> Hidup dalam Masyarakat Majemuk
Baca dan Renungkan: Mazmur 137:1-5 Yeremia 29:5-7 Galatia 3:28
Hidup dalam masyarakat majemuk berarti hidup bersama dengan
berbagai kelompok sosial yang memiliki perbedaan budaya. Indonesia adalah
salah satu contoh negara dengan masyarakat majemuk.
Sikap yang perlu dikembangkan
- Toleransi: Sikap
saling menghormati dan menghargai perbedaan
- Empati: Sikap
yang dapat menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial
- Inklusif: Sikap
terbuka terhadap perbedaan dan perbedaan dapat menjadi wawasan baru
- Mengasihi
sesama manusia: Sikap yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari
Dampak positif kehidupan bermajemuk Terjalinnya hubungan saling
melengkapi, Terciptanya gaya hidup saling menghargai, Menghasilkan pola pikir
masyarakat yang inklusif.
Upaya menjaga kerukunan
- Kerja
sama antara pemeluk agama
- Fasilitasi
dialog dan kerjasama antara kelompok yang berbeda
- Pengembangan
kebijakan inklusif
- Menanamkan
toleransi melalui pengajaran, teladan, dan pengalaman langsung dalam
interaksi sosial
Peran pemerintah
- Memfasilitasi
dialog dan kerjasama antara kelompok yang berbeda
- Merancang
dan melaksanakan kebijakan yang mencerminkan keberagaman masyarakat
- Memastikan
bahwa kebijakan publik memenuhi kebutuhan semua kelompok
Ternyata sejak penciptaan, Tuhan sudah menghadirkan keberagaman di dunia
ini. Keberagaman juga dapat dilihat dari karya Allah dalam memelihara,
menyelamatkan, dan membarui alam dan manusia. Akan tetapi, keangkuhan manusia
membuat hanya orang-orang dengan karakteristik tertentu yang dianggap pantas
untuk menikmati keistimewaan.
Hendaklah kita memelihara keberagaman yang diciptakan Tuhan dengan
menghormati dan menga-sihi mereka yang berbeda dengan kita.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat beragam dari segi ras,
etnis, budaya, adat istiadat, dan sebagainya.
Penggalian fosil menemukan sedikitnya tiga jenis manusia purba di
wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, yaitu jenis Homo
soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Dinamakan demikian sesuai
dengan lokasi fosil itu ditemukan. Homo soloensis ditemukan di lembah Bengawan
Solo. Homo wajakensis ditemukan di area Tulungagung, Jawa Timur, sedangkan Homo
floresiensis ditemukan di Flores.
Anehnya, manusia purba yang ditemukan di Flores atau disebut “The
Hobbit” yang ditemukan fosilnya pada tahun 2003, bukanlah hasil evolusi dari
manusia Jawa (Homo erectus).
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa The Hobbit ini lebih tepat
dikategorikan sebagai manusia dari benua Afrika. Ini berarti bahwa sejak jutaan
tahun yang lalu, di wilayah Indonesia sudah ada beberapa ras. Kalian bisa
mencari di internet berbagai informasi tentang manusia purba ini.
Dasar Teologis untuk Keberagaman
Setelah dihancurkan oleh Imperium Babilonia, bangsa Yehuda dibuang ke
negara itu pada masa pembuangan pada tahun 597, 587 dan 582 SM. Ketiga proses
pembuangan ini sungguh menghancurkan kebanggaan bangsa Yehuda sebagai umat
pilihan Allah. Mereka membayangkan mengapa Allah telah meninggalkan mereka.
Mereka meratapi dosa mereka karena telah meninggalkan Allah, dan mengabaikan
perintah-perintah-Nya. (Mazmur 137:1-5)
Nabi Yeremia (Yeremia 29:5-7) berusaha menghibur mereka dengan
mengingatkan agar mereka bersiap-siap untuk menjadikan Babel sebagai tanah air
mereka sebab mereka akan tinggal lama di sana. Dalam suratnya kepada bangsa itu
di pembuangan.
Kisah Para Rasul pasal 2 mengisahkan bagaimana orang-orang dari berbagai
penjuru dunia yang berkumpul di Yerusalem kemudian menyerahkan diri mereka
untuk dibaptiskan. Inilah yang menjadi model komunitas yang diharapkan Allah,
komunitas yang terbuka bagi semua orang, orang yang lumpuh (Kisah Para Rasul
3:10), orang asing (Kornelius, Kisah Para Rasul 10), dan kepemimpinan perempuan
(Lidia pedagang kaya, Kisah Para Rasul 16:14; Priskila, Kisah Para Rasul
18:1-7).
