Bahaya Kerusakan Alam - Bab 12 | PAK Kelas 11 - 2025

Bahaya Kerusakan Alam


Baca dan Renungkan: Kejadian 1: 1–31

Kerusakan alam dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Kerusakan alam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pembakaran hutan, pembuangan limbah, dan perubahan iklim. 

Dampak kerusakan alam

  • Pencemaran

Pembuangan limbah pabrik dan rumah tangga ke sungai dan udara dapat mencemari lingkungan. 

  • Pemanasan global

Meningkatnya karbondioksida dan berkurangnya oksigen akibat penggundulan hutan dan pembakaran hutan. 

  • Banjir

Terhambatnya penyerapan air oleh pohon dan aliran sungai yang membludak ke daratan. 

  • Tanah longsor

Pengikisan tanah oleh air hujan akibat kurangnya penyerapan air oleh pohon. 

  • Kekeringan

Kerusakan hutan dapat menyebabkan kekeringan. 

  • Kerusakan ekosistem

Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan hilangnya spesies dan habitat yang penting. 

  • Pencemaran tanah

Membuang sampah dan limbah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran tanah. 

  • Bencana alam

Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan bencana alam besar, seperti tsunami. 

Dampak kerusakan alam bagi manusia 

Gangguan pernapasan, Kerusakan bangunan, Korban jiwa, Masalah kesehatan, Kerugian ekonomi, Terhambatnya aktivitas, Penurunan kualitas hidup.

Lingkungan tempat manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal perlu dirawat dan dipelihara dengan baik. Manusia secara khusus memiliki tanggung jawab yang besar terkait perawatan lingkungan hidup, bukan hanya sekadar memanfaatkan dan mengeksploitasinya, melainkan juga melakukan perawatan agar lingkungan karya Allah memberi dampak bagi kemanusiaan.

Manusia dipercaya Allah untuk melakukan proses pemeliharaan dalam wujud penatalayanan atas karya Allah itu. Itulah sebabnya keseimbangan ekosistem menjadi pokok yang harus diperhatikan oleh semua makhluk agar seluruh proses kehidupan berjalan dengan baik.

Bencana memang terjadi karena beberapa sebab. Ada yang terjadi karena kejadian alam. Contohnya adalah patahan lempeng tanah di dalam laut yang berakibat tsunami. Contoh lain adalah gempa yang menimbulkan likuifaksi, seperti yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2018 yang mengakibatkan amblasnya tanah di wilayah tersebut. 

Namun, ada juga bencana yang terjadi karena ulah manusia seperti penebangan pohon secara membabi buta tanpa mempertimbangkan reboisasinya. Contohnya, hutan yang sudah gundul terutama di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. 

Akibatnya, lahan menjadi rusak, hutan tidak punya kemampuan menahan arus air, juga tidak punya kemampuan menampung curah hujan. Dampaknya? Wilayah-wilayah rendah terkena banjir dan akibat lainnya adalah longsor. Contohnya, banjir bandang di Wasior, Papua, atau bencana banjir dan longsor di Sumedang, Jawa Barat

Salah satu sumber bencana adalah karena eksploitasi sumber daya alam. Hal ini tentu menimbulkan dilema. Di satu sisi sumber daya alam merupakan kebutuhan manusia juga, namun di lain sisi prosesnya menimbulkan dampak serius dan kembali ke manusia.

Eksploitasi sumber daya alam seperti minyak, batu bara, gas bumi, dan logam, melalui proses penambangan, memberi sumbangan sangat besar bagi kerusakan lingkungan. Proses yang dilakukan untuk penambangan itu berdampak pada penggundulan hutan dan pencemaran lingkungan, seperti sungai yang dicemari oleh limbah kimia.

Sementara itu, bentuk yang lebih kecil pun dilakukan manusia dengan membuang sampah sembarangan, termasuk membiarkan jalur sungai dipenuhi dengan potongan kayu dan bambu yang mengakibatkan banjir.

Manusia adalah ciptaan Allah dengan kodrat sosial. Maka dari itu, seharusnya manusia melakukan relasi terbaik, termasuk di dalamnya hubungan dengan seluruh ciptaan Tuhan serta merawatnya dalam kerja sama yang kuat bersama ciptaan yang lain itu.

Dalam kondisi kerja sama demikian, ekosistem akan terjaga dan terawat dengan baik. Manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab bukan hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga terhadap seluruh kehidupan di alam semesta ini. 

Di dalamnya manusia bisa terlibat secara aktif, berpartisipasi positif dengan memelihara kehidupan melalui pembersihan lingkungan seperti sungai yang bersih dari sampah, juga lingkungan sekitar yang rindang dengan pohon-pohon.

 Jika manusia tidak memberi perhatian yang besar terhadap krisis lingkungan, bahkan membiarkan lingkungan rusak dan hancur, sebenarnya manusia sedang melakukan kerusakan pada dirinya sendiri juga. Manusia perlu menyadari sepenuhnya bahwa alam yang rusak oleh ulah manusia berdampak pada penghancuran bagi dirinya sendiri, termasuk peradabannya. 

Pertanyaan:

1. Deskripsikan bentuk dan bahaya kerusakan alam!

2. Jelaskan panggilan hidup sebagai agen pelestari lingkungan hidup!

 

Komentar


  1. 1. Polusi – Pencemaran udara, air, dan tanah akibat keserakahan dan kelalaian manusia. dan Bencana Alam yang Diperparah Manusia – Seperti banjir akibat perusakan hutan atau tanah longsor karena pertambangan ilegal.
    2. Manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab bukan hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga terhadap seluruh kehidupan di alam semesta ini. Manusia adalah ciptaan Allah dengan kodrat sosial. Maka dari itu, seharusnya manusia melakukan relasi terbaik, termasuk di dalamnya hubungan dengan seluruh ciptaan Tuhan serta merawatnya dalam kerja sama yang kuat bersama ciptaan yang lain itu.

    BalasHapus

Posting Komentar