TEOLOGI PASTORAL - STAPIN 2023

TEOLOGI PASTORAL

TEOLOGI PASTORAL merupakan salah satu disiplin teologi yang secara prinsip memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang “pastoral.” Yang dimaksud dengan hal-hal yang “pastoral,” menurut Hommes, mengacu pada dua hal, yaitu praksis pelayanan Kristen dan dirinya sendiri atau teologi pastoral itu sendiri. Teologi Pastoral muncul pada abad ke-18, di Jerman (1830) oleh Klaus Harms, Amerika (1847)

ISTILAH PASTORAL berasal dari kata pastor dalam bahasa Latin atau dalam Bahasa Yunani disebut poimen yang artinya gembala, seorang yang mempunyai sifat gembala, yang bersedia memberi perhatian, peduli, merawat, memelihara, melindungi dan menolong orang lain khususnya anggota jemaatnya.

PASTORAL dalam arti khusus bahwa salah satu dari tri tugas Gereja adalah:memimpin/mengatur /menata dan membimbing sebagaimana dilakukan Kristus sebagai raja. Itulah yang secara khusus disebut pastoral atau penggembalaan.

KEPEMIMPINAN PASTORAL adalah kepemimpinan dari seorang gembala yang di pilih untuk membimbing menggerakkan orang sesuai dengan rancangan dan tujuan Allah yakni menjadi berkat bagi dunia dan lingkungan. Kepemimpinan yang melakukan pelayanan yang berorientasi pada karunia kerohanian.

KEHIDUPAN GEMBALA memberitahu apa yang orang lain tidak tahu, dan menjelaskan apa yang orang lain tidak jelas untuk melayani dan mau berkorban artinya pastoral dibutuhkan semua orang

PRIBADI GEMBALA hendaknya memiliki motivasi, watak dan kerelaan yang kuat sehingga seluruh tindakan yang diperbuatnya tidak terlepas dari sikap penuh perhatian dan kasih sayang kepada seseorang atau sekelompok orang yang dihadapinya.

KEKUATAN (POWER) GEMBALA: LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI, pembelajaran setiap hari bukan sesekali.

PELAYANAN PASTORAL adalah pelayanan yang tidak saja memperhatikan relasi antara sesama manusia tetapi juga relasi manusia dengan Allah, serta menempatkan Allah dalam relasi manusia dengan sesamanya. Mempunyai fungsi menyembuhkan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan, dan mengasuh/memelihara. 

PEMDAMPINGAN PASTORAL (CARE) adalah proses perjumpaan timbal balik antara kedua belah pihak, pendamping dan yang didampingi yaitui sebuah pelayanan paripurna, yang artinya bukan saja pelayanan dalam hal kerohanian tetapi juga pelayanan beberapa aspek dalam kehidupan yakni masalah kerohanian, ekonomi, kesehatan fisik dan psikis dan sosial yang dihadapi.

PERAWATAN PASTORAL merupakan misi bagi seluruh jemaat dan oleh karena itu juga bagi individu, artinya semua harus ada untuk satu dan bukan satu untuk semua. Ini juga berarti pertolongan praktis dalam kehidupan, yang merupakan tawaran sidang jemaat yang penting: “… Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku,” demikian Tuhan berfirman menurut Matius 25:35–36.

PERAWATAN PASTORAL bekerja dalam dua cara: di satu sisi, itu adalah tuntunan rohani dalam perjalanan kita kepada Allah, di sisi lain, itu adalah dukungan dan bimbingan dalam situasi-situasi kehidupan sehari-hari 

PASTORAL KONSELING, adalah: (1) mengubah suatu sikap atau tingkah laku yang merugikan dan menolong sesama untuk mengentri nilai-nilai kehidupan yang ada. (2) meningkatkan kualitas kehidupan seseorang. (3) mendampingi, membimbing, dan menemukan solusi. (4) membantu seseorang untuk mengekspresikan perasaan.

DOA adalah alat pelayanan pastoral, sebagaimana yang sudah dijelaskan, Doa juga dapat diajarkan sebagai keterampilan yang perlu dimiliki dan dipraktikan oleh orang-orang yang dilayani secara pastoral.

GEMBALA YANG BAIK adalah konsisten baiknya dalam keadaan tidak ada bahaya maupun dalam keadaan berbahaya. Dalam keadaan buruk/berbahaya, Gembala yang baik tidak meninggalkan domba-domba-Nya, berjuang membela mereka, dan bahkan bila perlu Ia rela mati demi untuk domba-dombanya.

YESUS memberikan teladan bagaimana menjadi seorang gembala yang baik di mana gembala yang baik adalah gembala yang merawat atau memelihara kawanan domba dengan sepenuh hati bahkan rela mengorbankan nyawanya demi domba-dombanya (Yohanes 10:11).

GEMBALA bertanggung jawab untuk mengajar (dodaskalous), menuntun (piomenas) dan memimpin (episkopos). Sedangkan 5 tugas Gereja dalam pastoral adalah pewartaan (Kerygma), kesaksian hidup (Martyria) persekutuan (Koinonia), pengudusan (Liturgia), dan pelayanan (Diakonia).

PENGGEMBALAAN adalah mencari dan mengunjungi jemaat satu persatu, supaya mereka dibimbing menjadi pengikut Kristus, mengabarkan kabar baik yaitu firman Tuhan, menjaga, memelihara dan membangun seluruh anggota jemaat dalam iman dan kelakuan yang benar sesuai dengan firman Tuhan.

SURAT-SURAT PASTORAL, surat-surat ini ditujukan kepada Timotius dan titus (1 dan 2 Timotius, Titus) dituliskan sebagai petunjuk mengenai bagaimana jemaat digembalakan dan untuk menjalankan tugas sebagai seorang gembala. Secara garis besar surat ini berisi petunjuk-petunjuk untuk menjalani hidup sekaligus untuk menanggulangi ajaran sesat.

PENDETA merupakan jabatan gerejawi, yang diberikan gereja dalam bentuk pengutusan kepada seseorang yang menerima panggilan Tuhan dan diteguhkan melalui petahbisan oleh Sinode.

JAM KERJA PENDETA, bekerja 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari secara prinsipil dijalani dengan penuh kesungguhan

KARAKTERISTISK PEMIMPIN sebagai gembala ialah kepedulian, keberanian dan tuntutan. Bagi pemimpin-gembala perhatian dan produk bukan pada hasil dan keuntungan melainkan para pengikut/anggota

AYAT ALKITAB PENGGEMBALAAN: 1 Petrus 5:4, Mazmur 23:1-3, Mazmur 80:1, Kidung Agung 1:7-8, Yesaya 40:11, Yehezkiel 34:11-16, Yehezkiel 34:23-24, Zakharia 13:7, Yohanes 10:11-16, Ibrani 13:20

 

HAMBA TUHAN

Setiap hamba Tuhan perlu menyadari bahwa pelayanannya menyangkut kehidupan orang lain justru pada saat-saat yang sangat penting. Baik dalam upacara penyerahan anak, pernikahan, atau penguburan, hamba Tuhan memiliki tanggung jawab yang sangat besar.

Setiap hamba Tuhan yang serius dengan pelayanannya akan bertanya: "Bagaimana saya dapat melaksanakan tugas yang agung dan suci ini?"

1. Setiap hamba Tuhan perlu menyadari bahwa pelayanan yang sejati hanya dapat dilakukan dengan hati yang murni. Hamba Tuhan harus menyadari bahwa umat dalam kebutuhan mereka membutuhkan pelayanan yang keluar dari hati yang mumi.

Setiap upacara memiliki arti yang besar bagi mereka yang menjalaninya, oleh sebab itu setiap hamba Tuhan harus melayani dengan tertib. Bila pelayanan dilaksanakan tanpa persiapan dan tidak teratur, hal ini dengan mudah akan menimbulkan sikap yang acuh dari umat terhadap pelayanan dan upacara gerejani. Bila upacara gereja hanya menjadi kegiatan biasa-biasa saja maka pelayanan itu menjadi tidak berfaedah.

2. Seorang hamba Tuhan harus memperhatikan penampilannya. Bagi pelayanan, seorang hamba Tuhan harus memiliki penampilan yang meyakinkan dan sesuai dengan kehormatan panggilannya. Walaupun sederhana, hamba Tuhan harus berpakaian rapi dan bersih. Walaupun pakaian tidak menentukan orangnya, tetapi justru dalam hal ini banyak hamba Tuhan yang akhirnya kurang dihargai oleh jemaat.

3. Hamba Tuhan harus memperhatikan tingkah laku dan sikapnya dalam pelayanan. Sikap yang berandalan tidak sepadan dengan panggilan pelayanan. sebagai represantif Tuhan, kita harus menunjukkan sikap dan tingkah laku yang gentlemen.

Bagaimana juga bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya

Amsal 18.22 "Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN."

Amsal 19:14 "Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang. tetapi istri yang berakal budi adalah karunia TUHAN."

Nasihat Alkitab bagi sang istri-1 Petrus 3:1-2, 7

"Demikian juga hai kamu, istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada diantara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat bagaimana murni dan salehnya hidup istri mereka itu.

Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang".

PERSIAPAN NIKAH

Bagi mereka yang merencanakan pernikahan gereja, diharuskan untuk mengikuti program penataran pranikah yang akan diadakan sesuai dengan perjanjian dengan Gembala Sidang.

Penataran diadakan dalam enam kali pertemuan termasuk tes kepribadian dan diskusi. Penataran ini diadakan dalam kelompok atau secara individu dengan pasangan.

