Spirit Perdamaian dalam Budaya Indonesia - Bab 9 | PAK Kelas 11 - 2025

> Spirit Perdamaian dalam Budaya Indonesia


Baca dan Renungkan: Mazmur 145

Spirit perdamaian dalam budaya Indonesia adalah sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Spirit perdamaian dapat diwujudkan dengan mengembangkan toleransi, empati, dan keterampilan mengatasi konflik. 

Cara mewujudkan spirit perdamaian Memahami keragaman budaya Indonesia, Berpartisipasi dalam dialog antarbudaya, Menumbuhkan sikap toleran dan moderat, Membangun paradigma pentingnya kerukunan dalam kebinekaan, Membangun kerukunan dan keharmonisan dalam beragama. 

Contoh budaya perdamaian 

  • Mediasi, yaitu penyelesaian konflik dengan cara mencapai kesepakatan atau solusi
  • Kerukunan dan keharmonisan dalam beragama

Cara mencintai budaya Indonesia 

  • Menggunakan bahasa daerah
  • Mengenal sejarah Indonesia
  • Mengajarkan budaya Indonesia kepada orang lain
  • Mengikuti kegiatan kebudayaan
  • Membeli produk dalam negeri
  • Mengenalkan budaya Indonesia ke dunia luar
  • Membantu masyarakat yang membutuhkan

Cara mempromosikan budaya Indonesia Membuat konten kreatif, Mengikuti acara kebudayaan di luar negeri, Mengadakan kegiatan kebudayaan, Menciptakan destinasi wisata budaya.  

Kekayaan budaya Indonesia lahir dari semangat kebersamaan dan perdamaian. Pela Gandong di Maluku, Dalihan na Tolu di Tapanuli Utara, juga Seren Taun di Jawa Barat merupakan contoh dari spirit perdamaian dan kebersamaan dalam budaya Indonesia.

Spirit perdamaian dan kebersamaan itu ditampilkan juga oleh pemazmur yang memperlihatkan Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia-Nya.

Mazmur 145 mengungkapkan hal tersebut dan mengumandangkan sebuah syair pujian dengan penegasan bahwa Allah adalah Allah bagi semua, dan bukan Allah sekelompok komunitas yang terkungkung dan terkurung dalam ruang terbatas. Allah adalah Allah bagi semua dan karenanya Allah itu bebas dan harus diagungkan oleh semua orang di seluruh bangsa.

Di Indonesia yang sangat beragam pun terdapat filosofi kemanusiaan. Berikut ini adalah beberapa contoh yang dapat kalian dalami.

1. Pela Gandong 

Salah satu kearifan lokal yang ada di Maluku adalah Pela Gandong yang menekankan aspek kekerabatan dan kebersamaan. Relasi yang terjalin dalam Pela Gandong dibangun sedemikian rupa yang mengembangkan pola kekerabatan yang sangat kuat. 

Pela Gandong terjadi karena beberapa hal, di antaranya karena ikatan persaudaraan antarnegeri yang diterima oleh keturunan anakcucu dari para orang tua mereka. 

Pela merupakan suatu relasi perjanjian persaudaraan antara satu negeri dengan negeri lain yang berada di pulau lain atau dalam satu pulau dan terkadang juga di antara penduduk negeri yang menganut agama yang berbeda. Istilah gandong memiliki makna saudara’. 

Perjanjian ini kemudian diangkat dalam sumpah yang tidak boleh dilanggar. Pemahaman ini muncul karena konsep berpikir bahwa mereka satu keluarga dan harus terus-menerus menjaga dan merawat kehidupan bersama. 

Ikatan ini demikian kuatnya sampai terjadi prosesi pembangunan bersama tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun ekonomi. Prinsipnya hanya satu, “Kita semua bersaudara, satu hati, satu gandong.”

2. Dalihan na Tolu

Kearifan lokal lain adalah Dalihan na Tolu dari Sumatera Utara (Tapanuli Utara, Batak Toba). Dalihan na Tolu adalah sebuah filosofi kekerabatan yang menekankan hubungan-hubungan kekerabatan itu. Ikatan sedarah dan hubungan perkawinan membuat terbentuknya kekerabatan dimaksud. 

Dalihan na Tolu merupakan sebuah penjabaran dan penjelasan dari tungku yang terbuat dari tiga batu yang digunakan untuk memasak. Ketiganya memberi makna yang sangat kuat, yakni sikap hormat kepada keluarga semarga, sikap hormat kepada pihak pemberi istri, dan kasih sayang kepada anak perempuan Pada kondisi ini, 

Dalihan na Tolu mengedepankan kesetaraan, kesederajatan, sama pentingnya satu sama lain. Pada satu kesempatan, marga tertentu menjadi raja, tetapi pada kesempatan lain menjadi pelayan juga, bergantung pada kondisi apa yang sedang berlangsung.

