SEMANGAT KAWAN - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 SEMANGAT KAWAN 

Semangat adalah perasaan yang sangat kuat yang di alami oleh setiap orang.

Amsal 18:14 "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"  

Tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam hidup bukan karena mereka bodoh atau tidak berpendidikan. Namun karena mereka tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup.  Sedikit saja mengalami masalah atau kesulitan langsung mengeluh, mengasihani diri sendiri sedemikian rupa, dan kehilangan semangat. Seberat apa pun tantangan yang dihadapi janganlah kita sampai kehilangan semangat.  

Mengapa?  Karena kita punya Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita. Ia begitu peduli dengan keadaan kita.  ’’Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.’’  (Yesaya 40:29). 

Yesaya 43:2 Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. 

Di dalam Kejadian 37, Tuhan memberikan mimpi kepada Yusuf di mana suatu hari keluarganya akan sujud menyembah dia. Tuhan menunjukkan hasil akhir hidup Yusuf dan Tuhan menanam janji itu di dalam hatinya. Namun, Tuhan tidak memberi tahu Yusuf apa yang akan terjadi di tengah perjalanan Yusuf mendapatkan janji itu. 

Beberapa tahun kemudian, saat mimpi Yusuf menjadi kenyataan dan dia menjadi orang kedua di Mesir, Yusuf mungkin berkata, “Tuhan, Engkau memberikan janji yang luar biasa, tetapi Engkau tidak memberi tahu bahwa aku akan dijual sebagai budak dan dilemparkan ke penjara.”

Namun, jika Yusuf masih hidup hari ini, dia akan menasehati kita, “JANGAN PATAH SEMANGAT DI TENGAH JALAN, TERUTAMA KETIKA HIDUP TERLIHAT TIDAK MASUK AKAL.” 

Mungkin hal yang sama sedang kita rasakan. Kita tahu janji Tuhan bagi hidup kita, meski sekeliling kita sepertinya menyatakan hal sebaliknya. Tetaplah percaya kepada janji setia Tuhan dan tetaplah lakukan yang terbaik. Di ujung jalan nanti kita akan menemukan bahwa Tuhan tidak pernah ingkar akan janji-Nya. 

MENULARKAN SEMANGAT 

1 Samuel 17:51-52 Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka. Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron. 

Kita dapat membayangkan wajah-wajah penuh ketakutan dari para tentara Israel ketika Goliat menantang satu lawan satu. Di tengah situasi yang mencekam, Daud tampil dan menawarkan dirinya untuk maju melawan sang raksasa. Ini adalah pertarungan yang tidak adil bagi Goliat. Goliat datang dengan pedang, tetapi Daud datang dengan Tuhan semesta alam. 

Membaca tindakan dan pernyataan-pernyataan Daud dalam kisah pertarungan klasik itu, saya dapat merasakan semangat Daud yang menyala-nyala menghadapi Goliat. Daud tidak ketakutan seperti para tentara lainnya. 

Ketika Daud menunjukkan semangat, itu menular kepada para tentara yang sedang ketakutan. Seharusnya kita adalah orang-orang yang paling bersemangat menjalani hidup. Ketika orang-orang yang hidup dalam ketakutan, kekuatiran, dan letih lesu melihat hidup kita, mereka jadi kembali bergairah dan berpengharapan. 

SEMANGAT DAUD MEMBANGKITKAN GAIRAH YANG LESU. MELALUI AKSINYA, DAUD MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA YANG PERLU DITAKUTI SELAMA TUHAN BERSAMA MEREKA. HASILNYA SANGAT LUAR BIASA. SETELAH MELIHAT DAUD BERHASIL MEMBUNUH GOLIAT, SELURUH TENTARA ISRAEL YANG SEBELUMNYA KETAKUTAN, BANGKIT DAN MENJADI BERANI MELAWAN ORANG-ORANG FILISTIN. 

BERHENTILAH MENGELUH 

Mazmur 6:7 Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. 

