Wujudkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup
.jpeg)
Baca dan
Renungkan: Kejadian 1:1-31; Kejadian 2:1-15
Kepedulian terhadap lingkungan hidup dapat diwujudkan dengan berbagai
tindakan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menghemat energi, dan
menanam pohon.
Tindakan peduli terhadap lingkungan hidup
- Tidak
membuang sampah sembarangan
- Memisahkan
sampah
- Mengurangi
penggunaan plastik
- Menggunakan
air, listrik, dan kertas seperlunya
- Menghemat
bahan bakar
- Mengurangi
penggunaan bahan kimia berbahaya
- Mematikan
lampu dan barang elektronik yang tidak digunakan
- Mengurangi
penggunaan kantung plastik
- Ikut
gotong royong kebersihan
- Menanam
pohon
Cara menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan
- Mengajarkan
anak membuang sampah pada tempatnya
- Mengajak
anak berkemah
- Mengajak
anak menanam pohon
- Membuat
mainan daur ulang
- Melakukan
kerja bakti bersama warga desa
- Mengubah
selokan menjadi tempat budidaya ikan
- Mendukung
produk ramah lingkungan
- Mengurangi
pemakaian plastik
- Mendaur
ulang dan mengelola sampah dengan benar
Kepedulian terhadap lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama
untuk menjaga keberlanjutan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Manusia
sebagai ciptaan Allah yang mulia, ditempatkan Allah ada di alam ini, untuk
melanjutkan kelangsungan hidupnya, manusia harus beradaptasi dengan alam
sekitarnya, untuk itu manusia perlu memiliki pemahaman yang benar terhadap alam
sekitarnya.
Hal ini
sangat penting dipahami oleh manusia bahwa kehadirannya adalah sebagai
pengusaha, pemelihara dan melestarikan alam dan lingkungan hidup demi kelangsungan
hidup ciptaan lainnya.
Lingkungan
hidup yang semakin rusak dan memprihatinkan saat ini, membutuhkan kesadaran
dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun gereja.
Masing-masing
perlu menunjukkan peran dan tanggungjawabnya atas alam dan lingkungan hidup.
Berbagai kasus alam dan lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini,baik pada
lingkungan global maupun lingkungan naional, sebagian besar bersumber dari
perilaku manusia.
Kasus-kasus
pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan, atmosfir, air, tanah dan
sebagainya, bersumber pada manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli
dan hanya mementingkan keuntungan diri sendiri.
Manusia
diciptakan Allah untuk menjaga dan bukan merusak alam, itulah inti dari teologi
penciptaan. Konsep ini penting untuk dimengerti sebagai mandat Ilahi. Karena
itu manusia mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian alam. Manusia perlu
menghargai dan merawat alam.
Penanggung
jawab terhadap alam dan lingkungan hidup dapat dikelompokkan antara lain:
tanggung jawab pribadi, tanggung jawab keluarga, dan tanggung jawab gereja.
Orang percaya dipanggil untuk berperan serta dalam melestarikan alam dan
lingkungan hidup
Pandangan
Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan Hidup
Manusia
sebagai ciptaan Allah yang mulia, ditempatkan Allah ada di alam ini, untuk
melanjutkan kelangsungan hidupnya, manusia harus beradaptasi dengan alam
sekitarnya, untuk itu manusia perlu memiliki pemahaman yang benar terhadap alam
sekitarnya.
Dalam etika
lingkungan berkaitan dengan perilaku manusia terhadap alam, muncul beberapa
teori. Sonny Keraf berpendapat ada lima teori, yaitu, antroposentri,
biosentris, ekosentris, hak asasi alam dan ekofeminis.
Antroposentri
memandang manusia sebagai pusat alam semesta, dan hanya manusialah yang
mempunyai hak untuk memanfaatkan dan menggunakan alam demi kepentingan dan
kebutuhan hidupnya. Dalam pemanfaatan alam ini manusia harus tetap memiliki
kesadaran akan keberlangsungan hidup yang lainnya.
