ALLAH PENGASIH MEMULIHKAN
KEHIDUPAN BERGEREJA
Baca Alkitab: Amos 5:22-24; Matius 22:37-40; Roma 8:28
1. Reformasi
Adalah sebuah peristiwa yang dimulai pada abad ke XVI ketika Martin Luther memakukan 95 dalilnnya yang berisi kritik terhadap ajaran Gereja pada waktu itu. Luther mengkritik pemahaman bahwa orang bisa membeli keselamatanya dengan memberi surat keselamatannya atau membeli relikui-relikui orang kudus
2. Reformasi
Radikal
Reformasi yang lebih radikal lagi dilakukan oleh Menno Simons (1496 – 1561), seorang imam di Friesland, kini bagian dari Belanda. Simmons memimpin gerakan yang disebut Anabaptis artimya “baptis ulang”. Sebutan ini diberikan kepada kelompok ini mereka menolak baptisan yang diberikan kepada anak-anak karena menurut Simmons anak-anak tidak memahami apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Karena itu Simmons menyatakan, siapa yang mau ikut dalam kelompoknya harus dibaptiskan kembali dengan cara diselam, bukan hanya dipercikkan air seperti yang biasa dilakukan oleh banyak aliran gereja lainnya.
3.
Penganiayaan atas Kaum Radikal.
Kelompok Mennonit dan kaum Anabaptis lainnya banyak mengalami penindasan dan penganiayaan karena ajarannya yang menuntut orang-orang Kristen yang mau bergabung ke dalamnya untuk dibaptiskan ulang.
Reformasi di Inggris
Di Inggris terjadi pula gerakan pembaruan gereja. Pada intinya ada dua gerakan yang terjadi. Yang pertama perpisahan dari Gereja Katolik Roma dan terbentuknya Gereja Inggris dan kedua, pembaruan oleh John Knox yang terpusat di daerah Skotlandia, di bagian utara Inggris.
1. Gereja Inggris (Anglikan)
Pembentukan Gereja Inggris lebih didasarkan pada masalah politik, ketika Raja Henry VIII meminta pimpinan gereja mengizinkannya menceraikan istrinya, Catherine dari Aragon, yang tidak kunjung menghasilkan anak lakilaki yang bisa menjadi pewaris takhtanya. Pimpinan gereja tidak bersedia mengeluarkan surat pembatalan pernikahannya. Karena itu pada tahun 1534, Henry VIII memutuskan bahwa Gereja Inggris memisahkan diri dari Roma. Henry mengangkat dirinya sebagai pemimpin Gereja Inggris. Hingga sekarang, setiap raja atau ratu Inggris diakui sebagai kepala Gereja Inggris.
2. Reformasi
John Knox John Knox (1512 –1572)
Adalah seorang notaris, imam gereja, dan teolog di Skotlandia. Knox ikut bergabung dan kemudian memimpin pembaruan gereja di Skotlandia yang melahirkan Gereja Presbiterian Skotlandia. Presbiterian, berarti gereja itu dipimpin oleh para penatua, bukan oleh seorang uskup atau Paus. Seorang pendeta disebut sebagai “primus inter pares”. Artinya, yang pertama di antara semua yang setara
3. Pembaruan
melalui Gereja Methodist
John Wesley (1703 –1791) adalah seorang pendeta, teolog, dan penginjil Inggris yang memimpin gerakan kebangunan rohani di kalangan Gereja Inggris. Gerakan ini belakangan dikenal sebagai Methodisme. Kelompok ini kemudian menjadi gerakan independen yang berlanjut sampai sekarang.
Gerakan Pentakostal
Gerakan Pentakostal adalah gerakan yang menekankan pengalaman dengan Allah melalui baptisan Roh Kudus. Nama gerakan ini diambil dari peristiwa Pentakosta, yaitu hari pencurahan Roh Kudus atas para murid Yesus yang kemudian menjadi hari lahirnya gereja. Hal ini juga digambarkan dengan peristiwa yang menyebabkan para murid bisa berbahasa roh
1. Gerakan
Karismatik.
Gerakan Karismatik bertumbuh dari pentakostalisme, sehingga gerakan ini juga sering disebut sebagai gerakan Karismatik. Ia muncul sebagai gerakan di kalangan gereja-gereja arus utama yang mengadopsi keyakinan dan praktik dari pentakostalisme. Yang menjadi ciri utama gerakan ini adalah penggunaan karunia-karunia roh (karismata)
2. Ajaran Orang
Karismatik
Percaya bahwa karunia-karunia (bhs. Yunani: karismata) Roh Kudus yang digambarkan di dalam Perjanjian Baru, juga tersedia bagi orang Kristen sekarang apabila mereka mengalami baptisan Roh, entah dengan penumpangan tangan atau cara lainnya. Alkitab memang menyebutkan banyak karunia Allah melalui Roh Kudus. Ada 9 karunia khusus yang didaftarkan dalam 1 Korintus 12:8-10 yang sifatnya adikodrati dan mencirikan gerakan
3. Perbedaan
antara Pentakostalisme dan Karismatik
Meskipun kedua aliran ini memiliki banyak kesamaan, ada juga beberapa perbedaan di antara mereka. Banyak orang karismatik yang menjauhkan diri dari orang-orang pentakostal karena alasan budaya dan teologis.
Gerakan
Perempuan di dalam Gereja
Di banyak gereja di dunia, kaum perempuan tidak banyak diberikan peran yang berarti. Padahal di gereja perdana, perempuan telah banyak berperan. Ada Priskila yang selalu mendampingi Akwila, suaminya, dalam perjalanan pemberitaan injilnya. Ada Lidia, seorang perempuan kaya, pengusaha kain ungu, yang mendanai perjalanan-perjalanan Paulus berkeliling memberitakan Injil. Ada Yunia, seorang penatua di gereja perdana.
Dari semua uraian di atas kita sudah melihat bahwa ada banyak sekali cara yang digunakan Allah untuk memperbarui Gerejanya. Sejak gerakan Reformasi yang dimulai oleh Luther, Calvin, dan kemudian oleh kelompok-kelompok radikal seperti Anabaptisme, kemudian pembaruan di Inggris, lalu di Amerika dalam bentuk gerakan pentakostal dan karismatik, pembaruan terus terjadi.
Salah satu hal penting yang sering dilupakan adalah peranan perempuan dalam pelayanan gereja dan misi. Dalam bahan ini kita belajar tentang beberapa tokoh luar biasa yang merintis pekerjaan tersebut. Ann H. Judson yang melayani di Myanmar dan meninggal pada usia yang sangat muda, serta Mary Slessor yang melayani di Nigeria sampai usia yang cukup lanjut, memberikan pelananan-pelayanan yang luar biasa. Terbukti di sini, bahwa kaum perempuan sama sekali tidak kalah dibandingkan oleh laki-laki di dalam pelayan mereka di dalam gereja dan misi.
Tugas hari ini
1. Kemukakan Pandangan
Kritis Berkaitan Dengan Peran Perempuan dan laki-laki Dalam Gereja.
2. Sebutkan nama-nama gereja yang ada di kotamu!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Pada saat zaman dahulu mungkin masih sangat sangat kental dengan patriaki nya,sehingga para perempuan di anggap lemah dan tidak berpengaruh.
BalasHapusTetapi pada saat sekarang ini menurut padandangn saya kita tidak perlu memandang gender untuk menjadi pelayan nya Tuhan,untuk dapat melayani Tuhan setiap orang tanpa memandang gender dan apapun,kita dapat berpartisipasi dalam kegiatan di gereja .
2. GPI MAJALENGKA, GPI KADIPATEN, GPDI MAJALENGKA, GBI CIDERES, GPI ALFA OMEGA JATIWANGI.
fadly
1. Pada saat zaman dahulu mungkin masih sangat sangat kental dengan patriaki nya,sehingga para perempuan di anggap lemah dan tidak berpengaruh.
BalasHapusTetapi pada saat sekarang ini menurut padandangn saya kita tidak perlu memandang gender untuk menjadi pelayan nya Tuhan,untuk dapat melayani Tuhan setiap orang tanpa memandang gender dan apapun,kita dapat berpartisipasi dalam kegiatan di gereja .
2. GPI MAJALENGKA, GPI KADIPATEN, GPDI MAJALENGKA, GBI CIDERES, GPI ALFA OMEGA JATIWANGI
Dalam bahan ini kita belajar tentang beberapa tokoh luar biasa yang merintis pekerjaan tersebut.
BalasHapus