Baca
Alkitab: Matius 6:26-30
Ketika Allah
menciptakan seluruh ciptaan-Nya, Ia menciptakan seturut kehendak dan
rencana-Nya. Tidak ada satupun ciptaan yang berada di luar dari penguasaan
tangan-Nya; Ia berkuasa dan berdaulat penuh terhadap ciptaanNya. Allah mengatur
seluruh alam semesta dan yang hidup didalamnya; Allah mengatur planet-planet
sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya dan Allah mengatur semuanya itu untuk
mencapai tujuan-Nya yang kekal.
Istilah
“Providensia” berasal dari kata Latin, dari kata kerja Providare yang berarti
memandang ke depan, melihat lebih dulu terjadinya sesuatu, terlebih dulu
menyelenggarakan atau menyediakan sesuatu. Providensia Allah dapat dipahami
sebagai pemeliharaan Allah terhadap ciptaan-Nya melalui berbagai proses yang
telah ditetapkannya, dan hal tersebut dapat terlihat pada Matius 5:45; Mazmur
104:14; Ayub 37:10,12. Dalam hal ini terlihat bahwa Alkitab memberikan bukti
setelah Allah mencipta, Allah terus menerus memelihara kelangsungan dunia, Ia
melindungi semua makhluk-Nya, Ia bertindak dalam segala peristiwa yang terjadi
dalam dunia ini, dan bahkan Allah mengarahkan segala sesuatu pada tujuan akhir
yang telah ditetapkan-Nya.
Menolong
Sesama sebagai Inspirasi Kehidupan
Semakin
berkembangnya zaman, manusia semakin individualistis. Rasa empati kepada orang
lain akan semakin memudar. Manusia mulai mementingkan dirinya sendiri dan
nilai-nilai kemanusiaan mulai tidak dihormati sebagaimana mestinya. Sebagai
remaja Kristen, peserta didik diajar untuk menaruh kasih kepada sesama,
siapapun itu tanpa terkecuali. Hal ini dapat dilihat pada kitab Amsal dan Kisah
Para Rasul yang menekankan tentang kepedulian kepada sesama; Amsal 3:27
“Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya”, dan Kisah Para Rasul 20:35 “Dalam segala
sesuatu telah kuberikan contoh kepada\ kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita
harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan
Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatkan: Adalah lebih berbahagia memberi dari
pada menerima”.
Dalam ayat
tersebut sangatlah jelas bahwa kita dituntut untuk menaruh kepedulian kepada
sesama seperti kita peduli terhadap diri kita sendiri. Namun, banyak di antara
kita yang masih berpandangan bahwa menolong sesama akan merugikan diri sendiri.
Hal itu merupakan sikap egois yang tidak disukai Allah. Allah bisa memakai
siapa saja untuk memelihara umat-Nya dan Ia menyatakan pemeliharaan-Nya melalui
orang-orang di sekitar kita sebagai perpanjangan tangan Allah. Oleh karena itu,
marilah kita mulai berempati kepada orang lain. Kita telah dikasihi Allah, maka
sebagai ungkapan Syukur kita pun harus membagikan kasih kepada orang-orang di
sekeliling kita, agar mereka dapat melihat Allah melalui kehidupan kita.
Tugas Hari
ini:
1. Tuliksan kesaksian kamu (minimal 50 kata)
tentang hidup sebagai bentuk pemeliharaan Allah
Ketika Allah menciptakan seluruh ciptaan-Nya, Ia menciptakan seturut kehendak dan rencana-Nya. Tidak ada satupun ciptaan yang berada di luar dari penguasaan tangan-Nya; Ia berkuasa dan berdaulat penuh terhadap ciptaanNya. Allah mengatur seluruh alam semesta dan yang hidup didalamnya; Allah mengatur planet-planet sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya dan Allah mengatur semuanya itu untuk mencapai
BalasHapus1. Puji Tuhan segala sesuatu yang saya butuhkan terpenuhi dan waktu masa penderitaan akan selalu datang pertolongan yang datang dari Tuhan , Allah selalu memberikan pertolongan, bantuan, dan kasih sayang kepada kita semua. Tetapi hanya satu yang harus kita semua lakukan yaitu akan kasih pernyataannya, karena hanya dialah yang harus kita puji dan sembah.