Perlu diketahui bahwa upacara pemberkatan nikah Kristen hanya berlaku bagi pasangan yang seiman, yang mengaku Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Pengakuan ini diwujudkan dalam hidup ibadah yang konsisten. Pernikahan Kristen bukan untuk mereka yang diluar iman, yang belum menerima Kristus sebagai Juruselamat dan belum dibaptiskan sesuai dengan tradisi Injili.

SURAT-SURAT YANG DIBUTUHKAN

1. Mengisi Formulir Pendaftaran Nikah Gereja. 

2. Foto copy KTP calon suami dan calon istri. 

3. Foto copy surat baptisan calon suami dan calon istri.

4. Foto setengah badan bersama/gandeng, berwarna dengan ukuran 4x6 (calon istri disebelah kiri).

5. Melampirkan foto copy kartu anggota.

UPACARA PERNIKAHAN KRISTEN

1. Susunan Upacara Pernikahan Gereja.

Setiap pernikahan Kristen harus dilaksanakan dengan rasa penuh hormat. Kedua mempelai perlu menyadari bahwa perjanjian nikah yang mereka ucapkan adalah janji yang diucapkan dihadapan Tuhan sebagai saksi mereka.

Hubungan Kristus dengan jemaat, ketaatan jemaat kepada Kristus menjadi landasan setiap hubungan nikah Kristen. Inilah sebabnya, dalam menghadapi kebobrokan moral masyarakat jaman kini dan kehancuran keluarga, segala sesuatu yang dianggap mengancam kesejahteraan hidup nikah harus dilawan.

Hamba Tuhan harus mengetahui dengan pasti bahwa kedua mempelai benar-benar telah siap untuk memasuki hubungan nikah, dan menyadari perintah Alkitab yang mengajarkan agar mereka yang cerai dan ex partnernya masih hidup dilarang untuk menikah lagi, demikian pula halnya dengan pasangan yang tidak seimbang.

Setiap hamba Tuhan bertanggung jawab dalam melaksanakan upacara pemberkatan nikah sesuai dengan otoritas yang telah diberikan kepadanya.

Pendeta yang akan melaksanakan pemberkatan nikah harus mengetahui peraturan di daerahnya agar tidak menyalahi hukum. Bila tidak lebih dahulu mempersiapkan dengan menyelidiki seluk beluk undang-undang dan adat setempat, dapat menimbulkan masalah.

Formulir pendaftaran dan pendataan pernikahan yang dilayani harus dilengkapi dengan persyaratan yang telah ditentukan seperti contoh formulir #1.

Pendeta bertugas untuk menyelesaikan administrasi nikah gereja sebelum hari pernikahan. Setiap formulir dan piagam harus sudah diketik dan siap untuk ditandatangani. Piagam pernikahan dapat diperoleh dari kantor pusat.

Disarankan agar setiap gembala sidang mengadakan penataran dan konseling pranikah. Program pranikah digunakan untuk mempersiapkan calon untuk lebih siap memasuki hubungan seumur hidup ini.

Bila pendeta yang melaksanakan upacara kurang memahami jalannya upacara pernikahan yang dipimpinnya, hal itu akan sangat mengganggu kesejahteraan kedua mempelai. Inilah sebabnya pendeta harus menguasai sepenuhnya upacara dan telah memahami semua prosedur upacara pernikahan dengan demikian dia sanggup melakukan tugas dengan tenang.

II. Upacara Pernikahan

Sementara yang hadir menunggu kedatangan pengantin, pemain musik dapat memainkan lagu-lagu rohani yang dikenal oleh mereka yang hadir.

Pada saat pengantin datang, pendeta mengundang yang hadir untuk berdiri. Sementara pengantin memasuki gedung (pengantin laki-laki berjalan diposisi kiri dan pengantin perempuan diposisi kanan), pemain musik boleh memainkan lagu pengantin atau lagu rohani yang sepadan (bila perlu jemaat ikut menyanyi).

1. Setelah pengantin sampai di kursi depan yang telah ditentukan, mengajak hadirin untuk tetap berdiri sementara pendeta memimpin dalam doa pembukaan.

2.Umat dipersilahkan duduk, kemudian pendeta memberitahukan maksud perhimpunan dan sekaligus memberi penjelasan apa arti pernikahan Kristen

memberitahukan maksud perhimpunan dan sekaligus memberi penjelasan apa arti pernikahan Kristen.

3. Umat diajak menyanyikan dua pujian dari buku nyanyian atau nyanyian hafalan atau yang telah disiapkan dalam selebaran.

4. Persembahan nyanyian dapat dilaksanakan di sini. 

5. Kedua mempelai berdiri (tetap dengan posisi pengantin laki laki disebelah kanan, sedangkan pengantin perempuan disebelah kiri), sementara pendeta memberi nasihat nikah kepada sang suami :

Kepadamu Alkitab menyatakan :

"Suami kasihilah istrimu sebagaimana Kristus mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya, sesudah ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian ia menempatkan jemaat dihadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri".

Dan kepadamu Alkitab mengatakan :

"Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu".

Dan kepada kalian berdua, Alkitab mengatakan : 

"rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus",

Tuhan yang menciptakan pernikahan bagi manusia, agar kebutuhan manusia yang paling dalam dapat terpenuhi. Inilah sebabnya, bila seorang laki-laki dan seorang perempuan telah memberitahukan maksud perhimpunan dan sekaligus memberi penjelasan apa arti pernikahan Kristen.

memilih untuk hidup bersama-sama dalam nikah Kristen, mereka pada dasarnya telah meletakkan diri mereka di atas medzbah Tuhan sebagai korban yang hidup kepada Tuhan kepada satu dan yang lain. Mereka menyatakan bersedia untuk mentaati perintah Tuhan dan jalan Tuhan bagi hidup bahagia.

Hubungan nikah yang akan kalian lakukan adalah hubungan yang paling dalam dan akrab, yang mungkin bagi manusia hubungan ini didasarkan atas kasih sayang dan bagi kita umat Tuhan hubungan ini adalah hubungan di dalam Tuhan. Pernikahan adalah ketetapan Tuhan yang telah diciptakan demi kebahagiaan manusia. Dalam hubungan nikah inilah kalian akan menggunakan kesempatan untuk mewujudkan kasih sayang satu kepada yang lain.

Alkitab menyatakan: "Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidak adilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan."

Hubungan nikah yang didasarkan atas ideal seperti ini tidak boleh dilakukan tanpa penuh kesadaran. Melainkan harus dilakukan dengan penuh hormat dan tanggung jawab dalam takut akan Tuhan. Dalam hubungan nikah inilah kalian telah datang untuk dipersatukan.

Dihadapan hadirat Tuhan Yang Mahatahu, dan didepan para saksi ini maukah engkau mengambil sebagai istrimu? Maukah engkau

mengasihi, menghibur, menghormati dan memeliharanya, baik dalam suka maupun duka, memelihara hubungan ini kudus dan tidak tercela, sehingga Kristus datang kembali?

(mempelai laki-laki menjawab: "Saya bersedia") 

Dihadapan hadirat Tuhan Yang Mahatahu, dan didepan para saksi ini maukah engkau__________________________mengambil___________________sebagai suamimu? Maukah engkau mengasihi, menghibur, menghormati dan memeliharanya, baik dalam suka maupun duka, memelihara hubungan ini, kudus dan tidak tercela, sehingga Kristus datang kembali?

(Mempelai perempuan menjawab: "Saya bersedia") Kedua mempelai berhadapan dan memegang tangan kanan satu dan yang lain; mempelai laki-laki berkata :

Aku___________________,menerimamu

sebagai istriku yang syah, aku berjanji untuk mengasihimu dengan segenap hatiku; memberkatimu dengan harta milikku, menghormatimu dengan nama yang baik, dan bersama menghayati anugerah Tuhan.

Mempelai perempuan berkata :

Aku_________________,menerimamu

Sebagai suamiku yang syah, kemana kamu pergi, aku akan ikut, dimana engkau menginap disitu aku juga tinggal, kaum keluargamu akan menjadi kaum keluargaku, dan Tuhanmu, Tuhanku.

Sebagai tanda janji perjanjian yang telah kalian buat, sekarang kalian akan memasang cincin.

Mempelai laki-laki sambil memasangkan cincin ke jari manis Tangan kanan mempelai perempuan, berkata: "Cincin ini aku berikan kepadamu sebagai lambang janji kasihku." Mempelai perempuan sambil memasangkan cincin ke jari manis tangan kanan mempelai laki-laki, berkata: "Cincin ini aku berikan kepadamu sebagai lambang janji kasihku."

Lingkaran cincin yang telah kalian berikan satu kepada yang lain melambangkan kasih yang abadi dan kesucian. Cincin melambangkan kasih yang tidak mudah luntur, seperti janji nikah yang telah kalian ucapkan. Dengan memakai lambang kasih ini kalian akan hidup bersama dalam kesucian.

DOA BERKAT - Kedua mempelai berlutut sambil meletakkan angan atas Alkitab dan didoakan dengan penumpangan ngan. (selesai doa mempelai laki-laki membuka tudung).

oleh karena kamu_________________________dan kamu________________________telah berjanji untuk memasuki hubungan nikah yang suci dan dihadapan saksi yang hadir hari ini dan dihadapan Tuhan, maka mulai dari hari ini kalian dalah suami istri yang syah. Disatukan oleh Tuhan dalam hubungan nikah yang kudus dan yang telah disatukan Tuhan dan tak boleh diceraikan manusia.

mulai hari ini kalian akan berjalan dalam jalan hidup bersama-sama. Biarlah kata-kata yang penuh kasih mengalir dari mulutmu, dan sukacita senantiasa memenuhi hatimu. Mulai dari hari ini Kristus menjadi Tuhan dalam rumah tanggamu yang senantiasa memperdulikan dan memberkati kehidupan kalian berdua dengan hidup nikah yang bahagia.

