HIDUP RUKUN - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK | BERKAT TUHAN

 

Shalom, Berkat Tuhan hari ini: HIDUP RUKUN

Sesungguhnya hidup rukun adalah nuansa hidup yang didambakan oleh semua orang. Apakah yang dimaksud dengan “rukun”? Menurut kamus Bahasa Indonesia “rukun” adalah baik dan damai atau tidak bertengkar. 

Mazmur 133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 

Hidup rukun, sungguh indah. Setidaknya, hidup rukun bersama orang-orang yang dekat dengan kita dan dengan orang-orang yang kita sayangi. Hidup rukun dengan orang di sekeliling kita dapat menghadirkan suasana Sorga di Bumi. 

Rukun yang saya maksud adalah sebuah kondisi di mana setiap orang saling menghargai satu sama lain, saling mendoakan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain, saling mengampuni satu sama lain, dan saling menegur satu sama lain. 

Bagus jika pada saat kita bergabung ke dalam sebuah komunitas, komunitas tersebut sudah dalam keadaan rukun. Yang saya maksud dengan komunitas adalah keluarga, lingkungan gereja, sekolah, atau rekan-rekan dalam pekerjaan. Namun jika tidak, kita dapat berpartisipasi untuk membuat komunitas tersebut hidup dalam kerukunan. 

Ada komunitas dalam keadaan tidak rukun. Setiap anggota di dalamnya saling menggosipkan satu sama lain, saling menjelekkan satu sama lain, dan terkadang saling menjatuhkan satu sama lain. Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat mengambil langkah untuk menjadi orang yang menghargai, menghormati, mengampuni, dan mendukung orang-orang yang tergabung di dalam komunitas tersebut. 

Ingat, setialah melakukan hal-hal di atas. Pada saat kita setia melakukan sebuah kebiasaan yang baik, lambat laun orang lain akan menyadari adanya berubah, dan kemudian akan turut berubah seiring mereka melihat manfaat dari kebiasaan baik yang kita lakukan. Di saat itulah kerukunan tercipta. 

Tuhan tempatkan kita di komunitas-komunitas tertentu untuk membawa orang-orang kepada Kristus. Mungkin kita ada di tempat yang sama sekali tidak ada yang mengenal Tuhan. Namun, untuk itulah kita ada di sana. Kita dapat menjadi bagian dari sebuah perubahan. 

Syair pemazmur memberikan inspirasi bagi kita hari ini untuk hidup dengan rukun. Rukun dapat dimaknai sebagai hidup dalam damai, dan ketika ada damai maka segala hal yang terjadi akan menjadi berkat.

Penulis Mazmur terinspirasi dari arak-arakan umat menuju Bait Allah setiap tahunnya pada waktu tertentu. Menjadi peringatan sentral bahwa mereka dari berbagai pelosok penjuru tempat tinggal, berduyun-duyun menuju Yerusalem untuk beribadah di Bait Allah. Mereka bisa berhari-hari di perjalanan, berjumpa dengan kerabat dan sanak saudara. 

Dan indahnya, arak-arakan ini diwarnai dengan kerukunan: satu tujuan yang sama yaitu berjumpa dengan Allah dalam ibadah. Dalam perjalanan panjang tersebut, sangat wajar jika mereka berbincang. Bercerita tentang pengalaman hidup, berbagi bekal makanan, bahkan memuji Allah dalam nyanyian. 

Tidak hanya berhenti sampai disitu. Kerukunan membawa kedamaian yang membuat berkat Allah mengalir deras. Minyak urapan di kepala Harun menjadi gambaran berkat yang terus mengalir tiada henti. 

Embun Gunung Hermon yang menuju Bukit Sion menjadi gambaran berkat yang selalu ada disepanjang perjalanan hidup. Hal itu terjadi karena Allah-lah sumber berkat yang sesungguhnya bagi kehidupan yang diwarnai damai.  

Terimalah berkat dari Tuhan. Hidup rukun dengan sesama (tidak suka bertengkar, bersatu hati/bersepakat), keluarganya akan diberkati, anak-cucunya juga di berkati. Dan Ia hidup harmonis dengan lingkungannya.

Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan.