PAK KELAS 12 - 2023 | ALLAH MEMULIHKAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA - Bab 5

 


ALLAH MEMULIHKAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Baca Alkitab: Galatia 3:28 , Kolose 3: 11

Allah berkuasa memulihkan kehidupan manusia. Allah sanggup memulihkan kehidupan suatu bangsa dan negara. Pemulihan itu selalu diikuti dengan pembaharuan. 

Pembaharuan yang terjadi itu merupakan Kehidupan dalam kebaruan sejati dan hal itu ditandai dengan adanya tindakan untuk menanggalkan kehidupan lama/cara hidup lama yang dikuasai oleh dosa.

Tindakan menanggalkan manusia lama ini beranjak dari sebuah kenyataan bahwa Yesus Kristus telah mematahkan kuasa dosa serta membebaskan kita dari kekuatan dosa yang membelenggu kita sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menanggalkan manusia lama tersebut. Pembaharuan hidup diwujudkan melalui karya Roh Kudus yang adalah Roh kebenran

Permasalahan Bangsa

1. Kemiskinan dan korupsi

Tingkat kemiskinan di negara kita sesungguhnya masih sangat tinggi. Kesenjangan ekonomi di negara kita masih terlihat lebar sekali. Ada orangorang yang sangat kaya, sehingga mereka bisa dengan mudah melakukan wisata ke negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan lain-lain. Pesawat terbang yang mereka tumpangi pun adalah kelas yang mahal, bukan kelas ekonomi yang murah. 

Uang tidak menjadi masalah bagi mereka. Sementara itu, masih banyak sekali orang yang miskin. Bahkan untuk makan besok pagi pun mereka mungkin tidak punya uang. Kalau mereka sakit, mereka tidak mau ke dokter, atau ke puskesmas, karena anggapannya pasti harus keluar uang banyak untuk beli obat, dll. 

Akibatnya, kondisi mereka semakin buruk: makan seadanya, kadang-kadang hanya nasi dengan garam atau kecap saja. Akibatnya, kesehatan tidak dirawat dan kondisi tubuh melemah. Tidak heran kalau harapan hidup mereka lebih rendah. Kesenjangan ekonomi ini juga terlibat dari ketersediaan lapangan kerja. 

Lapangan kerja paling banyak tersedia di Pulau Jawa. Yang lainnya mungkin harus bekerja di kebun-kebun sawit, pabrik-pabrik di luar Pulau Jawa.

2. Keberagamaan Beragama 

Bangsa Indonesia terdiri dari ribuan suku dan banyak agama. Menurut sensus penduduk oleh BPS 2010 ada sekitar 1340 suku bangsa di Indonesia dengan 718 bahasa, dan 6 agama resmi, serta mungkin puluhan atau ratusan agama lokal. 

Masalah pengakuan terhadap 6 agama resmi ini, Islam, Kristen, Katolik, Buddhisme, Hindu, dan Konfusianisme, menimbulkan masalah sebab, jumlah pengikut agama-agama itu tidak sama. Islam adalah agama yang paling banyak pengikutnya (85%). 

Namun demikian, di luar itu kita harus mengakui bahwa ada daerah-daerah tertentu di Indonesia yang dihuni oleh agama-agama yang minoritas, tetapi menjadi mayoritas di wilayahnya. Misalnya, di Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua, kita menemukan kantong-kantong Kristen. 

Di Bali ada komunitas Hindu yang sangat besar jumlahnya (sekitar 3,6 juta). Kemudian ada sejumlah agama setempat, misalnya Parmalim di daerah Batak, Kaharingan di Kalimantan, Sunda Wiwitan di Jawa Barat, Aluk Todolo di Toraja, Marapu di Sumba, berbagai aliran kebatinan di hampir semua wilayah Indonesia, dan lainnya yang seringkali dianggap bukan agama

Bagaimana pandangan Kristen terhadap kehadiran agama-agama lain? Apakah kita bisa menemukan kebenaran di dalam agama-agama itu?

Ada tiga pendekatan terhadap masalah ini, yaitu eksklusif, inklusif dan pluralis.

Pendekatan eksklusif menyatakan bahwa agama Kristen adalah satu-satunya agama yang benar, sementara yang lainnya salah. Bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai ciptaan kuasa jahat. Pendekatan ini seringkali menggunakan ayat dari Yohanes 14:6;

Pendekatan inklusif menyatakan bahwa agama Kristen adalah yang benar dan paling sempurna. Namun, kebenaran juga dapat ditemukan di dalam agama-agama lain. Dalam Surat Ibrani 1:1-2

Pendekatan pluralis menyatakan bahwa ada puluhan ribu agama di dunia yang sama-sama sah dan benar, apabila dilihat dari budaya mereka masingmasing. Untuk pendekatan terakhir ini, kita tidak bisa menemukan ayat-ayat Alkitab yang mendukungnya. Namun demikian, para pendukung pendekatan ini cenderung mengatakan bahwa mereka sudah lelah dengan pertikaian yang mempertentangkan mana agama yang benar. Sudah terlalu banyak peperangan yang dilakukan atas nama agama. Jadi, dasar pendekatan ini lebih bersifat kemanusiaan.

Seperti penganut Zaman Baru. Ambil sedikit dari ajaran Hindu, ambil lagi dari Buddha, sedikit, sedikit… Itu tidak sehat.

