HIDUP BERKELIMPAHAN - BAB 10 | PAK KELAS 8 - 2023


 HIDUP BERKELIMPAHAN

Mazmur 37: 23 – 26; 1 Korintus 15: 54 – 58 

Di dalam Tuhan, kita bisa mengalami hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan bukan hanya dari aspek material, tapi juga spiritual. Kunci dari hidup berkelimpahan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji-Nya, dan mengalami kuasa-Nya. 

Kristus Sebagai Pemimpin yang Layak Diikuti

Apa artinya menjadi pengikut seorang pemimpin? Artinya, apa yang dikatakan pemimpin menjadi suatu pegangan yang harus diikuti. Mengapa demikian? Karena pemimpin adalah yang memiliki pengetahuan lebih dari pengikutnya tentang apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya. Bila seseorang tahu apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya, mungkin ia tidak lagi memerlukan pemimpin. Jadi, seorang pemimpin diperlukan dalam situasi di mana orang tidak tahu apa yang ia perlu peroleh dan bagaimana ia memperoleh hal itu. 

Semasa hidupnya di dunia, Tuhan Yesus adalah seorang pemimpin. Kemana pun ia pergi, banyak orang mengikuti-Nya. Pertama-tama, banyak orang sakit  yang ingin disembuhkan oleh kuasa ajaib-Nya. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan. (Matius 4: 24-25).

Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan bagaimana seharusnya menjalani hidup agar mendapatkan makna terbaik. Bila kita membaca Matius 5 sampai 7, seluruh pasal ini penuh berisi petunjuk dan pesan yang Tuhan Yesus sampaikan melalui khotbah kepada para pendengar-Nya. Perlu kita pahami bahwa pada zaman itu, bangsa Israel belum memiliki kitab Taurat dan kitab para nabi dalam bentuk yang mudah dibaca apalagi dipahami. Jadi, apa yang Tuhan Yesus sampaikan dalam kotbah-Nya itu merupakan penjelasan yang membuka mata mereka tentang apa yang sebetulnya Allah ingin agar mereka lakukan dalam hidup sehari-hari. 

Contohnya? Coba perhatikan Matius 6: 6 – 8 tentang bagaimana seharusnya sikap kita dalam berdoa. “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

Dari pesan Tuhan Yesus ini, kita pelajari sedikitnya tiga hal:

1. Menaikkan doa bukanlah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, melainkan untuk membina hubungan pribadi dengan Allah.

2. Isi doa kita adalah percakapan yang keluar dari hati kita, apa adanya, tidak perlu panjang lebar.

3. Walaupun Allah Bapa mengetahui apa isi hati kita sebelum kita mengucapkannya, namun Ia tetap menunggu sampai kita memintanya, yang berarti bahwa kita menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah Sang Pemurah.

Bagi mereka yang ingin sungguh-sungguh hidup sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, mendengarkan khotbah Tuhan Yesus ini sungguh merupakan suatu kesempatan indah untuk mendapatkan pegangan, apa yang harus dilakukan. Tidak heran bila Tuhan Yesus memiliki banyak pengikut; kemana pun Ia pergi, selalu ada kumpulan orang yang mengikuti-Nya, yang menunjukkan keingintahuan mereka terhadap apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai umat Allah.

Namun, Barna (2001) menegaskan bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah sekedar mengikuti Kristus kemana pun Ia pergi, melainkan mengikuti melalui sikap hidup dan gaya hidup kita. Artinya, dari apa yang kita ucapkan atau tidak ucapkan, apa yang kita lakukan atau tidak lakukan, orang lain akan tahu bahwa kita adalah pengikut Kristus yang setia dan sejati. Ini didasari oleh komitmen seumur hidup untuk memuliakan Tuhan dalam apa pun yang kita kerjakan. 

Contohnya, ketika teman-teman sekelas menyontek saat ujian, kita memilih untuk tidak menyontek,  karena kita memilih untuk bersikap jujur dan bukan menipu. Bagaimana kita  bisa menjadi pengikut Kristus yang sungguh-sungguh? Kita bisa temukan ini di Lukas 14: 25 - 27. Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 

Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Yesus Kristus. Ketaatan kita kepada Yesus haruslah mengatasi segala ketaatan lainnya yang kita miliki. Berapa harga yang harus dibayar untuk menjadi pengikut Kristus? Ketika dihadapkan pada pilihan, yang harus kita ambil adalah ketaatan kepada-Nya.