Biosentris
adalah menganggap semua makhluk hidup bernilai pada dirinya sendiri sehingga
pantas mendapat pertimbangan dan kepedulian moral.
Ekosentris,
teori ini memusatkan etika lingkungan pada seluruh komunitas ekologis, merupakan
kelanjutan teori biosentris. Hak asasi alam, menerima bahwa makhluk hidup
membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang. Ekofeminis,
menawarkan telaah kritis atas sumber dari semua krisis lingkungan.
Antroposentrisme
adalah Antroposentrisme adalah teori lingkungan hidup yang memandang manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Pandangan
ini diikuti oleh pemikiran bahwa dunia diciptakan hanya untuk dan bagi
kepentingan manusia. Hal inilah yang menyebabkan manusia menguras alam demi
memenuhi kepentingan dan kehidupannya tanpa memberi perhatian kepada
kelestarian alam.
Tuhan
memberikan keahlian kepada manusia untuk mengelola alam ini demi pemenuhan
hidupnya akan tetapi juga harus diimbangi dengan adanya tanggungjawab untuk
memelihara dan melestarikannya demi kehidupan ciptaan lainnya. Keuntungan
menjadi tujuan utama,
Berorientasi
pada laba,yang terjadi hanyalah pengeksploitasian terhadap sumber kekayaan
alam...., menggali dan membongkar, tanpa memikirkan akibat bagi alam, atau pun
meminimalkan risiko pencemaran, sebab hal itu akan meningkatkan biaya produksi.
Jika
proses produksi kapitalisme dibiarkan, jelas alam lingkungan hidup pasti akan
semakin rusak. Karena itu, paradigma antroposentris dituduh sebagai penyebab
utama kerusakan atau krisis lingkungan yang terjadi sekarang.
Pandangan
ini memberi masukan kepada kita bahwa manusia harus dapat menempatkan dirinya
sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki tanggung jawab memelihara alam ini tidak
menjadi manusia yang egois hanya memikirkan apa yang menjadi kebutuhannya namun
tidak peduli akan kehidupan yang lainnya yang juga berada di alam ini termasuk
pada pemeliharaan alam semesta ini. Orang percaya harus memiliki kepedulian
terhadap pemeliharan alam hingga menjadi tempat yang nyaman.
Pandangan
antroposentrisme ini sangat bertentangan dari tujan Allah menempatkan manusia
di alam ini, sebab sejak semula Allah telah memberikan mandat kepada manusia,
kitab Kejadian 2:15. ”TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya
dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.
Hal ini
menegaskan bahwa manusia tidak hanya mengambil hasil dari alam namun juga harus
memeliharanya untuk kelangsungan hidup berikutnya. Mandat yang diberikan Allah
harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab.
Orang
percaya ditempatkan Allah ada di alam ini juga harus mewujudkan kehendak Allah
yaitu bahwa Allah Sang Pencipta telah menyediakan kebutuhan manusia dengan
ciptaan lainnya dan manusia diberi akal sehat dan keahlian untuk mengelola
namun juga untuk melestarikan dan memelihara alam ini.
Bumi sebagai
tempat tinggal seluruh makhluk menghadapi kerusakan semakin serius. Penyebab
pokok dari krisis bumi/ lingkungan hidup ini adalah pola pendekatan manusia
modern terhadap alam yang keliru.
Manusia
kurang memperlakukan alam sebagai sahabat dan hanya melihat sebagai obyek
semata-mata. Alam dipandang sebagai sarana, tambang kekayaan, sumber energi,
sumber kekayaan yang memang harus dieksploitasi bagi kebutuhan manusia.
Inilah yang
menyebabkan kerusakan lingkungan semakin parah. Manusia kurang sadar, dengan
merusak alam ciptaan, manusia sebenarnya sedang menghancurkan peradaban dirinya
sendiri.
