Aku dan Sesamaku

Baca dan
Renungkan: Lukas 6:27-36, Lukas 18:15-17
Sesama adalah saudara dan saudari seasal (ciptaan Allah), setujuan dan semartabat/sekodrat. Dalam sesama aku melihat dan mengenal Sang Pemberi hidup, hadir memperhatikan, menyapa, menopang, menuntun dan melindungiku. Dalam persamaan aku dan sesamaku tetap berbeda.
Namun perbedaan bukanlah permasalahan sebab perbedaan adalah kekayaan yang mengkokohkan unitas atau kebersamaan. Perbedaan adalah lahan ujian akan perhatian, cinta dan pemberian diriku kepada sesama. Kualitas kemanusiaan dan keilahianku sebagai makhluk rohani sungguh diuji. Selain itu, perbedaan menuntun aku pada suatu kesadaran akan keunggulan dan kekurangan-kekuranganku sebagai manusia yang bebas sekaligus terbatas.
Kesadaran akan kekurangan dan keunggulan menggugah hatiku untuk selalu terbuka kepada kehadiran sesama sebab bersama mereka aku temukan kesempurnaanku.Dalam diri sesama aku temukan kehadiran-Mu yang menyapaku, menguatkan, membimbing serta melindungiku.
Tanpa mereka aku bukanlah siapa-siapa dan bukanlah apa-apa, aku merana sendiri. Bersama mereka hidupku sungguh bermakna, bahagia dan indah. Sesamaku adalah suka cita hidupku dan kekayaan yang tiada taranya bagiku. Bersama mereka aku semakin menjadi manusia yang mampu merealisasikan keberadaanku sebagaimana maksud dan tujuan hidupku yang dikehendaki Penciptaku.
Terima kasih
bagi-Mu Allah langit dan bumi karena Engkau memberiku rahmat kehidupan, sesama,
alam dan segala isinya yang bisa aku nikmati serta menjadikannya media
komunikasi antar aku dan Engkau, wujud kasih sekaligus sarana pujian dan
persembahan suciku bagi-Mu.
Manusia
adalah mahluk sosial. Artinya, dalam kehidupannya, ia akan selalu membutuhkan
kehadiran orang lain. Dalam bab ini, kita akan membahas bagaimana remaja seusia
kalian menjalin hubungan dengan sesama, yaitu orang yang lebih muda, sebaya,
dan yang lebih tua.
Pernahkah
kalian berbeda pendapat dengan orang lain, mungkin dengan teman, atau bahkan
dengan anggota keluarga lainnya? Tentu pernah, bukan? Apa yang biasanya kalian
rasakan saat perbedaan itu terjadi? Ingin memenangkan perdebatan itu, ingin
mengalah, atau ingin mencapai kesepakatan bersama? Ingin menang adalah hal yang
lumrah karena tidak ada yang mau dikalahkan.
Ada lima
tingkat yang bisa terjadi ketika kita menjalin hubungan dengan sesama. Mari kita kenali kekhususan
masing-masing tingkat ini.
1. Orang
asing atau yang tidak dikenal, orang yang mungkin hanya tahu nama atau
bahwa sekolahnya sama dengan sekolah kita, tetapi tidak penah saling
menyapa. Pada saat ini, kesan pertama memegang peranan penting. Bila kita
terkesan pada orang itu dan muncul keinginan untuk mencari tahu lebih
lanjut, terbuka kesempatan untuk maju ke langkah berikutnya.
2.
Berkenalan terjadi karena ada kesempatan untuk saling menyapa.
Akan tetapi, bila ternyata terjalin lebih banyak percakapan, bisa
berlanjut ke tahap berikutnya.
3. Berteman
karena ada rasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, mungkin dipicu oleh
kesamaan minat dan kesamaan aktivitas yang ditekuni. Akan tetapi, bila
tidak bertemu juga tidak ada rasa kehilangan, tidak saling mencari.
4. Berteman
dekat karena sudah ada kebutuhan untuk saling memahami satu sama lain.
Demikian pula, ada kesepakatan untuk saling terbuka menceritakan masalah
yang sedang dihadapi.
5.
Bersahabat sebagai tingkat pertemanan yang tertinggi. Masing-masing pihak
sama-sama mengakui bahwa mereka adalah teman terbaik, di masa suka maupun
duka, dan tidak perlu berpura-pura bila memang sedang menghadapi suatu
masalah. Dengan sahabat, kita bersama-sama tertawa dan menangis dan kita rela
membiarkan sahabat melihat sisi rapuh yang memang ada pada kita. Kebahagiaan
sahabat adalah kebahagiaan kita, dan sebaliknya
Berteman
memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1.
