"KOBARKAN API PENTAKOSTA"
Shalom,
apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan
Bacaan
Alkitab Tahun 2025: Mazmur 68-71
Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”
Hari ini kita memperingati suatu momen luar biasa
dalam sejarah gereja: Pentakosta, saat Roh Kudus dicurahkan, dan gereja
dilahirkan dengan kuasa. Dalam Kisah Para Rasul 2, kita melihat bagaimana para
murid yang dulunya takut dan tersembunyi berubah menjadi pemberita Injil yang
penuh kuasa.
Pentakosta adalah hari pencurahan Roh Kudus yang menandai kelahiran
gereja dan awal pelayanan para rasul dengan kuasa surgawi. Sebelum peristiwa
itu, para murid masih bingung, takut, dan belum tahu bagaimana harus
menjalankan misi Yesus. Namun, janji Yesus jelas: “Kamu akan menerima
kuasa...”
Kuasa Roh Kudus bukan hanya untuk mujizat atau tanda
ajaib, tetapi untuk menjadi saksi, menyampaikan kabar baik, menjalani
hidup yang kudus, dan menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia yang gelap.
Roh Kudus bagaikan api yang menghangatkan hati yang dingin,
menerangi jalan yang gelap, dan membakar habis dosa dan ketidaktaatan. Namun,
api itu perlu dikobarkan terus-menerus. Paulus berkata kepada Timotius: “Karena
itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu”
(2 Timotius 1:6).
Tapi pertanyaannya hari ini adalah: Apakah api itu
masih menyala dalam hidup kita? Ataukah mulai meredup?
Yesus tidak meninggalkan kita tanpa pertolongan. Dia
berjanji, sebelum naik ke Surga: Roh Kudus adalah jawaban atas kelemahan
manusia. Dia bukan hanya datang untuk membuat kita “merasa rohani,” tetapi
untuk memberi kita kuasa, kuasa untuk: Mengalahkan dosa, hidup dalam kebenaran,
bersaksi dengan berani, melayani dengan kuasa.
Tanpa Roh Kudus, gereja hanyalah organisasi. Tapi
dengan Roh Kudus, gereja adalah organisme hidup yang mengubah dunia!
Dalam Kisah Para Rasul 2:1-4, ketika Roh Kudus turun, terjadi 3 hal besar: 1. Suara seperti tiupan angin keras, menandakan kehadiran Allah. 2. Lidah-lidah seperti nyala api, melambangkan penyucian dan kuasa 3. Berbicara dalam bahasa-bahasa baru, simbol perluasan Injil ke segala bangsa. Ini bukan peristiwa biasa. Ini adalah api rohani yang membakar ketakutan, mengobarkan semangat, dan menyebar seperti kebakaran yang suci.
Banyak orang percaya yang dulu berapi-api, sekarang
menjadi suam-suam kuku.
Tapi hari ini, Tuhan memanggil kita: 1. Kobarkan kembali api doa! Jangan biarkan doa menjadi formalitas. Berdoalah dengan hati yang lapar akan Tuhan! 2. Kobarkan api pelayanan! Jangan loyo. Bangkit dan layani dengan semangat Roh Kudus! 3. Kobarkan api kesaksian! Jangan malu akan Injil. Di mana pun kita berada, jadilah terang!
- Dalam
Doa: Jangan biarkan doa menjadi rutinitas. Jadikan waktu doa sebagai
tempat perjumpaan nyata dengan Roh Kudus.
- Dalam
Firman: Baca dan renungkan Firman Tuhan bukan hanya
untuk pengetahuan, tapi untuk transformasi.
- Dalam
Ketaatan: Api Roh Kudus menyala paling terang ketika kita
taat melakukan kehendak Tuhan, walau itu tidak mudah.
- Dalam
Kesaksian: Beranilah berbicara tentang kasih Yesus, baik
melalui kata maupun tindakan.
Yesus berkata: “Bapa di surga akan memberikan Roh
Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13). Kita tidak bisa
hidup Kristen yang sejati tanpa Roh Kudus. Maka: Mintalah dengan rendah hati. Terimalah
dengan iman. Hidupilah dengan ketaatan.
Pentakosta bukan sekadar perayaan tahunan. Ini adalah
undangan Tuhan untuk menyala kembali. Jangan puas dengan kehidupan Kristen yang
biasa-biasa saja. Mari datang kepada Tuhan dan berkata: “Tuhan, kobarkan
kembali api Roh Kudus dalam hidupku. Penuhi aku. Pakai aku. Jadikan aku
saksi-Mu.”
Percayalah
bahwa janji-janji Tuhan tidak akan pernah gagal. Bersiaplah menerima Roh Kudus
dengan hati yang percaya.
Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan
doa kami #RumahDoaKeluarga
Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)
Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”
BalasHapusPercayalah bahwa janji-janji Tuhan tidak akan pernah gagal. Bersiaplah menerima Roh Kudus dengan hati yang percaya.
Amin didalam menjalani kehidupan kita mari kita hidup dengan roh kudus
HapusTanpa Roh Kudus, gereja hanyalah organisasi. Tapi dengan Roh Kudus, gereja adalah organisme hidup yang mengubah dunia!
BalasHapusKuasa Roh Kudus bukan hanya untuk mujizat atau tanda ajaib, tetapi untuk menjadi saksi, menyampaikan kabar baik, menjalani hidup yang kudus, dan menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia yang gelap.
BalasHapus“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu” (2 Timotius 1:6).
BalasHapusKisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”
BalasHapusAmenn
BalasHapusPercayalah bahwa janji-janji Tuhan tidak akan pernah gagal. Bersiaplah menerima Roh Kudus dengan hati yang percaya.
