> Spirit Perdamaian dalam Budaya Indonesia

Baca dan Renungkan: Mazmur 145
Spirit perdamaian dalam budaya Indonesia adalah sikap, nilai, dan
perilaku yang mendukung perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Spirit
perdamaian dapat diwujudkan dengan mengembangkan toleransi, empati, dan
keterampilan mengatasi konflik.
Cara mewujudkan spirit perdamaian Memahami keragaman budaya
Indonesia, Berpartisipasi dalam dialog antarbudaya, Menumbuhkan sikap toleran
dan moderat, Membangun paradigma pentingnya kerukunan dalam kebinekaan,
Membangun kerukunan dan keharmonisan dalam beragama.
Contoh budaya perdamaian
- Mediasi,
yaitu penyelesaian konflik dengan cara mencapai kesepakatan atau solusi
- Kerukunan
dan keharmonisan dalam beragama
Cara mencintai budaya Indonesia
- Menggunakan
bahasa daerah
- Mengenal
sejarah Indonesia
- Mengajarkan
budaya Indonesia kepada orang lain
- Mengikuti
kegiatan kebudayaan
- Membeli
produk dalam negeri
- Mengenalkan
budaya Indonesia ke dunia luar
- Membantu
masyarakat yang membutuhkan
Cara mempromosikan budaya Indonesia Membuat konten kreatif, Mengikuti acara kebudayaan di luar negeri, Mengadakan kegiatan kebudayaan, Menciptakan destinasi wisata budaya.
Kekayaan budaya Indonesia lahir dari semangat kebersamaan dan
perdamaian. Pela Gandong di Maluku, Dalihan na Tolu di Tapanuli Utara, juga
Seren Taun di Jawa Barat merupakan contoh dari spirit perdamaian dan
kebersamaan dalam budaya Indonesia.
Spirit perdamaian dan kebersamaan itu ditampilkan juga oleh pemazmur
yang memperlihatkan Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar, dan
berlimpah kasih setia-Nya.
Mazmur 145 mengungkapkan hal tersebut dan mengumandangkan sebuah syair
pujian dengan penegasan bahwa Allah adalah Allah bagi semua, dan bukan Allah
sekelompok komunitas yang terkungkung dan terkurung dalam ruang terbatas. Allah
adalah Allah bagi semua dan karenanya Allah itu bebas dan harus diagungkan oleh
semua orang di seluruh bangsa.
Di Indonesia yang sangat beragam pun terdapat filosofi kemanusiaan.
Berikut ini adalah beberapa contoh yang dapat kalian dalami.
1. Pela Gandong
Salah satu kearifan lokal yang ada di Maluku adalah Pela Gandong yang
menekankan aspek kekerabatan dan kebersamaan. Relasi yang terjalin dalam Pela
Gandong dibangun sedemikian rupa yang mengembangkan pola kekerabatan yang
sangat kuat.
Pela Gandong terjadi karena beberapa hal, di antaranya karena ikatan
persaudaraan antarnegeri yang diterima oleh keturunan anakcucu dari para orang
tua mereka.
Pela merupakan suatu relasi perjanjian persaudaraan antara satu negeri
dengan negeri lain yang berada di pulau lain atau dalam satu pulau dan
terkadang juga di antara penduduk negeri yang menganut agama yang berbeda.
Istilah gandong memiliki makna saudara’.
Perjanjian ini kemudian diangkat dalam sumpah yang tidak boleh
dilanggar. Pemahaman ini muncul karena konsep berpikir bahwa mereka satu
keluarga dan harus terus-menerus menjaga dan merawat kehidupan bersama.
Ikatan ini demikian kuatnya sampai terjadi prosesi pembangunan bersama
tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun ekonomi. Prinsipnya hanya
satu, “Kita semua bersaudara, satu hati, satu gandong.”
2. Dalihan na Tolu
Kearifan lokal lain adalah Dalihan na Tolu dari Sumatera Utara (Tapanuli
Utara, Batak Toba). Dalihan na Tolu adalah sebuah filosofi kekerabatan yang
menekankan hubungan-hubungan kekerabatan itu. Ikatan sedarah dan hubungan
perkawinan membuat terbentuknya kekerabatan dimaksud.
Dalihan na Tolu merupakan sebuah penjabaran dan penjelasan dari tungku
yang terbuat dari tiga batu yang digunakan untuk memasak. Ketiganya memberi
makna yang sangat kuat, yakni sikap hormat kepada keluarga semarga, sikap
hormat kepada pihak pemberi istri, dan kasih sayang kepada anak perempuan Pada
kondisi ini,
Dalihan na Tolu mengedepankan kesetaraan, kesederajatan, sama pentingnya
satu sama lain. Pada satu kesempatan, marga tertentu menjadi raja, tetapi pada
kesempatan lain menjadi pelayan juga, bergantung pada kondisi apa yang sedang
berlangsung.
