Bersama Kita Bisa: Membangun Solidaritas Terhadap Semua Orang - Bab 11 | PAK Kelas 9 - 2025

Bersama Kita Bisa: Membangun Solidaritas 
Terhadap Semua Orang


Baca dan Renungkan: Yohanes 15:12-17; Lukas 10: 25-37; Matius 5:17-19; Matius 23:3

Bersama Kita Bisa: Membangun Solidaritas Terhadap Semua Orang adalah upaya untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama. Solidaritas dapat diwujudkan dengan berbagai cara, seperti menumbuhkan empati, menjalin silaturahmi, dan saling bertegur sapa. 

Mengapa solidaritas penting? 

  • Solidaritas dapat membangun rasa saling menghargai dan menciptakan ketertarikan serta ketergantungan antar manusia.
  • Solidaritas dapat membuat hidup menjadi lebih baik.
  • Solidaritas dapat membantu mencapai tujuan bersama.
  • Solidaritas dapat menciptakan masyarakat modern yang harmonis.
  • Solidaritas dapat membuat kita merasakan kehidupan yang harmonis, nyaman, aman, dan tentram.

Cara membangun solidaritas 

  • Menumbuhkan empati kepada orang lain
  • Menjalin silaturahmi
  • Saling bertegur sapa
  • Tolong menolong
  • Menciptakan lingkungan di mana setiap anggota tim merasa nyaman berkomunikasi secara terbuka
  • Menjaga kebersamaan orang-orang di sekitar
  • Membangun diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain
  • Membangun komunitas yang solid 

Toleransi merupakan modal utama untuk dapat hidup berdampingan di tengah masyarakat majemuk. Gereja Tuhan sebagai bagian dari masyarakat plural wajib mempraktikkan dan menghidupi pengajaran dan teladan Tuhan Yesus Kristus.

Toleransi yang adalah nyawa kerukunan hidup harus mendapatkan porsi maksimal dan pengajaran serta praktek kehidupan dalam interaksi sosial. Orang percaya perlu meneladani apa yang Yesus telah pratikkan dalam Alkitab untuk kita memperlakukan sesama seperti diri sendiri.

Teladan penerimaan Yesus kepada perempuan Samaria menjadi contoh bagi orang percaya untuk tidak menolak orang lain yang berbeda kehidupannya dengan kita. Yesus adalah guru agung yang sangat efektif dalam menyampaikan ide, gagasan dan pemikiranNya. 

Hidup ditengah masyarakat intoleran yang menolak atau tidak bergaul dengan orang lain karena perbedaan adat istiadat dan keyakinan diruntuhkan Tuhan Yesus melalui teladan dalam pengajaran yang sangat efektif. Penerimaan Yesus terhadap perempuan Samaria adalah bentuk pengajaran yang disampaikan melalui metode praktek langsung dari Tuhan Yesus yang adalah orang Yahudi untuk meruntuhkan tembok tebal aksi ntoleransi orang Yahudi terhadap orang Samaria, di mana orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria. Orang percaya dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi berkat kepada semua orang.

Hukum harus ditegakkan namun kasih dan penerimaan memampukan manusia memahami bahwa semua orang memiliki sisi gelapnya masing-masing. Ajaran Tuhan Yesus tentang toleransi, atau sikap menerima sesama dalam kasih Kristus menyadarkan semua ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi bahwa mereka juga adalah orang berdosa yang tidak lupat dalam dosa dan kelalaian.

Sikap toleransi Tuhan Yesus dalam kasus perempuan yang berzina, memberikan pelajaran penting bahwa toleransi terwujud ketika ada kasih, maaf, pengampunan dan penerimaan. Tanpa semuanya itu akan terbentuk sikap dan praktik hidup merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih unggul dan lain sebagainya yang menyeret kepada praktik intoleransi.