Manusia yang
juga hidup di alam ini harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa alam diciptakan
untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi harus memperhitungkan dampak dari
akibat tindakan yang hanya mengambil hasil alam tanpa adanya kesadaran untuk
melestarikannya
Orang
percaya agar menyadari keberadaannya di alam ini, bahwa tidak hanya sekedar mengambil
hasil alam ini, akan tetapi juga harus memikirkan pemeliharannya dan
kelestariannya serta keindahan alam ini, karena manusia ada bersama alam
(disamping) ciptaan yang lain,di dalam solidaritas dengan ciptaan yang lain,
meskipun tetap dalam perbedaan-perbedaan.
Manusia
hidup bersama alam dan tidak memperlakukannya sesuka hati. Manusia harus
menunjukkan tanggungjawabnya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal
sehat sehingga segala tindakan yang dilakukan harus penuh dengan
pertimbangan.Atas dasar solidaritas,manusia memandang semua alam dan makluk
lain secara integral.
Inilah
dasar penatalayanan (stewardship) manusia dalam alam semesta, sebagaimana
diciptakan Allah sebagai baik itu (Kejadian 1:10, 12). Semua makluk hidup
berada dalam relasi saling bergantung dan saling memerlukan. Tidak ada satu
makluk dalam alam ini yang tidak saling membutuhkan, semua saling keterkaitan
satu dengan lainnya.
Bentuk –
bentuk Kerusakan Alam dan Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup yang semakin rusak dan memprihatinkan saat ini, membutuhkan kesadaran
dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun gereja. Masing-masing
perlu menunjukkan peran dan tanggungjawabnya atas alam dan lingkungan hidup.
Berbagai
kasus alam dan lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini, baik pada lingkungan
global maupun lingkungan nasional, sebagian besar bersumber dari perilaku
manusia. Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan,
atmosfir, air, tanah dan sebagainya, bersumber pada manusia yang tidak
bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan keuntungan diri
sendiri.
Perilaku
seperti ini sangat tidak menunjukkan manusia yang bertanggung jawab dan hanya
mengutamakan kepentingan pribadi, hingga menjadi manusia yang egois.
Pemanasan
global merupakan proses naiknya suhu rata-rata atmosfir, laut serta daratan
bumi. Kenaikan suhu bumi ini diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi gas
rumah kaca akibat dari ulah manusia sendiri.
Akibat
pemanasan global banyak sekali kerusakan yang ditimbulkan bisa mencapai seluruh
struktur yang berada di bumi ini. Kenaikan suhu secara global akan menimbulkan
banyak perubahan seperti halnya menyebabkan cuaca ekstrem dan menaikkan tinggi
permukaan air laut,punahnya berbagai macam hewan, berpengaruh terhadap hasil
pertanian, hilangnya gletser dan mencairnya es di kutub utara dan
selatan.
Manusia
harus menyadari betapa besarnya kerugian yang diakibatkan oleh sikap egoisme
pribadi yang hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa memikirkan orang lain
dan alam sekitarnya.
Manusia
adalah pengelola atas alam beserta isinya, yaitu untuk menjaga, melestarikan,
mengusahakan, dan tidak hanya mengambil hasil bumi tanpa pemikiran untuk
merawatnya demi kelangsungan hidup berikutnya.
Manusia
bukan pemilik alam ini, melainkan diberi kuasa untuk mengusahakan dan bertindak
secara bertanggung jawab, artinya segala yang dilakukannya terhadap alam dan
lingkungan hidup harus penuh dengan tanggung jawab.
Tanggungajawab
Terhadap Alam dan Lingkungan
Manusia
diciptakan Allah untuk menjaga dan bukan merusak alam, itulah inti dari teologi
penciptaan. Konsep ini penting untuk dimengerti sebagai mandat Ilahi. Karena
itu manusia mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Manusia
perlu menghargai dan merawat alam jika tidak, maka kerusakan alam akan semakin
besar dan dampak buruk dari kerusakan alam akan dirasakan juga oleh manusia itu
sendiri,maka perlu kesadaran yang tinggi untuk merubah perilaku menjadi manusia
yang penuh tanggungjawab dalam pemeliharaan alam ini.