Percaya mengeluh bukan sifat alami manusia. Mengeluh adalah sebuah pilihan, keputusan, dan respons yang salah. Karena di luar sana, banyak orang mengalami masalah yang kita alami, bahkan lebih berat dari yang kita alami, tetapi mereka tidak mengeluh. Malah, beberapa di antara mereka menghadapi masalahnya dengan hati penuh sukacita. 

Mengeluh membuat jiwa kita lesu. Mengeluh mematikan semangat hidup. Hidup di dunia ini sudah berat, jika ditambah lagi dengan keluhan-keluhan yang kita ucapkan, energi kita akan terkuras. MENGELUH TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAH, JUSTRU MENAMBAH MASALAHMU, MENGHAMBAT DOAMU, DAN MEMBUAT KESAL ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA 

MENGELUH MEMBUAT LANGKAH KAKI KITA TERSENDAT. MENGELUH MEMBUAT KITA BERHENTI DI TEMPAT, BAHKAN BERJALAN MUNDUR. PADAHAL, SEHARUSNYA KITA SUDAH DAPAT MAJU BEBERAPA LANGKAH KE DEPAN. MENGELUH MENJAUHKAN KITA DARI JALAN KELUAR. 

BERHENTILAH MENGELUH. Tidak ada keuntungan sama sekali dari mengeluh. Jika kita sedang mengangkat beban yang berat, angkatlah beban itu tanpa disertai keluhan. Ketika hati kita bersukacita, beban yang berat terasa ringan dan perjalanan yang panjang terasa menyenangkan. PASTIKAN YANG MULUT KITA UCAPKAN ADALAH SYUKUR DAN BERKAT. 

JANGAN DIHANYUTKAN OLEH PERASAAN 

Ayub 15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala 

Dalam satu waktu, kita mungkin saja dapat merasakan senang atau sedih, bergairah atau patah semangat. Meskipun perasaan terkadang menuntut untuk dituruti, kita tidak harus membiarkan perasaan-perasaan itu menguasai hidup kita. 

KITA DAPAT BELAJAR MENGATUR EMOSI KITA, SEBELUM EMOSI KITA MENGATUR HIDUP KITA. HAL ITU MERUPAKAN SALAH SATU KEBENARAN PENTING YANG KITA PELAJARI SEJAK MENJADI ORANG PERCAYA. PADA SAAT KITA DAPAT MENGUASAI EMOSI KITA, TERUTAMA EMOSI NEGATIF, KITA DAPAT MENIKMATI KEHIDUPAN YANG TUHAN ANUGERAHKAN KEPADA KITA SECARA KONSISTEN. 

Kalau kita membangun sebuah kebiasaan untuk bertindak berdasarkan perasaan, jangan heran jika hidup kita terlihat naik turun, dan maju mundur. Perasaan kita tidak menentu, itu sebabnya hidup kita juga jadi tidak menentu, jika kita mengikutinya. 

Suatu hari ada seorang pria ditinggal oleh kekasihnya. Pria ini membiarkan dirinya berlarut-larut dalam kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan. Akibatnya, pria ini depresi, hatinya penuh kepahitan, dan mengalami kesulitan untuk melihat bahwa Tuhan menyediakan pemulihan dan teman hidup yang lain bagi dirinya. 

Kejadian di atas ada di sekitar kita. Ketika seseorang membiarkan dirinya dituntun oleh perasaan, dampaknya, perlahan tetapi pasti, dapat menjadi sangat mengerikan. 

Namun, bersyukurlah kita memiliki kebenaran Firman Tuhan, sehingga kita dapat membuat keputusan dan bertindak tidak hanya berdasarkan perasaan, melainkan berdasarkan kebenaran yang kita percayai. Tuhan senantiasa memberikan kita kekuatan ketika kita bergerak berdasarkan kebenaran-Nya. 

TUHAN TAK DIAM 

Mazmur 118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan. 

