MANIS LEBIH DARIPADA MADU
Shalom,
apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan
Bacaan Alkitab
Tahun 2025: 2 Tawarikh 27-30
Mazmur 119:103 Betapa manisnya
janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
Kalimat
“Manis lebih dari pada madu” di atas berbicara banyak hal bagi saya pribadi.
Berikut yang saya dapatkan mengenai ayat di atas:
1.
Madu memiliki rasa.
Rasa berbicara mengenai realita. Bahwa janji Tuhan itu nyata, bukan hanya
sebuah angan-angan, harapan palsu, atau sesuatu yang bersifat mudah-mudahan. Kita dapat merasakan janji Tuhan, atau dengan kata lain, dapat
menikmatinya di dalam hidup kita senyata kita menikmati mobil yang kita
kendarai, uang yang kita pakai untuk berbelanja, dan kue yang kita makan.
2.
Madu yang manis.
Bagi saya, kata “manis” di atas mematahkan pemahaman yang selama ini
mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pribadi mengijinkan hal-hal buruk bagi
anak-anak-Nya. Manis berbicara mengenai hal yang baik dan menyenangkan. Tuhan
yang saya kenal di dalam nama Yesus, tidak pernah merancangkan yang jahat bagi
anak-anak-Nya. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa rancangan-Nya adalah
rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11).
Saya
suka sekali ayat di atas. Sangat menggambarkan betapa pasti dan luar biasa
janji Tuhan bagi hidup kita yang percaya. Sepasti Matahari terbit dan terbenam
setiap hari.
Tuhan
Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami
#RumahDoaKeluarga
Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)
Saya suka sekali ayat di atas. Sangat menggambarkan betapa pasti dan luar biasa janji Tuhan bagi hidup kita yang percaya. Sepasti Matahari terbit dan terbenam setiap hari.
BalasHapusMazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
BalasHapusBetapa pasti dan luar biasa janji Tuhan bagi hidup kita yang percaya. Sepasti Matahari terbit dan terbenam setiap hari.
BalasHapusJanji Tuhan manis dan tak terduga, kita akan sangat terpesona karenanya
BalasHapusMadu memiliki rasa.
BalasHapusRasa berbicara mengenai realita. Bahwa janji Tuhan itu nyata, bukan hanya sebuah angan-angan, harapan palsu, atau sesuatu yang bersifat mudah-mudahan.
2. Madu yang manis.
BalasHapusBagi saya, kata “manis” di atas mematahkan pemahaman yang selama ini mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pribadi mengijinkan hal-hal buruk bagi anak-anak-Nya. Manis berbicara mengenai hal yang baik dan menyenangkan. Tuhan yang saya kenal di dalam nama Yesus, tidak pernah merancangkan yang jahat bagi anak-anak-Nya. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11).
Yehezkiel Tiano Lubis
BalasHapusRasa berbicara mengenai realita. Bahwa janji Tuhan itu nyata, bukan hanya sebuah angan-angan, harapan palsu, atau sesuatu yang bersifat mudah-mudahan. Kita dapat merasakan janji Tuhan, atau dengan kata lain, dapat menikmatinya di dalam hidup kita senyata kita menikmati mobil yang kita kendarai, uang yang kita pakai untuk berbelanja, dan kue yang kita makan.
Amin.christin s
BalasHapusFirman manis lebih dari pada madu
BalasHapusAmenn
BalasHapusMazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku..
BalasHapusMazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku
BalasHapusMazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku....
BalasHapusPikirkan sejenak situasi Yusuf. Dia bukan sedang bersantai, melainkan sedang menghadapi masalah yang mengancam nyawa dirinya dan keluarganya. Dan, di tengah situasi itu, Tuhan berbicara kepadanya dengan lembut untuk menyelamatkannya.....
BalasHapusAmen, Hari ini mari kita latih diri kita untuk duduk diam mendengarkan apa yang Tuhan inginkan dari hidup kita dan belajar menaati-Nya. Dengarkanlah suara-Nya yang lembut yang menuntun kita dari gelap kepada terang yang ajaib, dari satu kemenangan pada kemenangan yang lebih besar.
BalasHapusLukas 15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia!
BalasHapus> Yohanes 10:27 "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku."
BalasHapus> Ketaatan: Tuhan lebih sering berbicara kepada mereka yang bersedia taat. Ia tidak berbicara hanya untuk menghibur, tetapi untuk memimpin kita kepada ketaatan.
BalasHapusMazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
BalasHapusDesi Anata