Penanggung
jawab terhadap alam dan lingkungan hidup dapat dikelompokkan antara lain:
tanggung jawab pribadi, tanggung jawab keluarga, dan tanggung jawab gereja.
a.
Tanggung jawab pribadi.
Dengan
merusak alam ciptaan, manusia sedang menghancurkan peradaban dirinya sendiri.
Sebagai perseorangan terkadang merasa bahwa tindakan kita tidak akan membuat
banyak perbedaan, tetapi pernahkah kita berpikir jika banyak orang yang
melakukan seperti yang kita lakukan?
Masalah-masalah
akan berubah ketika banyak orang membuat keputusan yang sama tentang
keselamatan dan keberadaan lingkungan. Hal konkrit yang dapat dilakukan secara
pribadi anatara lain:
1. Peduli
terhadap kebersihan, yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga.
2. Peduli
terhadap keindahan alam sekitar dengan melakukan penghijauan di lingkungan
masing-masing.
3.
Meminimalkan penggunaan energi yang berdampak pada pemanasan global.
4.
Meminimalkan polusi dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, dengan
bersepeda atau berjalan kaki jika jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat
tinggalnya.
5. Membuang
sampah pada tempatnya merupakan pola hidup yang harus dibiasakan dalam
keluarga.
6.
Mengurangi penggunaan plastik dengan menggantikan kantong atau tas yang ramah
lingkungan.
7. Menanam
pohon di lahan kosong sekitar rumah sehingga menghasilkan udara yang segar dan
sejuk.
Dengan
demikian setiap pribadi remaja Kristen harus menyadari bahwa menjaga, merawat,
dan melestarikan alam dan lingkungan hidup adalah merupakan tanggung jawabnya
juga secara pribadi atau individu dengan kesadaran ini, maka lingkungan sekitar
kita akan terawat, terpelihara dan indah serta nyaman untuk ditempati bersama.
b.
Tanggung jawab keluarga
Setiap
anggota keluarga sangat berperan dalam menentukan gaya hidup keluarga
sehari-hari. Selain peran ayah sebagai kepala rumah tangga ada peran penting
dan sangat strategis yang diemban seorang ibu bersama ayah mendidik anak
terkait kebiasaan ramah lingkungan dalam keluarga.
Kebiasaan
untuk memelihara lingkungan yang bersih harus ditanamkan sejak anak masih kecil
dan hal ini merupakan tugas yang harus dilakukan secara bersama oleh ibu dan
ayah dalam keluarga sehingga ketika anak sudah besar kelak akan terbiasa dengan
pola hidup yang telah ditanamkan sejak masih anak-anak.
Contohnya
yaitu rumah berkelanjutan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah disediakan Tuhan bagi kita,
khususnya bagi kita yang tinggal di daerah tropis. Rumah berkelanjutan menurut
Michael Mobbs, mempunyai ciri tidak ada air hujan yang meninggalkan halaman
rumah,artinya terdapat resapan air hujan yang baik di area rumah
tersebut.
Tidak ada
kotoran yang meninggalkan halaman rumah, artinya kebersihan terjaga dengan
baik. Sampah dikelola dengan baik. Bangunan termuat dari material yang ramah
lingkungan, dan sebagainya. Hal ini bisa terlaksana dengan baik apabila semua
anggota keluarga memiliki kepedulian dan memiliki kesadaran untuk menciptakan
rumah yang barsih dan bebas dari genangan air di sekitar rumah tempat tinggal.
c.
Tanggung jawab gereja
Gereja dalam
kedudukannya sebagai organisasi mempunyai peranan vital dalam usaha pelestarian
lingkungan. Gereja diharapkan dapat memberikan perhatiannya secara serius
mengusahakan dan mengupayakan pemulihan kerusakan lingkungan ataupun
pemanfaatan lingkungan yang baik.