Teladan Kristus tentang makna dan arti toleransi tergambar jelas dari perkataan, tindakan dan perlakuanNya kepada perempuan tersebut. Yesus bukan saja tidak menghukumnya, tetapi menerimanya dengan penuh kasih. Bahkan lebih dari itu, “Bagian ini diakhiri dengan Yesus yang membiarkan perempuan itu pergi dengan selamat.

Yesus tidak membiarkannya binasa tetapi menyelamatkannya dari kegelapan. Hendaknya teladan Yesus in menjadi landasan bagi orang percaya, tidak hanya pandai pada akademik tetapi juga disertai dengan praktik hidup terhadap sesama.

Unesco mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia. Hal ini harus menjadi sikap yang tepat kita lakukan dalam kehidupan sehari –hari dimana kita tingga dengan masyarakat majemuk hingga tercipta kerukunan dan keharmonisan.

Perjanjian Baru mencatat salah satu inti utama pengajaran Tuhan Yesus yang berkaitan dengan toleransi adalah mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Tuhan Yesus dalam pengajaranNya menempatkan manusia sebagai sesama yang harus dipandang dan diperlakukan sebagai objek kasih dimana ukuran perlakuan kepada orang lain tidak mengenal batas agama, suku dan ras tetapi harus didasarkan pada kasih.

Perintah Tuhan Yesus untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah pengajaran dan sikap tertinggi tentang toleransi. Setiap orang adalah sesama yang wajib dikasihi, dihormati, ditolong, diperhatikan tanpa dibebani oleh pertimbangan agama dan keyakinan orang lain. Standar mengasihi dan memperlakukan orang lain yang ditetapkan dan diajarkan Tuhan Yesus adalah seperti mengasihi diri sendiri. Matius 22:39, bukti nyata pengajaran Tuhan Yesus tentang posisi orang lain bagi gereja Tuhan.

Yohanes 15:17, dengan tegas Yesus memberikan perintah, “Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Dari berbagai perintah Tuhan Yesus tentang mengasihi sesama memiliki makna dan pengertian yang maksimal tentang sikap orang percaya terhadap agama lain.

Semua orang adalah sesama bagi orang percaya, karena itu sikap intoleransi sangat diharamkan dan toleransi wajib di junjung tinggi dalam praktek berpikir dan bertindak terhadap orang lain. Perintah mengasihi setiap orang sebagai sesama yang tidak boleh diabaikan, dibiarkan atau dihina ditegaskan kembali dalam pengajaran Tuhan Yesus dalam kisah orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37)

Pertanyaan:

1. Apa yang kalian ketahui tentang toleransi?

2. Bagaimana pandangan kalian tentang toleransi?

3. Sebutkan beberapa contoh toleransi yang kalian lihat di lingkungan kalian masing-masing!

  

Komentar

  1. 1.toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai satu sm yg lain walaupun berbeda dri segi agama atau pun budaya,dll.
    2.pandangan saya tntng toleransi menyatukan atau mengikat tali persaudaraan yang walaupun kita beda dan mnjdikan bnyak tmn²
    3.gotong royong, menghargai orng yg sedang beribadah.membantu orng yg sedang kesusahan tnpa memandang dia siapa

    BalasHapus
  2. 1.Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan maupun pendapat

    2.Menurut saya, toleransi adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik antarindividu, menciptakan kedamaian, dan mencegah konflik.

    3.-menghargai teman yang sedang berpuasa
    -menghargai pendapat teman
    -berteman tanpa memandang latar belakangnya
    -membantu dan menolong sesama yang membutuhkan
    -menghormati orang yang sedang ibadah dan tidak menggangu nya

    BalasHapus
  3. 1.Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, keyakinan, dan latar belakang orang lain, meskipun berbeda dengan yg lain.
    2. Pandangan saya tentang toleransi adalah sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
    3.gotong royong, menghargai orng yg sedang beribadahmembantu orng yg sedang kesusahan tanpa memandang dia siapa.

    BalasHapus

Posting Komentar