Keutuhan Ciptaan - Bab 11 | PAK Kelas 12 - 2025

> Keutuhan Ciptaan


Baca dan Renungkan: Kejadian 2:15

Keutuhan ciptaan adalah pandangan menyeluruh terhadap alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia. Keutuhan ciptaan menentang cara berpikir yang terpisah-pisah dan sempit. 

Menjaga keutuhan ciptaan merupakan wujud iman dan cinta kepada Tuhan. Kita dapat melakukannya dengan: 

  • Menyayangi ciptaan Tuhan: Memberi makan hewan, menyiram bunga, dan peduli terhadap tanah dan air 
  • Memulihkan alam ciptaan: Ikut serta dalam reboisasi, reforestrasi, dan gerakan green home 
  • Menjaga lingkungan hidup: Tidak membuang sampah di sungai, tidak membakar sampah, menghemat energi, dan menggunakan produk daur ulang 
  • Membangun kesetiakawanan sosial: Membantu orang yang membutuhkan, menolong orang sengsara, dan menjadi tempat singgah bagi orang asing 
  • Menjaga martabat kemanusiaan: Menjauhi sikap eksploitatif destruktif dan mengadopsi sikap transformatif konstruktif 

Kerusakan lingkungan dapat berdampak pada kerusakan martabat kemanusiaan. Manusia harus tampil sebagai pemelihara setia alam ciptaan, bukan pengeruk alam.  

Keutuhan Ciptaan dan Kerusakan Yang ditimbulkan Manusia

Menurut Alkitab, pada mulanya Allah menciptakan segala sesuatu adalah baik. Manusia diberi mandat untuk menaklukkan dan menguasai, mengusahakan dan memelihara ciptaan-Nya, agar terhindar dari kehancuran dan kebinasaan. Kenyataaan sekarang manusia berlomba-lomba untuk mencari kekayaan bagi dirinya sendiri. Tanpa memperdulikan lingkungan, sesama, masyarakat bahkan Tuhan. 

Hal ini menambah ketidakseimbangan yang dihadapi dunia, ketidakselarasan dalam habitat manusia serta keutuhan ciptaan serta kelangsungan hidup bagi generasi berikutnya apalagi makhluk hidup lainnya. Idealnya manusia dan ciptaan lainnya hidup dalam keselarasan dimana masing-masing ciptaan menempati tempatnya dengan fungsinya. 

Namun dalam perjalanan sejarah, nampak bagaimana keserakahan manusia membuat relasi antara manusia dengan ciptaan lainnya menjadi rusak dan hambar.

Dapat disebutkan berbagai bentuk kelalaian dan kejahatan manusia yang menyebabkan rusaknya alam dan kehidupan. Misalnya;

• Lahan tandus dan rusaknya lingkungan hidup akibat pembabatan hutan tanpa melakukan reboisasi.

• Kendaraan sebagai alat transpoprtasi yang amat banyak Banyak sehingga menimbulkan polusi udara dan efek bagi rumah kaca yang akan timbul dan peningkatan suhu bumi.

• Penggunaan plastik, kaleng, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diurai yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan terganggunya ekosistem. • Upaya untuk mengolah limbah plastik, pabrik, kertas dll yang belum maksimal. Padahal jika ada sistim pengolahan yang baik, hal itu dapat mengurangi efek pencemaran

• Eksplorasi alam untuk mengambil bahan-bahan tambang yang tidak diikuti dengan pemeliharaan alam telah merusak alam dan lingkungan hidup berserta habitat yang ada didalamnya.

• Gaya hidup konsumtif masyarakat, antara lain selalu berganti gaget dan alat komunikasi, komputer dll menyebabkan bertumpuknya limbah elektronik yang tidak dapat diurai.

• Pengunaan pestisida dan racun hama tanaman secara berlebihan mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya bahkan manusia dengan tercemarnya air tanah. Mengalir ke sungai-sungai dan mencemari air dan lingkungan.

• Limbah-limbah pabrik yang tidak diolah dengan baik sehingga mencemari lingkungan.

Pada sisi lain, perlakukan manusia terhadap sesamanya menggambarkan kondisi yang memprihatinkan, misalnya;

• Perlakuan sewenang-wenang terhadap kaum buruh pabrik, mempekerjakan anak-anak dibawah umur dengan bayaran yang rendah,

 • Kurang menghargai tenaga kerja perempuan termasuk memberikan cuti berkaitan dengan kehamilan dll.

• Perdagangan manusia untuk dipekerjakan secara paksa maupun sebagai objek seksual

• Pelanggaran terhadap hak-hak rakyat jelata yang tidak memiliki akses pada hukum, ekonomi dan kekuasaan.

• Pembangunan pariwisata yang tidak diikuti dengan distribusi keuntungan bagi penduduk aseli setempat. Hal itu umumnya terjadi didaerah-daerah pariwisata. Yang menikmati keuntungan adalah para pemilik modal besar yang memiliki sarana dan prasarana pariwisata. Sedangkan penduduk aseli tetap miskin. Padahal tanah-tanah yang dipakai membangun berbagai fasilitas pariwisata adalah tanah nenek moyang mereka.

