Hedonisme vs Keugaharian
Baca Alkitab: Matius
6:19–34; Amsal 21:17; Yesaya 5:11–13
Hedonisme adalah sebuah gaya hidup yang mengupayakan kesenangan semata. Biasanya kesenangan tersebut diperoleh melalui berbagai upaya seperti menikmati hiburan berlebihan, menghamburkan dan memamerkan harta kekayaan, bahkan perilaku hidup tak terpuji. Dampaknya, orang berkecenderungan memaksakan diri untuk hidup mewah, bahkan tidak jarang yang ia melakukan hal itu di luar kemampuannya.
Ugahari adalah sebuah gaya hidup sederhana dan berkecukupan. Pola atau gaya hidup ugahari jauh dari gaya hidup hedonistik. Gaya hidup ugahari benar-benar menampilkan sebuah model bersahaja yang di dalamnya spiritualitas hidup tampak dalam kesederhanaan tanpa kehilangan kualitas hidup itu sendiri. Seseorang dengan kekayaan melimpah pun bisa menjalankan hidup dengan gaya ugahari, yang penuh kesederhanaan.
Antara hedonisme dan keugaharian terpisah jurang yang lebar. Keduanya tidak bisa dipertemukan. Hedonisme bertumpu pada kemewahan dan sikap loba, sedangkan keugaharian bertumpu pada sikap bersahaja dan mementingkan kesederhanaan tanpa kehilangan kualitas hidup di dalamnya.
Namun, bukan berarti dalam keugaharian tidak diperkenankan memiliki kekayaan. Justru kekayaan pada sikap ugahari menampilkan peluang memanfaatkan berkat Tuhan tersebut sebagai sarana bagi kemuliaan-Nya.
Kalian diajak untuk belajar mendalami panggilan hidup yang di dalamnya teladan Kristus tampak dengan jelas sehingga makin banyak orang mengenali kehidupan ugahari dalam seluruh sepak terjang hidup kalian.
Sekarang kamu bisa memahami perbedaan antara hedonisme dan keugaharian. Kamu bahkan belajar memahami makna teks Injil Matius 6:19–34 dan Yesaya 5:11–13 serta Amsal 21:17 dalam persepektif yang kuat pada panggilan untuk menumbuhkan pola hidup ugahari.
Tugas kamu saat ini adalah membangun sebuah spiritualitas ugahari sehingga seluruh berkat yang Tuhan percayakan benar-benar dipertanggungjawabkan dan menjadi spirit hidup keluargamu. Kamu bisa mewujudkan spiritualitasku melalui komitmen untuk berbelarasa dengan mereka yang kekurangan melalui kesediaan berbagi, tidak membuangbuang makanan, makan secukupnya, dan membangun spirit kesederhanaan dalam hidupmu.
Tugas hari
ini
1. Tuliskan tiga sikap
hedonistik dan tiga sikap ugahari!
2. Baca Alkitab berikut ini dan tuliskan apa intisari Yesaya 5:11–13; Amsal 21:17; Matius 6:19–21; Matius 6:22–24; Matius 6:25–34?
Steven
BalasHapus1. hedonisme
BalasHapus- berbelanja dengan boros
- foya foya
- selalu mengutamakan dirinya sendiri
Ugahari
- mengambil makanan secukupnya
- berhemat
- menaati peraturan yang berlaku.
2.mengingatkan kita untuk tidak mengumpulkan harta duniawi yang dapat hancur, tetapi untuk mengumpulkan harta di surga dengan melayani Tuhan dan sesama.
1 . hedonistik
BalasHapus-. Menghabiskan Waktu Untuk. kegiatan
-.Gemar Berbelanja
-.selalu berfoya foya
Ugahari. -.Menggunakan uang secukupnya
-.menaati peraturan yang berlaku -.mengambil makanan secukupnya 2.Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras" Dosa berikutnya yang disebutkan salah satunya adalah mencari kesenangan dari pagi sampai malam.
1.Tiga sikap hedonistik:
BalasHapusPencarian kesenangan segera tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.
Prioritas utama pada kenikmatan materi dan hiburan.
Menghindari kesusahan atau pengorbanan untuk memperoleh kenikmatan.
Tiga sikap ugahari:
Kesediaan untuk bersabar dan menghadapi tantangan dalam mencapai tujuan jangka panjang.
Memiliki etika kerja yang kuat dan tanggung jawab terhadap kewajiban.
Prioritas pada nilai-nilai moral dan keberlanjutan daripada kenikmatan segera.
2.
Yesaya 5:11-13: Ayat-ayat ini mengingatkan tentang bahaya minum-minum dan keserakahan, serta menggambarkan akibat-akibat buruk dari gaya hidup semacam itu, termasuk hukuman dari Tuhan.
Amsal 21:17: Ayat ini berbicara tentang bahaya kecanduan minuman keras dan kerugian yang ditimbulkannya.
Matius 6:19-21: Yesus mengajarkan pentingnya fokus pada investasi spiritual daripada harta benda duniawi, karena di mana harta kita ada, di situlah juga hati kita.
Matius 6:22-24: Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa kita tidak bisa melayani Allah dan harta benda secara bersamaan, karena kita akan memilih satu dan membenci yang lain.
Matius 6:25-34: Yesus mengingatkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan duniawi, melainkan percayakanlah semuanya kepada Allah dan cari dahulu Kerajaan Allah.
Semua ayat-ayat ini mengajarkan nilai-nilai spiritual, tanggung jawab, dan kepercayaan kepada Allah.
1. Sikap hedonistik adalah:
BalasHapus1. Pencarian kenikmatan dan kesenangan sebagai prioritas utama dalam hidup.
2. Tidak memedulikan konsekuensi negatif yang mungkin timbul dari tindakan hedonistik.
3. Mengutamakan kepuasan pribadi di atas kepentingan sosial atau moral.
Sikap ugahari adalah:
1. Bersedia mengorbankan kesenangan pribadi demi kepentingan umum atau tugas yang penting.
2. Menunjukkan kedisiplinan diri dalam menghadapi tantangan atau keterbatasan demi mencapai tujuan yang lebih besar.
3. Memiliki rasa tanggung jawab dan moralitas yang tinggi dalam mengambil keputusan.
2. Yesaya 5:11-13: Ayat-ayat ini mengingatkan tentang bahaya minum-minum dan keserakahan, serta menggambarkan akibat-akibat buruk dari gaya hidup semacam itu, termasuk hukuman dari Tuhan.
Amsal 21:17: Ayat ini berbicara tentang bahaya kecanduan minuman keras dan kerugian yang ditimbulkannya.
Matius 6:19-21: Yesus mengajarkan pentingnya fokus pada investasi spiritual daripada harta benda duniawi, karena di mana harta kita ada, di situlah juga hati kita.
Matius 6:22-24: Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa kita tidak bisa melayani Allah dan harta benda secara bersamaan, karena kita akan memilih satu dan membenci yang lain.
Matius 6:25-34: Yesus mengingatkan kita untuk tidak khawatir tentang kebutuhan duniawi, melainkan percayakanlah semuanya kepada Allah dan cari dahulu Kerajaan Allah.