Bagi masing-masing pemeluk, menganut satu kebenaran, satu agama, sangat penting. Beberapa kebenaran, beberapa agama, itu kontradikitf. Saya Buddhis. Karena itu agama Buddha adalah satu-satunya kebenaran dan agama untuk saya. Untuk teman Kristen saya, agama Kristen adalah satusatunya kebenaran dan agama. Untuk teman Muslim saya, Islam adalah satu-satunya kebenaran dan agama Saya menghormati dan mengagumi teman-teman Kristen dan Muslim saya. Bila kita mempersatukan dalam arti mencampur-adukkan, itu tidak mungkin. Sia-sia.

Patriarki Kata patriarki berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “pater” (ayah) dan “arkhe” (kepemimpinan). Dari sini jelas bahwa kata patriarki bermakna bahwa kepemimpinan dan kekuasaaan berada di tangan sang ayah, atau lakilaki. Dalam keadaan ini, ayah atau pihak laki-lakilah yang menentukan segalagalanya dalam kehidupan ini. Pihak perempuan menduduki posisi kelas dua. Merek diharapkan diam di dalam rumah saja, tidak usah ikut-ikutan mengatur masyarakat. Apalagi menjadi pemimpin di masyarakat.

Tokoh-tokoh perempuan pemimpin di negara kita telah menunjukkan bahwa perempuan layak terjun ke masyarakat. 

Di Minahasa kita mengenal Ny. Maria Walanda Maramis yang merintis pendidikan di Minahasa dan bahkan sampai ke Jawa dengan organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak dan Temurunannya) untuk mengembangkan pendidikan untuk perempuan supaya mereka bisa bergaul dan berani mengemukakan pemikiran-pemikirannya. 

Di Jawa Barat, ada Dewi Sartika yang juga mendirikan “Sekolah Raden Dewi” yang menyebar ke seluruh Jawa Barat. 

Di kota Jepara ada R.A. Kartini yang fasih berbahasa Belanda dan melakukan surat-menyurat dengan temannya di Belanda, Ny. Abendanon. Di dalam surat-suratnya Kartini menunjukkan keprihatinannya akan kedudukan perempuan saat itu, dan kurangnya pendidikan yang bisa mereka nikmati.

Di masa modern, kita melihat sejumlah perempuan hebat yang menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan. Sebut saja Megawati Soekarno Puteri yang menjadi Presiden RI yang ke- 5. Sri Mulyani yang menduduki jabatan menteri keuangan dan berkali-kali terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di Asia. 

Ada pula Susi Pudjiastuti yang tidak sampai lulus SMA, namun berhasil luar biasa dalam bisnis perikanannya. Ia kemudian diangkat menjadi menteri kelautan dan perikanan yang terkenal sangat berani dalam menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia. Nama yang layak juga disebut adalah Susi Susanti, pahlawan bulutangkis yang pertama kali merebut medali emas dalam Olimpiade.

 

Tugas hari ini:

1. Jelaskan, apa yang menyebabkan kemiskinan terjadi dan terus bertumbuh di Indonesia?

2. Bagaimana sikap dan kontribusi remaja kristen dalam turut serta menanggulangi berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan bernegara dan berbangsa?

Komentar

  1. 1. kemiskinan di indonesia disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari faktor
    1. Adanya Oknum pejabat yang memakan uang rakyat
    2. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia
    3. Banyaknya penganguran
    4. Kurang kontribusi pemerintahan

    BalasHapus
  2. 1. kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan pengangguran sehingga tidak memiliki mata pencaharian dan menimbulkan kemiskinan.
    - malasnya untuk bekerja

    2.menjadi pribadi yang lebih baik dan harus ada kesadaran dari diri sendiri

    BalasHapus
  3. 1. kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan pengangguran sehingga tidak memiliki mata pencaharian dan menimbulkan kemiskinan.
    - malasnya untuk bekerja

    2.menjadi pribadi yang lebih baik dan harus ada kesadaran dari diri sendiri

    fadly

    BalasHapus
  4. 1. kemiskinan di indonesia disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari faktor
    1. Adanya Oknum pejabat yang memakan uang rakyat
    2. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia
    3. Banyaknya penganguran
    4. Kurang kontribusi pemerintahan


    2. a) melakukan sosialisasi mengenai pekerjaan
    b)

    BalasHapus
  5. 1. upah minimum yang tidak memadai, taraf hidup masyarakat yang buruk, dan meningkatnya angka pengangguran setiap tahun tanpa adanya tambahan kesempatan kerja.
    2.menjadi pribadi yang lebih baik dan harus ada kesadaran dari diri sendiri

    BalasHapus
  6. 1.banyak hal yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia semakin bertambah,dari oknum oknum, kurang nya pendidikan, sedikit nya lapangan kerja dan lain lain
    2.sadar diri menjadi pribadi yang lebih baik dengan mendoakan segala yang terjadi

    BalasHapus
  7. 1.kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan pengangguran sehingga tidak memiliki mata pencaharian dan menimbulkan kemiskinan.
    - malasnya untuk bekerja
    2.menjadi pribadi yang lebih baik dan harus ada kesadaran dari diri sendiri

    BalasHapus
  8. 1. kurangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan pengangguran sehingga tidak memiliki mata pencaharian dan menimbulkan kemiskinan.


    2. Menjadi pribadi yang lebih baik

    BalasHapus

Posting Komentar