Tuhan kiranya melimpahkan berkatNya, dan memelihara kalian berdua, semoga cahaya terang Tuhan memenuhi hidup kalian berdua dengan sukacita Sorga, dan damai sejahtera. dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.

Pengantin laki-laki pindah dari posisi kiri ke posisi kanan dan pengantin perempuan dari posisi kanan ke posisi kiri Pengantin dan orang tua mereka berdiri pada posisi masing masing untuk menerima salam dari yang hadir.

Bila piagam nikah belum ditandatangani, maka penandatanganan dapat dilakukan sekaligus setelah upacara berakhir.

CONTOH RENUNGAN NIKAH:

Hari ini dua diantara saudara kita seiman, ingin mengungkapkan janji nikah mereka dihadapan Tuhan dan jemaat untuk memasuki hidup nikah Kristen. Kami bersukacita bersama mereka oleh karena pernikahan adalah bagian yang sangat penting dan rencana Tuhan bagi umat manusia.

Pernikahan Kristen jauh berbeda dari hanya kontrak pernikahan yang syah antara kedua individu, oleh karena pernikahan adalah hubungan yang paling dekat antara dua pribadi yang diciptakan Tuhan untuk mewujudkan sukacita dan hidup bahagia.

BACA: Efesus 5:21-33

Dalam ayat 21 Alkitab menyatakan bahwa baik suami maupun istri harus bersedia untuk tunduk satu kepada yang lain. Oleh karena dalam hidup nikah, suami-istri menyadari dan mengakui Tuhan sebagai Tuhan dalam hidup mereka. Inilah sebabnya pernikahan tidak boleh dilakukan tanpa kesadaran bahwa Tuhanlah yang telah menjodohkan pasangan ini. Ayat yang telah kita baca menyatakan bahwa Tuhan harus diberi tempat yang terutama dalam hidup nikah, dan kalian akan hidup dalam hidup nikah ini dengan penuh kesadaran akan penyertaanNya dan hadiratNya.

Ayat ini mengumpamakan hubungan suami-istri bagaikan hubungan Kristus dengan Gereja. Dengan demikian kalian harus lebih menyadari tanggung jawab masing-masing, dan tidak lebih mengutamakan atau memperjuangkan haknya sendiri.

Suami diperintahkan untuk mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi Gereja. Dengan kasih yang bersedia untuk berkorban suami bersedia untuk lebih mengutamakan keperluan istrinya dari pada kepentingan dirinya sendiri.

Suami diperintahkan agar mengasihi istrinya seperti dia mengasihi dirinya sendiri. Dengan kasih pengorbanan dan kasih seperti dia mengasihi dirinya, suami harus mengasihi dan bersedia membela, memelihara dan menyayangi istrinya.

Istri diperintahkan untuk menghargai suaminya sebagai kepala rumah tangga. Seorang istri harus menghormati suaminya. Walaupun tidak disebutkan langsung, Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa istri harus mengasihi suaminya. Kasih ini didasarkan atas hormat dan penghargaan.

Dengan demikian suami-istri dalam rumah tangga Kristen perlu memperhatikan tindakan masing-masing dan selalu menyadari akan hadirat Tuhan dalam membentuk rumah tangga yang baru.

Bila perintah Firman Tuhan ini dilaksanakan dan dipelihara, hidup nikahmu akan diberkati dengan kebahagiaan yang abadi.

Nyanyian-nyanyian Upacara Pernikahan:

 1. Kasih Yesus Indah Bagiku (PBK No. 13)

2. Kasih Pasti Lemah Lembut (PBK No. 23)

3. Cerahnya Hari Ini  (PBK No. 85)

4. Kasih Dari Surga (PBK No. 636)

5. Pernikahan (PBK No. 636)

INFORMASI PERNIKAHAN

formulir no:

NAMA PENGANTIN LAKI-LAKI :____________________________________________

TEMPAT LAHIR:____________________________TANGGAL:______________________

ALAMAT:__________________________________________________________________

PEKERJAAN:_______________________________________________________________

ANGGOTA GEREJA:_________________________________________________________

DIBAPTIS TANGGAL:________________________DI:_____________________________

NAMA AYAH:_______________________________________________________________

NAMA IBU:_________________________________________________________________

NAMA PENGANTIN PEREMPUAN:____________________________________________

TEMPAT LAHIR:____________________________TANGGAL:______________________

ALAMAT:__________________________________________________________________

PEKERJAAN:_______________________________________________________________

ANGGOTA GEREJA:_________________________________________________________

DIBAPTIS TANGGAL:________________________DI:_____________________________

NAMA AYAH:_______________________________________________________________

NAMA IBU:_________________________________________________________________

PERNIKAHAN DILANGSUNGKAN DI :_________________________________________

PADA TANGGAL:____________________________PUKUL:_________________________

NAMA SAKSI (I):.____________________________________________________________

NAMA SAKSI (II):____________________________________________________________

*PERLENGKAPAN LAINNYA: 

                                                        1. Foto copy KTP yang berlaku.

                                                         2. Foto copy kartu baptisan.

                                                          3. Tiga lembar foto bersama ukuran 4x6.

UPACARA PENYERAHAN ANAK

Penyerahan anak dilakukan dengan berbagai pengertian dan cara. Walaupun bukan merupakan perintah, tetapi berbagai contoh Alkitab menyatakan bahwa penyerahan anak kepada Tuhan adalah hal yang diperkenan Tuhan.

Walaupun ceritera dalam Injil tentang orang tua yang membawa anak-anak mereka kepada Kristus untuk diberkati menunjukkan kerinduan setiap orang tua agar anak-anak mereka diberkati oleh Tuhan. Hannah yang membawa Samuel ke bait Tuhan untuk dipersembahkan, demikian juga Kristus dipersembahkan kepada Tuhan dalam kaabah memiliki arti yang penting bagi setiap orang tua Kristen.

Ada yang beranggapan, bila orang tuanya bukan orang Kristen, mereka tidak dapat menyerahkan anak mereka kepada Tuhan dalam kebaktian. Yang lain menganggap hal itu tidak menjadi masalah. Namun demikian, mereka yang menyerahkan anaknya kepada Tuhan, pada dasarnya membuat pernyataan atau janji dihadapan Tuhan dan jemaat untuk mendidik anak itu dalam jalan Tuhan dan doktrin iman Kristen.

Inilah sebabnya upacara penyerahan anak tidak boleh dilakukan tanpa persiapan dan penyuluhan. Orang tua yang ingin menyerahkan anak mereka, harus lebih dahulu mendapat pengarahan dan penjelasan tentang maksud dan makna upacara penyerahan anak. Pendeta perlu memberikan penjelasan yang lengkap agar orang tua anak tidak salah mengerti.

Apabila upacara penyerahan anak ini hanya dianggap sebagai upacara keagamaan tetapi yang bersangkutan tidak mengerti dengan jelas maknanya, pendeta yang bertanggung jawab perlu memberikan penjelasan. Bila orang tuanya masih diluar iman, pendeta mendapat kesempatan yang luas untuk memperkenalkan mereka kepada Kristus. Penjelasan upacaragereja dan tanggal harus sudah disetujui lebih dahulu. Pendeta harus mempelajari nama anak dan orang tuanya kartu penyerahan anak diberikan selesai upacara, dan data dimasukkan dalam data permanen gereja.

Apabila penyerahan anak dilakukan dalam acara kebaktian umum, maka harus dilakukan dalam awal acara kebaktian, agar anak yang bersangkutan tidak rewel.

CONTOH LITURGI PENYERAHAN ANAK:

Kedua orang tua membawa anaknya yang akan diserahkan kemimbar, berdiri dihadapan pendeta, sementara jemaat menyaksikan dan mendoakan.

PEMBACAAN (salah satu dari ayat-ayat ini):    Ulangan 6:4-7

                                                                              Mazmur 103: 17-18

                                                                              Matius 18:2-6

DOA               : Doa ucapan syukur bagi orang tua Kristen dan bagi  anak yang akan diserahkan.

NASIHAT   :Sebagai orang tua Kristen yang bertanggung jawab, kalian telah datang untuk menyerahkan anak ini kepada Tuhan. Dengan demikian kalian mengikat janji dengan Tuhan yang setia sampai pada beribu ribu keturunan. Orang tua Kristen lainnya juga menyerahkan anak mereka kepada Tuhan, kalian mengikuti tradisi yang mulia. 

Dengan kesadaran bahwa anak ini adalah pemberian dari Tuhan, dan kalian bertanggung jawab dihadapan Tuhan bagi anak ini, apakah kalian bersedia untuk membesarkan dan mendidik anak ini dalam jalan Tuhan? (orang tua menjawab kami bersedia). Bersediakah kalian mendoakan anak ini.

mengajarkan pengakuan iman Kristen dan Firman Tuhan kepadanya, serta mengajarkan ibadah Kristen dan memperkenalkan Kristus sebagai Juruselamat kepadanya?

PENYERAHAN: "_______(nama anak)_______ "kami serahkan kamu kepada Tuhan dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Semoga kehidupanmu sejak muda dipenuhi dengan suasana sorga Roh Kudus senantiasa membentuk dan mendewasakan kamu didalam Tuhan dan demi kemuliaanNya. Tuhan kiranya memakai kamu untuk kemuliaan Tuhan.

DOA : Pendeta berdoa untuk perlindungan Tuhan dan agar dalam masa mudanya anak ini menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya, dan memberi dirinya untuk pelayanan pekerjaan Tuhan.

