RENUNGAN PASKAH: KUDUS DAN TIDAK BERCACAT CELA - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

RENUNGAN PASKAH: KUDUS DAN TIDAK BERCACAT CELA


Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: 2 Raja-raja 3-6

Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Selain menebus dan menyelamatkan hidup kita, salah satu tujuan dari kematian Kristus adalah untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di Sorga. Tubuh Yesus yang dipecahkan dan darah-Nya yang ditumpahkan membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Kita, yang sebelumnya tidak layak, dilayakkan. Kita, yang sebelumnya jauh dari Tuhan akibat dosa, sekarang dipersatukan dalam sebuah persekutuan kasih. Kita, yang tidak benar dan tidak kudus, kini dipandang benar dan kudus oleh Bapa Sorgawi.)

Hari ini saya ingin mengajak kita memperhatikan satu kalimat menarik dari ayat renungan kita di atas. Rasul Paulus menjelaskan maksud dari pendamaian antara Bapa dengan manusia, yaitu melalui kematian Kristus, kini kita dipandang kudus, tidak bercela, dan tidak bercacat di hadapan Bapa Sorgawi.

Itu sebuah kebenaran yang sangat dahsyat. Ketika kita mengakui tubuh dan darah Yesus, atau dengan kata lain, ketika kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, saat itu juga kita ditempatkan atau dipandang kudus dan tidak bercacat cela di hadapan Bapa Sorgawi. Bapa tidak lagi memandang kita sebagai orang berdosa, melainkan sebagai anak kesayangan-Nya. Bapa tidak lagi melihat kita sebagai seteru-Nya, melainkan sebagai rekan sekerja-Nya.

Penting kita mengerti dan menyadari kebenaran tersebut, karena segala janji yang Tuhan ucapkan hanya disediakan untuk orang-orang yang kudus dan tidak bercacat cela, atau dengan kata lain, orang benar. Tubuh Yesus yang dipecahkan dan darah-Nya yang ditumpahkan telah membuat kita yang percaya menjadi orang benar, atau kita juga dapat menyebut diri kita sebagai orang kudus yang tidak bercacat cela.

Jadi, setiap kali membaca mengenai hidup kudus dan tidak bercacat cela, seperti yang kita temukan dalam 1 Timotius 6:14, hal tersebut tidak hanya berbicara mengenai melakukan perbuatan yang benar, tetapi juga berbicara mengenai fakta bahwa ketika kita percaya kepada Yesus, kita dianggap benar dan kudus oleh Bapa Sorgawi. 

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956)

Komentar

  1. Tuhan Yesus memberkati RDK dan keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. SEMOGA TUHAN SELALU MENYERTAI KITA DAN TETAP KITA YAKIN DIALAH SATU SATUYA MENYELAMATKAN KITA

      Hapus
  2. Rumah Doa Keluarga disayang Tuhan Yesus Kristus

    BalasHapus
  3. Penting kita mengerti dan menyadari kebenaran tersebut, karena segala janji yang Tuhan ucapkan hanya disediakan untuk orang-orang yang kudus dan tidak bercacat cela, atau dengan kata lain, orang benar.

    BalasHapus
  4. yang sebelumnya tidak layak, dilayakkan. Kita, yang sebelumnya jauh dari Tuhan akibat dosa, sekarang dipersatukan dalam sebuah persekutuan kasih. Kita, yang tidak benar dan tidak kudus, kini dipandang benar dan kudus oleh Bapa Sorgawi.

    BalasHapus
  5. Penting kita mengerti dan menyadari kebenaran tersebut, karena segala janji yang Tuhan ucapkan hanya disediakan untuk orang-orang yang kudus dan tidak bercacat cela, atau dengan kata lain, orang benar. Tubuh Yesus yang dipecahkan dan darah-Nya yang ditumpahkan telah membuat kita yang percaya menjadi orang benar, atau kita juga dapat menyebut diri kita sebagai orang kudus yang tidak bercacat cela.

    BalasHapus
  6. , yang tidak benar dan tidak kudus, kini dipandang benar dan kudus oleh Bapa Sorgawi.)

