KERENDAHAN HATI - BAB 8 | PAK KELAS 7 - 2023


 KERENDAHAN HATI

1 Petrus 5:5b Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: ”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”

Kerendahan hati memperoleh penekanan utama dalam ajaran Yesus. Ia tidak hanya mengajarkan prinsip-prinsip kerendahan hati namun Ia mempraktikannya. Ia mengajar sekaligus menjadi panutan dalam hal kerendahan hati. Yesus selalu mengakui “kebesaran Allah Bapa-Nya”. Ia melayani murid-murid-Nya dan memanggil mereka sahabat. Manusia rendah hati adalah manusia yang tahu kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri serta tidak pernah meremehkan orang lain. Sebaliknya, mereka merendahkan diri di hadapan Allah. 

Ada dua unsur dalam hati nurani manusia, yaitu:

1. Kesadaran akan yang benar dan yang salah; dan

2. Kemampuan secara mentalitas untuk mengaplikasikan hukumhukum, norma-norma dan aturan pada situasi konkret. 

Hati nurani akan membimbing kita mengambil keputusan yang baik dan benar tetapi hal ini terjadi jika hati nurani kita diterangi oleh Firman Allah. Jadi, kepekaan hati nurani juga perlu terus diasah melalui kesetiaan kita berdoa dan membaca Alkitab serta mengaplikasikannya dalam hidup. 

Ketika hati nurani kita tidak diterangi oleh Firman Allah, maka hati itu menjadi keras dan tidak terbuka terhadap kebaikan dan pengampunan. Hati nurani merupakan suara kebaikan yang akan menyalahkan ataupun membenarkan tindakan kita. Ketika kita marah pada seseorang ataupun membenci dan tidak mau memaafkan, hati nurani akan memperingatkan kita namun sering kita mengingkari suara hati untuk berhenti membenci dan memusuhi seseorang.

Makna Kerendahan Hati

Kerendahan hati erat kaitannya dengan pemahaman tentang siapakah manusia. Manusia yang rendah hati adalah manusia yang sadar bahwa dirinya tidak sempurna. Kalau seseorang mampu melakukan sesuatu dengan baik, maka pasti ada orang lain juga yang mampu melakukannya sama baiknya dengan dirinya bahkan dapat melebihi dirinya.

Kerendahan hati atau humility berasal dari kata humus (Latin), artinya tanah atau bumi. Jadi, kerendahan hati maksudnya adalah menempatkan diri ‘membumi’ ke tanah. Secara khusus pada Kejadian 3:19 dikatakan, “Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu.” Mengacu pada bagian Alkitab ini, nyata bahwa manusia itu bukan siapa-siapa, manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah, bahkan pemazmur mengatakan hidup manusia seperti bunga yang sesaat saja dapat layu dan mati. Sebagai makhluk ciptaan, maka manusia harus mengakui keterbatasan dan ketakberdayaannya dibandingkan dengan Allah sang Pencipta. Jadi, kerendahan hati dalam pemahaman iman Kristen adalah rasa takjub dan hormat manusia pada Allah Pencipta. 

Kerendahan hati juga mengantar kita untuk mengakui bahwa kita dan segala ciptaan di dunia ini bukan apa-apa di hadapan Tuhan, dan kerendahan hati mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan pemahaman ini. Kita melihat diri kita yang sesungguhnya, tidak melebih-lebihkan hal positif yang ada pada kita, namun juga tidak mengingkari bahwa segalanya itu adalah pemberian Tuhan. Dalam hal ini kerendahan hati berhubungan dengan kebenaran dan keadilan. Kebenaran ini memberikan kepada kita pengetahuan akan diri sendiri, dengan kesadaran bahwa segala yang baik yang ada pada kita adalah karunia Tuhan, dan sudah selayaknya sesuai dengan keadilan, kita mempergunakan karunia itu untuk kemuliaan Tuhan (1Timotius 1:17). Misalnya, kamu pintar matematika maka kamu dapat memanfaatkan kelebihanmu untuk membantu teman-teman yang kurang dalam matematika. 

