BIMBINGAN PRA NIKAH
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan pemahaman
teologis, pastoral, psikologis, dan praktis mengenai persiapan pernikahan.
Fokusnya adalah pada pemahaman konsep pernikahan menurut iman Kristen, dinamika
hubungan pasangan, perencanaan hidup berkeluarga, komunikasi, pengelolaan
konflik, hingga persiapan rohani dan liturgis pernikahan.
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
- Menjelaskan
dasar teologis dan biblis pernikahan Kristen.
- Menganalisis
faktor psikologis, sosial, dan kultural dalam relasi pranikah.
- Merancang
program konseling pranikah dalam konteks gereja.
- Menunjukkan
keterampilan komunikasi, resolusi konflik, dan pengambilan keputusan dalam
relasi pasangan.
- Membuat
modul bimbingan pranikah yang kontekstual.
Pokok Bahasan / Topik Perkuliahan
- Pendahuluan:
Teologi pernikahan Kristen, tujuan dan makna pernikahan.
- Perspektif
Biblis: Tinjauan Alkitab tentang kasih, kesetiaan, dan perjanjian.
- Psikologi
Relasi: Kepribadian, kematangan emosional, dan dinamika pasangan.
- Komunikasi
dalam Hubungan: Mendengarkan aktif, bahasa kasih, penyelesaian
konflik.
- Aspek
Hukum & Etika: Pernikahan Kristen dan hukum negara, perceraian,
etika seksual.
- Kesehatan
& Seksualitas: Pendidikan seks dalam terang iman Kristen,
kesehatan reproduksi.
- Keuangan
Keluarga: Pengelolaan ekonomi rumah tangga dan spiritualitas memberi.
- Peran
Gender & Keluarga: Peran suami, istri, dan pola pengasuhan anak.
- Liturgi
& Pastoral: Tata ibadah pemberkatan nikah, peran konselor/pelayan.
- Studi
Kasus: Analisis masalah pranikah dan perceraian di gereja.
- Workshop:
Simulasi konseling pranikah (role play).
- Proyek
Akhir: Perancangan modul Bimbingan Pranikah untuk jemaat lokal.
Metode Pembelajaran
- Ceramah
interaktif
- Diskusi
kelompok
- Studi
kasus
- Simulasi
/ role play konseling
- Tugas
proyek (modul pranikah)
Dasar Teologis & Biblis Pernikahan Kristen
Kejadian 2:18–25
Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan.
Pernikahan adalah inisiatif Allah untuk mengatasi
kesendirian manusia.
Relasi suami-istri ditandai dengan “meninggalkan orang
tua, bersatu, dan menjadi satu daging.”
Maleakhi 2:14–16
Pernikahan disebut sebagai perjanjian (covenant).
Allah menjadi saksi dalam pernikahan, bukan sekadar
kontrak manusia.
Matius 19:4–6
Yesus menegaskan kembali rencana Allah sejak penciptaan:
“Apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Efesus 5:21–33
Relasi pernikahan mencerminkan hubungan Kristus dan
jemaat.
Kasih pengorbanan Kristus menjadi model kasih
suami-istri.
Pernikahan sebagai Perjanjian Kudus (Covenant):
Bukan hanya ikatan sosial, melainkan komitmen sakral di
hadapan Allah.
Mencerminkan sifat Allah yang setia.
Pernikahan sebagai Relasi Kasih:
Dasarnya adalah agape – kasih yang berkorban.
Relasi suami-istri adalah persekutuan kasih yang
menumbuhkan.
Pernikahan sebagai Cermin Relasi Kristus & Gereja:
Suami dipanggil mengasihi seperti Kristus mengasihi
jemaat.
Istri dipanggil untuk hidup dalam kasih dan penghormatan.
Pernikahan sebagai Sarana Pemuridan dan Panggilan:
Melalui pernikahan, pasangan belajar mengasihi,
mengampuni, dan melayani.
Keluarga Kristen dipanggil menjadi saksi Kerajaan Allah
di dunia.
Implikasi Pastoral
Persiapan Pra-Nikah: Penting agar pasangan memahami makna
kudus pernikahan.
Kesetiaan & Komitmen: Menjadi dasar pernikahan yang
langgeng.
Keluarga sebagai Gereja Mini: Rumah tangga Kristen adalah
tempat pertumbuhan iman dan pelayanan.
Referensi
- Dobson,
James. Love for a Lifetime.