SELESAI

Nyanyian Penyerahan Anak:

1. Kuserahkan

2. Ya Tuhan Tiap Jam

BILA  ANGGOTA JEMAAT MENINGGAL:

A. Pendeta biasanya diberitahu, bahwa salah seorang anggota jemaatnya meninggal. Bila pendeta sempat hadir, doa penghiburan dinaikkan bagi/bersama keluarga

Salah seorang yang telah ditentukan untuk mengurus urusan kematian dari departemen pemeliharaan jemaat dapar dihubungi untuk mengkoordinir semua urusan dan acara selanjutnya.

B. Kebaktian penghiburan biasanya diadakan bagi mereka yang kota, sambil menunggu kedatangan anggota keluarga Dalam kebaktian penghiburan, pendeta selalu berdiri berhadapan dengan keluarga duka. Memimpin kebaktian dan awal sampai akhir, yang dimulai dengan doa, dilanjutkan dengan menyanyikan dua atau tiga lagu rohani, kemudian memberikan renungan penghiburan dan doa penutup. Upacara penutupan peti biasanya dilaksanakan disini.

Renungan harus dirancang sedemikian rupa agar tidak meleset dari tujuan utamanya. Kebaktian penghiburan yang biasanya diadakan satu atau dua malam sebelum upacara penguburan, harus diperhatikan, agar tidak hanya sekedar dilayani, melainkan benar-benar mengena sasarannya.

Kebaktian penghiburan, biasanya berlangsung selama satu jam, termasuk puji-pujian dan renungan. Renungan tidak lebih dari 20-25 menit dan harus disusun rapi dan menggunakan bahasa yang sederhana. Renungan dalam kebaktian penghiburan biasanya menggunakan beberapa ayat-ayat atau ceritera yang memberi penghiburan dari Alkitab. Disini bukan tempatnya untuk mempromosikan atau memperdebatkan doktrin.

C. Upacara pemberangkatan jenazah diadakan pada hari penguburan. Upacara tidak lebih dari 35 menit, termasuk doa, menyanyi lagu-lagu rohani, pembacaan ayat dan renungan singkat, dan doa penutup.

Dalam upacara ini "penghiburan dan pengharapan" harus diutamakan. Berikut ini adalah salah satu contoh upacara pemakaman.

1. Nyanyian Rohani dan doa pembukaan. 

2. Pembacaan ayat Alkitab dan renungan.

3. Persembahan Pujian dari anggota jemaat. 

4. Nyanyian rohani dan doa pemberangkatan jenasah.

Sesampainya ditempat pemakaman, sesudah keluarga berdiri dekat peti jenazah, pendeta mengambil tempat berhadapan dengan keluarga dan upacara dimulai.

1. Doa ucapan syukur untuk penyertaan dan perlindungan Tuhan.

2. Nyanyian rohani.

3. Pembacaan ayat dan renungan pendek membacakan ayat-ayat pengharapan kebangkitan dan kemenangan.

4. Doa untuk keluarga dan mereka yang belum mengenal Kristus agar memiliki penghiburan dan pengharapan didalam Tuhan.

5. Selesai.

CONTOH RENUNGAN:

Lalu la berfirman "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu Keluaran 33: 14.

"Sebab itu harus kau ketahui, bahwa Yahweh, Tuhanmu, Dialah Tuhan, Tuhan yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yang kasih kepadaNya dan berpegang pada perintahNya, sampai kepada beribu-ribu keturunan," 

Ulangan 7:9.

Mazmur 27: 1, 4-8, 14.

"Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? 

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya.

Sebab la melindungi aku dalam pondokNya pada waktu bahaya; la menyembunyikan aku dalam persembunyian dikemahNya, la mengangkat aku keatas gunung batu.

Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemahNya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan. 

Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!

Hatiku mengikuti firmanMu Carilah wajahku; maka wajahMu kucari, ya Tuhan.

Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimul Ya, nantikanlah Tuhan!"

AYAT-AYAT LAIN YANG JUGA DAPAT DIGUNAKAN :

Yesaya 33:15-17, 21-22, 24.

Yesaya 40:28-29, 31. 

1 Korintus 15:50-58

I Tesalonika 4:13-18

Bagi ayat-ayat diatas penjelasan kontekstual yang sederhan dapat diberikan. Jangan banyak memberi ilustrasi atau contoh contoh, oleh karena kutipan ayat-ayat tersebut sudah cukup kuat untuk memberi penghiburan.

GUNAKAN SALAH SATU AYAT-AYAT BERIKUT INI SEBAGAI PENUTUP :

II Korintus 1:3-4

Il Timotius 4:7-8

Yesaya 43:2-3 Yohanes 11:25-26

Yesaya 41:10

Mazmur 91:1-2

Mazmur 46:1

Amsal 18:10

FORMULIR KEMATIAN

                                                             Gereja:_________________

                                                             Nomor :________________

NAMA:________________________________________________________________________

TEMPAT LAHIR:________________________________________________________________

TANGGAL LAHIR:______________________________________________________________

MENINGGAL TANGGAL:________________________________________________________

MENJADI ANGGOTA GEREJA SEJAK TAHUN:______________________________________

PERNAH MELAYANI DALAM BIDANG APA SAJA:__________________________________

NAMA ISTRI/SUAMI:____________________________________________________________

NAMA ANAK-ANAK: (1)_________________________________________________________

                                        (2)_________________________________________________________

                                        (3)_________________________________________________________

                                        (4)_________________________________________________________

* Surat kematian harus dilampirkan.

*Foto copy kartu baptisan.

UPACARA BAPTISAN AIR

Baptisan air adalah salah satu dari dua sakramen gereja yang kita miliki. Oleh karena banyak yang menyalah gunakan baptisan, sehingga banyak yang menganggap baptisan air hanya sekedar acara keagamaan yang dapat dilakukan tanpa kesadaran akan maknanya.

Namun demikian, baptisan air adalah pengalaman spiritual yang sangat penting bagi setiap orang percaya. Inilah sebabnya setiap gembala sidang memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan mereka yang akan dibaptis.

Kondisi kerohanian dan kesejatian iman partisipan perlu diketahui sebelum pendeta membaptis seseorang. Persiapan baptisan perlu dilakukan jauh-jauh hari agar tidak ada gangguan dalam pelaksanaannya. (Sudah tentu dalam keadaan darurat, baptisan dapat dilakukan bagi orang yang percaya).

a. Sebelum seseorang dibaptis, dia harus memiliki iman yang sejati dan telah dilahirkan baru. Banyak orang ingin dibaptiskan sekedar untuk memenuhi persyaratan agama (untuk pernikahan, menyenangkan hati orang tua, atau tunangan, memperoleh pekerjaan, dan alasan yang lain). Seharusnya mereka dibaptiskan oleh karena mereka ingin mentaati perintah Tuhan.

b. Penataran Baptisan harus diberikan agar partisipan mengetahui makna dan tata cara pelaksanaan baptisan air.

c. Pengarahan tentang pakaian yang harus dipakai untuk acara upacara baptisan air, perlengkapan baptisan, fasilitas untuk ganti pakaian, sangat membantu partisipan. Penjelasan bagaimana baptisan air dilaksanakan sangat membantu, agar partisipan tidak ragu-ragu atau salah.

Partisipan masuk ke dalam air, dan menghadap jemaat, memberikan kesaksian pendek tentang imannya di dalam Tuhan, kemudian dibaptiskan. bila partisipan baptisan air jumlahnya besar, maka kesaksian mereka dapat dicetak lebih dahulu dan dibagikan kepada jemaat atau diberikan dalam kebaktian sebelumnya. Kesaksian ini adalah bagian yang penting dalam baptisan air. Oleh karena justru baptisan air adalah pengakuan di depan umum bahwa orang yang dibaptis mulai dari hari itu menyatakan mati terhadap dirinya yang lama dan hidup dalam hidup yang baru di dalam Kristus.

d. Persiapan ruangan ganti harus disediakan. Mereka yang membantu untuk mengantar partisipan ke tempat ganti menyambut mereka dengan handuk atau selimut setelah mereka keluar dari air.

Oleh karena biasanya upacara baptisan air dilaksanakan pada akhir acara kebaktian hari minggu, maka kami menyarankan susunan acara baptisan air sebagai berikut :

(1) Menyanyikan lagu/kidung bersama. 

(2) Membaca atau mengutip: Matius 3:13-17            Kisah 8:35-36

                                               Matius 28:16-20           Roma 6:1-5

                                                Markus 16:14-18         Kolose 2:12-14

(3) Komentar singkat

(4) Saudara________________________________________berdasarkan atas (nama partisipan)

pengakuan imanmu pada Kristus sebagai Juruselamat dan kerinduanmu untuk hidup bagi Kristus, dan mati terhadap diri sendiri serta hidup dalam satu hidup yang baru yang dilambangkan oleh baptisan air ini maka kami baptiskan kamu di dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juruselamat, Amin. (Partisipan dibaptiskan secara selam dalam air).

(5) Lagu rohani pendek dinyanyikan diantara pembaptisan partisipan.

Apabila upacara baptisan tidak menjadi bagian kebaktian dari kebaktian umum, maka kesempatan dapat diberikan bagi setiap partisipan untuk memberikan kesaksian imannya pada Kristus sebagai Juruselamat sebelum dibaptis.

Kartu baptisan dapat diberikan setelah upacara baptisan selesai. Hal ini dapat dilakukan bila baptisan air sudah disiapkan dengan baik. Banyak kali gereja kurang memperhatikan persiapan ini sehingga tidak sedikit diantara mereka yang sudah lama dibaptis, tetapi masih belum menerima kartu baptisannya.

