Hidup dalam Masyarakat Majemuk - Bab 10 | PAK Kelas 10 - 2025

> Hidup dalam Masyarakat Majemuk

Baca dan Renungkan: Mazmur 137:1-5 Yeremia 29:5-7 Galatia 3:28

Hidup dalam masyarakat majemuk berarti hidup bersama dengan berbagai kelompok sosial yang memiliki perbedaan budaya. Indonesia adalah salah satu contoh negara dengan masyarakat majemuk. 

Sikap yang perlu dikembangkan 

  • Toleransi: Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan
  • Empati: Sikap yang dapat menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial
  • Inklusif: Sikap terbuka terhadap perbedaan dan perbedaan dapat menjadi wawasan baru
  • Mengasihi sesama manusia: Sikap yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari

Dampak positif kehidupan bermajemuk Terjalinnya hubungan saling melengkapi, Terciptanya gaya hidup saling menghargai, Menghasilkan pola pikir masyarakat yang inklusif. 

Upaya menjaga kerukunan 

  • Kerja sama antara pemeluk agama
  • Fasilitasi dialog dan kerjasama antara kelompok yang berbeda
  • Pengembangan kebijakan inklusif
  • Menanamkan toleransi melalui pengajaran, teladan, dan pengalaman langsung dalam interaksi sosial

Peran pemerintah 

  • Memfasilitasi dialog dan kerjasama antara kelompok yang berbeda
  • Merancang dan melaksanakan kebijakan yang mencerminkan keberagaman masyarakat
  • Memastikan bahwa kebijakan publik memenuhi kebutuhan semua kelompok

Ternyata sejak penciptaan, Tuhan sudah menghadirkan keberagaman di dunia ini. Keberagaman juga dapat dilihat dari karya Allah dalam memelihara, menyelamatkan, dan membarui alam dan manusia. Akan tetapi, keangkuhan manusia membuat hanya orang-orang dengan karakteristik tertentu yang dianggap pantas untuk menikmati keistimewaan.

Hendaklah kita memelihara keberagaman yang diciptakan Tuhan dengan menghormati dan menga-sihi mereka yang berbeda dengan kita.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat beragam dari segi ras, etnis, budaya, adat istiadat, dan sebagainya.

Penggalian fosil menemukan sedikitnya tiga jenis manusia purba di wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, yaitu jenis Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis. Dinamakan demikian sesuai dengan lokasi fosil itu ditemukan. Homo soloensis ditemukan di lembah Bengawan Solo. Homo wajakensis ditemukan di area Tulungagung, Jawa Timur, sedangkan Homo floresiensis ditemukan di Flores.

Anehnya, manusia purba yang ditemukan di Flores atau disebut “The Hobbit” yang ditemukan fosilnya pada tahun 2003, bukanlah hasil evolusi dari manusia Jawa (Homo erectus).

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa The Hobbit ini lebih tepat dikategorikan sebagai manusia dari benua Afrika. Ini berarti bahwa sejak jutaan tahun yang lalu, di wilayah Indonesia sudah ada beberapa ras. Kalian bisa mencari di internet berbagai informasi tentang manusia purba ini.

Dasar Teologis untuk Keberagaman

Setelah dihancurkan oleh Imperium Babilonia, bangsa Yehuda dibuang ke negara itu pada masa pembuangan pada tahun 597, 587 dan 582 SM. Ketiga proses pembuangan ini sungguh menghancurkan kebanggaan bangsa Yehuda sebagai umat pilihan Allah. Mereka membayangkan mengapa Allah telah meninggalkan mereka. Mereka meratapi dosa mereka karena telah meninggalkan Allah, dan mengabaikan perintah-perintah-Nya. (Mazmur 137:1-5)

Nabi Yeremia (Yeremia 29:5-7) berusaha menghibur mereka dengan mengingatkan agar mereka bersiap-siap untuk menjadikan Babel sebagai tanah air mereka sebab mereka akan tinggal lama di sana. Dalam suratnya kepada bangsa itu di pembuangan.

Kisah Para Rasul pasal 2 mengisahkan bagaimana orang-orang dari berbagai penjuru dunia yang berkumpul di Yerusalem kemudian menyerahkan diri mereka untuk dibaptiskan. Inilah yang menjadi model komunitas yang diharapkan Allah, komunitas yang terbuka bagi semua orang, orang yang lumpuh (Kisah Para Rasul 3:10), orang asing (Kornelius, Kisah Para Rasul 10), dan kepemimpinan perempuan (Lidia pedagang kaya, Kisah Para Rasul 16:14; Priskila, Kisah Para Rasul 18:1-7).