BalasHapusSetiap orang kristiani yang menyerahkan diri dan hidupnya pada Tuhan mempercayai Tuhan akan selalu memelihara dirinya. Pemeliharaan Tuhan berarti Tuhan selalu menyertai hidup kita baik di kala senang dan di kala sedih.
BalasHapusTuhan akan memelihara kita bukan hanya secara jasmani saja, tetapi juga rohani kita. Misalnya dengan mengingatkan kita untuk tidak melakukan perbuatan tercela melalui suara hati. Suara hati dapat dipertajam dengan banyak berdoa, beribadah, dan mendekatkan diri padaNya.
Tuhan memelihara jasmani kita dengan menyediakan segala kebutuhan kita. Bukan berarti umat kristiani akan kebal dari penyakit. Saat umat kristiani mengalami sakit, kemalangan, atau pun penderitaan, umat kristiani yakin, penderitaan itu diberikan oleh Dia untuk semakin mendekatkan diri dan selalu mensyukuri keadaan kita.
Saat kita sakit, rasa kasih sayang dari orang di sekitar kita merupakan cerminan dari Allah Bapa yang mengasihi kita. Saat kita menderita, pertolongan yang datang pun sebenarnya pertolongan dari Bapa sebagai tanda Dia selalu menyertai kita.
Allah menciptakan langit dan bumi agar manusia bisa hidup di bumi dengan tenang maupun nyaman, Allah juga memberikan sebuah Alam agar manusia bisa memakan makanan yang di hasilkan alam. Tuhan Selalu menjaga kita agar selalu dalam keadaan sehat. Tuhan selalu memberikan berkat nya kepada yang memercayainya. Tuhan mengajarkan arti dalam hidup. Tuhan selalu memenuhi apa yang kita inginkan apabila kita sabar.
BalasHapusSegala kebutuhan saya terpenuhi. Allah memberikan pertolongan, bantuan bagi orang percaya akan kasih dan penyertaan Nya. Tuhan selalu menyertai saya baik senang maupun sedih. Tuhan menginginkan kita semua untuk melakukan perbuatan yang baik. Tuhan menyediakan segala kebutuhan kita, kebutuhan kita terpenuhi dikala penderitaan akan selalu datang pertolongan Tuhan. karna itu kita harus tetap bersyukur di keadaan susah maupun senang
BalasHapus-lavina
Semakin berkembangnya zaman, manusia semakin individualistis. Rasa empati kepada orang lain akan semakin memudar. Manusia mulai mementingkan dirinya sendiri dan nilai-nilai kemanusiaan mulai tidak dihormati sebagaimana mestinya. Sebagai remaja Kristen, peserta didik diajar untuk menaruh kasih kepada sesama, siapapun itu tanpa terkecuali. Hal ini dapat dilihat pada kitab Amsal dan Kisah Para Rasul yang menekankan tentang kepedulian kepada sesama; Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”, dan Kisah Para Rasul 20:35 “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada\ kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatkan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima”.
BalasHapusSemakin berkembangnya zaman, manusia semakin individualistis. Rasa empati kepada orang lain akan semakin memudar. Manusia mulai mementingkan dirinya sendiri dan nilai-nilai kemanusiaan mulai tidak dihormati sebagaimana mestinya. Sebagai remaja Kristen, peserta didik diajar untuk menaruh kasih kepada sesama, siapapun itu tanpa terkecuali. Hal ini dapat dilihat pada kitab Amsal dan Kisah Para Rasul yang menekankan tentang kepedulian kepada sesama;
BalasHapusSemakin berkembangnya zaman, rasa empati kepada orang lain akan semakin memudar. Manusia mulai mementingkan dirinya sendiri dan nilai-nilai kemanusiaan mulai tidak dihormati sebagaimana mestinya. Sebagai orang Kristen kita dididik diajar untuk menaruh kasih kepada sesama, siapapun itu tanpa kecuali. Dalam segala sesuatu telah kuberikan kepadamu , bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingatkan perkataan Tuhan Yesus, sebab ia sendiri telah mengatakan: lebih berbahagia memberi daripada menerima
BalasHapus