Penataran atau penyuluhan Baptisan Air adalah kesempatan untuk mempersiapkan data dan informasi penting yang dibutuhkan. Sehingga pada hari upacara baptisan, tidak kacau, oleh karena semuanya sudah dipersiapkan lebih dahulu.

Formulir pendaftaran yang diisi oleh partisipan dapat dijadikan data gereja yang permanen. Data ini dapat digunakan untuk keperluan pelayanan dan pengumpulan statistik.

Bila pada saat kebaktian baptisan, ada yang tergerak untuk mengikuti perintah Tuhan dan ingin dibaptiskan, orang itu boleh dibaptis bila percaya.

Penjelasan lebih lanjut harus diberikan setelah selesai kebaktian, dan diharuskan mengisi formulir pendaftaran untuk kelengkapan data gereja.

Oleh karena Baptisan Air adalah sakramen yang kudus, maka harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, agar tidak disalah gunakan, dengan demikian baik yang dibaptis maupun yang membaptis bersalah dihadapan Tuhan.

Nyanyian-nyanyian Upacara Baptisan: 

1. Kumenang-kumenang bersama Yesus Tuhan.

2. Tiada kuragu lagi.

3. Yesus Kau Dasar Yang Teguh. 

4. Glory-glory Haleluyah.

DATA #

FORMULIR PENDAFTARAN BAPTISAN AIR

GEREJA :______________________________________________________

_______________________________________________________________

NAMA LENGKAP:_______________________________________________________

TEMPAT LAHIR:_________________________________________________________

TANGGAL LAHIR:_______________________________________________________

NAMA AYAH:____________________________________________________________

NAMA IBU:______________________________________________________________

ALAMAT:________________________________________________________________

NAMA ALKITAB:__________________________________________________________

(diberikan oleh Gembala Sidang)

AKAN DIBAPTIS PADA TANGGAL:__________________________________________

Saya yang bertanda tangan dibawah ini mengaku bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat pribadi saya. Dosa saya sudah diampuni dan saya sudah diselamatkan. Melalui baptisan air saya ingin menyatakan pengakuan iman saya kepada Tuhan Yesus Kristus secara umum. Roma 6:3-6.

_________________________                                                           ________________________

    tanda tangan orang tua bila                                                                         Tanda Tangan

      dibawah dua belas tahun

• Lampirkan foto copy KTP yang berlaku. 
• Dua buah pas foto 3x4.

CONTOH PENATARAN BAPTISAN AIR

Baptisan Air adalah salah satu sakramen gereja yang perlu dimengerti dengan jelas oleh setiap orang percaya. Didalam Kisah 8:26-40 diceritakan tentang Pilipus mengajar kebenaran Tuhan kepada sida-sida yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya dari Yerusalem. Sida-sida tidak hanya mengerti apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, tetapi percaya dan diselamatkan. Pada saat mereka sampai pada tempat yang berair, dia dibaptiskan. Kisah 8:39.

Walaupun baptisan air adalah konsep Perjanjian Baru, I Korintus 10:2 menghubungkannya dengan pengalaman bangsa Israel menyeberangi Laut Merah. Yohanes pembaptis memberitakan pertobatan dalam Markus 1:4, baptisan ini bukan sekedar penemuan baru, melainkan adalah perintah yang diterima Yohanes dari Elohim. Markus 11:30, banyak orang yang datang untuk dibaptis, Lukas 3:7. Dalam baptisan Yohanes, hanya mereka yang telah mewujudkan buah pertobatan dibaptis. Lukas 3:8, Wujud pertobatan dicantumkan dalam Lukas 3:8-14.

I. Arti Baptisan Air

Baptisan tidak menyelamatkan orang, tetapi orang yang sudah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus, dibaptis. Baptisan adalah lambang apa yang telah terjadi di dalam batin manusia.

1. Baptisan menunjukkan ketaatan kepada perintah Kristus - Markus 16:16.

2. Mengikuti jejak Kristus - 1 Petrus 2:21, Yohanes 13:15.

3. Melambangkan hidup yang terpisah, melalui kematian terhadap dosa - Kolose 3:3.

4. Baptisan melambangkan identitas kita bersama Kristus - Roma 6:4-13.

        a. Dalam kematianNya - Roma 6:5.

        b. Dalam penguburanNya - Roma 6:4.

        c. Dalam kebangkitanNya - Roma 6:4.

5. Baptisan mempersatukan kita dalam tubuh Kristus -1 Korintus 12:13.

II. Siapa Yang Dibaptiskan?

        1. Mereka yang mendengar Injil dan percaya - Markus 16: 16. 

        2. Mereka yang matanya telah dibukakan - Kisah 9:18.

        3. Mereka yang sudah bertobat - Kisah 2:38.

        4. Mereka yang sudah menghasilkan buah pertobatan - Lukas 3:8, Markus 3:8.

        5. Mereka yang telah menerima Roh Kudus - Kisah 10:47. 

        6. Mereka yang telah belajar Firman Tuhan - Matius 28:19-20.

        7. Mereka yang telah mati, dikuburkan dan bangkit dalam kehidupan yang baru - Roma 6:1-13.

III. Bagaimana Seseorang Dibaptiskan?

        1. Dalam Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus - Matius 28:19 Dalam Nama Tuhan Yesus - Kisah                     8:16, Kisah 19:5, Dalam Nama Tuhan - Kisah 10:48

        2. Dibaptis dengan air - Kisah 8:36, Yohanes 3:23.

        3. Yang berhak membaptiskan ialah salah satu pimpinan gereja - Yohanes Pembaptis, Petrus,                     Pilipus, Paulus dan Silas, Ananias dan yang lain.

        4. Baptisan dilakukan di sungai - Matius 3:13-17, Yohanes 3:22-23 - Di gedung - Kisah 16:13-15

            - Di rumah - Kisah 16:33, Kisah 8:12,13.

        5. Baptisan dilakukan secara selam - Kisah 8:38-39

Setiap orang percaya perlu dibaptiskan, oleh karena perubahan batin yang telah diterima pada saat dia menerima Kristus sebagai Juruselamat, perlu dinyatakan dihadapan umum, sehingga semua mengetahui bahwa dia adalah orang yang sudah dibaharui di dalam Tuhan. Baptisan adalah kesaksian atau pernyataan iman dihadapan umum!

IV. Yang Diperlukan Dalam Kebaktian Baptisan Air.

        a. Alkitab dan buku catatan.

        b. Pakaian ganti.

        c. Mengisi Formulir baptisan dan melengkapi semua persyaratan. 

        d. Hadir 15 menit sebelum kebaktian dimulai.

        e. Setelah mengenakan jubah baptisan, duduk di tempat yang sudah disediakan.

        f. Mengikuti petunjuk yang diberikan.

V. Upacara Baptisan Air.

        a. Setelah pemberitaan Firman Tuhan, para kandidat akan dipanggil sesuai dngan gilirannya.

        b. Mengikuti petunjuk untuk masuk dalam bak permandian.

        c. Posisi berdiri dan menutup hidung dengan kedua tangan pada saat didoakan dan dibaptis.

        d. Setelah dibaptis keluar dari air dengan ucapan syukur dan menuju ke ruang ganti.

        e. Setelah ganti, masuk kedalam kebaktian untuk mengikuti perjamuan kudus.

PERJAMUAN KUDUS

Hubungan yang paling tara Jemaat dengan Tuhan Yesus Kristus dan satu dengan yang lain dialami dalam sakramen Perjamuan Kudus. Dimana hati dan pikiran kita terarah pada pribadi dan pekerjaan Tuhan Yesus.

Perjamuan Kudus adalah pengalaman rohani yang indah, yang tidak boleh dijadikan sekedar tradisi agama atau formalitas rutin ibadah. Oleh karena tidak ada pengalaman lain yang mencerminkan kehidupan iman di dalam Kristus yang lebih nyata dari Perjamuan Kudus. Setiap pendeta bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan sakramen Perjamuan Kudus sedemikian rupa sehingga jemaat benar-benar mengalami kuasa dan maknanya.

Persiapan untuk merayakan meja Tuhan ini harus dipersiapkan oleh pelayan sidang atau majelis yang bertanggung jawab. Meja Tuhan harus diatur dengan rapi dan bersih. Persiapan tambahan harus disiapkan untuk pengunjung yang hadir di luar dugaan. 

Biasanya jemaat merayakan Perjamuan Kudus dalam kebaktian umum, pada minggu pertama, atau dua minggu sekali bahkan ada yang merayakan setiap minggu. Masing-masing gereja memiliki hak dan tanggung jawab sendiri.

Perjamuan Kudus bukan sekedar sebagai acara penutup kebaktian. Perjamuan Kudus harus dipersiapkan dengan topik khotbah yang ada hubungannya. Perjamuan Kudus tidak boleh dirayakan dengan tergesa-gesa. Kekudusan Perjamuan ini harus menjadi puncak dari kebaktian atau ibadah. Inilah sebabnya, setiap bagian atau acara dari Kebaktian Perjamuan Kudus harus ada hubungannya dan menuju pada Perjamuan Kudus.

Di beberapa negara, pengunjung yang diluar iman, diberitahu lebih dahulu bahwa Perjamuan Kudus adalah hak khusus mereka yang di dalam Kristus (sudah dilahirkan baru, dan hidup kebenaran) sebelum roti dan anggur dibagikan. Setiap orang harus memeriksa diri sebelum mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

ACARA PERJAMUAN KUDUS

a. Doa untuk Perjamuan Kudus.

 b. Sementara roti dan anggur dibagikan, pendeta mengingatkan bahwa Perjamuan Kudus akan diterima     bersama, agar jemaat yang sudah menerima roti dan anggur menunggu yang lain. Pendeta juga                 mengingatkan makna Perjamuan Kudus.

