PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR | RUMAH DOA KELUARGA - RDK

PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR

Shalom,

Lukas 8:11-15  Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.  Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.  Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Perhatikan, bahwa si penabur menaburkan benih ke empat tempat berbeda, tetapi hanya di tanah yang baik benih itu tumbuh.

Empat tempat di sini mewakili empat respons manusia setelah mendengarkan Firman Tuhan. Kita bisa memeriksa, kira-kira kita tipe yang mana?

Pinggir jalan adalah tipe yang setelah mendengar Firman Tuhan, dia lebih percaya kepada apa yang orang lain katakan. 

Tanah berbatu adalah tipe yang mendengar Firman Tuhan sesekali saja, sehingga tidak berakar kuat. Saat datang masalah, dia lupa dengan apa yang dia sudah pelajari.

Semak duri adalah tipe yang setelah mendengar Firman Tuhan, menyukainya, tetapi begitu ada situasi dan kondisi yang buruk, dia memilih lebih percaya pada kekuatiran dan ketakutannya. 

Tanah yang baik, adalah tipe yang mendengar Firman Tuhan, menyimpan dalam hati (merenungkan) dan mulai meninggalkan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran yang dia terima.

Firman Tuhan adalah benih. Benih tidak dapat tumbuh di sembarang tempat. Kita tidak dapat menaruh benih di atas meja dan mengharapkannya tumbuh. Kita perlu menaruh benih di tanah yang subur supaya dia bertumbuh dan berbuah lebat. Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari butuh tempat bertumbuh. Firman itu tidak dapat tumbuh di komunitas atau pergaulan yang negatif.

Mengapa sulit mengubah pikiran dan perilaku yang negatif, padahal sudah membaca Firman Tuhan setiap hari?. Sederhana, “Seperti apakah kita di dalam pergaulan?” Apabila sebagian besar adalah orang-orang tidak peduli dengan Tuhan maka tidak heran kalau pikiran dan perilakunya sulit berubah, karena benih Firman tidak dapat tumbuh di tempat seperti itu.

Kita perlu memiliki komunitas yang menjadikan Firman Tuhan sebagai dasarnya. Hanya dengan cara demikian, setiap benih Firman yang kita baca dan renungkan dapat bertumbuh dan berbuah lebat.

Marilah kita tetap setia merenungkan firman Tuhan agar kita dapat mengalami kuasa dari firman Tuhan dalam hidup ini. Klik lagu rohani: Aku Rindu Mengenal-Mu dan jangan lupa share (bagikan) BERKAT TUHAN bagi keluarga dan sahabat kita.

Komentar

  1. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

    BalasHapus
  2. Edward samoel wattimanelaRabu, Oktober 26, 2022 5:40:00 AM


    Lukas 8:11-15 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

    BalasHapus
  3. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.
    Keysha. L. H 7

    BalasHapus
  4. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus
  5. Tanah yang subur akan menghasilkan buah yang baik dan kita harus merawatnya

    BalasHapus
  6. Kiranya kita diberikan kemampuan menjadi tanah yang subur supaya setiap firman Tuhan yang kita renungkan bertumbuh, berakar dan berbuah lebat...Amin...

    BalasHapus
  7. Menabur banyak, maka akan menuai dengan kelimpahan☺️

    BalasHapus
  8. Amin.
    Firman Tuhan yang sungguh menngiatkan iman ku.
    Terimakasih bapa,aku ingin menjadi tanah yg subur yg siap akan benih-benih firman Tuhan
    Amin 🙏

    BalasHapus
  9. Luar biasa firman Tuhan ,,,,sangat memberkati ,,,, bisa buat introspeksi diri .🙏🙏

    BalasHapus
  10. Kita perlu memiliki komunitas yang menjadikan Firman Tuhan sebagai dasarnya maka setiap benih Firman yang kita baca dan renungkan dapat bertumbuh dan berbuah lebat.
    Amin

    BalasHapus
  11. Jonathan Sitorus, XII-MIPA-6


    Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari butuh tempat bertumbuh. Firman itu tidak dapat tumbuh di komunitas atau pergaulan yang negatif.

    BalasHapus
  12. Jika kita sudah menerima anugerah-Nya. Hendaknya kita juga terus sadar dan berpacu untuk terus sadar akan kehendak-Nya

    BalasHapus
  13. Puji Tuhan, Amin🙏🙏

    BalasHapus
  14. Pinggir jalan adalah tipe yang setelah mendengar Firman Tuhan, dia lebih percaya kepada apa yang orang lain katakan.

    BalasHapus
  15. Tanah berbatu adalah tipe yang mendengar Firman Tuhan sesekali saja, sehingga tidak berakar kuat. Saat datang masalah, dia lupa dengan apa yang dia sudah pelajari.

    BalasHapus
  16. Semak duri adalah tipe yang setelah mendengar Firman Tuhan, menyukainya, tetapi begitu ada situasi dan kondisi yang buruk, dia memilih lebih percaya pada kekuatiran dan ketakutannya.

    BalasHapus
  17. Apabila sebagian besar adalah orang-orang tidak peduli dengan Tuhan maka tidak heran kalau pikiran dan perilakunya sulit berubah, karena benih Firman tidak dapat tumbuh di tempat seperti itu.

    BalasHapus
  18. Amin pak
    Sangat diberkati 😇

    BalasHapus
  19. Kita perlu menaruh benih di tanah yang subur supaya dia bertumbuh dan berbuah lebatKita perlu memiliki komunitas yang menjadikan Firman Tuhan sebagai dasarnya. 

    BalasHapus
  20. Yehuda Suprato
    XII MIPA 1
    Amin, Kita perlu memiliki komunitas yang menjadikan Firman Tuhan sebagai dasarnya. Hanya dengan cara demikian, setiap benih Firman yang kita baca dan renungkan dapat bertumbuh dan berbuah lebat.
    God Bless You.

    BalasHapus
  21. Amen, bertumbuh dalam setiap benih firman Tuhan

    BalasHapus
  22. Kami butuh pertolongan Mu Tuhan Yesus beri kekuatan dan hikmad untuk mengerti jalan Mu Amen.

    BalasHapus
  23. Tuhan Yesus memberkati kita semua

    BalasHapus
  24. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati kita semua

    BalasHapus
  25. Terima kasih banyak, Tuhan Yesus memberkati kita semua

    BalasHapus
  26. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan

    BalasHapus
  27. Empat tempat di sini mewakili empat respons manusia setelah mendengarkan Firman Tuhan.

    BalasHapus
  28. Firman Tuhan adalah benih

    BalasHapus
  29. Mengapa sulit mengubah pikiran dan perilaku yang negatif, padahal sudah membaca Firman Tuhan setiap hari?. Sederhana, “Seperti apakah kita di dalam pergaulan?” Apabila sebagian besar adalah orang-orang tidak peduli dengan Tuhan maka tidak heran kalau pikiran dan perilakunya sulit berubah, karena benih Firman tidak dapat tumbuh di tempat seperti itu.

    BalasHapus
  30. PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR YANG SANGAT MEMBERKATI

    BalasHapus
  31. kita bagaikan tanah yang di tabur benih oleh Tuhan.jika kita selalu setia kepada Tuhan benih itu akan tumbuh dengan sangat baik.Amin

    BalasHapus
  32. Lukas 8:11-15 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.(Dimitrio Federiko Hutasoit)

    BalasHapus

Posting Komentar