Melangkah Bersama
Allah
Baca
Alkitab: Mazmur 139:13-14; Roma 8:38-39; 2 Petrus 3:2-4
Apakah kamu
pernah merasakan sakit yang berat dan merasa tidak berdaya karena tidak yakin
apakah bisa sembuh kembali atau tidak?
Apakah kamu
pernah merasakan kehilangan orang yang sangat dikasihi dan juga mengasihi
kalian?
Apakah kamu
pernah merasakan begitu putus asanya saat menghadapi persoalan yang tidak
kunjung selesai?
Banyak orang
meragukan bahwa Allah betul-betul ada ketika melihat begitu banyaknya
penderitaan di dunia ini. Bahkan, banyak orang yang memilih untuk tidak lagi
mempercayai Tuhan karena merasa tidak ada gunanya kepercayaan seperti itu:
Tuhan tidak membuat keadaan mereka menjadi lebih baik. Bahkan, ada juga yang
memilih bunuh diri sebagai cara untuk bebas dari penderitaan dan keputusasaan
yang dialami.
Banyak orang
yang hanya mengandalkan perasaan mereka untuk menilai apakah Tuhan
sungguh-sungguh ada di dekat mereka ketika mereka mengalami penderitaan dan
kedukaan. Perasaan bisa menipu, tetapi janji Tuhan selalu ada dan nyata. “Aku
sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau” (Ibrani 13:5). Tentukan pilihan kalian apakah mau
mengandalkan janji Tuhan atau mengandalkan diri sendiri?
Allah
Hadir dalam Kehidupan Manusia
Untuk
memahami bahwa Allah sangat peduli terhadap apa yang terjadi pada manusia —
suka-duka, senang-susah, sehat-sakit, lahir-mati — kita harus memahami
rancangan besar yang Allah sedang siapkan untuk ciptaan-Nya
Seluruh isi
Alkitab menyaksikan Allah adalah kasih. Atas dasar kasih-Nya, Allah menciptakan
dunia dan segala isinya. Penciptaan Allah yang digambarkan dalam Kejadian 1,
mulai hari pertama hingga hari keenam adalah baik dan membawa sukacita bagi
Sang Pencipta.
Inilah yang
mendasari seluruh karya Allah bagi alam dan ciptaanNya. Apalagi manusia, yang
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, jauh melebihi ciptaan-ciptaan Allah
lainnya. Alkitab memberi gambaran yang jelas dan tegas bahwa Allah adalah kasih
dan Allah sungguh mengasihi setiap manusia. Kasih Allah bukan hanya kepada
kelompok tertentu saja, melainkan berlaku untuk semua.
Pemberitaan
para nabi dan kesaksian para penulis kitab yang tercantum di Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru menggunakan tema yang sama bahwa Allah adalah kasih.
Sering juga dikatakan bahwa seluruh isi Alkitab adalah surat cinta Allah kepada
manusia. Sayangnya, walaupun manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah,
kejatuhan ke dalam dosa membuat manusia merusak citra Allah ini.
Allah ingin
supaya manusia mengalami perubahan sehingga berbalik arah menuju kondisi yang
kembali serupa dengan citra Allah. Dengan cara-Nya yang ajaib, yaitu dengan
mengorbankan Putra-Nya, Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk kembali
berdamai dengan-Nya. Akan tetapi, belum tentu manusia menyadari kebutuhannya
untuk kembali didamaikan dengan Allah. Banyak yang tetap memilih untuk berada
di jalannya sendiri yang malah membawa pada kehancuran. Allah tetap memberi
kesempatan kepada manusia untuk mempraktikkan kehendak bebasnya, tetapi juga menunggu
kapan mereka kembali ke jalan-Nya.
