> Allah Menolak Diskriminasi

Baca dan Renungkan: Yohanes 4:4-39
Allah menolak segala bentuk diskriminasi, termasuk diskriminasi
berdasarkan ras, suku, agama, dan perbedaan lainnya.
Alkitab
- Alkitab
mencatat dalam Roma 6:13 "Dan janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman".
- Alkitab
juga berkata, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni”.
Diskriminasi dapat berdampak merugikan, baik bagi individu maupun masyarakat. Diskriminasi dapat menyebabkan tekanan psikologis, kehilangan kepercayaan diri, dan bahkan mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi.
Ternyata Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih
tinggi derajatnya. Akan tetapi, manusia merusak ciptaan Tuhan ini dengan
membuat dirinya lebih tinggi dari orang lain. Ada beragam bentuk
membeda-bedakan, yaitu stereotip, prasangka, diskriminasi, dan stigma.
Semuanya ini memiliki kesamaan, yaitu perilaku yang dengan sengaja
membedakan antara diri sendiri dengan orang lain yang berbeda jenis kelamin,
suku, etnis, ras, agama, golongan, dan sebagainya. Perilaku membedakan ini
menjadi pemicu bagi tumbuhnya konflik antarkelompok yang berbeda jenis kelamin,
etnis, agama, atau golongan.
Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan
yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan
Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.
KBBI mengartikan diskriminasi sebagai pembedaan perlakuan terhadap
sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama,
dan sebagainya.
Beberapa pembedaan didasarkan pada hal berikut:
• Kelamin, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia
berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
• Ras, anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yang paling
unggul dibandingkan dengan golongan ras lain; rasisme,
• Rasial, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat
tertentu karena perbedaan warna kulit.
• Sosial, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia
berdasarkan kedudukan sosialnya.
Sementara itu, diskriminasi ras dan etnis adalah segala bentuk
pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan
etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan,
atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan
di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Undan-undang Nomor 40
Tahun 2009).
Ragam bentuk membeda-bedakan, yaitu:
1. Stereotip adalah pembuatan kesimpulan sederhana tentang sekelompok
orang berdasarkan ras, etnis, usia, gender, orientasi seksual, atau
karakteristik apa pun.
Apabila dikenakan kepada in-group atau kelompoknya (termasuk pemberi
stereotip itu), sifatnya adalah positif. Misalnya, orang bersuku Jawa akan
mengatakan bahwa orang bersuku Jawa memiliki perilaku “sabar”, tidak
terburu-buru dalam mengambil keputusan. Akan tetapi, apabila stereotip ini
dikenakan oleh out-group atau kelompok di luar mereka yang dikenakan stereotip
itu, sifatnya menjadi negatif. Tentang tingkah laku “sabar” yang tadi
disebutkan oleh orang dari suku Jawa, oleh orang dari suku lain, misalnya Batak
Toba, akan dikategorikan sebagai “lamban”
2. Prasangka merujuk pada keyakinan, pikiran, perasaan dan sikap yang
dimiliki seseorang terhadap suatu kelompok. Disebut prasangka karena memang
tidak dibentuk berdasarkan pengalaman pribadi, melainkan karena dugaan
semata-mata. Jadi, sifatnya sangatlah subjektif.
3. Apabila prasangka berbentuk keyakinan, pikiran, perasaan dan
kecenderungan bersikap, maka diskriminasi adalah tindakan yang membedakan satu
kelompok dengan kelompok lainnya.
4. Stigma diartikan sebagai prasangka yang dikenakan kepada mereka yang
memiliki karakteristik khusus dari etnis yang tergolong minoritas atau dari
karakteristik kesehatan termasuk kesehatan mental
Pesan Alkitab tentang Menolak Diskriminasi
Kisah menarik tentang stereotip dan diskriminasi dapat kita temukan
dalam Yohanes 4 ayat 1-42, tentang percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan
Samaria.
Petunjuk Praktis untuk Membangun Kepekaan dan
Berempati terhadap Korban Diskriminasi
Temuan ilmiah tentang menghilangkan prasangka dan diskriminasi ternyata
sejalan dengan prinsip yang diterapkan Yesus saat berhadapan dengan perempuan
Samaria ini.
