SAHABAT BUKAN MISTERIUS - NEHEMIA PASARIBU | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

 SAHABAT BUKAN MISTERIUS

Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 

Banyak orang mengatakan bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang misterius. Akibatnya, kita sering menduga-duga apakah peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita rencana Tuhan atau bukan. Kemarin saya membaca salah satu status Facebook teman saya. Dia mengatakan, “Tuhan, mengapa Engkau begitu cepat mengambil kedua orangtuaku?” 

Jika kita membaca ayat di atas, kita tahu bahwa Tuhan bukanlah pribadi yang misterius bagi orang-orang yang mengenal-Nya. Ya, karena sebutan misterius hanya kita tujukan ke orang yang tidak terlalu kita kenal.

Jika kita memiliki sahabat yang selalu bersama selama 10 tahun, maka kita dapat mengetahui sifat, kebiasaan, dan apa yang menjadi keinginannya. Bahkan, seseorang yang sangat dekat dengan sahabatnya dapat mengetahui kondisi, keputusan, atau pilihan sang sahabat hanya dari gerak tubuh saja. 

Hal yang sama dengan hubungan kita dan Tuhan. Kalau kita mengenal Tuhan, kita akan tahu sifat, kebiasaan, rencana yang akan dilakukan, dan apa yang menjadi keinginan-Nya. Satu-satunya cara agar kita dapat mengenal adalah melalui membaca dan merenungkan Firman-Nya. 

Beberapa orang bertanya kepada Tuhan dalam doa mereka, “Tuhan, mengapa Engkau mengijinkan sakit penyakit ini datang ke dalam hidup saya?” “Tuhan, mengapa Engkau membiarkan kecelakaan itu merenggut nyawa anak saya?”.

Ada juga orang berkata, “Tuhan, terima kasih untuk sakit penyakit ini,” “Tuhan, saya bersyukur Engkau mengijinkan kecelakaan ini terjadi.” Ini jelas pernyataan dan pertanyaan-pertanyaan yang datang dari orang yang tidak mengenal Tuhan.

Kalau kita mengenal Tuhan, kita tidak mungkin mempertanyakan Tuhan akan hal-hal buruk yang terjadi di dalam hidup kita. Kita tidak akan meragukan kasih-Nya yang besar atas kita, karena firman Tuhan katakan dengan sangat jelas dalam 1 Petrus 2:24 jelas mengatakan bahwa justru Dia menyembuhkan sakit penyakit kita, dan Yeremia 29:11 jelas menuliskan bahwa rancangan-Nya bukanlah rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera.

Tuhan tidak misterius. Dia menyatakan segala sesuatu mengenai diri-Nya di dalam Firman-Nya. Semakin kita membaca dan merenungkan Firman-Nya, semakin kita mengenal-Nya, dan terhindar dari jerat iblis. 

Yakobus 4:4b mengatakan, “Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Tuhan tidak pernah ingin bermusuhan dengan manusia. Seperti kita ketahui, ketika kita berdosa, Dia turun dari Sorga menyelamatkan kita, menebus kita dari segala dosa, kutuk, dan hukuman. Tuhan ingin ada bersama-sama dengan kita. 

Jika kita merasa jauh dari Tuhan, bukan Tuhan yang menjauh, melainkan kita yang sedang pergi menjauh. Saat kita memilih bersahabat dengan dunia, otomatis kita menjauh dari Tuhan dan menjadikan diri kita “musuh” Tuhan. Kita tidak dapat bersahabat dengan dunia ini sekaligus sungguh-sungguh di dalam Tuhan. 

Tuhan memandang hidup kita. Dia memanggil kita sebagai sahabat-Nya. Kita bukan budak, keponakan, saudara jauh, atau teman-Nya, tapi sahabat-Nya. 

Hanya kepada sahabat, kita menceritakan hal-hal yang penting, rahasia, dan pribadi. Hanya seorang sahabat yang dapat mengerti apa yang sedang kita rasakan atau pikirkan. Dan keberadaan seorang sahabat membuat kita merasa aman dan tenang. 

Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaik kita?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.” 

Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan menyebut kita sahabat-Nya. Jelas Tuhan lebih tertarik pada diri kita dibanding apa yang kita kerjakan bagi-Nya. 

Kita dapat menjadi seseorang yang melayani Tuhan selama puluhan tahun tetapi tidak pernah mengenal hati-Nya. Kita dapat sibuk dalam pekerjaan-pekerjaan rohani tetapi tidak memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.

Pertanyaan hari ini adalah, bagaimana kita memandang diri kita di hadapan Tuhan? Jika kita menganggap bahwa diri kita adalah sahabat-sahabat Tuhan, maka sudah sewajarnya kita memiliki hubungan yang intim dengan-Nya

Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita. Perbuatan-Nya nyata atas hidup kita, Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan.