Bila saja
manusia menyadari betapa kasih Allah kepada dirinya, ia tidak lagi mau hidup
menurut keinginan dirinya sendiri. Kasih Allah hanya bisa dirasakan ketika
manusia hidup dengan penuh ketaatan kepada Allah
Kematian
Menurut Iman Kristen
Kalau kita
ditanyakan apa rasanya mati, tentu kita tidak bisa menjawabnya karena memang
belum pernah mengalaminya. Namun, kesaksian Alkitab dengan sangat jelas
memberikan kita dasar-dasar untuk meyakini bahwa kematian adalah cara memasuki
kehidupan baru, yaitu kehidupan kekal bersama Allah Bapa, Allah Putra, dan
Allah Roh Kudus. Bagi pengikut Kristus, kematian adalah meninggalkan dunia ini
dan menuju ke surga seperti yang dijanjikan oleh Yesus dalam Yohanes 14:1-3
Jadi, kita
tidak perlu takut menghadapi kematian karena ini hanya perpisahan sementara
dengan mereka yang kita kasihi di dunia ini untuk bertemu kembali di surga
kelak
Jadi bagi
kita, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Inilah bedanya pemahaman iman
Kristen dengan agama lain. Bagi kita, setelah kematian di dunia, kehidupan
kekal sudah menanti. Untuk mendapatkan kehidupan kekal, cukup kita mengakui
dosa kita dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat yang menebus dosa kita.
Perbuatan baik yang kita lakukan adalah wujud terima kasih karena kita sudah
menerima kebaikan dari Tuhan begitu besar. Tetapi itu bukan cara untuk
mendapatkan kehidupan kekal. Itu sebabnya kita tidak mendoakan orang yang sudah
meninggal; yang kita doakan adalah keluarga yang ditinggalkan agar mereka
mendapatkan kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.
Kesalahan
lain yang sering kita lakukan adalah membuat penilaian tersendiri tentang
bagaimana cara seseorang meninggal. Mereka yang meninggal karena sakit penyakit
yang berat, atau karena kecelakaan, atau karena dibunuh, dianggap sebagai meninggal
dengan penyebab yang tidak wajar karena ada dosa yang mereka lakukan.
Bila cara
berpikir kita seperti itu, bagaimana kita menilai mereka yang lebih dulu mati syahid
karena mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus dengan ancaman diterkam binatang
buas, disiram air panas, dibiarkan mati kelaparan di gua tertutup, dan sebagainya?
Kematian adalah bagian dari misteri Tuhan termasuk kapan dan bagaimana caranya
kita mati.
Tugas
hari ini:
1. Bagi
manusia yang menderita, untuk apa Allah tetap hadir?
2. Berikan
bukti bahwa Allah tetap hadir ketika manusia mengalami penderitaan!
1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2. Menguji kesabaran pada anak anak tuhan..
1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2. Menguji kesabaran pada anak anak Tuhan, menemani disaat susah dan senang, menolong manusia dari pada yang jahat
1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2.menemani disaat susah dan senang, menolong manusia dari pada yang jahat
1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2. Menguji kesabaran pada anak anak tuhan
1. Allah tetap hadir bagi manusia yang menderita untuk menghibur.
BalasHapus2. Ketika kita sedang menderita Allah tetap hadir, Allah memberikan kekuatan dan memberikan kita sehingga kita bisa melewati setiap penderitaan.
BalasHapusNama: Pramita rosalina
1. Allah tetap hadir bagi manusia yang menderita untuk menghibur.
2. Ketika kita sedang menderita Allah tetap hadir, Allah memberikan kekuatan dan memberikan kita sehingga kita bisa melewati setiap penderitaan.
1. untuk memberi kita ujian agar kita tetap bersandar kepadanya
BalasHapus2. menemani saya ketika sedang bersedih dan sedang khawatir dengan cara saya harus selalu berdoa.
1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2.menemani disaat susah dan senang, menolong manusia dari pada yang jahat
1.memberikan cobaan pada manusia dan Tuhan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar akan segala cobaan yang di berikan.
BalasHapus2menemani saat susah senang,memberikan kita petunjuk agar tidak salah dalam memilih keputusan.
Allah ingin supaya manusia mengalami perubahan sehingga berbalik arah menuju kondisi yang kembali serupa dengan citra Allah. Dengan cara-Nya yang ajaib, yaitu dengan mengorbankan Putra-Nya, Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk kembali berdamai dengan-Nya
BalasHapus1. memberikan ujian kepada manusia dan akan memberikan kabar gembira apabila manusia sabar terhadap segala ujian yang Tuhan berikan.
BalasHapus2. Menguji kesabaran pada anak anak Tuhan, menemani disaat susah dan senang, menolong manusia dari pada yang jahat