Dalam khobah
yang disampaikan oleh hamba Tuhan perlu menghibau atau memberikan pendidikan
betapa pentingnya hidup sehat dengan dimulai dari rumah masing-masing jemaat.
Tidak cukup hanya berpakaian yang rapih dan bersih ketika ibadah di gereja akan
tetapi kebersihan dalam lingkungan keluarga pun sangat penting untuk
dibiasakan. Beberapa aksi praktis yang dapat dilakukan gereja antara lain:
1. Mendukung
program pemerintah daerah dalam bidang lingkungan hidup, dengan mendorong
jemaatnya untuk program pemerintah tersebut. Melibatkan jemaat agar ikut
serta dalam usaha melestarikan alam yang dimulai di lingkungan masing-masing.
2.
Bekerjasama dengan pemeluk agama lain dalam aktifitas penyelamatan lingkungan.
Menunjukkan tanggungjawabnya sebagai bagian dari masyarakat majemuk untuk ikut
serta dalam kegiatan yang dilakukan dengan sesama warga meskipun berbeda
keyakinan.
3. Bekerjasama
dalam hal bagaimana untuk pengelolaan sampah. Dapat dilakukan dengan melakukan
daur ulang sampah atau dengan menjadikan sampah menjadi kompos yang dapat
digunakan sebagai pupuk pada tanaman warga sekitar.
4.
Bekerjasama dalam hal memerangi penebangan liar serta memiliki kesadaran betapa
pentingnya penghijauan dilakukan demi kesehatan setiap warga.
5.
Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan memberikan edukasi bahwa
setiap tindakan yang dilakukan membutuhkan perhitungan hingga terjadi keseimbangan
antara pengambilan sumber daya alam dengan pemeliharaan yang dilakukan.
6.
Bekerjasama dengan LSM lingkungan dan memberikan masukan demi penyelamatan
lingkungan sekitar.
7.
Merumuskan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan konteks masyarakat atau kearifan
lokal dan imflementasi dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup dan
sumber alam.
8. Dalam
kaitannya dengan tugas mengajar umat, gereja dapat berperan dengan membuat
kurikulum pengajaran yang juga mengajarkan lingkungan. Dapat dilakukan dalam
bentuk pengajaran atau seminar tentang lingkungan hidup bagi remaja, pemuda
maupun semua warga jemaat.
9. Gereja
perlu mendidik umat tentang ekatologi yang alkitabiah melalui
khotbah-khotbahnya, sehingga umat dapat menghidupi dengan benar dan nyata, serta
mempraktikkannya secara konsisten.
10. Gereja
dapat membentuk tim khusus yang memperhatikan lingkungan. Remaja dan pemuda
merupakan modal gereja dengan melibatkan mereka tentang kegiatan yang ber
wawasan lingkungan hidup.
Allah
menempatkan kita di dunia ini, tidak sekedar hidup untuk memenuhi bumi dan
beranak cucu, namun ada tugas dan tanggung jawab yang juga sangat penting untuk
dilakukan gereja sebagai umat Allah, memiliki tanggung jawab terhadap alam dan
lingkungan hidup. Kekristenan perlu berpikir atau berteologi dengan menempatkan
alam sebagai bagian integral dari karya penciptaan Allah. Konsep keselamatan
perlu dilihat dari kacamata yang lain,yakni secara holistik. Tidak ada
keselamatan yang mengesampingkan kerusakan alam atau lingkungan hidup. Kekristenan
juga perlu mengajarkan perilaku konservasi atau pengelolaan alam yang baik.
Gereja, keluarga, dan setiap individu orang percaya mempunyai peran penting
dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Tidak cukup hanya dengan kesadaran,
melainkan perlu disertai dengan aksi atau tindakan nyata,baik dalam lingkungan
kecil maupun dalam skala besar. Tidak cukup hanya berupa himbauan, arahan, dan
perintah, namun yang sangat dibutuhkan adalah tindakan nyata dan pratik dalam
kehidupan sehari-hari. Mari semua lakukan apa yang dapat kalian lakukan, secara
pribadi di rumah, di sekolah, di gereja dan di masyarakat, demi terciptanya
lingkungan yang sehat, nyaman, asri dan kondusif.