Hukum yang kita terima dari ajaran Tuhan Yesus adalah tentang mengasihi. Hukum yang pertama harus kita lakukan adalah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. (Matius 22: 37). Apakah kita sungguhsungguh mengasihi-Nya di atas segalanya yang ditawarkan dunia? Setelah itu, kita harus mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. (Matius 22: 39).

Kecenderungan manusia adalah mementingkan diri sendiri dan mengorbankan orang lain demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Tetapi, hukum yang diajarkan Tuhan Yesus ini justru mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Bila ini dipraktikkan oleh semua orang di dunia ini, tentu kita akan mengalami hidup dalam damai sejahtera-Nya, tidak ada lagi perkelahian, pertikaian atau perang. Sayangnya, tidak semua umat manusia memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan yang menginginkan kebaikan umat yang dikasihi-Nya.

Apa yang kita peroleh dengan mengikut Kristus? 

Pertama, bahwa di dalam Kristus ada jaminan keselamatan. Yohanes 3: 17 menyatakan Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Keselamatan ini kita peroleh bila kita mau mengakui bahwa Kristuslah Juru selamat kita. Di dalam Kristus, kita mendapatkan jaminan keselamatan bahwa hidup kita setelah berakhir di dunia ternyata berlanjut di surga, dan bukan di api penghukuman. 

Dari mana kita tahu tentang hal ini? Di Yohanes 14: 2-3 Yesus mengatakan begini: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” 

Indah sekali, bukan, janji Tuhan Yesus ini? Coba bandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Yesus, dan karena itu tidak memiliki pengetahuan apa yang akan terjadi saat mereka mengalami kematian.

Kedua, dengan percaya kepada Kristus, kita juga menerima hidup yang berkelimpahan. Yohanes 10: 10 menyatakan ucapan Tuhan Yesus: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Sungguh benar, hidup di dalam Tuhan adalah hidup yang penuh kelimpahan. Mengapa demikian? Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui frman-Nya seperti  yang kita baca di dalam Alkitab, apa yang harus kita lakukan. Melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan persekutuan dengan sesama, kita akan mendapatkan kekuatan untuk menjalani hidup ini dengan kelimpahan yang sudah dikaruniakan-Nya.

Yeremia 2: 13 - “Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.” 

Apakah kamu jeli memperhatikan perbedaan antara sumber air dengan kolam buatan manusia yang bisa bocor sehingga tidak dapat menahan air? Mana yang akan kamu pilih? Sumber air yang tiada hentinya menghasilkan air, atau membuat sendiri kolam yang menampung air? Pernyataan ini ditujukan kepada bangsa Israel, tetapi ini juga merupakan pernyataan yang sangat tepat tentang bagaimana hidup di luar Kristus. 

Ketika kita menggali dari janji dan kuasa Tuhan, yang adalah sumber air yang tiada putusnya mengalirkan berkat bagi kehidupan, kita menemukan kekuatan yang tiada habisnya. Namun, ketika kita menggali dari sumber kita sendiri, tentu ada batasnya. Inilah rahasia hidup berkelimpahan. Banyak orang hanya mencari Tuhan karena ingin mendapatkan berkat jasmani saja. 

Tapi, janji Tuhan tidak terbatas untuk hal-hal jasmani, melainkan untuk hal-hal yang menjadikan kualitas kehidupan kita sungguh baik. Tidak perlu kuatir karena Tuhan selalu beserta kita melewati berbagai peristiwa yang paling mengerikan sekali pun. Satu hal lain yang juga penting kita perhatikan adalah, suatu sumber air akan menjadi berkat bila tidak disumbat alirannya. Sebaliknya, bila aliran air itu disumbat, maka semakin lama air akan semakin keruh. Karena itu, jadilah saluran berkat bagi orang lain agar berkat Tuhan terus mengalir dalam hidup kita. Harus diakui bahwa tawaran yang diberikan dunia ini menarik. 

Coba kamu perhatikan iklan-iklan yang ada di media massa atau yang dipasang di pinggirpinggir jalan. “Kenikmatan kopi yang asli hanya diperoleh dari ....” Kini saatnya Anda berlibur bersama keluarga ke .....” Iklan ini mengarahkan kita untuk melakukan hal yang belum tentu kita perlukan. Ketika kita memikirkan hal-hal yang ditawarkan dunia, prioritas hidup kita beralih, kepada hal-hal duniawi yang tidak kekal artinya, yang akan binasa, padahal bukan ini yang Tuhan inginkan. Iblis dapat menggunakan banyak cara untuk membuat perhatian dan hati serta pikiran kita beralih dari Tuhan. Karena itu, hendaknya kita bijak dalam mewaspadai apa saja hal-hal yang dapat membuat perhatian kita beralih dari Tuhan. 