Persoalan relasi kehidupan manusia dan alam bukan semata-mata persoalan bagaimana menyikapi lingkungan alam tetapi persoalan ciptaan seutuhnya, yang melibatkan keadilan, partisipasi dan perdamaian dalam satu kesatuan yang utuh. Secara teologis istilah penciptaan tidak hanya mengacu pada alam, tetapi seluruh ciptaan, manusia dan lainnya.

 Itu berarti ketika kita membicarakan mengenai keutuhan ciptaan maka yang dimaksudkan adalah seluruh ciptaan tanpa kecuali. Jika dihubungkan dengan keadilan dan perdamaian, maka bagaimana manusia mengupayakan kembali terjadinya harmoni dalam relasi antara manusia dengan seluruh ciptaan termasuk dengan sesamanya. Sebuah relasi yang menghargai, memelihara kehidupan secara bertanggung jawab dimana keadilan dan perdamaian menjadi pertimbangan utama dalam membangun relasi itu. 

Dari sudut pandang iman kristen, dasar dalam membangun relasi seperti ini adalah Perintah Allah bagi manusia untuk bertindak sebagai wakil Allah dibumi dengan cara menjaga kehidupan ini termasuk kehidupan seluruh ciptaan. 

Sebuah misi yang amat berat namun dapat dilakukan jika manusia menyadari makna penciptaan dengan baik, bahwa manusia tidak diberikan hak untuk merusak bumi dan ciptaan lainnya tapi diperintahkan untuk “menjaga dan memelihara” kehidupan. Dalam pemahaman inilah manusia bertanggung-jawab menjaga dan memelihara kehidupan

Sikap Gereja dan Sikap Kita

Keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan merupakan bagian integral dalam spiritualitas Kristiani. Tanpa memperjuangkan ketiga hal ini, pewartaan Gereja mengenai Kabar baik akan terasa timpang dan tidak utuh. Mengapa timpang atau tidak utuh? Karena Gereja adalah wujud misi Allah di dunia. 

Hal itu nampak dalam pernyataan Yesus ketika Ia ada dalam rumah ibadah, Yesus memproklamirkan tibanya tahun Rahmat Tuhan. (Lk 4:18-19). Ia juga menyebutkan bahwa Ia adalah wujud Kerajaan Allah di bumi. Ini dikatakan Yesus di awal karya-Nya. 

Menurut Rasul Paulus Kerajaan Allah yang diberitakan itu adalah kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Rm 14:17). 

Pengertian keutuhan ciptaan yang dikaitkan dengan keadilan dan kebenaran dipopularkan oleh Dewan Gereja Sedunia. Hal ini terjadi karena setelah perang dunia kedua muncul banyak negara baru, terjadi kesenjangan yang besar antara negara-negara penjajah dan negara-negara bekas didijajah yang tengah berupaya keras untuk bangkit dari keterpurukan. Belum lagi masalah lingkungan hidup yang semakin merebak.

Seiring dengan berkembangnya industri maka kebutuhan akan sumber daya alam semakin besar, manusia menguras isi bumi dengan serakah dan meninggalkan jejak-jejak kerusakan alam. Serentak dengan itu, perkembangan industri menempatkan para pemilik modal sebagai orang-orang kaya raya yang semakin kaya mereka semakin i9gnin menumpuk modal. Supaya modal terus bertumpuk maka biaya produksi harus ditekan, antara lain dengan cara menekan upah buruh yang cenderung mengabaikan hak-hak buruh sebagai pekerja. 

Akibatnya, relasi manusia dengan sesama menjadi tidak adil, begitu pula relasi manusia dengan alam pun rusak oleh eksploitasi. Berbagai persoalan ini telah menghasilkan keprihatinan gereja sehingga Dewan Gereja Sedunia (selanjutnya disingkat DGD) dalam Sidang Umum ke-6 di Vancouver, Kanada, pada tahun 1983, mencanangkan apa yang disebut sebagai mewujudkan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan (justice, peace, and integrity of creation).

Istilah “berkelanjutan” (sustainable) sebetulnya telah mencakup kepedulian terhadap persoalan lingkungan alam. Namun, nuansa yang terkandung di dalanmya masih terpusat pada manusia; eksistensi alam demi keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, istilah “berkelanjutan” disempurnakan dengan istilah lain, yakni “keutuhan ciptaan” (integrity of creation). Istilah yang terakhir ini tidak menempatkan manusia sebagai yang lebih penting daripada ciptaan lain, melainkan seluruh ciptaan mempunyai nilai intrinsik dalam dirinya. 

