Allah Menolak Diskriminasi - Bab 9 | PAK Kelas 10 - 2024

 

Allah Menolak Diskriminasi

Baca dan Renungkan: Yohanes 4:4-39

Ternyata Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya. Akan tetapi, manusia merusak ciptaan Tuhan ini dengan membuat dirinya lebih tinggi dari orang lain. Ada beragam bentuk membeda-bedakan, yaitu stereotip, prasangka, diskriminasi, dan stigma.

Semuanya ini memiliki kesamaan, yaitu perilaku yang dengan sengaja membedakan antara diri sendiri dengan orang lain yang berbeda jenis kelamin, suku, etnis, ras, agama, golongan, dan sebagainya. Perilaku membedakan ini menjadi pemicu bagi tumbuhnya konflik antarkelompok yang berbeda jenis kelamin, etnis, agama, atau golongan.

Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

KBBI mengartikan diskriminasi sebagai pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya.

Beberapa pembedaan didasarkan pada hal berikut:

• Kelamin, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

• Ras, anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yang paling unggul dibandingkan dengan golongan ras lain; rasisme,

• Rasial, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan warna kulit.

 • Sosial, pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya.

Sementara itu, diskriminasi ras dan etnis adalah segala bentuk pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Undangundang Nomor 40 Tahun 2009).

Ragam bentuk membeda-bedakan, yaitu:

1. Stereotip adalah pembuatan kesimpulan sederhana tentang sekelompok orang berdasarkan ras, etnis, usia, gender, orientasi seksual, atau karakteristik apa pun.

Apabila dikenakan kepada in-group atau kelompoknya (termasuk pemberi stereotip itu), sifatnya adalah positif. Misalnya, orang bersuku Jawa akan mengatakan bahwa orang bersuku Jawa memiliki perilaku “sabar”, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Akan tetapi, apabila stereotip ini dikenakan oleh out-group atau kelompok di luar mereka yang dikenakan stereotip itu, sifatnya menjadi negatif. Tentang tingkah laku “sabar” yang tadi disebutkan oleh orang dari suku Jawa, oleh orang dari suku lain, misalnya Batak Toba, akan dikategorikan sebagai “lamban”

2. Prasangka merujuk pada keyakinan, pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki seseorang terhadap suatu kelompok. Disebut prasangka karena memang tidak dibentuk berdasarkan pengalaman pribadi, melainkan karena dugaan semata-mata. Jadi, sifatnya sangatlah subjektif.

3. Apabila prasangka berbentuk keyakinan, pikiran, perasaan dan kecenderungan bersikap, maka diskriminasi adalah tindakan yang membedakan satu kelompok dengan kelompok lainnya.

4. Stigma diartikan sebagai prasangka yang dikenakan kepada mereka yang memiliki karakteristik khusus dari etnis yang tergolong minoritas atau dari karakteristik kesehatan termasuk kesehatan mental

Pesan Alkitab tentang Menolak Diskriminasi

Kisah menarik tentang stereotip dan diskriminasi dapat kita temukan dalam Yohanes 4 ayat 1-42, tentang percakapan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria.

Petunjuk Praktis untuk Membangun Kepekaan dan Berempati terhadap Korban Diskriminasi

Temuan ilmiah tentang menghilangkan prasangka dan diskriminasi ternyata sejalan dengan prinsip yang diterapkan Yesus saat berhadapan dengan perempuan Samaria ini.

Ini tentu menguatkan keyakinan kita bahwa Alkitab betul-betul menyajikan bekal bagaimana kita menjalani hidup seperti yang Tuhan inginkan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Berinteraksilah dengan mereka yang berbeda dan buktikan sendiri bahwa prasangka dan stereotip yang kita miliki tentang mereka ternyata salah. Sayangnya, belum tentu usaha ini berhasil menghilangkan prasangka sepenuhnya karena memang tidak mudah untuk membuang konsep-konsep yang sudah terlanjur terbentuk dalam benak kita dan benak mereka yang berbeda dengan kita.

2. Melihat individu sebagai pribadi yang unik, yang berdiri utuh, bukan sekadar sebagai bagian dari kategori sosial tempat ia tergabung. Misalnya, ketika melihat seorang berkulit hitam, kita tidak menganggap orang itu pencuri, penipu (seperti biasanya stereotip yang dikenakan oleh orang kulit putih kepada orang hitam), melainkan sebagai pribadi yang perlu kita kenali sifat dan kecenderungannya.

3. Memiliki pandangan bahwa semua orang adalah sama di hadapan Tuhan, tidak ada yang dianggap lebih istimewa daripada yang lainnya. Sejumlah hasil penelitian menemukan bahwa pandangan seperti ini justru harus ditanamkan sejak dini di dalam lingkungan keluarga (oleh orang tua kepada anak) dan lingkungan sekolah (pendidik dan seluruh perangkat pendidikan termasuk kurikulum dan pendekatan yang dilakukan).

 Cara ini dianggap merupakan cara yang paling jitu karena sejak kecil, anak sudah dibiasakan untuk berpikir bahwa semua orang adalah sama dan dengan demikian mereka akan memperlakukan setiap orang tanpa membeda-bedakan etnis, agama, status, dan jenis kelamin.

Kita juga mendapatkan pesan Alkitab tentang memperlakukan semua orang secara sama. Di dalam Matius 7 ayat 12 Yesus mengatakan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Teks ini disebut sebagai golden rule, yaitu pepatah atau prinsip yang menekankan bagaimana kita harus memperlakukan semua orang sebagai sama tinggi, sama rendah, alias sederajat. 

Dalam hal ini, kita dituntut untuk proaktif melakukan kepada orang lain terlebih dulu apa yang kita ingin orang itu lakukan terhadap kita. Tentu saja, tidak ada orang yang menginginkan orang lain melakukan hal yang buruk pada dirinya. Ketika kita mengharapkan yang baik terjadi pada orang lain, sebetulnya hal baik itu kita harapkan terjadi juga pada diri kita sendiri. Jadi ini berperan sebagai suatu etika yang timbal balik.

Pesan utama dari pelajaran kali ini adalah tentang memperlakukan semua orang secara sama, tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status ekonomi, pendidikan, gender, etnis, maupun agama

Pertanyaan:

NKRI dikenal sebagai negara yang memiliki begitu banyak keragaman; suku, adat istiadat, dan budaya. Pernahkah kalian bersyukur untuk semua keragaman yang dimiliki ini?

1. Tuliskan 10 hal, apa saja yang kalian kagumi dari keberagaman!

2. Jelaskan juga mengapa hal itu kalian kagumi!

 

Komentar

  1. Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. 1.10 hal yang dikagumi dari keberagaman
    > Tuhan menciptakan perbedaan
    diantara manusia tetapi tuhan tidak
    pernah membeda"kan antar manusia
    > adanya toleransi, harmonis rukun atau
    solidaritas antar manusia
    > memiliki berbagai keberagaman
    ada keberagaman Suku Bangsa,
    Adat Istiadat,agama dan kepercayaan,dan budaya
    > memiliki pribadi yang unik
    > Memiliki berbagai keberagaman suku.
    yang berbeda beda
    > mengagumi atas slalu menghormati dan menghargai sesama manusia walaupun kita mempunyai warna kulit berbeda dan rambut yang berbeda
    > meningkatnya kreativitas
    > meningkatnya manusia berinovasi
    > terciptanya integrasi nasional
    > memajukan pergaulan antar suku, budaya, golongan, dan agama.

