
Baca dan Renungkan: Yohanes 15:12-17; Lukas 10: 25-37; Matius 5:17-19;
Matius 23:3
Bersama Kita Bisa: Membangun Solidaritas Terhadap Semua Orang
adalah upaya untuk saling tolong-menolong dan peduli terhadap
sesama. Solidaritas dapat diwujudkan dengan berbagai cara, seperti
menumbuhkan empati, menjalin silaturahmi, dan saling bertegur sapa.
Mengapa solidaritas penting?
- Solidaritas
dapat membangun rasa saling menghargai dan menciptakan ketertarikan serta
ketergantungan antar manusia.
- Solidaritas
dapat membuat hidup menjadi lebih baik.
- Solidaritas
dapat membantu mencapai tujuan bersama.
- Solidaritas
dapat menciptakan masyarakat modern yang harmonis.
- Solidaritas
dapat membuat kita merasakan kehidupan yang harmonis, nyaman, aman, dan
tentram.
Cara membangun solidaritas
- Menumbuhkan
empati kepada orang lain
- Menjalin
silaturahmi
- Saling
bertegur sapa
- Tolong
menolong
- Menciptakan
lingkungan di mana setiap anggota tim merasa nyaman berkomunikasi secara
terbuka
- Menjaga
kebersamaan orang-orang di sekitar
- Membangun
diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain
- Membangun komunitas yang solid
Toleransi merupakan modal utama untuk dapat
hidup berdampingan di tengah masyarakat majemuk. Gereja Tuhan sebagai bagian
dari masyarakat plural wajib mempraktikkan dan menghidupi pengajaran dan
teladan Tuhan Yesus Kristus.
Toleransi yang adalah nyawa kerukunan hidup harus
mendapatkan porsi maksimal dan pengajaran serta praktek kehidupan dalam
interaksi sosial. Orang percaya perlu meneladani apa yang Yesus telah pratikkan
dalam Alkitab untuk kita memperlakukan sesama seperti diri sendiri.
Teladan penerimaan Yesus kepada
perempuan Samaria menjadi contoh bagi orang percaya untuk tidak menolak orang
lain yang berbeda kehidupannya dengan kita. Yesus adalah guru agung yang sangat
efektif dalam menyampaikan ide, gagasan dan pemikiranNya.
Hidup ditengah masyarakat intoleran yang
menolak atau tidak bergaul dengan orang lain karena perbedaan adat istiadat dan
keyakinan diruntuhkan Tuhan Yesus melalui teladan dalam pengajaran yang sangat
efektif. Penerimaan Yesus terhadap perempuan Samaria adalah bentuk pengajaran
yang disampaikan melalui metode praktek langsung dari Tuhan Yesus yang adalah
orang Yahudi untuk meruntuhkan tembok tebal aksi ntoleransi orang Yahudi
terhadap orang Samaria, di mana orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang
Samaria. Orang percaya dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi berkat kepada
semua orang.
Hukum harus ditegakkan namun
kasih dan penerimaan memampukan manusia memahami bahwa semua orang memiliki
sisi gelapnya masing-masing. Ajaran Tuhan Yesus tentang toleransi, atau sikap
menerima sesama dalam kasih Kristus menyadarkan semua ahli-ahli taurat dan
orang-orang Farisi bahwa mereka juga adalah orang berdosa yang tidak lupat
dalam dosa dan kelalaian.
Sikap toleransi Tuhan Yesus dalam kasus
perempuan yang berzina, memberikan pelajaran penting bahwa toleransi terwujud
ketika ada kasih, maaf, pengampunan dan penerimaan. Tanpa semuanya itu akan
terbentuk sikap dan praktik hidup merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih
unggul dan lain sebagainya yang menyeret kepada praktik intoleransi.