Menguatkan pengenalan diri karena memiliki kesempatan luas
untuk membandingkan diri dengan remaja yang seusia.
2. Mendorong
keberhasilan di bidang akademis dan melatih kepekaan emosional serta
kemampuan bergaul. Mereka yang memiliki teman yang banyak adalah mereka
yang dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik. Selain itu yang lebih penting,
pertemanan juga mengantar remaja memasuki usia dewasa dengan lebih siap.
3. Perempuan
lebih mencari kedekatan, dukungan emosional, dan empati dari teman
dibandingkan dengan laki-laki.
4. Perempuan
juga lebih mudah membuka diri, menyatakan keadaan dirinya dibandingkan dengan
laki-laki.
5. Apabila
seorang laki-laki diterima di lingkungan yang lebih banyak perempuan, laki-laki
itu adalah seseorang yang senang kebersamaan.
6.
Sebaliknya, seorang perempuan yang diterima di lingkungan yang
lebih banyak prianya adalah seseorang yang lebih memperhatikan status,
intelektualisme, pendidikan, dan daya tarik fisik.
7. Perempuan
dan laki-laki sama-sama berharap ada solidaritas dalam pertemanan. Artinya,
mereka berharap teman adalah orang yang dapat menghabiskan waktu
bersama-sama, mengerjakan aktivitas yang sama, dan memiliki
kesamaan-kesamaan lainnya.
Dasar
Alkitab untuk Menjalin Interaksi dengan Sesama
Prinsip
menjalin hubungan dengan sesama sebetulnya hanya satu, yaitu saling
menghormati. Perintah Tuhan Yesus untuk ‘mengasihi musuh’ memang sulit
untuk dipraktikkan, tetapi merupakan modal utama bila kita ingin menjadi
kepanjangan tangan Tuhan dalam menghadirkan Kerajaan Surga di dunia ini (Lukas
6:27-36)
Kepada yang
menjadi musuh kita, Yesus meminta kita untuk mengasihi mereka, berbuat baik,
memintakan berkat, mendoakan, menyodorkan pipi yang satunya bila pipi kita
ditampar, membiarkan ia mengambil milik kita, memberi kepada orang yang meminta
kepada kita tanpa berharap dikembalikan.
Ada dua
makna yang dapat kita pelajari di sini.
1. Mengasihi
orang yang kita kasihi menjadi jauh lebih mudah. Akan tetapi, mengasihi musuh
membutuhkan modal yang lebih banyak karena ini bukan kecenderungan yang umumya
dimiliki manusia. Hanya anugerah Yesus yang memampukan kita untuk melakukan hal
ini.
2. Sebagai
pengikut Kristus kita juga diperintahkan untuk melakukannya dengan usaha
ekstra, dan sungguh-sungguh. Bila kita menyatakan diri kita sudah berbuat baik,
siapakah yang kita jadikan perbandingan? Orang lain? Bukan! Yesus mau agar kita
melihat kepada Dirinya sebagai model yang memang berbuat baik tanpa batas.
Martin
Luther King, Jr. berpidato tentang cara mengasihi musuh, yaitu sebagai berikut.
1. Lihat
dulu pada diri sendiri. Ada banyak orang yang tidak menyukai kita, karena warna
kulit, rambut, penampilan fisik, cara kita bicara, atau karena kita lebih
pintar dari mereka. Hanya dengan melihat kita, dan belum memulai interaksi pun,
mereka sudah tidak menyukai kita. Termasuk meneropong ke diri sendiri adalah
dengan mengakui kelemahan dan kekurangan kita bahwa kita bukanlah manusia yang
sempurna.
2. Melihat
hal-hal baik yang ada pada musuh kita, artinya jangan hanya terpaku melihat
kejelekan dan kejahatannya. Setiap manusia hidup dalam ketegangan antara
keinginan melakukan yang baik dan melakukan apa yang diingini daging. Tepat
seperti ungkapan Rasul Paulus, dalam Roma 7:18-23. Jadi, sebetulnya pada tiap
orang ada keinginan untuk berbuat baik. Inilah yang seharusnya kita cari.