    BalasHapus
  7. percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat🥰😇

    BalasHapus
  8. Haleluya sungguh dahsyat Tuhanku❤️‍🔥

    BalasHapus
  9. Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  10. Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya, Amin

    BalasHapus
  11. Segalah sesuatu telah di kerjakan Yesus di atas kayu salib oleh sebab itu tetap percaya dan lakukanlah kebenaran-Nya

    BalasHapus
  12. Sebagi orang percaya kpada kristus kita, seharusnya bersukur dan bermegah dalam kristus karan Tuahn, Yesus telah mati dan menebus dosa kita, maka tidak ada alasan untuk kita tidak bersukur dan berterimakasih kpada Tuhan,

    BalasHapus
  13. Apa yang di pandang hina oleh dunia dan apa yang di buang oleh dunia kini telah di pilih Tuhan di kudus kan oleh Tuhan bahkan berharga di mata Tuhan

    BalasHapus
  14. "Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, tapi belajar menari di tengah hujan."

    BalasHapus
  15. Amin, Tuhan Yesus adalah penebus umat manusia, dengan Tujuan supaya manusia bisa memperoleh kehidupan yang kekal (JUFANDRI TAGUPIA)

    BalasHapus
  16. Selain menebus dan menyelamatkan hidup kita, salah satu tujuan dari kematian Kristus adalah untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di Sorga.

    BalasHapus
  17. Pandanglah pengorbanan Yesus dikayu salib. Jikalau ada orang lain yang berkorban untuk dirimu, maka hargailah pengorbanan itu!

    BalasHapus
  18. Amin terpujilah Tuhan Yesus

    BalasHapus
  19. Terima kasihTerima kasihTerima kasihTerima kasihTerima kasih

    BalasHapus
  20. Rasul Paulus menjelaskan maksud dari pendamaian antara Bapa dengan manusia, yaitu melalui kematian Kristus

    BalasHapus
  21. Rasul Paulus menjelaskan maksud dari pendamaian antara Bapa dengan manusia, yaitu melalui kematian Kristus!

    BalasHapus
  22. Rasul Paulus menjelaskan maksud dari pendamaian antara Bapa dengan manusia, yaitu melalui kematian Kristus, kini kita dipandang kudus, tidak bercela, dan tidak bercacat di hadapan Bapa Sorgawi..

    BalasHapus
  23. Selain menebus dan menyelamatkan hidup kita, salah satu tujuan dari kematian Kristus adalah untuk memperdamaikan kita dengan Bapa di Sorga. Tubuh Yesus yang dipecahkan dan darah-Nya yang ditumpahkan membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Kita, yang sebelumnya tidak layak, dilayakkan. Kita, yang sebelumnya jauh dari Tuhan akibat dosa, sekarang dipersatukan dalam sebuah persekutuan kasih. Kita, yang tidak benar dan tidak kudus, kini dipandang benar dan kudus oleh Bapa Sorgawi

    BalasHapus
  24. Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya,

    BalasHapus
  25. Regina Silaban

    Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

    BalasHapus
  26. Tuhan telah mengorbankan diri-Nya untuk memperdamaikan kita

    BalasHapus
  27. Tuhan yang selalu memberkati kita semua

    BalasHapus
  28. Renugan Paskah yang sangat Penting

    BalasHapus
  29. Amen, Tubuh dan Darah Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita semua

    BalasHapus
  30. Amin, Tuhan yesus selalu menolong kita

    BalasHapus
  31. Saya telah diselamatkan dan ditebus dari dosa dengan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib, dan hubungan saya dengan Allah Bapa di surga sudah diperdamaikan melalui pengorbanan tubuh dan darah Kristus, sehingga saya dilayakkan dan dibenarkan bukan karena hasil usaha saya sendiri melainkan karena kasih karunia Allah. Dan setelah ditebus maka saya menjadi hamba kebenaran yang melakukan dan mengerjakan apa yang menjadi keinginan dan kehendak Allah Bapa untuk menggenapi rencana-Nya di dalam hidup saya.

    BalasHapus

Posting Komentar