Nabi Hosea pernah menyampaikan frman Tuhan kepada bangsa Israel “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” Hosea 4:6”. Ayat ini mengingatkan kita sebagai umat Tuhan, bahwa hidup tanpa pengetahuan akan Allah, akan membuat kita kehilangan arah, sampai akhirnya Tuhan sendiri yang melupakan kita. 

Jadi, rahasia hidup berkelimpahan adalah bila kita mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Selain itu, dengan menjalankan perintah-perintah-Nya, tahu apa yang Tuhan ingin kita lakukan serta janji-janji-Nya, kita mendapatkan kekuatan bahkan karunia-Nya. Bila kita membaca frman Tuhan mulai dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu, kita akan menemukan banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang Tuhan. Disana tertulis pula mengenai apa saja sifatsifat Allah dan mengapa Allah begitu mengasihi umat-Nya dan janji-janji yang Allah miliki untuk kita selaku anak-Nya. 

Alkitab bukan hanya menjelaskan tentang hubungan kita dengan Allah, melainkan juga tentang hubungan kita dengan sesama manusia. Selain hukum kedua yang disampaikan Yesus di dalam Matius 22: 39, kita juga dapat membaca penjelasan lebih rinci tentang bagaimana Alkitab mengatur hubungan kita dengan sesama.

Kini, setelah kita mengetahui bagaimana hidup berkelimpahan di dalam Tuhan apakah kita masih memilih untuk hidup di luar Dia? Semoga tidak demikian. 

Pertanyaan:

1. Sebutkan sedikitnya dua hal, mengapa kita seharusnya bangga menjadi pengikut Kristus!

2. Darimana kita tahu bahwa hidup di dalam Tuhan adalah hidup yang berkelimpahan?

3. Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan hidup berkelimpahan?


@KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 1.- Tuhan selalu mengasihi dan memberkati kita semua
    -Hidup yang berkelimpahan
    2.Kita masih diberikan nafas sampai saat ini,dan diberkati kesehatan
    3.Berdoa dan menjalin hubungan yg baik dengan tuhan

    BalasHapus
  3. 1.ada jaminan keselamatan dan hidup berkelimpahan
    2.Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui firman-Nya seperti yang kita baca di dalam Alkitab, apa yang harus kita lakukan.
    3.Dengan Percaya kepada Kristus dan selalu membaca Firman Tuhan

    BalasHapus
  4. 1. Karna selalu memberikan kesehatan, selalu diberkati
    2. Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui frman-Nya
    3. tahu apa yang Tuhan ingin kita lakukan serta janji-janji-Nya

    BalasHapus
  5. 1.-karena Tuhan Yesus memberikan kita kekuatan dan karunia nya
    -karena Tuhan Yesus selalu mengasihi kita
    2.

    BalasHapus
  6. 1.-karena yesus maha pengampun
    -karena yesus selalu memberkati kita

    2. dari hubungan kita dengan Tuhan dan dengan seberapa dekat kita dengan tuhan

    3.mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji-Nya, dan mengalami kuasa-Nya. 

    BalasHapus
  7. 1. Karna selalu memberikan kesehatan, selalu diberkati,dan di lindungi
    2. Karena Tuhan sudah memberikan petunjuk melalui frman-Nya
    3.selalu beribadah dengan sunguh²,berdoa, membaca Alkitab

    BalasHapus
  8. 1.-karena Tuhan Yesus memberikan kita kekuatan dan karunia nya
    -karena Tuhan Yesus selalu mengasihi kita
    2.Dari kehidupan sehari-hari kita yang selalu di cukupkan makanan dan minuman
    3.percaya kepada Tuhan dan patuh terhadap nasihat"nya
    (Bagus s v)

    BalasHapus
  9. 1.- Yesus itu adalah sang juruslamat
    -rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia
    - Yesus adalah terang bagi manusia
    -Yesus akan menjamin manusia akan menerima kehidupan yang kekal.
    2.Dari, kita mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji ny, dan mengalami kuasanya..
    3.selalu ada dalam persekutuan dengan Allah , hanya dimiliki oleh orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah. (Kristin Anugerahni).

    BalasHapus
  10. 1.- Yesus itu adalah sang juruslamat
    -rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia
    - Yesus adalah terang bagi manusia
    -Yesus akan menjamin manusia akan menerima kehidupan yang kekal.
    2.Dari, kita mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, percaya pada janji-janji ny, dan mengalami kuasanya..
    3.selalu ada dalam persekutuan dengan Allah , hanya dimiliki oleh orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah.

    BalasHapus

Posting Komentar