    Pelayan Meja membagikan baki kepada pelayan jemaat untuk membagikan roti dan anggur kepada        umat. Sementara umat menyanyikan lagu yang sesuai.

  c. Roti dan Anggur yang melambangkan Tubuh dan Darah Tuhan dibagikan oleh pelayan jemaat,            sementara pelayan meja tetap ditempat untuk memperhatikan umat yang belum dilayani.

  d. Setelah semua mendapat roti dan anggur, pelayan kembali ke meja untuk menyerahkan baki                 kepada pelayan meja yang akan mengatur baki dengan rapi. Kemudian membagikan roti dan anggur      kepada pelayan jemaat dan dirinya sendin.

   e. Jemaat diundang berdiri, sementara Pendeta membaca dari mimbar I Korintus 11:23-26 (atau             23-28).

F. Setelah pembacaan Pendeta menaikkan doa singkat dan menanyakan pertanyaan berikut ini: "BUKANKAH ROTI YANG DIPECAHKAN, ITU ADALAH PERSEKUTUAN DALAM TUBUH KRISTUS?" Umat menjawab; "AMIN!" Pendeta mengundang umat untuk makan TERIMALAH (MAKANLAH) DENGAN IMAN DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS."

Setelah makan, Pendeta memimpin dalam doa syukur bagi kuasa bilur Kristus dan korban diatas salib.

Mengucap syukur bagi kuasa darah Kristus, dan menanyakan pertanyaan berikut "BUKANKAH CAWAN BERKAT YANG ATASNYA KAMI MENGUCAP SYUKUR, ITU ADALAH PERSEKUTUAN DALAM DARAH KRISTUS  Umat menjawab "AMIN" Pendeta mengundang umat untuk minum TERIMALAH DENGAN IMAN DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS!"

    g. Pendeta memimpin umat dalam doa syukur, dengan iman mengajak umat untuk menerima apa                yang mereka butuhkan dalam kuasa Perjamuan Kudus.

SELESAI

Nyanyian Perjamuan;

1. Bersyukur-bersyukur (Kasih Allahku Sungguh Tlah Terbukt)

2 DarahMu sucikanku

3 Sejauh timur dari barat. 

4 Meskipun tak kulihat

5 Dosa dapat dihapus hanya oleh darah Yesus.

PELANTIKAN MAJELIS

Tidak ada pelayanan pekerjaan Tuhan yang tidak berarti. Sering kali pelayan dalam jemaat merasa bahwa lugas dan tanggung jawab pelayanannya sama sekali tidak berarti. Inilah sebabnya Gembala Sidang perlu menyadarkan semua pelayan dalam jemaat yang dipimpinnya betapa pentingnya melayani dengan kesadaran bahwa kita bekerja sama dengan Tuhan.

Kebaktian Pelantikan Pembela Sidang (Majelis) harus dipersiapkan dan direncanakan dengan baik, dengan demikian, baik jemaat maupun pelayan sidang, akan lebih menghargai kedudukan pelayanan ini.

Topik Khotbah harus sesuai dengan acara pelantikan, pelantikan dapat dilaksanakan sebelum acara Perjamuan Kudus. Petunjuk yang jelas diberikan kepada mereka yang akan dilantik, agar mereka tidak salah atau ragu-ragu dalam upacara pelantikan. Mereka yang akan dilantik, harus hadir dalam kebaktian.

ACARA PELANTIKAN MAJELIS DAN PELAYAN JEMAAT :

1. Lagu rohani.

2. Pembacaan ayat Kisah 6:1-6, I Timotius 3:1-7, I Timotius 3:8-17, 1 Timotius 5:1-2, 17-22, Titus 1:5-9, I Petrus 5:2-4. 

3. Kandidat dipanggil namanya (dan nama istrinya) satu persatu, berdiri didepan altar bersama dengan istri masing-masing menghadap mimbar.

4. Pendeta berkata: "Saudara-saudara telah dipilih untuk melayani jemaat ini dan telah dipercayakan satu pelayanan yang mulia oleh Tuhan dan oleh Jemaat ini.

Sebagai gembala sidang, saya bertanggung jawab untuk menyampaikan kepada saudara sekalian pentingnya dan agungnya pelayanan dalam Tubuh Kristus dimana saudara telah dipanggil.

Biarlah saudara sekalian akan menjadi contoh dalam segala hal bagi jemaat, dalam kehidupanmu sebagai orang-orang Kristen. Roh Kudus telah memilih saudara sekalian untuk memperhatikan domba-domba Tuhan. 

Tugas dan pelayanan yang telah dibebankan kepada saudara sekalian perlu didukung dengan hidup doa yang konsisten.

Pernyataan saudara untuk menerima tanggung jawab dan tugas pelayanan sebagai Pembela Sidang (Pelayan Sidang, atau Majelis) menuntut komitmen dan loyalitas saudara sekalian kepada pelayanan, doktrin, liturgi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta program pelayanan Gereja yang saudara layani.

Kesetiaanmu dalam pelayanan akan menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan dan saudara akan diundang masuk ke dalam kesukaan Tuhan, Gembala Yang Agung.

Bersediakah saudara menerima tanggung jawab dan pelayanan dari Tuhan Yesus Kristus, dan berjanji kepadaNya dan kepada GerejaNya untuk melakukan tugas dan tanggung jawab pelayanan ini dengan segenap hati dan tenagamu?

Setiap kandidat dan istri menjawab: "Kami bersedia!"

Bersediakah saudara untuk hidup dalam kesucian dan pengabdian sebagai contoh bagi jemaat di mana saudara telah ditetapkan sebagai pelayan?

Setiap kandidat dan istri menjawab: "Kami bersedia!"

Kepada jemaat Tuhan, bersediakah saudara semua untuk menghormati mereka yang hari ini telah ditetapkan sebagai pelayan jemaat, untuk bekerja sama dengan, mendoakan dan melakukan tugas bersama dengan mereka demi kemajuan pekerjaan Tuhan di tempat ini?

Bila demikian, mari kita semua berdiri, kita akan berdoa agar Tuhan mengurapi pelayan-pelayan jemaat yang baru ditetapkan hari ini dengan kuasa Roh Kudus. 

Pendeta berdoa!

Nyanyian Pelantikan

1. Tuhan Inilah Hidupku 

2. Jadikan Aku Rumah DoaMu

3. Tuhan Ini Aku Jadikanlah Ku alatMu

PELETAKAN BATU PERTAMA

Oleh karena upacara ini diadakan di luar gedung, maka upacara harus dilakukan pada hari yang tidak terganggu dengan cuaca. Waktu kebaktian harus diperhatikan agar tidak terlalu panjang, oleh karena jemaat dan yang hadir akan berada dalam posisi berdiri sepanjang upacara.

Acara upacara harus sudah dicetak dan dibagikan kepada umat agar mereka dapat mengikuti acara dengan tertib. Peserta dianjurkan agar berkumpul dan tidak berdiri terlalu jauh.

UPACARA:

1. Pembacaan Ayat : | Tawarikh 21:22-26, I Tawarikh 22: 11 16, 19, II Tawarikh 2:1-9, Ezra 7:11-                                       26, Mazmur 24, Mazmur 29. Mazmur 34, Yesaya 12:

2. Doa Pembukaan.

3. Lagu Rohani - Memilih lagu yang sudah dikenal oleh umat.

4. Penjelasan Singkat : Menjelaskan tujuan pendirian gedung, untuk kebaktian, sekolah minggu, pastori,                                       atau tempat pendidikan Kristen, atau yang lainnya.

5. Peletakan Batu: Gembala setempat atau salah seorang pelayan sidang yang telah ditetapkan                                                 sebelumnya.

6. Renungan Singkat: Yesaya 28:16, Mazmur 118:22-23, Ezra 3:10-13, Efesus 2:19-22, Efesus                                                 4:11-16, Matius 7:24-27. I Korintus 3:10-17, I Petrus 2:4-8.

7. Doa: Oleh salah seorang dari panitia pembangunan.

8. Lagu Rohani

9. Doa Syukur dan doa berkat

SELESAI

Nyanyian Peletakan Batu Pertama :

1. Kuduskan Tempat Ini.

2. Mengalirlah Kuasa Roh Kudus.

PENTAHBISAN GEDUNG GEREJA

Tidak ada waktu dalam sejarah gereja yang dapat dibandingkan dengan waktu upacara pentahbisan gedung gereja. Pentahbisan gedung gereja merupakan acara yang meriah, mengingat visi. usaha, pengorbanan jemaat yang telah mencurahkan segenap tenaga dan hati untuk mewujudkan loyalitas mereka kepada Tubuh Kristus.

Dalam pentahbisan gedung, biasanya pengurus daerah, pengurus pusat dan pejabat setempat (daerah) serta pimpinan gereja tetangga diundang untuk ikut memeriahkan suasana pentahbisan.

Acara upacara pentahbisan perlu dicetak dan dibagikan pada yang hadir, oleh karena belum tentu semua yang hadir mengerti prosedur dan acara kebaktian. Bila mungkin mencetak nyanyian bersama agar yang tidak hafal dan tidak membawa buku nyanyian dapat ikut menyanyikan lagu bersama.

ACARA PENTAHBISAN

1. Pujian - Lagu rohani

2. Pendeta membaca ayat II Tawarikh 6, Mazmur 84:1-4, 10-12, Mazmur 24, Efesus 2:20-22, I Petrus 2:1-10. 

3. Persembahan Nyanyian/Paduan suara.

4. Sambutan dan penjelasan dari Pendeta tentang program pembangunan dan penyelesaian program.

Ucapan terimakasih kepada panitia pembangunan dan ota jemaat, serta nyantun dana yang telah ikut berkorban dalam pembangunan.