Teladan Kristus tentang makna dan arti
toleransi tergambar jelas dari perkataan, tindakan dan perlakuanNya kepada
perempuan tersebut. Yesus bukan saja tidak menghukumnya, tetapi menerimanya
dengan penuh kasih. Bahkan lebih dari itu, “Bagian ini diakhiri dengan Yesus
yang membiarkan perempuan itu pergi dengan selamat.
Yesus tidak membiarkannya binasa tetapi menyelamatkannya dari kegelapan.
Hendaknya teladan Yesus in menjadi landasan bagi orang percaya, tidak hanya
pandai pada akademik tetapi juga disertai dengan praktik hidup terhadap sesama.
Unesco mengartikan toleransi sebagai
sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah
keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia. Hal ini harus
menjadi sikap yang tepat kita lakukan dalam kehidupan sehari –hari dimana kita
tingga dengan masyarakat majemuk hingga tercipta kerukunan dan keharmonisan.
Perjanjian Baru mencatat salah satu inti utama
pengajaran Tuhan Yesus yang berkaitan dengan toleransi adalah mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri. Tuhan Yesus dalam pengajaranNya menempatkan
manusia sebagai sesama yang harus dipandang dan diperlakukan sebagai objek
kasih dimana ukuran perlakuan kepada orang lain tidak mengenal batas agama,
suku dan ras tetapi harus didasarkan pada kasih.
Perintah Tuhan Yesus untuk mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri adalah pengajaran dan sikap tertinggi tentang
toleransi. Setiap orang adalah sesama yang wajib dikasihi, dihormati, ditolong,
diperhatikan tanpa dibebani oleh pertimbangan agama dan keyakinan orang lain.
Standar mengasihi dan memperlakukan orang lain yang ditetapkan dan diajarkan
Tuhan Yesus adalah seperti mengasihi diri sendiri. Matius 22:39, bukti
nyata pengajaran Tuhan Yesus tentang posisi orang lain bagi gereja Tuhan.
Yohanes 15:17, dengan tegas Yesus memberikan
perintah, “Inilah perintahKu kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Dari
berbagai perintah Tuhan Yesus tentang mengasihi sesama memiliki makna dan
pengertian yang maksimal tentang sikap orang percaya terhadap agama lain.
Semua orang adalah sesama bagi orang percaya, karena itu sikap
intoleransi sangat diharamkan dan toleransi wajib di junjung tinggi dalam
praktek berpikir dan bertindak terhadap orang lain. Perintah mengasihi setiap
orang sebagai sesama yang tidak boleh diabaikan, dibiarkan atau dihina
ditegaskan kembali dalam pengajaran Tuhan Yesus dalam kisah orang Samaria yang
murah hati (Lukas 10:25-37)
Pertanyaan:
1. Apa yang kalian ketahui tentang toleransi?
2. Bagaimana pandangan kalian tentang toleransi?
3. Sebutkan beberapa contoh toleransi yang kalian lihat di lingkungan
kalian masing-masing!
1.toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai satu sm yg lain walaupun berbeda dri segi agama atau pun budaya,dll.
BalasHapus2.pandangan saya tntng toleransi menyatukan atau mengikat tali persaudaraan yang walaupun kita beda dan mnjdikan bnyak tmn²
3.gotong royong, menghargai orng yg sedang beribadah.membantu orng yg sedang kesusahan tnpa memandang dia siapa
1.Sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan maupun pendapat
BalasHapus2.Menurut saya, toleransi adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik antarindividu, menciptakan kedamaian, dan mencegah konflik.
3.-menghargai teman yang sedang berpuasa
-menghargai pendapat teman
-berteman tanpa memandang latar belakangnya
-membantu dan menolong sesama yang membutuhkan
-menghormati orang yang sedang ibadah dan tidak menggangu nya
1.Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, keyakinan, dan latar belakang orang lain, meskipun berbeda dengan yg lain.
BalasHapus2. Pandangan saya tentang toleransi adalah sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
3.gotong royong, menghargai orng yg sedang beribadahmembantu orng yg sedang kesusahan tanpa memandang dia siapa.