Ini tentu menguatkan keyakinan kita bahwa Alkitab betul-betul menyajikan
bekal bagaimana kita menjalani hidup seperti yang Tuhan inginkan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Berinteraksilah dengan mereka yang berbeda dan buktikan sendiri bahwa
prasangka dan stereotip yang kita miliki tentang mereka ternyata salah.
Sayangnya, belum tentu usaha ini berhasil menghilangkan prasangka sepenuhnya
karena memang tidak mudah untuk membuang konsep-konsep yang sudah terlanjur
terbentuk dalam benak kita dan benak mereka yang berbeda dengan kita.
2. Melihat individu sebagai pribadi yang unik, yang berdiri utuh, bukan
sekadar sebagai bagian dari kategori sosial tempat ia tergabung. Misalnya,
ketika melihat seorang berkulit hitam, kita tidak menganggap orang itu pencuri,
penipu (seperti biasanya stereotip yang dikenakan oleh orang kulit putih kepada
orang hitam), melainkan sebagai pribadi yang perlu kita kenali sifat dan
kecenderungannya.
3. Memiliki pandangan bahwa semua orang adalah sama di hadapan Tuhan,
tidak ada yang dianggap lebih istimewa daripada yang lainnya. Sejumlah hasil
penelitian menemukan bahwa pandangan seperti ini justru harus ditanamkan sejak
dini di dalam lingkungan keluarga (oleh orang tua kepada anak) dan lingkungan
sekolah (pendidik dan seluruh perangkat pendidikan termasuk kurikulum dan
pendekatan yang dilakukan).
Cara ini dianggap merupakan cara yang paling jitu karena sejak
kecil, anak sudah dibiasakan untuk berpikir bahwa semua orang adalah sama dan
dengan demikian mereka akan memperlakukan setiap orang tanpa membeda-bedakan
etnis, agama, status, dan jenis kelamin.
Kita juga mendapatkan pesan Alkitab tentang memperlakukan semua orang
secara sama. Di dalam Matius 7 ayat 12 Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Teks ini disebut
sebagai golden rule, yaitu pepatah atau prinsip yang menekankan bagaimana kita
harus memperlakukan semua orang sebagai sama tinggi, sama rendah, alias
sederajat.
Dalam hal ini, kita dituntut untuk proaktif melakukan kepada orang lain
terlebih dulu apa yang kita ingin orang itu lakukan terhadap kita. Tentu saja,
tidak ada orang yang menginginkan orang lain melakukan hal yang buruk pada
dirinya. Ketika kita mengharapkan yang baik terjadi pada orang lain, sebetulnya
hal baik itu kita harapkan terjadi juga pada diri kita sendiri. Jadi ini
berperan sebagai suatu etika yang timbal balik.
Pesan utama dari pelajaran kali ini adalah tentang memperlakukan semua
orang secara sama, tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status ekonomi,
pendidikan, gender, etnis, maupun agama
Pertanyaan:
NKRI dikenal sebagai negara yang memiliki begitu banyak keragaman; suku,
adat istiadat, dan budaya. Pernahkah kalian bersyukur untuk semua keragaman
yang dimiliki ini?
1. Tuliskan 10 hal, apa saja yang kalian kagumi dari keberagaman!
2. Jelaskan juga mengapa hal itu kalian kagumi!
1.agama,bahasa,makanan,alat musik ,tarian,kesenian,pakaian,kepribadian, ras, dan makanan
BalasHapus2.karena semua itu menarik dan juga sangat indah
pernah
BalasHapus1.perbedaan
2.toleransi
3.suku
4.ras
5.budaya
6.agama
7.warna kulit
8.daerah
9.bahasa
10.makanan khas
2.karena keberagaman tersebut adalah hal yang sangat menarik dan sangat menonjol dari perbedaan perbedaan yang ada
1.bahasa,agama,makanan,alat musik,pakaian,kepribadian,daerah,toleransi,budaya,warna kulit
BalasHapus2.karena mempunyai khas-khas daerah sendiri yg unik dan keren
1.Suku, ras, makanan, alat musik, budaya, agama, pakaian, tradisi, bahasa
BalasHapus2.karena semua itu sangat menarik dan juga sangat indah
1.adat istiadat,agama,bahasa,ras, daerah,warna kulit, makanan,suku,teloransi,kesenian
BalasHapus2.karena semua itu menarik dan juga unik