    2.Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  4. Apabila dikenakan kepada in-group atau kelompoknya (termasuk pemberi stereotip itu), sifatnya adalah positif. Misalnya, orang bersuku Jawa akan mengatakan bahwa orang bersuku Jawa memiliki perilaku “sabar”, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Akan tetapi, apabila stereotip ini dikenakan oleh out-group atau kelompok di luar mereka yang dikenakan stereotip itu, sifatnya menjadi negatif. Tentang tingkah laku “sabar” yang tadi disebutkan oleh orang dari suku Jawa, oleh orang dari suku lain, misalnya Batak Toba, akan dikategorikan sebagai “lamban”

    BalasHapus
  5. 1. 10 hal yang dikagumi dari beragama
    - tuha ms ciptakan perbedaan diantar manusia tetapi Tuhan tidak pernah memebda bedakan antar manusia
    -keberagaman budaya
    -keberagaman adat istiadat
    -keberagaman agama
    Keberagaman alat musik
    -keberagaman makanan
    -keberagaman flora/fauna
    -keberagaman pulau
    -keberagaman lagu daerah
    -keberagaman tarian daerah
    2. Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  6. 1. 10 hal yang dikagumi dari beragama
    - tuhan menciptakan perbedaan diantar manusia tetapi Tuhan tidak pernah memebda bedakan antar manusia.
    -keberagaman budaya
    -keberagaman adat istiadat
    -keberagaman agama
    Keberagaman alat musik
    -keberagaman makanan
    -keberagaman flora/fauna
    -keberagaman pulau
    -keberagaman lagu daerah
    -keberagaman tarian daerah
    2.Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  7. 1. 10 hal yang dikagumi dari beragama
    - tuhan menciptakan perbedaan diantar manusia tetapi Tuhan tidak pernah memebda bedakan antar manusia.
    -keberagaman budaya
    -keberagaman adat istiadat
    -keberagaman agama
    Keberagaman alat musik
    -keberagaman makanan
    -keberagaman flora/fauna
    -keberagaman pulau
    -keberagaman lagu daerah
    -keberagaman tarian daerah
    2.Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  8. 1. 10 hal yang dikagumi dari beragama
    - Tuhan ms ciptakan perbedaan diantar manusia tetapi Tuhan tidak pernah memebda bedakan antar manusia
    -keberagaman budaya
    -keberagaman adat istiadat
    -keberagaman agama
    Keberagaman alat musik
    -keberagaman makanan
    -keberagaman flora/fauna
    -keberagaman pulau
    -keberagaman lagu daerah
    -keberagaman tarian daerah
    2. Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus
  9. solidaritas antar manusia
    > memiliki berbagai keberagaman
    ada keberagaman Suku Bangsa,
    Adat Istiadat,agama dan kepercayaan,dan budaya
    > memiliki pribadi yang unik
    > Memiliki berbagai keberagaman suku.
    yang berbeda beda
    > mengagumi atas slalu menghormati dan menghargai sesama manusia walaupun kita mempunyai warna kulit berbeda dan rambut yang berbeda
    > meningkatnya kreativitas
    > meningkatnya manusia berinovasi
    > terciptanya integrasi nasional
    > memajukan pergaulan antar suku, budaya, golongan, dan agama.

    2.Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil

    BalasHapus
  10. 1.- tuhan menciptakan perbedaan diantar manusia tetapi Tuhan tidak pernah memebda bedakan antar manusia.
    -keberagaman budaya
    -keberagaman adat istiadat
    -keberagaman agama
    Keberagaman alat musik
    -keberagaman makanan
    -keberagaman flora/fauna
    -keberagaman pulau
    -keberagaman lagu daerah
    -keberagaman tarian daerah
    2.Tuhan menciptakan manusia tanpa membeda-bedakan mana yang lebih tinggi derajatnya.Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk mengikis perbedaan yang ada, dan harus melihat semua manusia adalah sama berharganya di hadapan Allah. Ini menjadi satu kunci penting bagi tercapainya kedamaian di dunia ini.

    BalasHapus

Posting Komentar