Kamu mahir bermain musik, kamu dapat menjadi pemusik di gerejamu. Kerendahan hati lahir dari pengenalan akan diri sendiri dan Tuhan. Pengenalan akan diri sendiri mengacu pada kesadaran bahwa segala yang baik pada kita datang dari Allah dan milik Allah. Kesadaran akan hal ini membawa kita pada kebenaran: yaitu bahwa kita ini bukan apa-apa, dan Allah adalah segalanya. Di mata Tuhan kita ini pendosa, tetapi sangat dikasihi oleh-Nya. Keseimbangan antara kesadaran akan dosa kita dan kesadaran akan kasih Allah ini membawa kita pada pemahaman akan diri kita yang sesungguhnya. 

Kerendahan hati juga lahir dari sikap yang sepenuhnya bergantung pada Allah. Sebagai makhluk ciptaan yang berdosa dan memiliki banyak keterbatasan, manusia beriman hendaknya menggantungkan diri pada rahmat dan pengasihan Allah. Kerendahan hati adalah penyerahan diri kepada Tuhan sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan.

Ciri-ciri Kerendahan Hati

1. Takut akan Tuhan dan menggantungkan hidup pada-Nya.

2. Taat kepada Tuhan dan melakukan perintah/ajaran-Nya.

3. Menghindari pemegahan diri sendiri tidak menyombongkan diri.

4. Menghargai kelebihan orang lain.

5. Menyadari kelemahan diri.

6. Menghargai talenta yang Tuhan berikan dan dipakai untuk menolong

orang lain dan berpartisipasi dalam komunitas gereja.

7. Bersedia menolong orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih. 

Apakah rendah hati sama dengan rendah diri? Tentu saja berbeda, rendah hati adalah sikap yang dapat ditunjukkan melalui kesadaran bahwa manusia adalah makhluk fana yang penuh keterbatasan, karena itu manusia bergantung sepenuhnya pada Allah. Implikasinya adalah menuruti perintahNya serta tekun berdoa dan membaca Alkitab. 

Menghargai teman dan sesama, mengakui kelebihan orang lain dan kelemahan diri sendiri, tidak membanggakan diri. Adapun rendah diri adalah perasaan inferior di mana seseorang selalu merasa dirinya tidak berarti dibandingkan dengan orang lain. Akibatnya seseorang menarik diri dari pergaulan, dan cenderung menyendiri dan menghindar dari berbagai aktivitas bersama orang lain.

 Orang yang rendah diri cenderung ragu dan tidak mau mengikuti kompetisi  atau pertandingan apapun karena dia sudah menyerah sebelum bertanding melalui sikap yang menganggap dirinya lemah dan tidak mampu. Sikap ini kurang sehat karena dalam diri manusia ada potensi yang diberikan Allah. Tiap orang memiliki kekurangan tetapi juga kelebihan dalam dirinya. Rendah diri adalah sikap yang perlu diperbaiki dan dihilangkan. Jika kamu bersikap rendah diri maka kamu telah merendahkan diri sendiri dan tidak menghargai diri sendiri. Kamu hanya dapat menghargai orang lain jika kamu menghargai dirimu sendiri.

Yesus Kristus tidak hanya berbicara tentang rendah hati tetapi Ia mempraktikkannya dalam hidup dan pelayanan. Berulang kali Yesus menegaskan bahwa orang yang rendah hatilah yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Ia juga mengecam murid-murid-Nya yang masih bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Yesus membasuh kaki muridmurid-Nya sebagai simbol atau tanda pelayanan dan kerendahan hati. Ia mengatakan: Aku datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. 

Pertanyaan:

1. Bagaimana sikapmu terhadap ciri-ciri rendah hati dibawah ini:

Berikan jawabanmu: Tidak Pernah / Jarang / Seringkali / Selalu

a. Takut akan Tuhan dan menggantungkan hidup pada-Nya

b. Taat kepada Tuhan dan melakukan perintah atau ajaran-Nya.

c. Tidak sombong

d. Menghargai orang lain dalam kelebihan dan kekurangannya

e. Menyadari kelemahan diri

f. Menghargai talenta yang Tuhan berikan dan dipakai untuk melayani

g. Menolong orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih 

2. Jelaskan pengertiaan yang ada di Alkitab:

a. Lukas 18:9-14

b. Yohanes 13: 1-7

c. Lukas 14:7-11 


Selamat Belajar!  Pastikan mengerjakan tugas  hari ini.

