> Peran Remaja Kristen dalam Masyarakat Majemuk

Baca dan
Renungkan:Yohanes 6:1-15; 1 Korintus 13: 1-13; Yohanes 13: 34- 35; Lukas
6:27-36
Remaja
Kristen dapat berperan dalam masyarakat majemuk dengan menjadi teladan,
pembawa damai, dan pelayan sosial.
Sebagai
teladan
- Menjadi contoh sikap jujur,
adil, dan peduli terhadap orang lain
- Menjunjung tinggi perbedaan
sebagai anugerah Tuhan
- Memperlakukan orang lain yang
berbeda agama, suku, dan bahasanya dengan baik
Sebagai
pembawa damai
- Mempelihara perdamaian dan
toleransi
- Mengajarkan untuk hidup damai
dan tidak memicu perpecahan
- Mengajarkan untuk mengasihi
semua orang tanpa memandang perbedaan
Sebagai
pelayan sosial
- Membantu orang miskin
- Berkunjung ke panti jompo
- Menyumbangkan makanan
- Menolong yang membutuhkan
- Menegakkan kebenaran
- Menghindari diskriminasi
Dalam gereja
- Dilibatkan dalam pelayanan
ibadah gereja, seperti sebagai pemain musik, petugas kolekte, operator
LCD, singer/Pemimpin Nyanyian Jemaat
- Dilibatkan sebagai guru atau
pengajar anak-anak di ibadah sekolah minggu
Dalam
masyarakat
- Membangun sikap saling
menghargai
- Menyatakan kasih kepada Tuhan
dengan menyatakannya kepada orang lain
Keberagaman
adalah anugerah Allah yang perlu kita syukuri sebagai orang beriman yang hidup
di tengah-tengah bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budya.
Orang percaya termasuk remaja Kristen perlu memahami bahwa setiap orang itu
memiliki keunikannya sendiri-sendiri dan hal itu tidak mungkin bisa disatukan
atau disamakan, yang terpenting adalah bagaimana setiap orang dihargai dengan
keunikannya dan dapat bekerjasama dalam pelayanan bagi semua orang tanpa
membuat perbedaan.
Keberagaman
itu diawali dalam keluarga dan dapat diamati setiap orang dalam keluarganya
sendiri, misalnya: orang tua (Ayah dan Ibu), kakak dan adik, pasti memiliki
sifat, perilaku, hobby dan serta kompetensi yang berbada-beda. Di lingkungan
sekolah, akan lebih beragam lagi perbedaan yang ditemukan, Misalnya: bapak ibu
guru dan siswa yang datang dari berbagai suku, agama, budaya. Semuanya ini
harus bisa bekerja bersama dalam pelaksanaan pendidikan tanpa perlu membuat
perbedaan yang ada. Selanjutnya di Gereja, jemaat yang dari status sosial yang
berbeda, pekerjaannya, dan usianya, semuanya ini melakukan ibadah atau
persekutuan sebagai umat Allah dan untuk memuliakan Allah.
Betapa
kayanya bangsa kita memiliki keberagaman dan perlu dihargai dilestarikan, dan
menjadi ciri khas negara kira di mata dunia Internasional, namun tetap
terpelihara, hidup bersama, dan saling bergotong royang dalam kehidupan bersama
untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Dalam hal seperti inilah nyata, betapa
indahnya keberagaman itu, ketika kita bisa hidup berdampingan, saling membantu,
dan saling menghargai, hingga Tuhan dipermuliakan.
Membangun
Hubungan yang Baik dengan Orang yang Berbeda
1. Membangun
solidaritas sosial bagi semua orang
Remaja
Kristen akan memahami setiap orang memiliki keunikannya sendiri-sendiri dan hal
itu tidak bisa disatukan atau disamakan, yang terpenting adalah bagaimana
setiap orang dihargai dengan keunikannya dan dapat bekerjasama dalam pelayanan
bagi semua orang tanpa membuat perbedaan menjadi penghalang untuk berkarya dan
menjadi berkat.