3. Seren Taun

Kearifan lokal lainnya adalah acara dan pesta Seren Taun yang diselenggarakan pada 22 Rayagung penanggalan Jawa. Budaya ini muncul di Jawa Barat dan dikembangkan oleh Kiai Madrais Alibasya. 

Acara ini merupakan sebuah pesta panen (terutama padi) masyarakat Sunda. Upacara atau pesta ini dilaksanakan di desa Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang dipusatkan di pendopo Paseban Tri Panca Tunggal. Tempat ini dikenal sebagai keraton sebagai tempat tinggal Kiai Madrais, dan sekarang ditinggali oleh keturunannya, yakni Pangeran Djatikusuma.

Spirit dari Seren Taun adalah sebuah ungkapan syukur atas hasil panen yang dikerjakan bersama seluruh masyarakat. Pada acara itu berlangsung gotong royong masyarakat yang membawa hasil panen ke paseban dan dibagikan kembali untuk masyarakat. Rangkaian acara ini dimeriahkan dengan berbagai pementasan tarian remaja-pemuda yang turut bersyukur atas panen tersebut. 

Akhir-akhir ini, acara Seren Taun diisi juga dengan dialog antarumat beragama yang semangatnya membangun kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang bermacam-macam itu.

Ketiga contoh kearifan lokal di atas menunjukkan kemajemukan Indonesia dari sisi budaya serta filosofi kehidupannya. Kemajemukan Indonesia merupakan realitas yang Tuhan anugerahkan. Berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia merupakan kemajemukan yang harus dirayakan dan disyukuri. Ini adalah kekayaan yang sangat besar.

Benarlah ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan kehidupan Indonesia, sekalipun kita berbeda-beda, kita tetap harus memiliki kesatuan. Berbeda bukan berarti bersikap saling menjauhkan. Berbeda justru memberi peluang pada tumbuhnya sikap toleransi serta memberi diri diperkaya oleh kekayaan yang dimiliki budaya lain.

Pertanyaan:

1. Apa yang kalian pahami terkait dengan masyarakat majemuk dalam konteks budaya Indonesia?

2. Apa korelasi kemajemukan tersebut dengan perdamaian?

Komentar

  1. 1. saling menghargai satu budaya dengan budaya yang lain mya agar terciptanya keharmonisan.
    2. iya karena kolerasi kemajemukan merupakan kegiatan yang positif yang dapat di lakukan antar suku bangsa dan dapat terciptanya suatu perdamaian.

    BalasHapus
  2. 1. masyarakat majemuk dalam konteks budaya Indonesia
    > beragam dengan berbagai suku, agama, dan budaya yang , gotong royong, toleransi, dan persaudaraan mempererat hubungan antar kelompok. contohnya, Pela Gandong di Maluku mengajarkan persaudaraan lintas suku dan agama, Dalihan na Tolu di Tapanuli Utara menekankan keseimbangan dalam hubungan kekerabatan, dan Seren Taun di Jawa Barat menjadi simbol kebersamaan dalam bersyukur atas hasil panen.


    2. kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama. memperkuat persaudaraan lintas agama dan suku, mengajarkan keseimbangan sosial, menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman. kemajemukan kekuatan untuk membangun harmoni dan persatuan.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. 1.Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan ras yang hidup berdampingan. Masyarakat Indonesia adalah contoh yang sangat baik dari masyarakat majemuk, dengan lebih dari 1.300 suku bangsa, 6 agama yang diakui secara resmi, dan berbagai macam budaya dan tradisi yang berbeda.
    • Karakteristik Masyarakat Majemuk di Indonesia
    1. Keberagaman Suku Bangsa
    2.Keberagaman Agama
    3.Keberagaman Budaya
    4.Keberagaman Bahasa

    2.kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama. memperkuat persaudaraan lintas agama dan suku, mengajarkan keseimbangan sosial, menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman. kemajemukan kekuatan untuk membangun harmoni dan persatuan.

    BalasHapus
  6. 1.saling menghargai dan hidup berdampingan agar tercipta keharmonisan

    2.iya,karna terciptanya perdamaian karna saling menghargai dan bekerja sama

    BalasHapus
  7. 1:masyarakat majemuk Toleransi terhadap perbedaan, Keberagaman budaya dan etnis, Ketergantungan fungsional, Struktur dominasi dan subordinasi, Integrasi antar kelompok.
    2:Kemajemukan dapat menjadi tantangan, tetapi juga dapat menjadi modal untuk membangun perdamaian.
    Perdamaian dapat menciptakan kehidupan yang harmonis, sehat, dan nyaman.

    BalasHapus
  8. 1. Indonesia memiliki budaya, suku, adat istiadat yang sangat beragam, oleh karna itu kita harus saling menghargai dan menghormati agar tidak terjadi perpecahan.
    2. kolerasi kemajemukan keberagaman dengan baik menciptakan perdamaian melalui sikap saling menghormati dan bekerja sama.

    BalasHapus

Posting Komentar