Membagikan Kasih Karunia
.jpeg)
Shalom,
apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan
Bacaan Alkitab Tahun 2025: Amsal 22-25
Kolose 4:6 "Hendaklah
kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga
kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
Kasih Karunia Tidak
Berhenti di Kita. Kasih karunia Tuhan bukan hanya untuk kita nikmati sendiri,
tapi untuk dibagikan kepada orang lain. Salah satu cara paling nyata membagikan
kasih karunia adalah lewat perkataan kita. Tuhan memanggil kita untuk menjadi
pembawa damai, bukan penyulut konflik.
Orang yang telah mengalami
kasih karunia akan menyalurkannya, bukan menyimpannya.
Perkataan yang Penuh Rasa. Paulus
memakai gambaran “jangan hambar” - artinya kata-kata kita seharusnya berdampak,
bukan kosong, kasar, atau tanpa kasih. Dalam dunia yang penuh kritik dan
cemoohan, Tuhan memanggil kita untuk memiliki kata-kata yang menghidupkan,
membangun, dan memberi harapan.
Amsal 18:21 "Hidup
dan mati dikuasai oleh lidah."
Siap Memberi Jawaban, Tapi
dengan Kasih. Kadang kita tergoda menjawab orang lain dengan logika tajam tapi
hati dingin. Namun Paulus menekankan: bersiap menjawab dengan hikmat dan kasih.
Bukan untuk menang debat, tapi menang hati. Itulah gaya hidup yang lahir dari
kasih karunia.
Bukan hanya isi yang penting, tapi cara kita menyampaikan juga mencerminkan siapa Kristus di dalam kita.
Renungkan: Apakah kata-kataku hari-hari ini mencerminkan kasih Kristus? Siapa orang yang perlu mendengar kasih karunia Tuhan lewat mulutku minggu ini?
Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)
Orang yang telah mengalami kasih karunia akan menyalurkannya, bukan menyimpannya.
BalasHapusKasih Karunia Tidak Berhenti di Kita. Kasih karunia Tuhan bukan hanya untuk kita nikmati sendiri, tapi untuk dibagikan kepada orang lain. Salah satu cara paling nyata membagikan kasih karunia adalah lewat perkataan kita. Tuhan memanggil kita untuk menjadi pembawa damai, bukan penyulut konflik.
BalasHapusKolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
BalasHapusTuhan memanggil kita untuk menjadi pembawa damai, bukan penyulut konflik
BalasHapusSangat setuju, orang yang telah mengalami kasih karunia akan menyalurkannya, bukan menyimpannya.
BalasHapusAmsal 18:21 "Hidup dan mati dikuasai oleh lidah."
BalasHapusHaleluyah Glory🙏
BalasHapusbersiap menjawab dengan hikmat dan kasih. Bukan untuk menang debat, tapi menang hati. Itulah gaya hidup yang lahir dari kasih karunia.
BalasHapusRofika imanuelyn hutagaol
BalasHapusKolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
Kolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
BalasHapusKolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
BalasHapusKolose 4:6 "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, tetapi menarik, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
BalasHapusOrang yang telah mengalami kasih karunia akan menyalurkannya, bukan menyimpannya.
BalasHapus