3. Seren Taun
Kearifan lokal lainnya adalah acara dan pesta Seren Taun yang
diselenggarakan pada 22 Rayagung penanggalan Jawa. Budaya ini muncul di Jawa
Barat dan dikembangkan oleh Kiai Madrais Alibasya.
Acara ini merupakan sebuah pesta panen (terutama padi) masyarakat Sunda.
Upacara atau pesta ini dilaksanakan di desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat, yang dipusatkan di pendopo Paseban Tri Panca Tunggal. Tempat ini dikenal
sebagai keraton sebagai tempat tinggal Kiai Madrais, dan sekarang ditinggali
oleh keturunannya, yakni Pangeran Djatikusuma.
Spirit dari Seren Taun adalah sebuah ungkapan syukur atas hasil panen
yang dikerjakan bersama seluruh masyarakat. Pada acara itu berlangsung gotong
royong masyarakat yang membawa hasil panen ke paseban dan dibagikan kembali
untuk masyarakat. Rangkaian acara ini dimeriahkan dengan berbagai pementasan
tarian remaja-pemuda yang turut bersyukur atas panen tersebut.
Akhir-akhir ini, acara Seren Taun diisi juga dengan dialog antarumat
beragama yang semangatnya membangun kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk
agama yang bermacam-macam itu.
Ketiga contoh kearifan lokal di atas menunjukkan kemajemukan Indonesia
dari sisi budaya serta filosofi kehidupannya. Kemajemukan Indonesia merupakan
realitas yang Tuhan anugerahkan. Berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di
Indonesia merupakan kemajemukan yang harus dirayakan dan disyukuri. Ini adalah
kekayaan yang sangat besar.
Benarlah ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan kehidupan
Indonesia, sekalipun kita berbeda-beda, kita tetap harus memiliki kesatuan.
Berbeda bukan berarti bersikap saling menjauhkan. Berbeda justru memberi
peluang pada tumbuhnya sikap toleransi serta memberi diri diperkaya oleh
kekayaan yang dimiliki budaya lain.
Pertanyaan:
1. Apa yang kalian pahami terkait dengan masyarakat majemuk dalam
konteks budaya Indonesia?
2. Apa korelasi kemajemukan tersebut dengan perdamaian?
1. saling menghargai satu budaya dengan budaya yang lain mya agar terciptanya keharmonisan.
BalasHapus2. iya karena kolerasi kemajemukan merupakan kegiatan yang positif yang dapat di lakukan antar suku bangsa dan dapat terciptanya suatu perdamaian.
1. masyarakat majemuk dalam konteks budaya Indonesia
BalasHapus> beragam dengan berbagai suku, agama, dan budaya yang , gotong royong, toleransi, dan persaudaraan mempererat hubungan antar kelompok. contohnya, Pela Gandong di Maluku mengajarkan persaudaraan lintas suku dan agama, Dalihan na Tolu di Tapanuli Utara menekankan keseimbangan dalam hubungan kekerabatan, dan Seren Taun di Jawa Barat menjadi simbol kebersamaan dalam bersyukur atas hasil panen.
2. kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama. memperkuat persaudaraan lintas agama dan suku, mengajarkan keseimbangan sosial, menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman. kemajemukan kekuatan untuk membangun harmoni dan persatuan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusReinhad daito berutu
BalasHapus1.Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan ras yang hidup berdampingan. Masyarakat Indonesia adalah contoh yang sangat baik dari masyarakat majemuk, dengan lebih dari 1.300 suku bangsa, 6 agama yang diakui secara resmi, dan berbagai macam budaya dan tradisi yang berbeda.
BalasHapus• Karakteristik Masyarakat Majemuk di Indonesia
1. Keberagaman Suku Bangsa
2.Keberagaman Agama
3.Keberagaman Budaya
4.Keberagaman Bahasa
2.kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama. memperkuat persaudaraan lintas agama dan suku, mengajarkan keseimbangan sosial, menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman. kemajemukan kekuatan untuk membangun harmoni dan persatuan.
1.saling menghargai dan hidup berdampingan agar tercipta keharmonisan
BalasHapus2.iya,karna terciptanya perdamaian karna saling menghargai dan bekerja sama
Celine dioh hutasoit
Hapus1:masyarakat majemuk Toleransi terhadap perbedaan, Keberagaman budaya dan etnis, Ketergantungan fungsional, Struktur dominasi dan subordinasi, Integrasi antar kelompok.
BalasHapus2:Kemajemukan dapat menjadi tantangan, tetapi juga dapat menjadi modal untuk membangun perdamaian.
Perdamaian dapat menciptakan kehidupan yang harmonis, sehat, dan nyaman.
1. Indonesia memiliki budaya, suku, adat istiadat yang sangat beragam, oleh karna itu kita harus saling menghargai dan menghormati agar tidak terjadi perpecahan.
BalasHapus2. kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama.