YESUS SAHABAT TERBAIK | RUMAH DOA KELUARGA - RDK | BERKAT TUHAN

 

Shalom, Berkat Tuhan hari ini: YESUS SAHABAT TERBAIK

Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu SABAHAT, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Yakobus 4:4b mengatakan, “Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Tuhan tidak pernah ingin bermusuhan dengan manusia. Seperti kita ketahui, ketika kita berdosa, Dia turun dari Sorga menyelamatkan kita, menebus kita dari segala dosa, kutuk, dan hukuman. Tuhan ingin ada bersama-sama dengan kita.

Jika kita merasa jauh dari Tuhan, bukan Tuhan yang menjauh, melainkan kita yang sedang pergi menjauh. Saat kita memilih bersahabat dengan dunia, otomatis kita menjauh dari Tuhan dan menjadikan diri kita “musuh” Tuhan. Kita tidak dapat bersahabat dengan dunia ini sekaligus sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

Hari ini saya ingin kita mengerti bagaimana Tuhan memandang hidup kita. Dia memanggil kita sebagai sahabat-Nya. Kita bukan budak, keponakan, saudara jauh, atau teman-Nya, tapi sahabat-Nya.

Hanya kepada sahabat, kita menceritakan hal-hal yang penting, rahasia, dan pribadi. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang.

Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaikmu?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.” 



Komentar

  1. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang.Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaikmu?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin amin bapa kita diantara yang terbaik bahkan Tuhan menyebut sahabat karena Citayam kepada umatnya marilah kita selalu merapat kepada Nya

      Hapus
  2. Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu SABAHAT, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku

    BalasHapus
  3. Sahabat terbaik๐Ÿค—

    BalasHapus
  4. Oh nama~Nya Yesus, amien ❤️๐Ÿ™๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฑ

    BalasHapus
  5. Hanya kepada sahabat, kita menceritakan hal-hal yang penting, rahasia, dan pribadi. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang.

    Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaikmu?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.” AMIN ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ˜‡

    BalasHapus
  6. Hanya kepada sahabat, kita menceritakan hal-hal yang penting, rahasia, dan pribadi. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang

    BalasHapus
  7. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang.

    BalasHapus
  8. Yesus sahabat sejati,kita bisa mencritakan semua,isi hati kita

    BalasHapus
  9. Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu SABAHAT, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

    BalasHapus
  10. Amin,berbahagialah orang yang hidup didalam Tuhan,

    BalasHapus
  11. Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaikmu?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.”

    BalasHapus
  12. Jika kita merasa jauh dari Tuhan, bukan Tuhan yang menjauh, melainkan kita yang sedang pergi menjauh. Saat kita memilih bersahabat dengan dunia, otomatis kita menjauh dari Tuhan dan menjadikan diri kita “musuh” Tuhan. Kita tidak dapat bersahabat dengan dunia ini sekaligus sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

    BalasHapus

Posting Komentar