3. Bila ada
kesempatan untuk mengalahkan musuh kita atau membalas dendam kepadanya, jangan
mengambil kesempatan itu. Sebaliknya, kita manfaatkan kesempatan itu untuk
merekomendasikan musuh kita mendapatkan suatu pekerjaan yang baik, atau
menolongnya agar lebih maju. Ini menunjukkan bahwa kasih mengalahkan kebencian.
Sesungguhya kita tidak membenci orang itu secara pribadi, tetapi yang kita
benci adalah bahwa ada suatu sistem yang buruk yang membuat orang menjadi
bermusuhan satu sama lain.
4.
Perhatikan tiga kata yang dipakai untuk menggambarkan kasih dalam bahasa
Yunani. Yang pertama adalah eros, artinya mengasihi karena ada unsur keindahan
sehingga muncul keinginan untuk mendekatinya. Yang kedua adalah philia, selain
ada unsur keindahan, ada ketertarikan pada kedua belah pihak. Kita menyukai
seseorang karena orang itu juga menyukai kita. Kita senang bisa mengobrol
berjam-jam dengan seseorang untuk suatu topik yang sama-sama kita sukai. Ketiga
adalah agape yang mengandung unsur memahami, kreatif, menyelamatkan, dan
menginginkan yang terbaik untuk semua orang. Kasih agape tidak mengharapkan
balasan. Bila kita mengasihi seseorang dengan kasih agape, kita tidak melihat
apakah orang itu menyenangkan atau tidak. Kita mengasihinya karena memang Tuhan
mengasihi orang itu meskipun orang itu adalah orang terburuk di dunia.
Hanya dengan
mengasihi dalam dimensi agape, kita bisa memutus mata rantai permusuhan yang
membelenggu dunia. Apa yang disediakan dunia tidak cukup untuk menghapus
kebencian dan kekejian. Akan tetapi, bila kita melihat bagaimana kasih Tuhan
begitu besar, kita pun harusnya mau membagikan kasih itu sehingga setiap orang
mendapatkan kesempatan untuk menjadi lebih baik
Pertanyaan:
1. Apakah
sebagai pengikut Kristus kita dapat melakukan sesuatu untuk membuat kehidupan
bermasyarakat menjadi lebih baik? Jelaskan!
2. Bagaimana menyampaikannya? ketika kalian bisa membagikan pesan Yesus untuk mengasihi musuh.
1. bisa, kita menerapkan sikap toleransi kepada semua orang
BalasHapus2. menyampaikan nya dengan bahasa yang sopan dan benar
1.Ya bisa,dengan kita saling mengasihi,berperilaku yg baik,tidak membeda bedakan,berusaha menjadi berkat buat sesama
BalasHapus2.dengan mencontoh kan terlebih dahulu mengasihi musuh,agar orang orang dapat mengikuti
1.Ya, Membujuk orang yang berbuat jahat agar kembali ke jalan yang benar dan mengadakan acara gotong royong untuk membersihkan daerah di rumah yang kotor
BalasHapus2.dengan tidak berkomunikasi tetapi bila harus berkomunikasi akan bersikap biasa saja dan akan mencoba menghilangkan rasa benci kepada musuh
1.ya,sebagai pengikut keristus kita boleh saling menghormati saling mengasihi agar kita di berkati
BalasHapus2.kita mengalah dan memberikan nasehat
2.tidak membalas kejahatan denga n kejahatan tetapi membalas dengan kebaikan
BalasHapus1.Ya,sebagai pengikut Kristus kita dapat bertoleransi terhadap orang orang di lingkungan sekolah, rumah atau dimana pun,tidak ikut terjerumus kedalam hal hal yang buruk seperti yang saat ini terjadi,tetapi semakin dekat dengan tuhan.
BalasHapus2.Dengan mengasihi nya seperti kita yang lebih dulu memaafkan mereka atau ikhlas walaupun nnt orng itu tidak lebih dulu meminta maaf
1.bisa,sebagai pengikut kristus kita dapat menjadi sosok yang baik dihadapan masyarakat seperti tidak berbuat atau melakukan hal negatif contohnya yaitu membuat keributan, tidak bertoleransi dan masih banyak lagi
BalasHapus2.dengan tetap berbuat baik dan tidak membalasnya dengan kejahatan. Disaat musuh kita sedang butuh bantuan kita datang membantunya
1. iya, sebagai pengikut kristus kita bisa saling mengasihi
BalasHapus2. menasehati
1. Iya bisa, Membangun sikap saling menghargai, saliang mengasihi, dan bertelorasi
BalasHapus2.Menunjukan rasa hormat kepada musuh, mendoakan musuh