Wahyu 15:3, Alkitab menyaksikan bahwa dari kejadian air bah di zaman Nuh, sampai dengan penyaliban dan kebangkitan Kristus, karya penyelamatan Allah terus berlangsung. Karya-Nya, baik dalam bentuk penciptaan, pemeliharaan, penyelamatan mau pun pembaruan, terus berlangsung sampai pada akhirnya

Pemahaman mengenai semua manusia sama didukung dalam 4 hal, yaitu:

a. bahwa kita harus mengasihi setiap orang seperti diri kita sendiri (Matius 22:39)

b. bahwa Tuhan menginginkan agar semua bangsa datang ke hadapan-Nya (Wahyu 1:7) karena memang Tuhan mengasihi setiap ciptaan-Nya (Kisah Para Rasul 17:26)

c. bahwa Tuhan menginginkan kita sungguh-sungguh saling mengasihi (Yohanes 15:12-13); dan

d. mempraktikkan prinsip hidup dengan mengandalkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22).

Pertanyaan:

1. Ceritakan pengalaman kalian berada di masyarakat majemuk: apa yang kalian lakukan ketika ada perayaan keagamaan di luar agama Kristen?

2. Menurut kalian, apa saja keuntungan dan kerugian bila kita memiliki teman dari berbagai latar belakang etnis, budaya, agama, dan golongan? Sebutkan minimal dua untuk keuntungan dan dua untuk kerugian!

Komentar

  1. 1.Menghargainya dan tidak mengganggu perayaan tersebut
    2.Keuntungan:Mengetahui kebudayaan mereka dan saling menghargau
    Kerugian:tidak ada

    BalasHapus
  2. 1.Pengalaman saya sangat seru,saat ada event saya ikut memeriahkan

    2. - memperoleh pengetahuan dan pengalaman
    - memiliki jaringan yang luas

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. 1.
    ketika ada perayaan agama yang bukan Kristen,saya menghormati&menghargai mereka yang sedang merayakan perayaan keagamaan, contohnya saat tahun kmrn ada lebaran IdulFitri saya menghargai mereka yang merayakan namun saya tidak ikut merayakannya.

    2.
    keuntungan:
    1)saya dapat lebih menghargai mereka yang berbeda etnis, budaya,agama,dan golongan
    2) menambah pengetahuan mengenai adat atau kebiasaan yang ada di etnis,golongan,agama tersebut
    Kerugian:
    1)terkadang saat ada perayaan idul Fitri atau idul adha yang dirayakan oleh teman kita umat muslim,jalanan semua penuh dan macet membuat kita yang akan keluar agak susah.
    2)terkadang ada aja golongan yang tidak menghargai kita balik.

    BalasHapus
  5. 1.menghargai perayaan agama mereka,tidak menggangu perayaan yang mereka lakukan dan tidak mencemooh perayaan mereka
    2.
    -keuntungan: bisa menjadi tau terhadap kepercayaan yang dia miliki, dan dapat saling menghargai/toleransi
    -kerugian:dapat memunculkan potensi saling mengejek, munculnya sikap memaksakan kehendak(dimana salah satu orang menganggap bahwa agama dia yang paling benar)

    BalasHapus
  6. 1.mengucapkan selamat hari raya dan menghargai tanpa mengganggu
    2.keuntungan:-menanmbah pengetahauan budaya dan Ciri khas
    -saling membantu satu sama lain
    Kerugian:-saat di bulan rahmadan agama Islam puasa sehingga warung warung tutup dan membuat kita menjadi sulit untuk mencari makanan
    -tidak bisa makan di luar

    BalasHapus
  7. 1. saya akan menghormati dan menghargai, misalnya saat idul fitri, saya mengucapkan selamat kepada teman muslim dan kadang ikut bersilaturahmi
    2.Keuntungan:
    1.menambah wawasan tentang budaya, adat, dan kebiasaan yang berbeda.
    2.melatih sikap toleransi sehingga lebih terbuka terhadap perbedaan.

    Kerugian:
    1.potensi perbedaan pandangan yang bisa menyebabkan kesalahpahaman.
    2.kesulitan dalam menyesuaikan kebiasaan, misalnya saat makan bersama karena ada pantangan makanan tertentu.

    BalasHapus

Posting Komentar