Shalom, Berkat Tuhan hari ini: SENTUHAN TUHAN
Lukas
7:12-15 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar,
anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari
kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung
berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Seringkali,
ketika kita berdoa, kita mengucapkan keluh kesah dan pergumulan kita, dengan
sikap hati seolah Tuhan tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam hidup kita.
Saya pernah mendengar seseorang berdoa sambil berteriak-teriak dan
memukul-mukul lantai, seolah Tuhan begitu jauh dan tidak peduli dengan
keadaannya.
Dalam cerita
di atas, Yesus melihat seorang janda sedang berduka karena kematian anak
tunggalnya. Saya dapat membayangkan betapa hancurnya hati sang ibu. Mungkin
saat itu tidak ada seorang pun yang mengerti apa yang sedang dirasakan oleh
sang ibu. Namun, Yesus mengerti. Yesus tahu apa yang dirasakan, sekaligus yang
diharapkan oleh sang ibu. Yesus mendekat dengan hati yang penuh belas kasihan.
Hal yang
sama di dalam hidup kita. Seringkali kita berpikir Yesus tidak peduli. Dalam
banyak pergumulan, orang sering berdoa dengan sikap hati yang salah, “Yesus, di
manakah Engkau? Mengapa Engkau tidak peduli dengan keadaanku?”
Yesus
tahu pergumulan kita. Itu sebabnya, Dia berkata, “Marilah yang letih lesu dan
berbeban berat …” Dia ingin kita tahu bahwa kita tidak sendirian, Dia mendengar
kesusahan kita, dan memberikan jalan keluar untuk kita.
Sama seperti
yang dilakukan oleh para pengusung jenazah dan sang ibu di atas yang membiarkan
Yesus menyentuh jenazah itu, maukah kita berhenti sebentar dari kekuatan dan
pemikiran kita dan membiarkan Yesus menyentuh hidup kita dengan kebenaran firman-Nya?
Ketika sang
janda melibatkan Yesus dalam kesedihannya, hasilnya (ayat 15),”Maka bangunlah
orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada
ibunya.” Haleluya! Saya percaya, hasil yang sama pun dapat terjadi bagi hidup
kita ketika kita membiarkan Yesus menyentuh hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Aminnn
BalasHapusAmin puji Tuhan ๐
BalasHapusAminnnnn...amin.... ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ๐ญ
BalasHapusPuji Tuhan. Terimakasih untuk renungannya. Tuhan Yesus memberkati๐๐๐ ๐๐
Saya percaya, hasil yang sama pun dapat terjadi bagi hidup kita ketika kita membiarkan Yesus menyentuh hidup kita.Sama seperti yang dilakukan oleh para pengusung jenazah dan sang ibu di atas yang membiarkan Yesus menyentuh jenazah itu.
BalasHapusAmennn๐
BalasHapusHaleluya,,, pertolongan Tuhan memang selalu indah dan tepat pada waktunya, oleh sebab itu dari berkat har ini sangat memberkati saya dan menguatkan iman saya,, Terimakasih Hambanya Tuhan Yesus memberkati.
BalasHapusSeringkali, ketika kita berdoa, kita mengucapkan keluh kesah dan pergumulan kita, dengan sikap hati seolah Tuhan tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam hidup kita. Saya pernah mendengar seseorang berdoa sambil berteriak-teriak dan memukul-mukul lantai, seolah Tuhan begitu jauh dan tidak peduli dengan keadaannya.
BalasHapusDalam cerita di atas, Yesus melihat seorang janda sedang berduka karena kematian anak tunggalnya. Saya dapat membayangkan betapa hancurnya hati sang ibu. Mungkin saat itu tidak ada seorang pun yang mengerti apa yang sedang dirasakan oleh sang ibu. Namun, Yesus mengerti. Yesus tahu apa yang dirasakan, sekaligus yang diharapkan oleh sang ibu. Yesus mendekat dengan hati yang penuh belas kasihan.
Yesus mendengarkan setiap doa kita dan akan memberikan apa yang kita doakan pada waktu yang tepat dan biarkalah Tuhan Yesus memyentuh hidup kita.
BalasHapusSeringkali, ketika kita berdoa, kita mengucapkan keluh kesah dan pergumulan kita, dengan sikap hati seolah Tuhan tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam hidup kita. Saya pernah mendengar seseorang berdoa sambil berteriak-teriak dan memukul-mukul lantai, seolah Tuhan begitu jauh dan tidak peduli dengan keadaannya.
BalasHapusPetrus dan keluarga harus tetap percaya kepada Panggilan~Nya, amien ๐❤️๐ฎ๐ฑ
BalasHapusLukas 7:12-15 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
BalasHapusAminnn๐
BalasHapusJika tangan Tuhan sudah terulur, tidak akan ada yg dapat menghalangi kehendak-Nya. Ijinkan dan luaskan tangan Tuhan menyentuh setiap kehidupan kita. ๐
BalasHapusTidak ada yg bisa menghalangi kehendak Tuhan.
BalasHapusTuhan Yesus memberkati kita semua.
Puji Tuhan ๐๐
BalasHapusAminnn
BalasHapus