- Wright,
H. Norman. So You're Getting Married.
- Van
Pelt, Nancy. The Complete Guide to Marriage & Family Relationships.
- Atkinson,
David. Marriage and Ministry.
- Buku panduan Bimbingan Pranikah PGI/KWI (jika ada).
- Piper, J. This Momentary Marriage (2009).
O’Donovan, O. A Theology of Marriage and Celibacy (1984).
Wright, C. Old Testament Ethics for the People of God (2004).
Karena ingin membangun sebuah keluarga dan melayani Tuhan bersama", serta salah satu tujuan hidup saya
BalasHapusAlasan saya siap menikah adalah karena saya yakin
BalasHapusFatima siap menikah karena Firman Tuhan berkata " Tidak baik manusia seorang diri saja.... "😅
BalasHapusalasan saya ingin menikah: supaya bisa saling tolong menolong/saling membantu seperti firman Tuhan katakan
BalasHapusAlasan saya ingin menikah adalah karna cinta dan komitmen bersama pasangan, agar bisa melayani bersama💚✨
BalasHapusAlasan saya siap menikah:Saling membantu untuk pelayanan,
BalasHapusMenikmati masa pacaran di dalam pernikahan, mengikuti firman Tuhan tidak baik manusia seorang diri. GBU
Alasan saya pengen nikah yaitu:
BalasHapus1. Karena firman Tuhan berkata, tidak pantas seorang diri.
2. Karena butuh pendamping hidup.
3. Pengen punya keturunan.
4. Pengen merasakan gimana menjadi orang tua.
5. Karena ingin menjadi orang tua.
Karena saya mau dalam keluarga harus bahagia saya akan menjadikan keluarga yang bijak sana Tuhan yesus memberkati kita semua shalom
BalasHapusKarena ingin Hidup bersama Membangun keluarga dan Membangun pelayanan bersama serta melayani Bersama dan itu adalah tujuan saya
BalasHapusAlasan saya sudah siap menikah karena saya sebagai hamba Tuhan kita harus siap menikah karena itu adalah rancangan Allah menjadi teladan bagi jemaat serta menggambarkan kasih kristus dan jemaat .
BalasHapusAlasannya: saling menolong dalam pelayanan.
BalasHapusAlasan saya menikah
BalasHapusKarena saya ingin menciptakan keluarga yang bahagia dan menjadi pasangan melayani Tuhan
By: Lourensia
Alasan saya : saling membantu orang lain
BalasHapusAlasan saya mau menikah adalah: Karena butuh penolong dan dikenan oleh Allah
BalasHapusShalomm di sayang Tuhan di sayang Tuhan
BalasHapusJadi saya siap menikah namun akan tetapi saya juga bwa di dalam doa agar Tuhan memberi calon suami yang terbaik takut akn Tuhan dan juga saya menikah setelah saya wisuda baru saya menikah entah itu umur berapa
Mengapa alasan saya ingin menikah karna itu sudah di firmankan Tuhan bahwa tidak baik seorang diri saja😅😇
BalasHapusJudul buku: Keselarasan antara Pancasila dengan kekristenan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagaimana cara menyikapi perbedaan prinsip atau nilai antara pasangan?
BalasHapus1. Umur yang matang untuk menikah?
BalasHapusKenapa harus nikah?
BalasHapusKarena itu adalah seimbang dengan Adam dan hawa
Hapus5. Pertanyaan BPN:
BalasHapus1. Salahkah jika kita tidak menikah?
2. Bagaimana jika usia si perempuan lebih tua dari laki-laki?
3. Bagaimana mengatasi rasa cemburu tinggi?
4. Bagaimana jika hubungan tidak direstui keluarga?
5. Salah jika kita menikah dengan seorang yang bukan hamba Tuhan?
Bagaimana jikalau kita nikah dengan berbeda visi dan misi?
BalasHapusJawaban:
2. Bagaimana caranya mengetahui bahwa iya adalah calon istri kita?
BalasHapus1.Ada sukacita
Hapus2.Persetujuan orang tua
3.Dengar suara Tuhan
1) Pasangan sepadan? Laki & perempuan pasangan yang sesuai firman
BalasHapusberbeda prinsip itu bagus, bukan jadi sebuah tantangan tapi itu saling melengkapi
BalasHapusMengapa orang yang sudah menikah sudah melakukan bimbingan pranikah Tapi dalam Hubungan rumah tangga Masi berantakan?
BalasHapus