Membangun
Solidaritas sosial bagi semua orang tidaklah mudah untuk dilakukan,akan tetapi
hal itu tidak dapat diterima menjadi alasan bagi orang percaya untuk tidak
melakukannya, demikian juga dengan remaja Kristen, tetap berperan aktif dalam
membangun kebersamaan dalam perbedaan yang ada.
2. Aku
mengasihi semua orang tanpa perbedaan
Kata “Kasih”
bukan kata yang asing terdengar oleh banyak orang, dan hampir setiap pelayanan
orang percaya dikenal dengan dasar kasih, tapi apakah semudah mengucapkannya
untuk melakukannya? Mengasihi berarti memperlakukan orang lain sama seperti
Tuhan memperlakukannya, memandang sama seperti Tuhan memandangnya.
Kasih adalah
salah satu kebutuhan dasar manusia, kasih merupakan perasaan yang sanggup
membangkitkan daya tarik. Kekristenan selalu identik dengan kasih, setiap orang
yang menyebut dirinya pengikut Kristus, ia harus hidup dalam kasih. Kitab 1
Korintus 13:1- 13.
3. Rencanaku
dalam Menerapkan Nilai-nilai Kristiani dalam Masyarakat Majemuk.
Kemajemukan
adalah anugerah Tuhan yang harus disyukuri, dan yang perlu dipahami lebih dalam
lagi adalah bagaimana hidup saling melayani di tengah masyarakat majemuk.
Orang
percaya termasuk remaja Kristen perlu berperan aktif dalam menyikapi perbedaan
yang ada di lingkungannya. Hal berikut ini dapat menjadi landasan untuk
melayani di lingkungan yang majemuk atau plural.
a. Remaja
Kristen sebagai bagian dari bangsa ini yang kelak menjadi generasi penerus,
memiliki tanggungjawab dalam pembangunan bangsa, menciptakan kehidupan yang
rukun, damai dan harmonis. Tidak membiarkan adanya sekelompok orang yang tidak
bertanggungjawab.
b. Remaja
Kristen diharapkan menjadi motivator khususnya di kalangan remaja dalam
mengembangkan kemajemukan dan menghargai sikap toleransi terhadap agama lain.
Hal ini sangat penting untuk dibiasakan sejak masih remaja.
c. Remaja
perlu mengelola pertumbuhan dan perkembangan diri maupun kelompoknya ke arah
sikap yang semakin terbuka namun tetap tidak meninggalkan identitasnya sebagai
pengikut Kristus, justru akan menunjukkan sikap sebagai orang yang menerima
semua orang tanpa membuat perbedaan.
d. Remaja
perlu mengembangkan pemahaman bahwa setiap agama memiliki doktrin masing-masing
yang berlaku bagi pemeluknya namum juga memiliki aspek yang berlaku juga bagi
agama lainnya, misalnya memperjuangkan hak azasi manusia/kemanusiaan, keadilan,
kejujuran, cinta kasih, kesetaraan dan menciptakan perdamaian.
Pertanyaan:
Mendalami
bagian Alkitab yang menunjukkan kepedulian Yesus kepada orang lain atau bangsa
lain yang bukan orang Yahudi, namun percaya kepada Yesus meskipun dari latar
belakang yang bukan pengikut Yesus. (Matius 15:21-28)
1. Jelaskan
latar belakang perempuan yang meminta pertolongan kepada Yesus!
2. Jelaskan makna yang terkandung dalam tiga kalimat yang disampaikan Yesus kepada perempuan itu!
1. Kesengsaraan dan kesusahan.
BalasHapus2. Orang yang dipermuliakan Kristus terlebih dulu direndahkanNya dan dibuatNya sadar akan kehinaan dan ketidaklayakan mereka sendiri.
Kristus suka menguji iman yang besar dengan pencobaan yang besar pula, dan kadang-kadang Ia menyimpan pencobaan yang paling perih pada saat-saat akhir, supaya sesudah diuji, kita akan timbul seperti emas.
Namun hal itu dilakukan-Nya untuk membuktikan, dan dengan demikian untuk memperbaiki, iman mereka, supaya ketika Ia nantinya menampakkan diri-Nya kepada mereka, semuanya akan mendatangkan banyak kemuliaan bagi diri-Nya dan mereka pun akan lebih menyambut-Nya.