MENGABAIKAN PERASAAN DALAM MELAYANI TUHAN | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

MENGABAIKAN PERASAAN DALAM MELAYANI TUHAN

Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

Bacaan Alkitab Tahun 2025: Keluaran 35-38

Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Saya tidak mengatakan bahwa kita harus menjadi orang yang tidak berperasaan. Saya percaya, Tuhan memberikan kita perasaan untuk sebuah tujuan yang baik. Yang saya maksud adalah, terkadang dalam berkomitmen melayani Tuhan, kita perlu mengabaikan perasaan-perasaan tertentu yang berpotensi membuat kita meninggalkan komitmen kita untuk melayani Tuhan.

Saya berikan contoh. Sejak kurang lebih empat tahun yang lalu, saya berkomitmen untuk menulis renungan di berkat Tuhan setiap hari. Saat ini sudah ada lebih dari 1800 renungan  yang dapat kita akses kapan saja dan di mana saja untuk membantu iman kita bertumbuh dan mengenal Tuhan lebih dalam lagi.

Bagaimana saya dapat konsisten melakukan hal tersebut, banyak orang bertanya demikian. Jawabannya sederhana, karena saya berkomitmen untuk melakukannya. Dalam perjalanan saya melakukannya ada begitu banyak tantangan yang berpotensi menyebabkan saya berhenti. Kadang, tidak dapat saya pungkiri, pikiran saya memberikan alasan-alasan yang cukup masuk akal yang dapat membuat saya berhenti menulis sementara waktu. 

Namun, saya selalu ingat bahwa saya telah berkomitmen, bahwa alasan utama saya melakukan hal tersebut adalah untuk membantu diri saya sendiri membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari, lalu membantu orang lain dalam melakukan perjalanan imannya.

Pernah suatu kali saya pulang ke rumah, tengah malam, dalam keadaan sakit kepala yang amat sangat karena kelelahan. Tubuh saya sudah memohon untuk tidur, mata saya sulit diajak bekerjasama, tangan dan kaki saya sangat lelah, perasaan saya memaksa untuk merelakan satu hari tanpa renungan, tetapi hati saya teguh untuk menulis sebuah renungan sebelum tidur. Saya masih melanjutkan menulis renungan selama satu jam setengah malam itu dalam keadaan kepala yang sangat sakit dan perasaan yang tidak karuan.

Yesus mengajarkan teladan yang sama. Saya percaya, perasaan di hati Yesus campur aduk ketika Diri-Nya disiksa, dipermalukan, dan dianiaya. Terlebih lagi, ketika Dia ditinggalkan oleh para murid. Namun, Yesus mengabaikan semua perasaan itu dan terus melakukan komitmen-Nya untuk naik ke atas kayu salib.

Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang. Sekali lagi, bukan berarti perasaan kita tidak penting. Hanya saja kita perlu menyadari bahwa komitmen kita jauh lebih penting dari perasaan-perasaan negatif kita untuk melayani Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Bagi yang membutuhkan konseling/doa dapat menghubungi: Rumah Doa Keluarga (0852-5629-3956) 

Komentar

  1. Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan

    BalasHapus
  2. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    BalasHapus
  3. Saya percaya, Tuhan memberikan kita perasaan untuk sebuah tujuan yang baik.

    BalasHapus
  4. Saya berikan contoh. Sejak kurang lebih empat tahun yang lalu, saya berkomitmen untuk menulis renungan di berkat Tuhan setiap hari. Saat ini sudah ada lebih dari 1800 renungan yang dapat kita akses kapan saja dan di mana saja untuk membantu iman kita bertumbuh dan mengenal Tuhan lebih dalam lagi.

    BalasHapus
  5. Yesus mengajarkan teladan yang sama. Saya percaya, perasaan di hati Yesus campur aduk ketika Diri-Nya disiksa, dipermalukan, dan dianiaya. Terlebih lagi, ketika Dia ditinggalkan oleh para murid. Namun, Yesus mengabaikan semua perasaan itu dan terus melakukan komitmen-Nya untuk naik ke atas kayu salib.