Pertanyaan:
Bagaimana
perilakumu selama ini terhadap alam?
1. Apa yang
sudah kalian lakukan demi melestarikan alam sekitar kalian?
2. Apa yang
harus kalian lakukan sebagai wujud kepedulianmu terhadap alam disekitarmu?
1.Kurangi Pemakaian Plastik.
BalasHapusHemat Konsumsi Energi.
Hindari Penggunaan Bahan Berbahaya
2.Tidak membuang-buang air , mematikan barang elektronik yang tidak digunakan, mematikan lampu di ruangan,
1. kurangi pemakaian limbah 1x pakai dan hindari produk - produk berbahaya.
BalasHapus2. tidak membuang sampah sembarangan,mengurangi pemakaian plastik/limbah 1x pakai.
1.Tidak membuang sampah sembarangan,agar lingkungan terlestarikn
BalasHapus2.Peduli terhadap keindahan alam sekitar dengan melakukan penghijauan di lingkungan masing-masing, seperti membuang sampah ke tempatnya, memungut sampah yg berserakan
1. -membuang sampah pada tempatnya
BalasHapus-menghemat penggunaan air
-mengurangi penggunaan sampah pelastik dan membawa tas sendiri
2. -mendaur ulang sampah
-menjaga kebersihan lingkungan
-melakukan penghijauan
1.Jaga Kebersihan Alam – Jangan buang sampah sembarangan, apalagi pas lagi di pantai, gunung, atau tempat wisata alam.
BalasHapus2.Nggak buang sampah sembarangan – Mulai dari hal simpel kayak simpan sampah di kantong kalau belum nemu tempat sampah.
1) Mengurangi pemakaian kantong plastik dan membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan tas atau tokbag agar tidak terlalu menggunakan kantong plastik
BalasHapus2) Membuang sampah pada tempatnya, dan tidak membuang juga ke sungai agar tidak terjadinya banjir, agar sampah bisa berguna kita harus mendaur ulang sampah agar bisa di gunakan kembali dan berkreasi dengan sampah sampah di lingkungan kita.
1.-membuang sampah pada tempat nya
BalasHapus-mengurangi penggunaan plastik
2.-Tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan
-mematikan listrik jika tidak dipakai
1. menghemat air, membuang sampah pada tempatnya, dan menghemat listrik
BalasHapus2. tidak merusak alam dan menggunakan barang yang ramah lingkungan
1.-tidak membuang sampah sembarangan, tetapi membuang pada tempatnya
BalasHapus-menghemat penggunaan air
-menghemat penggunaan listrik
2.-merawat tumbuhan
-melestarikan tumbuhan
1. Membuang sampah pada tempatnya, merawat tanaman dengan rutin, mendaur ulang sampah untuk barang yang lebih bermanfaat
BalasHapus2. Bertanggungjawab dalam merawat alam sekitar yang akan berdampak juga kerusakannya pada kita sendiri, seperti menjaga kelestariannya, peduli terhadap kebersihan lingkungan dan keindahan alam mengurangi sampah plastik
1. Membuang sampah pada tempatnya.
BalasHapus2. Kita harus belajar untuk melindungi alam sekitar kita dan selalu membuang sampah pada tempatnya kalau ada samalah di sekitar kita harus kita ambil dan kita buang pada tempat sampah agar lingkungan kita terjaga
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1.-mengurangi pemakaian barang yg tidak mudah untuk di urai
BalasHapus-membuang sampah pada tempatnya
-menggunakan air dengan secukupnya
2.-lebih bijak memakai hasil alam
-melakukan pembibitan pohon untuk melestarikan alam
1.merawat tanaman dengan rutin,membuang sampah pada tempatnya
BalasHapus2.Nggak buang sampah sembarangan – Mulai dari hal simpel kayak simpan sampah di kantong kalau belum nemu tempat sampah.