5. PENTAHBISAN

PENDETA: "Kemuliaan bagi Bapa, Hormat bagi Tuhan Yesus Kristus Putra yang Tunggal dan                                     Juruselamat kita, dan Pujian bagi Roh Kudus sebagai penolong dan penghibur kami."

JEMAAT   : "Kami persembahkan rumah ini!"

PENDETA: "Untuk ibadah, berdoa dan memuliakan Tuhan, untuk pemberitaan Firman Tuhan, dan                             merayakan perayaan gereja Tuhan, sebagai tempat membina anak-anak kami, dan tempat                         perlindungan bagi keluarga umat Tuhan.

JEMAAT   : "Kami persembahkan rumah ini!"

PENDETA : "Untuk menghibur yang berdukacita, menguatkan yang lemah, melindungi mereka yang                         menghadapi pencobaan, dan tempat kebenaran diajarkan.

JEMAAT    : "Kami persembahkan rumah ini!"

PENDETA  : "Untuk mengajarkan doktrin gereja, menunjukkan jalan keselamatan bagi semua orang,                             dalam pengharapan bagi kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang sudah dekat."

PENDETA dan JEMAAT:

"Bagi Bapa, Putra, dan Roh Kudus, yang kekal, yang Trinitas yang mulia, Tuhan yang Esa, bagiMu kami persembahkan rumah ini. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN!"

6. Doa Pentahbisan.

7. Kata sambutan, mengenang jasa mereka yang memulai pelayanan gereja setempat, dan gembala             sidang setempat.

8. Pujian bersama.

9. Renungan Pentahbisan.

10. Pujian bersama.

11. Doa berkat.

Nyanyian Pentahbisan Gedung :

- S'bab Kau Besar (Ku bri Kemuliaan). 

- Sgala Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan.

- Kuduskan Tempat Ini.

- Mengalirlah Kuasa Roh Kudus.

RAPAT PEMBELA SIDANG (MAJELIS)

Gereja adalah badan yang terdiri dari orang banyak yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda. Mereka disatukan dalam Kristus dan menganggap Gereja setempat sebagai keluarga dimana mereka diterima dan dikasihi. Setiap anggota keluarga memiliki kesadaran untuk membantu dan memelihara keluarganya.

Dalam hubungan ini perlu diadakan musyawarah dan persetujuan untuk keputusan bersama yang diambil demi kemajuan dan perkembangan pekerjaan Tuhan dalam sidang jemaat. Untuk itu setiap Gembala sidang perlu mengetahui dan merencanakan pertemuan atau rapat majelis (pengurus gereja). Semangkin besar jemaat itu, semangkin banyak rapat atau pertemuan yang dibutuhkan oleh karena semangkin besar beban pelayanan dan kesempatan kerja yang dimiliki.

Gembala sidang yang mengharapkan dukungan jemaatnya harus memiliki sikap yang terbuka dan bersedia untuk membicarakan rencana pelayanan jemaat dan beban yang ditanggungnya. Dengan demikian, tanggung jawab bagi

keputusan-keputusan yang dicapai tidak menjadi tanggung jawab satu atau dua orang saja. Di bawah ini adalah contoh acara rapat majelis yang dapat

dimodifikasi sesuai dengan keadaan jemaat masing-masing.

GEREJA :___________________

ACARA RAPAT MAJELIS

                                                                Tanggal  :______________

                                                                 Hari       :______________

1. DOA DAN RENUNGAN

Sebelum mengadakan pertemuan, gembala sidang atau salah seorang ditunjuk untuk memberikan renungan dan memimpin doa. Renungan tidak lebih dari 10 menit dan doa khususnya untuk pimpinan Tuhan dalam pertemuan yang diadakan.

2. DAFTAR NAMA-NAMA PESERTA RAPAT

Hal ini penting oleh karena rapat dianggap tidak sah bila jumlah anggota yang hadir tidak mencukupi.

3. PEMBAGIAN ACARA RAPAT

Setiap rapat atau pertemuan harus sudah direncanakan lebih dahulu. Hal yang akan dibicarakan dalam rapat harus sudah dicantumkan dalam acara rapat dan dibagikan kepada setiap peserta rapat.

Peserta rapat diijinkan untuk menambahkan acara rapat yang ketinggalan atau masukan baru. Acara rapat disetujui oleh mayoritas peserta. Rapat dilanjutkan.

4. MEMBACAKAN LAPORAN RAPAT YANG LALU

Pembacaan laporan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pada pengurus akan keputusan dan persetujuan kerja yang telah dicapai dalam rapat atau pertemuan yang lampau. Laporan dibacakan oleh sekretaris majelis. Biasanya laporan telah diperbanyak dan setiap anggota majelis telah menerima laporan rapat seminggu setelah rapat berlangsung. Laporan diterima. Rapat dilanjutkan.

Bila peserta rapat memiliki pertanyaan, pertanyaan itu dapat ditanyakan pada saat ini untuk penjelasan. 

5. LAPORAN BENDAHARA

Laporan diberikan dengan jelas dalam rapat majelis. Pada dasarnya laporan diberikan secara garis besar, agar dapat diperiksa pengeluaran dan pemasukan serta penggunaan dana.

Laporan terperinci dapat diperoleh bila diperlukan dengan menghubungi yang bersangkutan (bila keuangan gereja diserahkan pada bendahara, maka bendahara harus menyediakan laporan itu. Bila Pendeta yang menangani keuangan gereja, maka pendeta setempat harus menyediakan laporan itu).

Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengatur rencana kerja jemaat setempat. Jemaat dapat merancang rencana kerja mereka sesuai dengan kesanggupan dan iman masing masing.

6. MASALAH DAN IDE BARU

Keputusan diterimanya usul atau ide yang baru didasarkan atas persetujuan rapat. Persetujuan ini ditetapkan atas dasar suara mayoritas.

Tiap-tiap keputusan harus diajukan untuk dibicarakan secara tersendiri, agar setiap keputusan dapat diambil dengan jelas.

Keputusan disetujui bukan demi keuntungan pribadi melainkan demi kebaikan dan perkembangan Sidang jemaat.

Dalam rapat, tidak semua yang hadir selalu menyetujui sesuatu ide, namun demikian, ikatan persekutuan dan rasa persaudaraan akan membuat setiap anggota rapat untuk mendukung keputusan mayoritas, walaupun dirinya tidak menyetujui. Dengan demikian pekerjaan Tuhan tidak terhambat oleh perasaan atau sikap satu atau dua orang.

7. LAPORAN DEPARTEMEN

Bila ketua departemen pelayanan gereja dipimpin oleh mereka yang tidak termasuk dalam anggota majelis, maka laporan dapat disampaikan oleh salah seorang anggota majelis yang mewakili departemen yang bersangkutan.

Bila jumlah anggota majelis cukup banyak, sangat disarankan agar setiap anggota majelis diberi profile sebagai pemimpin atau penasehat dari tiap-tiap departemen pelayanan gereja sesuai dengan kesanggupan masing-masing.

Dengan demikian, setiap departemen gereja mendapat suara dalam pertemuan atau rapat, agar rencana pelayanan dapat dirancang dengan tertib tanpa mengabaikan salah satu dari pelayanan gereja. Merancang program kerja/pelayanan perlu dilakukan bersama atau dengan pimpinan dari tiap-tiap departemen. Laporan diterima dan rapat dilanjutkan. Pertanyaan untuk penjelasan dapat ditanyakan disini.

(Laporan departemen ini tidak sama dengan pertemuan pimpinan departemen yang harus dilakukan dua kali setahun tersendiri dari rapat majelis.)

8. PEMBICARAAN PELAYANAN YANG LAINNYA

Banyak urusan gereja yang perlu dibicarakan bersama. Hal ini menyangkut keanggotaan, pembukaan cabang atau pos P.I., keuangan, rencana atau program pembangunan, dan lainnya.

9. PENUTUP RAPAT

Salah seorang dari anggota rapat mengusulkan rapat ditutup. Semua setuju, rapat selesai. Pertemuan ditutup dengan doa.

CONTOH

                                                        GEREJA : _________________

                                                                       RAPAT MAJELIS

                                                                    Tanggal    : ____________

                                                                     Hari         :  ___________

1. DOA DAN RENUNGAN     : Pendeta Yakob

2. NAMA PESERTA RAPAT    : Bpk. Pdt. Yakob, Bpk. Andreas, Bpk. Gunawan, Bpk. Lukman, Bpk.                                                         Timotius, Bpk. Yahya, Bpk. Abraham, Bpk. Harun, Bpk. Musa,                                                                Bpk. Gideon.

3. PEMBAGIAN ACARA         : Bila ada hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat yang belum                                                                 tercantum dalam daftar acara, harus ditambahkan pada saat ini.

4. PEMBACAAN LAPORAN RAPAT YANG LALU :    

                                                      Bpk. Lukman (sekretaris). Setelah pembacaan laporan, menjawab                                                              pertanyaan dan memberi penjelasan seperlunya.

5. LAPORAN BENDAHARA   : Bpk. Andreas membacakan laporan keuangan dan pertanyaan.                                                                  menjawab

6. RENOVASI GEDUNG           : Bpk. Gunawan (ketua panitia pembangunan) memberikan laporan                                                           kerja dan rencana renovasi gedung gereja. Penjelasan secara tertulis                                                           yang telah dipersiapkan dan pro posal dibagikan untuk dibaca oleh                                                           peserta rapat Menjawab pertanyaan dan memberi penjelasan.

7. RENCANA KKR        : Bpk. Timotius menyampaikan rencana KKR yang akan diadakan. Dana yang                                           dibutuhkan, komisi dan tanggung jawab masing-masing. pembicara yang                                                   diundang, dan acara KKR.