    BalasHapus
  6. tuhan yesus baik tuhan yesus sungguh luar biasa
    Efesus 4 ayat 5 dalam Alkitab memiliki makna bahwa Roh merupakan esensi umat Nasrani yang diikat dengan pengharapan akan kemuliaan.

    -(GRACE MANIK)
    KELAS 7

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    boy jones

    BalasHapus
  9. Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang.

    BalasHapus
  10. komitmen kita jauh lebih penting dari perasaan-perasaan negatif kita untuk melayani Tuhan.

    BalasHapus
  11. merenungkan firman Tuhan setiap hari, lalu membantu orang lain dalam melakukan perjalanan imannya.

    BalasHapus
  12. Yesus mengajarkan teladan yang sama. Saya percaya, perasaan di hati Yesus campur aduk ketika Diri-Nya disiksa, dipermalukan, dan dianiaya. Terlebih lagi, ketika Dia ditinggalkan oleh para murid. Namun, Yesus mengabaikan semua perasaan itu dan terus melakukan komitmen-Nya untuk naik ke atas kayu salib

    BalasHapus
  13. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    BalasHapus
  14. Nama:Sarma renatalia
    Kelas:9
    Hanya saja kita perlu menyadari bahwa komitmen kita jauh lebih penting dari perasaan-perasaan negatif kita untuk melayani Tuhan.

    BalasHapus
  15. Yesus mengajarkan teladan yang sama. Saya percaya, perasaan di hati Yesus campur aduk ketika Diri-Nya disiksa, dipermalukan, dan dianiaya.

    BalasHapus
  16. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
    alexsa

    BalasHapus
  17. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    BalasHapus
  18. Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang

    BalasHapus
  19. kita perlu menyadari bahwa komitmen kita jauh lebih penting dari perasaan-perasaan negatif kita untuk melayani Tuhan.

    jesslyn

    BalasHapus
  20. Puji Tuhan.....
    Sangat diberkati
    Trimakasih oom Nem🥰🙏

    BalasHapus
  21. Saat ini sudah ada lebih dari 1800 renungan yang dapat kita akses kapan saja dan di mana saja untuk membantu iman kita bertumbuh dan mengenal Tuhan lebih dalam lagi.

    BalasHapus
  22. Ester Tobing
    Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang.

    BalasHapus
  23. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN

    BalasHapus
  24. Ami dwi, kelas 11

    Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

    BalasHapus
  25. Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan MENGABAIKAN kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Refi angela

    BalasHapus
  26. Regina Silaban

    Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang.

    BalasHapus
  27. Yehezkiel
    Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang.

    BalasHapus
  28. Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menguasai dan menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan berguna bagi banyak orang.
    ( Rofika imanuelyn hutagaol )

    BalasHapus
  29. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus menjadi orang yang tidak berperasaan.

    BalasHapus
  30. Pengorbanan tidak selalu bicara tenaga dan waktu, tetapi juga bicara perasaan. Hidup sebagai orang percaya dan sudah terlibat pelayanan, sering diperhadapkan dengan hal ini. Namun komitmen kita sebagai acuan untuk melatih hati kita untuk lebih bijak dan dewasa dalam menanggapi segala hal dalam linhkungan baik di pelayanan.

    BalasHapus
  31. Jangan biarkan perasaan-perasaan kita menghalangi komitmen kita terhadap hal yang benar dan yang berguna bagi banyak orang.

    BalasHapus
  32. Kalau kita ingin mendapatkan perkara yang besar.. maka perlu untuk setia dalam perkara yang lecil

    BalasHapus
  33. Perasaanku dikuasai oleh Tuhan sehingga aku berkata hanya dekat Allah saja aku tenang

    BalasHapus

Posting Komentar