PAK Kelas 10 - 2024 | Orang tua adalah Pendidik Utama - Bab 4

Orang tua adalah Pendidik Utama

Bacalah Alkitab sebelum belajar: Keluaran 20:12; Amsal 22:6; Efesus 6:1-4

Bersyukur karena Tuhan mengatur kelahiran kamu melalui orang tua, dan kamu mengakui bahwa orang tua adalah pendidik utama dan kamu dapat memahami perjuangan orang tua dalam mengasuh setiap anaknya

Melalui karya-Nya yang ajaib, Tuhan mengatur agar tiap manusia lahir di tengah keluarga melalui orang tua. Apa yang diciptakan Tuhan tidak pernah salah. Akan tetapi, untuk memahami rancangan indah-Nya bagi tiap manusia, baik orang tua maupun anak harus taat pada perintah-Nya.

Orang tua diberikan kesempatan untuk mengasuh dan mendidik anak agar mengenal Tuhan dan berperilaku seperti yang Tuhan inginkan. Sebaliknya, anak pun diperintahkan untuk menghormati orang tua. Dalam hubungan mengasihi dan menghormati inilah rancangan indah Tuhan akan mulai berwujud.

Walaupun secara hukum tercatat bahwa anak adalah milik orang tuanya, namun Tuhanlah yang memiliki anak (“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya!” - Yehezkiel 18:4a). Itu sebabnya semua tindakan yang dilakukan orang tua kepada anak harus diperhitungkan baik-baik, apakah memang seturut dengan kehendak Tuhan

Alkitab berisi banyak pesan kepada orang tua maupun anak. Apabila kemudian orang tua mengalami dukacita karena kelakuan anak, inipun sudah diingatkan di dalam Alkitab (“Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya” - Amsal 10:1).

Ada tiga tanggung jawab orang tua bagi anakanaknya, yaitu tanggung jawab secara spiritual, emosional, dan fisik.

Tanggung jawab spiritual adalah agar anak berada di jalan yang benar sehingga ia menjalani hidup yang baik ketika sudah menjadi dewasa. Setidak-tidaknya, ada dua ayat Alkitab yang dapat dijadikan rujukan untuk hal ini. “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Amsal 22:6) serta “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6:4).

Ayat Alkitab tentang tanggung jawab emosional dapat ditemukan misalnya di Kolose 3:21, “Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” Kepada orang tua, jangan sampai orang tua melakukan hal-hal yang justru membuat anak menjadi rendah diri. Hal-hal itu misalnya, tidak menghargai usaha anak, menuntut anak untuk lebih baik dari anak-anak lain.

Tanggung jawab fisik dapat ditemukan dari ayat berikut, “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar” (Amsal 13:22) dan “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman” (1 Timotius 5:8)

Pesan Alkitab untuk Anak-anak

1. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” (Keluaran 20: 12). Melalui orang tualah kita hadir di dunia. Melalui orang tualah kita belajar tentang berbagai hal, mulai dari belajar berjalan, belajar bicara, belajar mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.

2. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (Efesus 6:1-3).

Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka. Mereka adalah figur utama bagi anak dan yang pertama kali membentuk dasar-dasar kepribadian anak. Peran orang tua sangat penting dalam pendidikan anak, karena mereka dapat membantu anak-anak mereka tumbuh dan berkembang secara optimal dalam aspek fisik, emosional, sosial, keuangan, dan intelektual: 

      Membentuk karakter positif: Orang tua dapat mengajarkan pentingnya pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab kepada anak-anak mereka melalui komunikasi terbuka dan pengawasan. 

      Membentuk karakter religius: Orang tua dapat membimbing dan membina anak agar selalu taat dan patuh. 

      Membangun kelekatan: Orang tua dapat membangun kelekatan dengan anak-anaknya. 

Tujuan orang tua mendidik anak pada dasarnya adalah supaya anak cerdas, memiliki karakter yang baik, memiliki keyakinan iman yang kuat, dan menjadi berkat dalam masyarakat. 

 

Tugas hari ini

1. Tanyakan kepada orang tua kalian, apa kebahagian yang mereka miliki dalam mengasuh dan mendidik anak-anak? Apakah kalian juga bisa merasakan sukacita dan kebahagiaan orang tua kalian?

2. Tanyakan kepada orang tua kalian, apa tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengasuh dan mendidik anak-anak? Bila mereka mengalami kesulitan, kepada siapakah biasanya mereka meminta bantuan?

Komentar