8. LAPORAN DEPARTEMEN:Sekolah Minggu, Kaum Muda, Kaum Ibu, Kaum Bapak, Pelayanan                                                             Pemeliharaan dan Kunjungan, Pelayanan Mimbar, Pelayanan Sosial                                                         dan Kematian, pelayanan Konseling dan Bimbingan, Pelayanan                                                                 Pendidikan Rohani, Pelayanan Penginjilan dan Misi.

9. LAIN-LAIN        : Pendataan Anggota dan Pembagian Rayon, perbaikan alat kantor disampaikan                                           oleh Bpk. Abraham.

10. PENUTUP RAPAT Bpk. Yahya.

LITURGI IBADAH

Liturgi ibadah dalam acara kebaktian di kalangan gereja-gereja aliran Pantekosta pada dasarnya sangat lemah dan kurang mendapat perhatian. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk memperbaiki dan merapikan ibadah agar lebih diperkenan Tuhan

Acara ibadah yang tertib, lebih mudah diikuti, terutama bagi pengunjung yang pertama kali datang dalam kebaktian, dan juga bagi seluruh sidang jemaat.

Merancang Acara Ibadah dengan baik adalah salah satu tanggung jawab utama setiap pemimpin jemaat. Oleh karena dalam acara ibadah inilah umat dibimbing untuk masuk kedalam hadirat Tuhan yang Mahakudus, baik dalam Pujian dan Penyembahan, maupun dalam mendengarkan Firman Tuhan.

Pemimpin Pujian, Pemain Musik, dan Yang memberikan Persembahan Nyanyian dan Kesaksian semua harus sudah mengetahui acara kebaktian, sehingga mereka dapat melayani tanpa ragu-ragu, tepat pada bagian masing-masing. Tuhan adalah Roh yang tertib - inilah sebabnya ibadah dalam Rumah Tuhan perlu dikoordinasi dengan tertib untuk menghormati hadirat Tuhan,

Pemain musik sudah berada diposisi masing-masing dan siap untuk mengiringi acara kebaktian dan memainkan lagu-lagu yang sudah dilatih lebih dahulu (perlu diingat bahwa acara ibadah bukan tempat untuk menyetem alat musik atau tempat latihan!).

ACARA KEBAKTIAN UMUM

1. Pujian Bersama

Pujian ini adalah undangan bagi jemaat untuk masuk dalam ibadah. Lagu dapat diulang berkali-kali, dan diakhiri dengan waktu untuk penyembahan sebelum doa pembukaan. (Bila lagu yang dipilih tidak sepadan, maka suasana ibadah sudah terganggu dari awal.)

2. Doa Pembukaan

Doa pembukaan harus memiliki tujuan Khusus dan dipimpin oleh orang yang memiliki suara yang tegas dan jelas (bila perlu menggunakan pengeras suara). Doa Pembukaan pada dasarnya dapat dirinci sebagai berikut:

a. Doa ucapan syukur untuk perlindungan dan pertolongan Tuhan sepanjang minggu.

b. Syukur oleh karena kesadaran akan hadirat Tuhan sesuai dengan janjiNya dimana dua atau tiga orang berhimpun, Tuhan ada di tengah-tengah.

c. Permohonan agar Tuhan memberikan jemaat kebebasan dalam beribadah, oleh karena dimana ada Roh Tuhan, disitu ada kebebasan.

d. Permohonan untuk urapan Roh Kudus yang segar atas mereka yang melayani kebaktian, juga segenap jemaat Tuhan yang hadir.

Doa dinaikkan dengan iman dan keyakinan Tuhan telah menjawab doa orang percaya. /

3. Pujian Jemaat

Dimulai dengan lagu rohani yang mengundang jemaat untuk bersukacita dalam memuji Tuhan.

Pemimpin pujian mengundang jemaat untuk memuji Tuhan dengan memberi contoh. Disini perlu diperhatikan agar pemimpin tidak menghina atau merendahkan cara jemaat memuji Tuhan (bila kurang semangat).

4. Persembahan Pujian atau Musik

Bila yang mempersembahkan pujian lambat datang ke mimbar, jangan mengajak jemaat untuk menyanyikan koor atau lagu SAMBIL MENUNGGU. Oleh karena tidak ada acara kebaktian yang dilakukan hanya sekedar untuk menunggu waktu.

5. Pujian Jemaat

Beberapa lagu yang penuh semangat disambung dengan lagu-lagu peralihan. Lagu-lagu ini biasanya memiliki tempo yang agak lambat.

6. Kesaksian

Dalam tradisi kebaktian injili terutama dari aliran Pantekosta, kesaksian adalah bagian yang penting. Oleh karena ibadah adalah kesempatan untuk mendengar berita kebaikan Tuhan yang telah dialami oleh saudara-saudara seiman. Kesaksian dapat menguatkan iman mereka yang sedang menghadapi masa yang sukar.

7. Pujian Penyembahan

Pujian Penyembahan ini terdiri dari beberapa lagu (dua atau tiga) yang dipahami oleh umat, agar dapat dinyanyikan tanpa terikat dengan pembacaan bait atau kata-katanya. Pujian Penyembahan adalah bagian dari ibadah dimana umat diberi kesempatan untuk mengarahkan segenap arah hati mereka kepada Tuhan. Mereka yang diberkati mengucap syukur, mereka yang dalam kesusahan menerima penghiburan dari Tuhan, sedangkan mereka yang membutuhkan pertolongan diyakinkan bahwa Tuhan mendengar doa dan seruan mereka.

Pujian Penyembahan ini mendahului saat doa.

8. Saat doa

Saat Doa adalah kesempatan untuk melayani mereka yang sakit dan memiliki kebutuhan lainnya. Mereka diundang untuk maju ke depan untuk didoakan oleh Gembala sidang dan Majelis

Gembala Sidang harus peka terhadap kebutuhan jemaat dan bersedia mengadakan waktu untuk mendoakan dan melayani mereka. Jemaat telah hadir dalam kebaktian dengan tujuan agar Tuhan melalui pelayanan ibadah memenuhi kebutuhan mereka.

9. Firman Tuban

Topik dan inti Firmran Tuhan yang disampaikan sudah diketahui sebelumnya sehingga seluruh kebaktian telah dipersiapkan untuk keseragaman dan saling melengkapi.

10. Pujian Jemaat

Lagu ini dipilih khususnya sebagai pernyataan iman dan tanggapan jemaat terhadap Firman Tuhan yang telah diberitakan.

Bila Perjamuan Kudus dirayakan, maka pada saat jemaat menyanyikan bait terakhir atau lagu untuk terakhir kalinya, para pelayan meja yang telah ditetapkan sebelumnya. diundang untuk mengambil tempat

Setelah doa dinaikkan-lagu tadi dapat dinyanyikan berulang kali sementara roti dan cawan dibagikan.

11. Doa Penutup dan Berkat

12. menyanyikan bersama lagu syukur, sementara Gembala Sidang berjalan menuju ke pintu keluar untuk bersalaman dengan jemaat.

ACARA KEBAKTIAN

1. PUJIAN BERSAMA: - Ku Bawa Korban Syukur (Saat Ku Masuk KehadiratMu) 

                                            (Menyanyi sambil berdiri)

2. DOA PEMBUKAAN: Saudara Agus Setiawan

3. PUJIAN JEMAAT: -Kami Berkumpul MemujiMu

                                    -Allah Itu Baik 

                                    -Untung Besar 

                                    -Hari-Hari Kulalui

4. PERSEMBAHAN PUJIAN : Bapak dan Ibu Budiman mempersembahkan lagu yang berjudul "Lebih Dari Bapa di Dunia".

5. PUJIAN BERSAMA : - Tuhan Kita Heran dan Besar 

                                         - Jangan Kamu Kuatir

                                         - Oh Tuhan Pencipta Langit Bumi 

                                          -Yesus Kau Dasar Yang Teguh

6. KESAKSIAN: Saudara Hidayat

7. PUJIAN PENYEMBAHAN

Kunikmati keindahan (Rindu S'lalu BersamaMu)

8. SAAT DOA: -Yesus Harapan Jiwaku

Mengundang Pelayan Sidang untuk tampil ke depan mempersiapkan diri sambil menyanyikan bait pertama. Setelah menyanyikan bait pertama, mengundang mereka yang memiliki kebutuhan untuk tampil ke depan untuk didoakan. Sementara Pelayan Sidang mendoakan mereka yang maju, jemaat menyanyikan bait selanjutnya sampai selesai.

SAAT DOA ditutup dengan doa syukur oleh karena Tuhan telah menjawab permohonan doa umatNya, dan doa untuk Firman Tuhan.

9. FIRMAN TUHAN : Pendeta Lukas

10. PUJIAN JEMAAT: - Waktu Tuhan Tolong Saya

11. DOA PENUTUP DAN BERKAT 

12. LAGU PENUTUP: - Aku Memuji Kebesaran Mu

Latihan Soal:

1. Jelaskan pengertian pastoral yang berasal dari kata pastor dalam bahasa Latin atau dalam Bahasa Yunani disebut poimen yang artinya gembala!

2. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan pastoral?

3. Sebutkan 3 hal tanggung jawab seorang gembala!

4. Sebutkan kitab Surat Pastoral dalam PB!

5. Sebutkan 5 tugas gereja dalam pastoral!

6. Sebutkan power seorang gembala

7. Berikan pendapatmu dari kebenaran Yohanes 10:11

8. Jelaskan jam kerja seorang pastoral!

9. Sebutkan 3 karakteristik seorang pastoral!

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perawatan pastoral!