Tuhan Yesus memberkati!


@KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Komentar

  1. 1. a.selalu
    b.selalu
    c.sering kali
    d.selalu
    e.selalu
    f.selalu
    g.selalu

    2. a.barang siapa meninggalkan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan
    b. Barang siapa telah mandi, ya tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya juga kamu sudah bersih hanya tidak semua.

    Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada Tuhannya ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.

    c. Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan janganlah duduk di tempat kehormatan sebab mungkin orang itu telah mengundang orang-orang yang lebih terhormat daripadamu. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, sahabat silakan duduk di depan dan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.

    Sebab barangsiapa meninggalkan diri ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggalkan

    BalasHapus
  2. 1. a.selalu
    b. selalu
    c. selalu
    d. selalu
    e. selalu
    f. selalu
    g. selalu
    2. a. barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
    b. Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
    c. barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

    BalasHapus
  3. 1.
    A. Selalu
    B. Selalu
    C. Selalu
    D. Selalu
    E. Seringkali
    F. Selalu
    G. Selalu

    2. A. Janganlah menganggap orang-orang dan menganggap dirimu benar terlebih memandang rendah orang lain. Sebab barangsiapa meninggalkan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan

    B. Berulang kali Yesus menegaskan bahwa orang yang rendah hatilah yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Ia juga mengecam murid-murid-Nya yang masih bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Yesus membasuh kaki muridmurid-Nya sebagai simbol atau tanda pelayanan dan kerendahan hati. Ia mengatakan: Aku datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani.
    Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kesudahan. Tuhan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang untuk dari Allah dan kembali kepada Allah.

    C. Kalau seorang mengundang engkau ke suatu pesta, janganlah duduk ditempat kehormatan, sebab mungkin seorang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat padamu,
    Agar jangan datang dan ia mengatakan kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang lain. Dan engkau harus malu pergi duduk ditempat yang paling rendah.
    Tetapi apabila engkau diundang, duduklah ditemoat yang paling rendah.
    Dengan demikian, engkau akan menerima hormat. Sebab, barangsiapa meninggalkan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
    Tetaplah rendah hati, dan selalu berserah kepada Tuhan. - Agasha

    BalasHapus
  4. 1.a.selalu
    b.selalu
    c.selalu
    d.selalu
    e.selalu
    f.selalu
    g.selalu
    2.a.barangsiapa meninggalkan diri maka ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri ia akan ditinggikan
    b.Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
    Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
    sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah kuperbuat kepadamu.
    Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
    C."Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu.
    Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
    Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

    BalasHapus
  5. 1.
    A. Selalu
    B. Selalu
    C. Selalu
    D. Selalu
    E. Seringkali
    F. Selalu
    G. Selalu

    2. A. Janganlah menganggap orang-orang dan menganggap dirimu benar terlebih memandang rendah orang lain. Sebab barangsiapa meninggalkan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan

    B. Berulang kali Yesus menegaskan bahwa orang yang rendah hatilah yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Ia juga mengecam murid-murid-Nya yang masih bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Yesus membasuh kaki muridmurid-Nya sebagai simbol atau tanda pelayanan dan kerendahan hati. Ia mengatakan: Aku datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani.
    Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kesudahan. Tuhan menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang untuk dari Allah dan kembali kepada Allah.

    C. Kalau seorang mengundang engkau ke suatu pesta, janganlah duduk ditempat kehormatan, sebab mungkin seorang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat padamu,
    Agar jangan datang dan ia mengatakan kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang lain. Dan engkau harus malu pergi duduk ditempat yang paling rendah.
    Tetapi apabila engkau diundang, duduklah ditemoat yang paling rendah.
    Dengan demikian, engkau akan menerima hormat. Sebab, barangsiapa meninggalkan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
    Tetaplah rendah hati, dan selalu berserah kepada Tuhan.DEVON

    BalasHapus

Posting Komentar