KOMUNIKASI YANG MEMBANGUN
.jpeg)
Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan,
disayang Tuhan
Bacaan Alkitab Tahun 2025: Yeremia
48-51
Amsal 15:1 "Jawaban
yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah."
Dalam keluarga, komunikasi
adalah fondasi yang sangat penting. Bukan hanya soal apa yang dikatakan, tetapi
bagaimana kita mengatakannya. Amsal 15:1 mengajarkan bahwa nada dan sikap hati
dalam komunikasi dapat membawa damai atau justru memicu konflik.
Banyak konflik dalam
keluarga muncul karena kata-kata yang tajam. Komunikasi yang sehat harus
diwarnai dengan kelembutan dan pengertian:
1. Lemah Lembut, Bukan
Lemah
Firman Tuhan menekankan
pentingnya jawaban yang lemah lembut. Ini bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan
dalam mengendalikan emosi. Dalam konflik keluarga, orang yang bisa bicara
dengan tenang justru menjadi agen damai.
2. Perkataan Pedas Membakar
Hubungan
Kalimat yang tajam dan
menyakitkan bisa melukai pasangan, anak-anak, atau orang tua. Sekali terucap,
sulit ditarik kembali. Lidah itu kecil, tetapi bisa menghancurkan hubungan jika
tak dijaga (Yakobus 3:5-6).
3. Tuhan Peduli Cara Kita
Berbicara
Komunikasi dalam keluarga
bukan hanya soal horizontal (antaranggota keluarga), tapi juga vertikal
(hubungan dengan Tuhan). Cara kita bicara mencerminkan kondisi hati kita.
Firman Tuhan mengajar kita untuk “berkata-kata dengan kasih” (Efesus 4:15).
Saat terjadi
kesalahpahaman, berhenti sejenak dan tenangkan hati. Jangan langsung membalas
dengan amarah.. Gunakan kata-kata yang membangun, bukan menjatuhkan. “Aku
mengerti perasaanmu,” lebih menyembuhkan daripada “Itu salahmu!”
Ajarkan anak-anak
pentingnya berbicara dengan hormat dan kasih. Orang tua adalah contoh pertama
dalam hal komunikasi. Buat komitmen keluarga: Tidak ada teriakan, tidak ada
kata kasar. Gantikan dengan doa dan diskusi terbuka.
Komunikasi yang membangun menciptakan rumah yang penuh damai dan kasih. Mari kita melatih lidah kita setiap hari untuk berkata benar, lembut, dan membangun, agar hadirat Tuhan tinggal di tengah-tengah keluarga kita. Latih diri untuk mendengar lebih banyak hari ini. Hindari membalas dengan emosi, dan cobalah berbicara dengan kasih.
Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati,
diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)
Komunikasi yang membangun menciptakan rumah yang penuh damai dan kasih.
BalasHapusAmsal 15:1 mengajarkan bahwa nada dan sikap hati dalam komunikasi dapat membawa damai atau justru memicu konflik.
BalasHapusKomunikasi yang membangun menciptakan rumah yang penuh damai dan kasih. Mari kita melatih lidah kita setiap hari untuk berkata benar, lembut, dan membangun, agar hadirat Tuhan tinggal di tengah-tengah keluarga kita.
BalasHapusAmsal 15:1 "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah."
BalasHapusLidah itu kecil, tetapi bisa menghancurkan hubungan jika tak dijaga (Yakobus 3:5-6)
BalasHapusSaat terjadi kesalahpahaman, berhenti sejenak dan tenangkan hati. Jangan langsung membalas dengan amarah.. Gunakan kata-kata yang membangun, bukan menjatuhkan.
BalasHapusKomunikasi yang membangun menciptakan rumah yang penuh damai dan kasih. Mari kita melatih lidah kita setiap hari untuk berkata benar, lembut, dan membangun, agar hadirat Tuhan tinggal di tengah-tengah keluarga kita. Latih diri untuk mendengar lebih banyak hari ini. Hindari membalas dengan emosi, dan cobalah berbicara dengan kasih
BalasHapusDari sebuah komunikasi menghasilkan buah yang ada pada hidup kita bagi keluarga dan bagi setiap orang yang ada disekitar kita
BalasHapusMari kita melatih lidah kita setiap hari untuk berkata benar, lembut, dan membangun, agar hadirat Tuhan tinggal di tengah-tengah keluarga kita.
BalasHapusKomunikasi dalam keluarga bukan hanya soal horizontal (antaranggota keluarga), tapi juga vertikal (hubungan dengan Tuhan).
BalasHapusOrang tua adalah contoh pertama dalam hal komunikasi. Buat komitmen keluarga: Tidak ada teriakan, tidak ada kata kasar. Gantikan dengan doa dan diskusi terbuka.
BalasHapusFirman Tuhan menekankan pentingnya jawaban yang lemah lembut. Ini bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan dalam mengendalikan emosi. Dalam konflik keluarga, orang yang bisa bicara dengan tenang justru menjadi agen damai..
BalasHapusDalam keluarga, komunikasi adalah fondasi yang sangat penting
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1 PETRUS
BalasHapusSiapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-baik, ia harus lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
1 PETRUS 3 : 10
BalasHapusSarma
BalasHapus10
Firman Tuhan menekankan pentingnya jawaban yang lemah lembut. Ini bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan dalam mengendalikan emosi. Dalam konflik keluarga, orang yang bisa bicara dengan tenang justru menjadi agen damai.
Komunikasi yang baik dalam keluarga dibangun dengan berkata benar, lembut, dan membangun, serta mendengar lebih banyak. Dengan cara ini, rumah menjadi penuh damai dan kasih, serta hadirat Tuhan hadir di tengah-tengah keluarga.
BalasHapusDalam keluarga, komunikasi adalah fondasi yang sangat penting. Bukan hanya soal apa yang dikatakan, tetapi bagaimana kita mengatakannya. Amsal 15:1 mengajarkan bahwa nada dan sikap hati dalam komunikasi dapat membawa damai atau justru memicu konflik.
BalasHapusAmen haleluyah
BalasHapusDengan melatih lidah kita untuk berkata benar, lembut, dan membangun, kita dapat menciptakan rumah yang penuh damai dan kasih
BalasHapusAmen, Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,
BalasHapusamen
BalasHapuskomunikasi yang membangun dalam keluarga bukan hanya soal isi kata-kata, tetapi juga nada, sikap hati, dan pengendalian emosi. Jawaban yang lemah lembut menciptakan damai, sedangkan perkataan pedas dapat merusak hubungan. Tuhan peduli dengan cara kita berbicara, karena itu mencerminkan hati kita. Dengan memilih kata yang penuh kasih, menghindari amarah, dan memberi teladan yang baik, keluarga dapat menjadi tempat ya
BalasHapusLatih diri untuk mendengar lebih banyak hari ini. Hindari membalas dengan emosi, dan cobalah berbicara dengan kasih.
BalasHapusSetiap keluarga pasti punya luka, salah paham, atau kecewa. Namun, pengampunan adalah pintu masuk bagi pemulihan dan damai sejahtera...
BalasHapusHindari membalas dengan emosi, dan cobalah berbicara dengan kasih.
BalasHapus