BalasHapusRoh Kudus ada untuk membangkitkan yang lemah dan mempersiapkan umat Tuhan untuk pekerjaan Tuhan dalam memberitakan Injil Kristus. HALELUYAAA🔥🔥🔥
BalasHapusKisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”.
BalasHapusRoh Kudus bagaikan api yang menghangatkan hati yang dingin, menerangi jalan yang gelap, dan membakar habis dosa dan ketidaktaatan. Namun, api itu perlu dikobarkan terus-menerus. Paulus berkata kepada Timotius: “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu” (2 Timotius 1:6).
BalasHapusRofika imanuelyn hutagaol
BalasHapusKisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku...”
Amin, Pentakosta adalah hari pencurahan Roh Kudus yang menandai kelahiran gereja dan awal pelayanan para rasul dengan kuasa surgawi. Sebelum peristiwa itu, para murid masih bingung, takut, dan belum tahu bagaimana harus menjalankan misi Yesus. Namun, janji Yesus jelas: “Kamu akan menerima kuasa...”
BalasHapusKita akan menerima kuasa dari Yesus Kristus, kalau Roh Kudus turun ke atas kita, dan kita akan menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi.
BalasHapusSuara seperti tiupan angin keras, menandakan kehadiran Allah
BalasHapusRoh Kudus adalah jawaban atas kelemahan manusia
BalasHapusRoma 12:11-12
BalasHapusJanganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Saya mau kembali hidup di dalam Roh Kudus, dengan terus terhubung dengan Tuhan melalui doa dan ucapan penuh rasa syukur karena saya sudah dikasihi Tuhan sehingga dengan penuh ketaatan saya melakukan apa yang menjadi kesukaan Tuhan di dalam pimpinan Roh Kudus.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKita akan menerima kuasa dari Yesus Kristus, kalau Roh Kudus turun ke atas kita, dan kita akan menjadi saksi,,tetap pegang pengajaran Karunia roh dan tetap kobarkan
BalasHapusSalah satu hal paling menakjubkan pada hari Pentakosta adalah bagaimana para rasul berbicara dalam berbagai bahasa, dan setiap orang yang hadir mendengarnya dalam bahasa mereka sendiri. Ini bukan sekadar mujizat linguistik, tapi pesan yang kuat: Injil dimaksudkan untuk menyentuh semua orang, dalam bahasa hati mereka.
BalasHapus(: Aku Renungan: Apakah aku menjadi bagian dari komunitas yang sehat dan saling membangun? Apa peranku untuk menyalakan kasih dalam komunitasku?
BalasHapusKubawa api Roh Kudus dalam relasiku, dan bangun persekutuan yang saling membangun, mendoakan, dan menguatkan!!
BalasHapus> Mereka tidak hanya berkumpul, tapi saling menguatkan, berbagi, dan memperhatikan satu sama lain
BalasHapus>>> Pentakosta bukan hanya menciptakan pribadi-pribadi yang dipenuhi Roh Kudus, tetapi membentuk sebuah komunitas baru yang terbakar oleh kasih dan semangat hidup bersama dalam Tuhan.
BalasHapusGereja mula-mula menjadi teladan: hidup dalam pengajaran yang sehat, persekutuan yang erat, doa yang konsisten, dan kasih yang nyata!
BalasHapusApi Roh Kudus bukan membuat mereka menjadi orang-orang super rohani yang hidup sendiri-sendiri, tapi membentuk sebuah keluarga rohani yang dinamis dan berdampak!
BalasHapusKobaran api Pentakosta dari Roh Kudus harus terus menjalar, dari hidup kita kepada keluarga, gereja, komunitas, bahkan bangsa. Kita bukan hanya penerima api, tapi pembawa dan penyebarnya.
BalasHapusMantap 💟
BalasHapusSukacita yang sejati berasal dari dekatnya saya dengan Tuhan..
BalasHapusPanjatkan Doa dan Penyerahan Diri: Daud adalah teladan dalam menyerahkan segalanya kepada Tuhan—mengedepankan kerinduan akan hadirat-Nya sebagai pusat hidup, bukan sekadar ritual.
BalasHapusKetika kita benar-benar mendekat kepada-Nya, kita tidak hanya menemukan ketenangan, tapi juga perlindungan, kelegaan, dan pengharapan.
BalasHapusKelemahlembutan: Kekuatan yang Terkendali. Dalam dunia yang keras dan penuh ego, kelemahlembutan sering dianggap lemah. Tapi dalam terang Kristus, kelemahlembutan adalah kekuatan yang tunduk kepada Roh!
BalasHapusAminnn, Galatia 5:22-23 "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
BalasHapus>> Kasih karunia Yesus, kasih Allah, dan persekutuan dengan Roh Kudus, ini adalah berkat sehari-hari kita.
BalasHapus> Ia datang untuk tinggal, menyertai, dan bersekutu dengan kita, hari demi hari, detik demi detik.
BalasHapus(( Kasih karunia Yesus, kasih Allah, dan persekutuan dengan Roh Kudus, ini adalah berkat sehari-hari kita. Kita dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang intim dan manis dengan Roh Kudus setiap hari.
BalasHapusRoh Kudus tidak datang untuk sebentar, lalu pergi. Ia datang untuk tinggal, menyertai, dan bersekutu dengan kita, hari demi hari, detik demi detik. ...
BalasHapusMAKASIH
BalasHapusRoh Kudus tidak datang dengan paksaan. Ia lembut, penuh kasih, dan sabar. Ia berbicara melalui hati nurani, melalui bisikan yang halus, bukan teriakan yang memaksa. Ketika kita berada dalam pergumulan, kehadiran-Nya memberikan damai. Saat kita jatuh dalam dosa, Ia bukan datang dengan penghukuman, tetapi dengan undangan untuk kembali kepada kasih Bapa...........
BalasHapus