Komentar

  1. Ada juga orang berkata, “Tuhan, terima kasih untuk sakit penyakit ini,” “Tuhan, saya bersyukur Engkau mengijinkan kecelakaan ini terjadi.

    BalasHapus
  2. Yohanes 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 

    BalasHapus
  3. Shalom
    Halleluya Halleluya Halleluya
    Luarbiasa TUHAN kita Yesus Kristus memberikan ijin bagi kita orang percaya menjadi sahabat-Nya. Terima kasih untuk kepercayaan ini ya Tuhan Engkau baik.

    BalasHapus
  4. Tuhan semesta alam menyebut kita sahabat-Nya. Ketika ada yang bertanya, “Hei, siapa sahabat terbaik kita?” dan kita dapat menjawabnya, “Oh, namanya Yesus.”

    Puji Tuhan. Terimakasih utk renungannya 🙏 TUHAN YESUS MEMBERKATI dan selamat berhari Minggu om Nehm bersama keluarga 🙏🌟💫☺️

    BalasHapus
  5. Yakobus 4:4b mengatakan, “Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”

    BalasHapus
  6. Yesus sahabat kita...haleluyah..

    BalasHapus
  7. Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita. Perbuatan-Nya nyata atas hidup kita.

    BalasHapus
  8. Jika kita merasa jauh dari Tuhan, bukan Tuhan yang menjauh, melainkan kita yang sedang pergi menjauh.

    BalasHapus
  9. Tuhan memandang hidup kita. Dia memanggil kita sebagai sahabat-Nya. Kita bukan budak, keponakan, saudara jauh, atau teman-Nya, tapi sahabat-Nya.

    BalasHapus
  10. Indah rencana Mu Tuhan didalam hidupku ,Tuhan ku sangat baik dan teramat baik Amen Haleluya.

    BalasHapus
  11. Jika kita memiliki sahabat yang selalu bersama selama 10 tahun, maka kita dapat mengetahui sifat, kebiasaan, dan apa yang menjadi keinginannya. Bahkan, seseorang yang sangat dekat dengan sahabatnya dapat mengetahui kondisi, keputusan, atau pilihan sang sahabat hanya dari gerak tubuh saja.

    BalasHapus
  12. Yakobus 4:4b mengatakan, “Barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Tuhan tidak pernah ingin bermusuhan dengan manusia. Seperti kita ketahui, ketika kita berdosa, Dia turun dari Sorga menyelamatkan kita, menebus kita dari segala dosa, kutuk, dan hukuman. Tuhan ingin ada bersama-sama dengan kita.

    BalasHapus
  13. Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita. Perbuatan-Nya nyata atas hidup kita, Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan.

    BalasHapus
  14. Sahabat sejati kita adalah yesus

    BalasHapus
  15. Amen, persahabatan dengan Tuhan

    BalasHapus
  16. Tuhan Yesus adalah sahabat terbaik kita

    BalasHapus
  17. Kita dapat menjadi seseorang yang melayani Tuhan selama puluhan tahun tetapi tidak pernah mengenal hati-Nya. Kita dapat sibuk dalam pekerjaan-pekerjaan rohani tetapi tidak memiliki hubungan yang intim dengan-Nya.

    BalasHapus
  18. Renungan yang sangat memberkati saya dan keluarga

    BalasHapus
  19. Tuhan Yesus memberkati Rumah Doa Keluarga

    BalasHapus
  20. Berkat Tuhan setiap hari sangat memberkati keluargaku

    BalasHapus
  21. Tuhan Yesus memberkati ( Grace Pasaribu)

    BalasHapus
  22. Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita. Perbuatan-Nya nyata atas hidup kita, Tuhan Yesus memberkati, diberkati, diberkati, diberkati Tuhan. Amen.

    BalasHapus
  23. alau kita mengenal Tuhan Kalau kita mengenal Tuhan, kita tidak mungkin mempertanyakan Tuhan akan hal-hal buruk yang terjadi di dalam hidup kita.

    BalasHapus
  24. Kita tidak akan meragukan kasih-Nya yang besar atas kita

    BalasHapus
  25. Kita tidak dapat bersahabat dengan dunia ini sekaligus sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

    BalasHapus
  26. Kalau kita mengenal Tuhan, kita tidak mungkin mempertanyakan Tuhan akan hal-hal buruk yang terjadi di dalam hidup kita

    BalasHapus
  27. Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita.

    BalasHapus
  28. Kita semua mengetahui apa yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita

    BalasHapus
  29. Ada juga orang berkata, “Tuhan, terima kasih untuk sakit penyakit ini,” “Tuhan, saya bersyukur Engkau mengijinkan kecelakaan ini terjadi.” Ini jelas pernyataan dan pertanyaan-pertanyaan yang datang dari orang yang tidak mengenal Tuhan.

    BalasHapus

Posting Komentar