Bahwa semua ciptaan saling terhubung. Negara-negara ditantang untuk saling bekerjasama sebagai rekan yang setara dan sederajat. Namun, rupanya kesenjangan antara negara miskin dan kaya semakin melebar. Setelah pertermuan di Vancouver, tema mengenai keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan diolah kembali. Pada tahun 1989, Konferensi Gereja-gereja Eropa yang merupakan forum kerjasama perwakilan-perwakilan Gereja Anglikan, Ortodox, Protestan, dan lain-lain, menyelenggarakan Pertemuan Ekumenis Eropa yang pertama di Basel, Swiss. 

Dalam perhelatan ini, Konferensi Uskupuskup Gereja Katolik di Eropa diudang. Di Basel inilah untuk pertanna kalinya Gereja Katolik dan Gereja Protestan bertemu setelah beratus-ratus tahun saling anlbil jarak akibat peristiwa Reformasi Protestan. Sejak saat itu, telah diadakan beberapa kali pertemuan ekumenis berskala internasional untuk membahas dan menegaskan kembali komitmen Gereja terhadap keadilan, perdarnaian, dan keutuhan ciptaan.

Dapat disimpulkan bahwa konsep Keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan, sejatinya adalah upaya untuk membela mereka yang miskin, lemah dan tersingkirkan dari kehidupan. Orang maupun kelompok masyarakat yang termarginalkan, alam yang termarginalkan oleh keserakahan manusia. Tiap orang kristiani terpanggil untuk mewujudkan ide Keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan dalam tindakan hidupnya. 

Panggilan ini juga berlaku bagi guru-guru Pendidikan Agama Kristen dan anak-anak dan remaja serta pemuda kristen diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Apalagi ditengah situasi dunia yang semakin terpuruk oleh berbagai persoalan dan benacana, maka seruan mengenai Keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan amat relevan untuk dihidupkan kembali dan digiatkan sebagai sebuah kampanye iman dan kampanye kemanusiaan.  

Bahwa pada akhirnya kemanusiaan akan menuntun kita pada sikap adil dan damai. Bagi orang Kristen upaya tersebut dilakukan berdasarkan janji keselamatan Allah didalam Yesus Kristus.

Pertanyaan:

1. Jelaskan arti keutuhan ciptaan dikaitkan dengan keadilan dan perdamaian!

2. Jabarkan beberapa persoalan yang menunjukkan ketidak adilan dan mengancam perdamaian baik secara global maupun di regional masing-masing!

 

Komentar

  1. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    BalasHapus
  2. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    amen

    BalasHapus
  3. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    aditya

    BalasHapus
  4. 1. Keutuhan ciptaan berarti semua makhluk hidup dan lingkungan hidupnya saling terkait dan harus dihormati. Ini berarti adil dan damai dalam menggunakan sumber daya alam dan melindungi lingkungan.

    2. Beberapa persoalan yang mengancam keadilan dan perdamaian adalah:
    - Perubahan iklim
    - Kerusakan lingkungan
    - Perebutan sumber daya alam
    - Ketidakadilan sosial dan ekonomi
    - Polusi dan kerusakan ekosistem.

    BalasHapus
  5. 1. Keutuhan ciptaan yang dikaitkan dengan keadilan dan perdamaian mengartikan bahwa manusia dan ciptaan lainnya seharusnya hidup dalam keselarasan dimana masing-masing ciptaan menempati tempatnya dengan fungsinya. Keadilan disini memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan ciptaan agar hidup dalam keharmonisan dan perdamaian.

    2.
    - Peperangan
    - Diskriminasi
    - Eksploitasi

    BalasHapus
  6. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    TUHAN YESUS MEMBERKATI

    BalasHapus
  7. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    jesslyn

    BalasHapus
  8. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan seluruh makhluk hidup. Keadilan dan perdamaian berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini. Jika ada ketidakadilan, seperti eksploitasi alam atau penindasan terhadap sesama, maka keutuhan ciptaan akan terganggu, dan konflik pun bisa muncul.

    2. Beberapa persoalan yang menunjukkan ketidakadilan dan mengancam perdamaian secara global maupun regional antara lain perang dan konflik bersenjata, kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, diskriminasi etnis, ketidakadilan sosial, serta eksploitasi buruh migran. Semua ini dapat menyebabkan ketegangan sosial dan mengganggu harmoni kehidupan.

    boy jones

    BalasHapus
  9. 1. Keutuhan ciptaan berarti keseimbangan antara manusia, alam, dan semua makhluk hidup. Ketika manusia serakah dan merusak alam, itu melanggar keadilan dan memicu konflik. Perdamaian terjadi kalau manusia hidup selaras dengan lingkungan dan sesama. Tuhan memberi tugas untuk menjaga, bukan menghancurkan.
    2. Eksploitasi alam, ketimpangan ekonomi, dan perebutan sumber daya menyebabkan kerusakan lingkungan, kemiskinan, dan konflik. Negara kaya makin dominan, sementara yang lemah tertindas.
    Keserakahan merusak alam dan kehidupan manusia. Solusinya? Jaga lingkungan, bersikap adil, dan ciptakan perdamaian.

    BalasHapus

Posting Komentar