dalam kondisi tertentu
6. Kalau lagi dengerin orang curhat, teknik apa yang bikin mereka merasa dimengerti dan nyaman?
Mendengarkan aktif (eye contact, anggukan, fokus)
Empati (“Saya bisa merasakan betapa beratnya itu”)
Jangan cepat menghakimi atau memberi solusi
Ulangi inti ucapan mereka (“Jadi yang kamu rasakan adalah…”) supaya mereka tahu kita paham.
7. Masalah apa yang sering muncul di konseling keluarga atau pasangan? Terus biasanya ditangani gimana?
Masalah umum: komunikasi yang buruk, keuangan, konflik peran (suami-istri), perbedaan pola asuh anak, atau perselingkuhan.
8. Gimana cara konseling pastoral bantu orang yang lagi sedih banget, trauma, atau berduka?
Dengan hadir (ministry of presence), mendengarkan tanpa buru-buru menasihati, mendoakan mereka
9. Bisa nggak sih gereja jadi tempat orang sembuh secara batin? Peran doa dan ibadah penting nggak?
Bisa banget. Gereja adalah “rumah sakit rohani”. Doa, ibadah, pujian, firman Tuhan, dan komunitas yang saling mendukung punya kekuatan penyembuhan batin.
10. Kalau kita lagi belajar jadi konselor, gimana cara tahu pelayanan kita udah efektif atau belum?
Tanda pelayanan efektif:
Konseli merasa didengar, bukan dihakimi.
Ada perubahan sikap atau cara pandang ke arah yang lebih sehat.
Mereka semakin dekat dengan Tuhan, bukan semakin menjauh.
Konselor juga belajar dan bertumbuh dari setiap proses.
Pertanyaan no 10. Bagaimana konseling pastoral dapat membantu pasutri dalam menghadapi konflik bahkan diambang perceraian
BalasHapusMenangkap isi cerita melalui konseling dan Konselor berlatih mendengarkan aktif, empati, dan memberi respon reflektif.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus1).Apa yang dimaksud dengan konseling pastoral?
BalasHapus2).Siapa yang biasanya melakukan konseling pastoral?
3).Apa tujuan utama dari konseling pastoral?
4).Dalam konseling pastoral, apa peran seorang pendeta atau gembala jemaat?
5).Mengapa doa penting dalam konseling pastoral?
6).Situasi apa saja yang sering dibawa jemaat ke dalam konseling pastoral?
7).Bagaimana Alkitab digunakan dalam konseling pastoral?
8).Apa perbedaan konseling pastoral dengan konseling umum?
9).Mengapa empati diperlukan dalam konseling pastoral?
10).Bagaimana konseling pastoral dapat membantu jemaat yang sedang mengalami masalah hidup?
Saya akan menjawab pertanyaan dari bapak lian
HapusPengertian Konseling Pastoral
HapusKonseling pastoral adalah pendampingan dan bimbingan rohani yang diberikan oleh pemimpin gereja atau rohaniawan untuk membantu seseorang menghadapi masalah hidup dengan landasan iman dan ajaran Alkitab.
Pelaku Konseling Pastoral
Biasanya dilakukan oleh pendeta, gembala jemaat, penatua, atau konselor rohani yang diakui dan memiliki pemahaman teologi serta keterampilan konseling.
Tujuan Utama
Menolong jemaat menemukan penguatan iman, pemulihan rohani, dan solusi yang selaras dengan kehendak Tuhan, sekaligus memberi dukungan emosional dan spiritual.
Peran Pendeta/Gembala
Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan nasihat berdasarkan Firman Tuhan, berdoa bersama, serta menuntun jemaat pada pengharapan dan pertobatan bila perlu.
Pentingnya Doa
Doa mengundang kehadiran Allah, menenangkan hati, dan meneguhkan keyakinan bahwa Tuhan terlibat langsung dalam proses pemulihan.
Situasi yang Umum Dibawa
Masalah keluarga dan pernikahan, kesedihan karena kehilangan, kecemasan, konflik pribadi, krisis iman, dan pergumulan moral atau dosa.
Penggunaan Alkitab
Sebagai sumber hikmat, penghiburan, dan prinsip hidup; ayat-ayat tertentu dipakai untuk menguatkan dan memberikan arahan sesuai konteks masalah.
Perbedaan dengan Konseling Umum
Konseling umum fokus pada pendekatan psikologis atau ilmiah, sedangkan konseling pastoral menggabungkan prinsip rohani, doa, dan pengajaran Alkitab dalam prosesnya.
Perlunya Empati
Empati memungkinkan konselor memahami perasaan dan beban jemaat, sehingga mereka merasa didengarkan, diterima, dan tidak dihakimi.
Manfaat bagi Jemaat
Konseling pastoral membantu jemaat mendapatkan dukungan emosional dan spiritual, memperkuat iman, menemukan arah hidup, dan memulihkan relasi dengan Tuhan serta sesama.
Saya akan menjawab pertanyaan dari pak samuel siallagan
BalasHapus1.Bagaimana keadaan spiritual Anda akhir-akhir ini?
Saya merasa masih berusaha menjaga doa dan firman, tetapi terkadang mengalami naik-turun.
2.Apakah Anda merasa dekat dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
Kadang merasa dekat, terutama saat berdoa, tetapi ada saat-saat merasa jauh ketika sibuk.
3.Apa yang menjadi pergumulan utama Anda saat ini?
Saya bergumul dengan kekhawatiran tentang masa depan dan pekerjaan.
4.Bagaimana hubungan Anda dengan keluarga dan orang-orang terdekat?
Cukup baik, walau sesekali ada konflik kecil yang perlu komunikasi lebih baik.
5.Apakah Anda merasa damai dengan diri sendiri dan masa lalu Anda?
Sebagian besar sudah, tetapi ada hal-hal tertentu yang masih saya sesali.
6.Apakah ada perasaan bersalah atau terluka yang belum terselesaikan?
Ada, terutama terkait dengan kesalahan masa lalu terhadap orang lain.
7.Bagaimana Anda biasanya menghadapi tekanan atau masalah hidup?
Biasanya dengan berdoa, mencari nasihat, dan mencoba tetap tenang.
8.Apakah Anda memiliki komunitas iman yang mendukung Anda?
Ya, saya aktif di kelompok kecil doa di gereja.
9.Dalam hal apa Anda ingin melihat pertumbuhan rohani dalam hidup Anda?
Saya ingin lebih tekun dalam doa dan lebih berani bersaksi tentang iman.
10.Apa yang bisa saya doakan untuk Anda hari ini?
Mohon didoakan agar saya tetap kuat menghadapi pergumulan pekerjaan dan semakin dekat dengan Tuhan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapus1.Bagaimana keadaan spiritual Anda akhir-akhir ini?
2.Apakah Anda merasa dekat dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
3.Apa yang menjadi pergumulan utama Anda saat ini?
4.Bagaimana hubungan Anda dengan keluarga dan orang-orang terdekat?
5.Apakah Anda merasa damai dengan diri sendiri dan masa lalu Anda?
6.Apakah ada perasaan bersalah atau terluka yang belum terselesaikan?
7.Bagaimana Anda biasanya menghadapi tekanan atau masalah hidup?
8.Apakah Anda memiliki komunitas iman yang mendukung Anda?
9.Dalam hal apa Anda ingin melihat pertumbuhan rohani dalam hidup Anda?
10.Apa yang bisa saya doakan untuk Anda hari ini?