Wahyu 15:3, Alkitab menyaksikan bahwa dari kejadian air bah di zaman
Nuh, sampai dengan penyaliban dan kebangkitan Kristus, karya penyelamatan Allah
terus berlangsung. Karya-Nya, baik dalam bentuk penciptaan, pemeliharaan,
penyelamatan mau pun pembaruan, terus berlangsung sampai pada akhirnya
Pemahaman mengenai semua manusia sama didukung dalam 4
hal, yaitu:
a. bahwa kita harus mengasihi setiap orang seperti diri kita sendiri
(Matius 22:39)
b. bahwa Tuhan menginginkan agar semua bangsa datang ke hadapan-Nya
(Wahyu 1:7) karena memang Tuhan mengasihi setiap ciptaan-Nya (Kisah Para Rasul
17:26)
c. bahwa Tuhan menginginkan kita sungguh-sungguh saling mengasihi
(Yohanes 15:12-13); dan
d. mempraktikkan prinsip hidup dengan mengandalkan kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
dan penguasaan diri (Galatia 5:22).
Pertanyaan:
1. Ceritakan pengalaman kalian berada di masyarakat majemuk: apa yang
kalian lakukan ketika ada perayaan keagamaan di luar agama Kristen?
2. Menurut kalian, apa saja keuntungan dan kerugian bila kita memiliki teman dari berbagai latar belakang etnis, budaya, agama, dan golongan? Sebutkan minimal dua untuk keuntungan dan dua untuk kerugian!
1.Menghargainya dan tidak mengganggu perayaan tersebut
BalasHapus2.Keuntungan:Mengetahui kebudayaan mereka dan saling menghargau
Kerugian:tidak ada
1.Pengalaman saya sangat seru,saat ada event saya ikut memeriahkan
BalasHapus2. - memperoleh pengetahuan dan pengalaman
- memiliki jaringan yang luas
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1.
BalasHapusketika ada perayaan agama yang bukan Kristen,saya menghormati&menghargai mereka yang sedang merayakan perayaan keagamaan, contohnya saat tahun kmrn ada lebaran IdulFitri saya menghargai mereka yang merayakan namun saya tidak ikut merayakannya.
2.
keuntungan:
1)saya dapat lebih menghargai mereka yang berbeda etnis, budaya,agama,dan golongan
2) menambah pengetahuan mengenai adat atau kebiasaan yang ada di etnis,golongan,agama tersebut
Kerugian:
1)terkadang saat ada perayaan idul Fitri atau idul adha yang dirayakan oleh teman kita umat muslim,jalanan semua penuh dan macet membuat kita yang akan keluar agak susah.
2)terkadang ada aja golongan yang tidak menghargai kita balik.
1.menghargai perayaan agama mereka,tidak menggangu perayaan yang mereka lakukan dan tidak mencemooh perayaan mereka
BalasHapus2.
-keuntungan: bisa menjadi tau terhadap kepercayaan yang dia miliki, dan dapat saling menghargai/toleransi
-kerugian:dapat memunculkan potensi saling mengejek, munculnya sikap memaksakan kehendak(dimana salah satu orang menganggap bahwa agama dia yang paling benar)
1.mengucapkan selamat hari raya dan menghargai tanpa mengganggu
BalasHapus2.keuntungan:-menanmbah pengetahauan budaya dan Ciri khas
-saling membantu satu sama lain
Kerugian:-saat di bulan rahmadan agama Islam puasa sehingga warung warung tutup dan membuat kita menjadi sulit untuk mencari makanan
-tidak bisa makan di luar
1. saya akan menghormati dan menghargai, misalnya saat idul fitri, saya mengucapkan selamat kepada teman muslim dan kadang ikut bersilaturahmi
BalasHapus2.Keuntungan:
1.menambah wawasan tentang budaya, adat, dan kebiasaan yang berbeda.
2.melatih sikap toleransi sehingga lebih terbuka terhadap perbedaan.
Kerugian:
1.potensi perbedaan pandangan yang bisa menyebabkan kesalahpahaman.
2.kesulitan dalam menyesuaikan kebiasaan, misalnya saat makan bersama karena ada pantangan makanan tertentu.