Selama kita hidup di dunia, kita akan menghadapi masalah. Terkadang, kita tidak siap menerima masalah itu, dan sebagai akibatnya, kita mengalami kesedihan mendalam, luka berkepanjangan, amarah membara, lain sebagainya. Tidak sedikit kita berpikir bahwa di saat-saat demikian Tuhan seolah berdiam diri dan tidak menolong kita. 

Kebenarannya, Tuhan tidak pernah berdiam diri. Dia senantiasa menuntun kepada jalan-jalan-Nya yang penuh damai dan sukacita melalui kebenaran-Nya. Kesesakan yang kita alami bukanlah akhir dari segalanya. 

Lihatlah yang Raja Daud lakukan ketika dia di dalam kesesakan. Daud berseru kepada Tuhan. Daud mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Juga, si wanita pendarahan yang selama 12 tahun mencoba mencari kesembuhan dari para tabib sampai akhirnya dia menyadari bahwa hanya di dalam Yesuslah ada jawaban pasti atas kesesakannya. 

Mungkin hari ini kita sedang berada di dalam lembah kekelaman yang sesak, tetapi jangan takut, kita tidak sendirian, ada Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai kita. Jangan menyerah terhadap situasi yang buruk, kita diciptakan untuk menang dan berhasil. Jangan patah semangat, ada harapan pasti bagi kita di dalam Kristus.

Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. 

Kita adalah mahakarya Tuhan. Mahakarya adalah suatu hasil karya yang dibuat dengan perencanaan yang matang, sungguh-sungguh, dan penuh kehati-hatian, sehingga menghasilkan suatu karya yang sangat memuaskan dan tidak ada satu pun lagi yang seperti itu. 

Kita bukan produk gagal. Kita tidak diciptakan untuk melakukan hal yang buruk. Kita adalah buatan Allah dan diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik. 

Jangan melihat kepada keterbatasan dan kekurangan kita. Jika kita melakukan hal itu, tidak heran kita selalu merasa diri kita kalah dari orang lain, lebih buruk dari orang lain, dan tidak berguna. Iblis ingin kita berpikir demikian. Iblis ingin kita fokus kepada hal-hal yang buruk dan hal-hal yang tidak kita miliki, agar kita kehilangan semangat dan patah pengharapan. 

Fokuslah kepada Sang Pencipta. Kepada Tuhan yang mengasihi, memelihara, dan menjaga kita. Kepada Yesus yang telah memberikan Diri-Nya di kayu salib sebagai bukti betapa berharganya kita di mata Tuhan. 

Jika kita ingin menentukan nilai sebuah karya, lihatlah siapa yang menciptakan karya itu. Yang menciptakan kita adalah Tuhan yang sangat hebat dan dahsyat. Dan, kita adalah mahakarya-Nya 

Kita memiliki Tuhan yang besar, kuasa untuk menginjak kalajengking, dan masa depan yang indah, namun tidak berarti kita tidak luput masalah.

Selama kita masih ada di dunia, kita akan bertemu dengan masalah. Setiap hari kita mendengar masalah, mungkin beberapa di antara kita sedang mengalami masalah. Bahkan Yesus, Sang Raja di atas segala raja, menghadapi masalah di dalam hidup-Nya.

Namun berita sukacitanya, Firman Tuhan mengatakan, “Segala perkara dapat Anda tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan.” Roh Kudus yang tinggal di dalam kita jauh lebih besar dari segala masalah yang kita hadapi. Kita tidak sendiri menghadapi masalah-masalah kita. Tuhan senantiasa bersama kita.

Mungkin kita sedang kekurangan anggur dalam sebuah pesta pernikahan, tetapi ketika ada Kristus, air berubah menjadi anggur terbaik. Mungkin kita sedang menghadapi topan badai, tetapi ketika ada Kristus, topan badai menjadi tenang.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga

Komentar

  1. Amsal 18:14 "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"

    BalasHapus

Posting Komentar