SOLIDER TERHADAP TEMAN DAN SAHABAT
Lukas 5:1-11; Lukas 6:1-5; Lukas 9:6-40
Teman dan sahabat adalah orang-orang yang selalu berada dekat dengan kita, mereka “hadir” dalam suka dan duka. Pertemanan membuat kita merasa hidup lebih berarti terutama ketika kita dapat saling tolong-menolong dan mewujudkan solidaritas dalam berbagai bentuk tindakan nyata.
Yesus Kristus telah memberikan teladan bagaimana Ia mengasihi sahabat-sahabatnya. Yesus menunjukkan solidaritas pada teman dan sahabatnya dengan cara selalu ada untuk mereka, tetapi Ia juga menegur mereka ketika mereka melakukan halhal yang tidak benar. Sikap Yesus dalam memperlakukan teman dan sahabat-Nya dapat kita teladani.
Apa saja yang mendorong kamu berteman dengan seseorang? Apakah karena kamu merasa nyaman bersamanya? Ataukah karena kamu merasa cocok bertukar pikiran dengannya? Ataukah karena kamu merasa orang itu dapat mengerti dirimu? Dalam pertemanan dan persahabatan, ada take and give, ada memberi dan menerima. Artinya, kamu memberi sesuatu padanya dan dia akan memberi sesuatu padamu. Sesuatu itu dapat apa saja, dalam bentuk bantuan, dukungan, pemikiran, dan lain-lain.
Jika pertemanan didasarkan hanya pada keinginan untuk menguasai seseorang ataupun untuk memenuhi kebutuhan kita; misalnya karena orang itu dapat kamu manfaatkan ataupun orang mau berteman dengan kamu karena kamu dapat dimanfaatkan, itu bukanlah pertemanan yang sehat dan baik. Pertemanan dan persahabatan mengandung “nilai”.
Tidak semua pertemanan dan persahabatan berjalan dengan baik. Terkadang terjadi pertengkaran dan perselisihan, namun beberapa saat kemudian, semuanya menjadi baik kembali. Persahabatan membawa pengaruh positif bagi manusia. Misalnya rasanya nyaman jika kita tahu ada sahabat yang selalu menyediakan waktu untukmu dan bersedia memberi apa yang kamu butuhkan sebagaimana kamu pun bersedia memberi apa yangdibutuhkan olehnya.
Belajar dari Yesus: Yesus dan Sahabat-Sahabat-Nya
Melakukan banyak hal bersama merupakan hal terbaik dalam membangun persahabatan. Terkadang kamu bicara dengan sahabatmu melalui handphone berlama-lama sampai membuat bosan orang di rumah. Kamu pergi bersepeda bersama, belajar bersama dan mengerjakan pekerjaan rumah bersama, bermain basket atau bermain bola bersama. Setiap saat ketika melakukan banyak hal bersama makin membuat kamu dekat dengan sahabatmu.
Yesus adalah sahabat sejati bagi murid-murid-Nya. Dia berjalan bersama mereka, berbagi bersama mereka, Dia juga mendengarkan mereka. Dia peduli pada mereka dan menunjukkan solidaritas-Nya pada mereka. Yesus selalu mengajak murid-murid-Nya melakukan banyak hal bersamasama. Bahkan, Dia memberikan mereka kuasa untuk menyembuhkan orang sakit. Mereka menghadiri pesta kawin di Kana, memancing ikan di Danau Genesaret bersama-sama.
Dia menunjukkan solidaritas bagi murid-murid-Nya dengan membela mereka dari serangan orang-oran Farisi, ketika mereka mengecam murid-murid-Nya yang memetik gandum pada hari Sabat. Hari Sabat adalah hari di mana semua orang Yahudi tidak bekerja. Memetik gandum termasuk bekerja. Karena itu, orang Farisi mengecam murid-murid Yesus. Dia juga menegur murid-murid-Nya ketika mereka salah.
Jadi, Yesus tidak hanya mendukung mereka, tapi Dia juga menegur mereka ketika mereka bersalah. Misalnya, ketika anak-anak dibawa pada Yesus dan muridmurid menolak-Nya, tetapi Yesus menegur mereka dan berkata: Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka. Ketika murid-murid-Nya bertengkar mengenai siapa yang terbesar di antara mereka, Yesus pun memarahi mereka. Dia tidak membela mereka ketika mereka salah, Dia menegur dan menyadarkan mereka. Begitulah sahabat sejati.
Yesus mengasihi sahabat-sahabatnya. Dia membuat mereka merasa nyaman dan mereka pun membuatnya merasa nyaman. Dia minta mereka untuk saling mengasihi sebagaimana Dia mengasihi mereka dan seperti Allah Bapa mengasihinya. Yesus setia dalam persahabatan. Bahkan, ketika mati dan bangkit lalu naik ke surga, Dia mengirimkan Roh Kudus untuk menemani murid-muridnya yang adalah sahabat-sahabatnya. Para muridnya pu sebagai sahabat terus menunjukkan kesetiaan mereka pada Yesus denga terus memberitakan Injil Kebenaran-Nya.
Solidaritas yang Benar
Hal penting yang dapat dicatat dalam persahabatan Yesus dengan murid-muridnya adalah Dia selalu berdiri di pihak mereka dan membela mereka, tetapi Dia tidak membenarkan mereka ketika mereka melakuka kesalahan, Dia menegur mereka. Yesus menempatkan kebenaran dan berani berkata benar sebagai bagian penting dalam membangun dan memelihara persahabatan. Terkadang kamu tidak berani berkata benar pada teman dan sahabatmu karena takut mereka menjauh ataupun memusuhimu. Meskipun kamu tahu perkataan dan perbuatan mereka salah.
Bercermin pada sikap dan tindakan Yesus, maukah kamu belajar untuk berani berkata benar pada teman dan sahabatmu? Maukah kamu belajar untuk membela kebenaran dan bukan membela orangnya apalagi jika kebetulan orang itu adalah teman dan sahabatmu? Solidaritas harus ditempatkan pada kebenaran bukan hany pada orang. Artinya, kamu dapat menunjukkan solidaritasmu pada teman ketika ia ada di pihak yang benar. Akan tetapi, jika ia bersalah, kamu harus mampu menegurnya dan membantu dia memperbaiki sikapnya.
Solidaritas hendaknya dilandasi oleh kasih dan penghargaan terhadap teman dan sahabat. Kita mewujudkan solidaritas pada teman dan sahabat berdasarkan kasih yang tulus tanpa mengharapkan imbalan.
Pertanyaan:
1. Bacalah beberapa bagian Alkitab yang tercantum di sini dan tulislah kegiatan Yesus bersama murid-muridnya terutama dalam kaitannya dengan solidaritas bagi sahabat.
a. Lukas 5:1-11
b. Lukas 6:1-5
c. Lukas 9:6-40.
2. Ungkapkanlah pemahamanmu mengenai apa makna solidaritas dan simpulkan!
@KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Komentar
Posting Komentar