MENGENAL PRIBADI TUHAN
Shalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan
Bacaan Alkitab Tahun 2024: Mazmur 39-41
Kejadian 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu."
Tidakkah ada yang janggal dengan perintah Tuhan di atas? Kalau kita membaca firman Tuhan terlalu cepat, kemungkinan besar kita akan melewati beberapa fakta penting. Sama halnya seperti jika kita mengunyah makanan terlalu cepat. Hal itu dapat membuat kita kurang menikmati kelezatan makanan.
Sebelum kita membahas ayat di atas, saya ingin ceritakan terlebih dahulu latar belakang singkat kehidupan Abraham.
Abraham lahir di keluarga yang mapan dan terpandang. Ayahnya, bernama Terah, adalah pembuat patung yang terkenal di Ur-Kasdim. Saya dapat menyimpulkan bahwa Abraham hidup di keluarga yang berkecukupan dan memiliki reputasi yang baik.
Alasan saya menceritakan hal itu supaya kita mengerti bahwa ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk pergi dari negerinya dan sanak saudaranya, Abraham bukan sedang disuruh pergi dari “neraka dunia”, tetapi dia diminta pergi dari sebuah kondisi dan situasi sudah baik secara jasmani.
Dan, ini yang janggal. Kita tahu ke mana Tuhan memerintahkan Abraham pergi? Tuhan hanya mengatakan “ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” Wow, ini menarik! Abraham diminta pergi dari tempat yang sudah baik ke tempat yang misterius.
Saya ingin bertanya, seandainya perintah ini datang kepada kita hari ini, kira-kira bagaimana respons kita? Kita diminta pergi dari sebuah kehidupan yang sudah mapan ke tempat yang misterius.
Abraham memutuskan untuk lebih mendengarkan dan percaya kepada suara Tuhan, dan tanpa ada sedikit pun perlawanan, di ayat ke-4 kita membaca, “Lalu pergilah Abram, seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya …” Oh, respons Abraham ini sangat memberkati saya.
Kenapa Abraham memutuskan untuk pergi?
Dugaan terkuat saya adalah karena dia mengenal pribadi Tuhan yang dia sembah. Abraham tahu bahwa Tuhan yang dia sembah tidak pernah merencanakan yang buruk bagi dia dan Abraham menyadari adalah keputusan terbaik untuk taat kepada Tuhan yang maha baik ini.
Bagaimana dengan Kita? Apakah kita sungguh-sungguh mengenal dan percaya Tuhan yang kita sembah dalam nama Yesus? Jika iya, mari kita belajar memberi respons seperti Abraham, setiap kali kita mendengar perintah-Nya, tanpa ada perlawanan, kita dapat mengatakan, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa jalan-jalan-Mu dan rancangan-Mu adalah yang terbaik.”
Tuhan Yesus memberkati kita semua, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
Alasan saya menceritakan hal itu supaya kita mengerti bahwa ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk pergi dari negerinya dan sanak saudaranya, Abraham bukan sedang disuruh pergi dari “neraka dunia”, tetapi dia diminta pergi dari sebuah kondisi dan situasi sudah baik secara jasmani.
BalasHapusKejadian 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu."
BalasHapus.., dan Abraham menyadari adalah keputusan terbaik untuk taat kepada Tuhan yang maha baik ini.
BalasHapusPuji Tuhan. Terimakasih utk renungannya. Tuhan Yesus memberkati🙏🙏🙏
Amen, Taat kepada perintah Tuhan untuk mendatangkan kebaikan
BalasHapusYa Tuhan, aku percaya bahwa jalan-jalan-Mu dan rancangan-Mu adalah yang terbaik untukku. Amin...
BalasHapusRencana Tuhan indah dalam hidup kita Amen.
BalasHapusTuhan yang kita sembah tidak akan merencanakan hal yang buruk kepada kita.
BalasHapus“Ya Tuhan, aku percaya bahwa jalan-jalan-Mu dan rancangan-Mu adalah yang terbaik.”
BalasHapusShalom, apa kabar? disayang Tuhan, disayang Tuhan, disayang Tuhan
BalasHapusmari kita belajar memberi respons seperti Abraham, setiap kali kita mendengar perintah-Nya, tanpa ada perlawanan, kita dapat mengatakan, “Ya Tuhan, aku percaya bahwa jalan-jalan-Mu dan rancangan-Mu adalah yang terbaik.”
BalasHapusAbraham memutuskan untuk lebih mendengarkan dan percaya kepada suara Tuhan, dan tanpa ada sedikit pun perlawanan, di ayat ke-4 kita membaca, “Lalu pergilah Abram, seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya …” Oh, respons Abraham ini sangat memberkati saya.
BalasHapusTuhan Yesus memberkati kita semua, salam dan doa kami #RumahDoaKeluarga
BalasHapusTuhan yang kita sembah tidak pernah merencanakan yang buruk bagi kita. Maka kita harus lebih mendengarkan dan percaya kepada suara Tuhan.
BalasHapus